Keesokan hari nya, Yang Jian mengulangi kembali latihan nya dengan kondisi maksimal berkat ramuan yang di berikan Xiao Ming dan juga istirahat yang cukup, kali ini ia mampu berlari menaiki dan menuruni bukit dua kali berturut-turut pada saat matahari terbenam, latihan keduanya juga meningkat dari tiga puluh menit menjadi empat puluh menit.
Semakin hari perkembangan fisik Yang Jian semakin kuat, dia juga tidak pernah mengeluh.
Selama sebulan penuh Yang Jian melakukan latihan nya, kini ia tidak terlihat kesulitan lagi. Ia mampu berlari menaiki dan menuruni bukit dalam satu jam. Setiap harinya Yang Jian melakukannya berkali kali hingga matahari terbenam, kemudian malam harinya ia melanjutkan latihan nya dengan berendam di bawah air terjun, ia mampu melakukan nya sampai 5 jam lamanya. Kulit dan tulang nya nampak lebih keras dibandingkan sebelum latihan. Otot-ototnya juga mulai terbentuk dan mengeras.
Malam ini terlihat Yang Jian sedang berendam di bak mandi yang diisi dengar air hangat yang telah di campur ramuan penguat tulang. Hal ini bertujuan untuk menempa tulang-tulang Yang Jian agar sekeras baja.
"Jian'er apakah kau sudah selesai?" Xiao Ming berbicara dari balik pintu kamar mandi
"Kemarilah makan malam bersama ayah, ayah sudah memasakkan daging panggang kesukaan mu." Seru Xiao Ming.
"Baik ayah, aku sebentar lagi datang." Yang Jian kemudian mengambil handuk untuk mengerikkan tubuh nya dan mengenakan pakaian nya. Ia pergi ke ruang makan, disana Xiao ming terlihat sedang menata masakan nya.
Setelah selesai makan Xiao Ming memberikan sebuah kitab berisikan ilmu pedang tingkat tinggi
"Ini adalah ilmu pedang yang ayah ciptakan sendiri, namanya 'pedang naga langit'. "
Xiao Ming menjelaskan baahwa dalam kitab itu berisi 15 bagian, dimana dari level 1 sampai 15 tingkat kesulitan nya akan semakin tinggi. Xiao Ming adalah pendekar pedang, jadi ia lebih condong untuk menurunkan bakat berpedang nya kepada Yang Jian. Tetapi dia juga mengajari Yang Jian ilmu tangan kosong, teknik membuat ramuan obat dan beberapa ilmu lain nya.
"Ingat Jian'er, ilmu ini bukan ilmu sembarangan jadi berhati-hatilah ketika menggunakan nya dan jangan menurunkan ilmu ini kepada siapapun sebelum kau menemukan penerus yang tepat." Xiao Ming berkata dengan tegas.
Yang Jian adalah anak yang jenius, walaupun masih berusia tujuh tahun lebih namun ia sudah bisa menulis dan membaca. Awalnya Xiao Ming sulit percaya, namun mengingat pertemuan pertama mereka yang tidak biasa bahkan cincin yang di kenakan Yang Jian sempat di periksa oleh Xiao Ming berisi banyaknya harta, pakaian mewah serta koin emas yang menggunung, serta sesuatu yang menjadi liontin kalung yang di kenakan Xiao Ming yang terkesan misterius sudah cukup menjelaskan bahwa Yang Jian bukan anak sembarangan.
Oleh sebab itu, Xiao Ming memberikan kitab tersebut untuk di pelajari Yang Jian agar mempermudah pelatihannya.
Yang Jian menurut, ia sudah tidak sabar menguasai teknik 'pedang naga langit', karena Yang Jian sering melihat ayahnya berlatih pedang, menurutnya itu adalah sesuatu yang mengagumkan.
Hari ini Yang Jian memutuskan untuk pergi berburu ke hutan di dalam lembah tersebut, ia ingin mencoba teknik berpedang nya dengan mencari lawan yang sesungguh nya.
" Hiat..hiat..." Yang Jian menebas punggung seekor siluman kucing menggunakan pedang kayu yang di berikan Xiao Ming sebagai hadiah karena lulus menguasai teknik 'pedang naga langit' bagian pertama.
Pedang yang Yang Jian gunakan adalah pedang warior tingkat menengah. Untuk setiap senjata atau pusaka memiliki tingkatan, mulai dari senjata biasa, pusaka warior, pusaka bumi, dan pusaka langit. Di setiap tingkatan nya ada tiga tahap yaitu, tahap awal, tahap menengah, dan tahap akhir.
"Grrr..." siluman tersebut mengerang marah kemudian menyerang Yang Jian membabi buta.
Dengan satu tebasan penuh di leher siluman tersebut Yang Jian akhirnya mampu membunuh nya.
"Ah...ini hebat." Yang Jian bergumam pelan sambil mengambil kristal putih berukuran kecil dari dalam tubuh siluman yang ia bunuh, kristal siluman tersebut adalah sumber daya yang sangat berharga bagi cultivator untuk meningkatkan praktik.
Ada sensasi luar biasa yang muncul dari dalam dirinya karena akhirnya membunuh siluman yang hampir merenggut nyawa nya ketika pertama kali menginjakkan kaki di Lembah Neraka walaupun bukan siluman yang sama.
" Ternyata ilmu pedang ayah benar- benar luar biasa." muncul dari hati terkecil Yang Jian perasaan hormat dan kagum bagi Xiao Ming. Yang Jian sadar, ia mampu membunuh siluman tersebut berkat ilmu pedang yang ia kuasai.
" Ini baru bagian pertama, bagaimana kedua dan selanjutnya? Ah... aku tidak sabar untuk menguasai seluruh nya." Yang Jian berucap sambil tersenyum tipis.
Tak terasa hari sudah menjelang sore, Yang Jian memutuskan pulang membawa hasil buruan nya, ada sekitar sepuluh kristal yang ia dapatkan hari ini.
Tak jauh dari tempat ia berdiri ada seseorang yang memperhatikan nya, tiba-tiba Yang Jian menoleh ke arah barat karena dia merasa seperti ada yang mengawasi namun tidak melihat apa-apa, ia kemudian berjalan pulang dengan raut muka bahagia.
Ternyata Xiao Ming mengawasi mengawasi Yang Jian selama berburu, dia khawatir jika Yang Jian bertemu siluman ribuan tahun atau bahkan raja dan ratu siluman, Yang Jian sudah di pastikan tidak akan mampu lolos.
Ke esokan hari nya Yang Jian memutuskan untuk kembali berburu, dia ingin mengumpulkan kristal siluman lebih banyak lagi setelah mendengar dari ayah nya bahwa kristal tersebut dapat di jual dengan nilai yang sangat tinggi.
Kali ini Yang Jian berhadapan dengan harimau merah berusia seratus tahun, setiap gerakan pedang Yang Jian lincah, terarah dan sulit di tebak. Dia menusuk tubuh harimau tersebut sekuat tenaga hingga akhir nya terbunuh, dia tersenyum saat menyaksikan buruan nya mati mengenaskan dengan luka di sekujur tubuh.
'Grrrrr...' belum sempat Yang Jian mengambil kristal siluman tersebut, muncul empat ekor harimau merah lain nya karena mencium bau darah.
Yang Jian melompat, ia menyerang ke empat harimau merah secara bergantian dan memberi tusukan di luka yang sama, cakar harimau tersebut mengenai lengan Yang Jian namun tidak terlalu dalam.
Setelah beberapa lama Yang Jian akhirnya dapat membunuh ke empat siluman tersebut, dia memungut kristal nya. Kristal harimau tersebut lebih besar dari kristal sebelum nya.
"Panen besar." gumam Yang Jian tersenyum lebar.
Yang Jian kemudian melanjutkan perburuan nya hingga hari menjelang malam, luka di lengan nya tidak menyurutkan niat Yang Jian untuk melanjutkan perburuan, setelah itu dia memutuskan kembali ke kediaman untuk menunjukkan tangkapan besar nya kepada sang ayah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Alirnya bagus tor
2023-08-23
0
Dzikir Ari
Ceritanya dibikin yg bagus ya Tor
2023-06-15
0
Kang Comen
4
2022-11-19
0