Sekte Naga Awan masuk ke dalam jajaran sekte terbesar aliran putih, sekte ini telah berdiri selama ribuan tahun. Kini sekte naga awan di pimpin oleh patriak Yong Yelu.
Pengaruh Sekte Naga Awan di Kekaisaran Qin juga cukup kuat dan besar, sehingga tidak ada sekte-sekte yang berani mencari masalah dengan sekte ini apabila tidak memiliki kekuatan atau pendukung yang kekuatan dan pengaruhnya melebihi Sekte Naga Awan.
Sekte Naga Awan belum lama menjadi sekte terbesar aliran putih, sekte ini maju dan berkembang semenjak mendapat dukungan besar dari Kekaisaran Qin, setiap keluarga kaisar akan berlatih di sekte ini, sehingga sekte ini mendapat dukungan baik dari segi finansial, sumber daya maupun dukungan kekuasaan kaisar.
Ini juga yang menjadi salah satu alasan Sekte Naga Awan, dihormati dan disegani di kalangan para cultivator.
Salah satu keluarga kaisar yang berlatih di sekte ini adalah Putri Mahkota Kaisar Qin, Qin Lienhua. Putri Qin Lienhua menjadi murid khusus tetua Tang, kakak dari permaisuri Tang Rourou.
Sekte Naga Awan ditunjuk untuk menjadi tuan rumah pada turnamen cultivator muda kali ini.
"Untuk urusan hadiah bagi pemenang turnamen ini, pihak kekaisaran akan bertanggung jawab penuh." Tangan kanan Kaisar Qin mewakili kekaisaran untuk menyampaikan titah kaisar di dalam pertemuan penting Sekte Naga Awan.
"Dengan segala hormat kami berterima kasih atas kemurahan hati Yang Mulia Kaisar Qin." Patriak Yong Yelu menyambut titah sang kaisar dengan semangat, selain memiliki kerja sama antara sekte dan pihak kaisar, Patriak Yong Yelu memiliki hubungan baik dengan Kaisar Qin itu sebab nya Patriak Yong Yelu begitu menghormati Kaisar Qin.
"Kita harus mempersiapkan sebaik mungkin acara ini, sebagai perwakilan sekte kami telah memilih tuan putri Qin Lienhua dan dua cultivator muda lain nya." Seorang tetua memberi pendapat.
"Benar patriak sejauh ini persiapan telah mencapai kata sempurna, kita tinggal mempersiapkan rencana untuk segala kemungkinan yang tidak diingin kan terjadi."
Sambut tetua lain nya.
"Baiklah kita akan bekerja sama untuk keamanan selama turnamen berlangsung, aku akan memilih cultivator warior dalam mengurus hal ini."
Di dalam setiap sekte, ada yang disebut dengan 'Cultivator Warior'.
Cultivator Warior adalah cultivator hebat yang dimiliki setiap sekte sebagai kuda hitam untuk menjaga keamanan sekte dari kemungkinan buruk yang terjadi, kekuatan cultivator ini juga tidak bisa di remehkan. Keberadaan cultivator ini rahasia dan tersembunyi. Cultivator warior sering di sebut juga sebagai perisai sekte.
Setiap sekte, baik itu sekte besar, menengah maupun kecil atau itu sekte aliran putih, hitam dan netral harus memiliki Cultivator Warior.
Setelah pertemuan berakhir, Patriak Yong Yelu membubarkan para tetua dan mengantar kepulangan pihak kaisar.
~~
"Kalian bertiga telah resmi menjadi perwakilan sekte." Tetua Shuo Lin menemui putri Qin Lienhua dan dua orang lain nya setelah rapat berakhir.
"Guru dan dua tetua lain nya akan secara khusus membimbing pelatihan kalian hingga turnamen tiba."
Setelah menyampaikan hal penting yang harus mereka lakukan, Tetua Tang selaku salah satu tetua yang menjadi pelatih pembimbing bagi peserta Turnamen Cultivator Muda mulai melakukan latihan tanding bagi ketiga murid tersebut.
~~
"Fokus kan qi mu di satu titik."
"Gunakan insting mu untuk melihat serangan musuh."
" Luar biasa Jian'er, kau sungguh murid berbakat." Chang An tidak henti-henti nya berdecak kagum melihat perkembangan latihan Yang Jian setelah resmi menjadi murid nya.
Baginya Yang Jian tidak adalah jenius diantara para jenius. Kemampuan Yang Jian dalam mengikuti pelatihan Chang An selalu melewati ekspektasi Chang An sendiri.
"Terimakasih guru. Aku akan berusaha lebih baik lagi dan tidak mengecewakan guru."
"Bagus Jian'er guru percaya padamu, suatu saat nanti guru yakin kau akan menjadi cultivator hebat sepanjang masa."
Pujian Chang An memang sedikit terdengar berlebihan, namun Chang An tulus memuji Yang Jian.
Saat berbincang-bincang mengenai hasil latihan Yang Jian mereka di kejutkan oleh kedatangan murid senior sekte.
"Maaf tetua Chang, anda di panggil oleh patriak." murid lelaki tersebut menunduk.
Chang An dan Yang Jian terdiam mendengar penuturan murid senior tersebut.
"Guru bagaimana..." belum sempat Yang Jian berkata Chang An langsung memotong nya.
"Tenang lah Jian'er semua akan baik-baik saja." Chang An meyakinkan.
Mereka memiliki firasat yang sama bahwa hal ini pasti berkaitan dengan Chang An yang mengangkat Yang Jian murid nya dan bukan putra patriak tersebut.
"Guru pergi dulu, kau boleh beristirahat." Yang Jian mengangguk pelan dan masuk ke dalam kediaman setelah Chang An meninggalkan tempat latihan.
Ingin rasanya Yang Jian menyusul Chang An untuk membantunya meluruskan kesalahpahaman ini, namun dia urung melakukan hal tersebut karna tidak mau membuat Chang An malah tambah terbebani.
~~
Lima bulan telah berlalu, selama itu juga Yang Jian melakukan latihan tertutup bersama Chang An.
Walaupun banyak murid sekte yang belum pernah melihat Yang Jian yang begitu penasaran dengan rupa sang murid tetua tertampan sekte tersebut, namun tidak satupun yang di perbolehkan mengunjungi, tidak terkecuali dengan putra patriak Sekte Batu Giok.
Bahkan Chang An sendiri keluar dari dalam kediamannya dapat dihitung jari, itu juga karena hal-hal mendesak yang tidak bisa dia lewatkan sebagai salah satu tetua sekte.
Yang mereka lakukan setiap harinya hanya berlatih dan berlatih, bahkan ketika malam tiba pun Yang Jian belum menghentikan pelatihannya hingga mencapai batas tubuhnya.
Yang Jian hanya beristirahat ketika makan dan tidur saja. Begitu juga dengan Chang An, selain fokus melatih Yang Jian. Chang An juga ikut berlatih untuk terus mengasah kemampuannya.
Yang Jian merasa bahwa Chang An memiliki tekat yang harus dia capai melihat kegigihan gurunya tersebut.
Setelah kembali dari pertemuan dengan sang patriak, Chang An menutup akses masuk ke kediaman nya, Chang An juga terlihat berbeda dari biasa nya, dia menjadi lebih serius dan sedikit berbicara. Jika itu tidak berkaitan dengan pelatihan Yang Jian, Chang An tidak pernah memulai topik pembicaraan lain.
Yang Jian yang selalu memperhatikan Chang An merasa heran dengan tindakan gurunya tersebut, namun Chang An bungkam setiap kali di tanya oleh Yang Jian, oleh sebab itu Yang Jian hanya diam dan tidak menanyakan lebih lanjut, dia berusaha memahami pilihan Chang An pasti untuk kebaikan diri nya.
Pernah suatu ketika, Yang Jian mendesak Chang An untuk berbagi cerita, hal itu malah membuat Chang An tidak berbicara kepada Yang Jian.
Sebelum Chang An sendiri yang memilih memberitahu Yang Jian, Yang Jian berjanji untuk tidak pernah memulai bertanya dan menghormati pilihan gurunya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Ayo Jia semangat....jangan bikin Fang An kecewa
2023-06-15
0
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-06-15
0
Abed ferdy
thor ceritanya sudah sangat menarik meski kadang ada unsur tingkatan kultuvasi nya gk ada pembahasan sama sekali.. yang ada cuma latihan terus kenaikan sama tingkat kultivasi mc seperti terlupakan..
2022-11-11
0