Di sebuah hutan tepi desa terlihat seorang remaja tampan mengenakan jubah putih biru, dengan sebuah pedang kayu di punggung nya dia berjalan keluar hutan dan bertualang untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia lah Yang Jian
Selama lima tahun ini Yang Jian hanya menghabis kan waktunya di Lembah Neraka untuk latihan dan berkultivasi. Walaupun dia melupakan asal usul dan kehidupannya sebelum sampai di lembah dia tetap mengingat tentang bagaimana kehidupan di masyarakat.
"Dunia baru." Gumam Yang Jian sambil menghirup udara segar sebanyak mungkin untuk memenuhi oksigen di paru-parunya. Memang udara di tempat kini dia berpijak berbeda dengan udara di Lembah Neraka.
Udara di Lembah Neraka jauh lebih segar dan menenangkan. mungkin perbedaan jumlah qi menjadi penyebabnya.
Yang Jian dapat melihat pepohonan yang rimbun dan tinggi yang menjadi makhluk penyambut Yang Jian pertama kali di dunia barunya tersebut.
Dunia dimana dirinya akan memulai sebuah petualangan. Petualangan yang kelak akan membawanya menuju jati dirinya. Petualangan yang akan membawanya menuju orangtua dan keluarganya.
Ingin rasanya Yang Jian mencari dan segera mengetahui dimana keberadaan kelurganya tersebut. Banyak hal yang ingin Yang Jian tanya. Apakah mereka membuang Yang Jian? Apa alasan mereka meninggalkan Yang Jian sendiri? Atau apakah dia anak korban penculikan? Dan, apakah mereka pernah mencari dirinya dan juga merindukan Yang Jian?
Ntahlah, rasanya kepala Yang Jian hampir pecah ketika semua pertanyaan itu berputar-putar setiap hari dengan seenaknya di kepala Yang Jian. Dia menggelengkan kepalanya pelan untuk membuang segala pikiran buruk tentang orangtuanya.
Biar bagaimana pun Yang Jian tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri tanpa tahu yang sebenarnya. Dia ingin mendengar katanya dan melihat nyatanya sebelum membuat asumsi sendiri. Yang Jian memantapkan hatinya dan mulai melangkahkan kaki.
Semagat! Itulah kata yang membuat Yang Jian tanpa ragu memulai petualangan beratnya untuk kedepan.
Dengan langkah pasti, Yang Jian mulai menyusuri hutan dengan tenang sambil memikirkan rencana selanjutnya yang harus dia lakukan.
Ketika Yang Jian hampir keluar dari hutan, dia bertemu dengan beberapa manusia lain yang ternyata adalah para penebang kayu. Mereka terkejut melihat penampilan Yang Jian, jelas bagi mereka Yang Jian bukan manusia biasa.
Melihat wajah Yang Jian yang polos dan masih terlihat begitu muda, mereka tidak menaruh curiga. Yang Jian bertanya kepada mereka dimana letak desa terdekat dari hutan tersebut, salah satu penebang kayu mengatakan bahwa desa yang paling dekat adalah desa Jizeng.
"Dari sini, kau akan menemukan sebuah desa." Jawab salah satu penebang kayu tersebut.
Setelah mendapatkan petunjuk dimana letak desa Jizeng, Yang Jian melangkah kan kakinya cepat menuju desa tersebut sebelum malam menelan cahaya matahari yang menerangi dunia.
~~
Ketika hari mulai gelap Yang Jian sampai di sebuah penginapan berlantai dua yang cukup besar, di lantai satu adalah restoran. Keadaan restoran cukup ramai oleh pengunjung. Kedatangan Yang Jian mengalihkan perhatian mereka pasalnya wajah Yang Jian di atas rata-rata dan perawakan nya yang gagah tegap membuatnya seperti anak dari kalangan bangsawan.
Belum lagi pakaian yang dirinya kenakan tergolong cukup mewah apabila dibandingkan dengan penduduk desa tersebut.
"Maaf tuan muda, apa kau ingin memesan sesuatu." seorang pelayan pria berjalan yang tampak seperti berusia dua puluh lima tahun menghampiri Yang Jian.
"Benar aku ingin memesan sebuah kamar."
"Kebetulan kamar kami tersisa satu lagi, mari ikut saya." Sambil tersenyum ramah, pelayan itu menuntun Yang Jian naik ke lantai dua, tetapi sebelum beranjak jauh seorang tamu lain yang di ikuti dua pengawal pria menghentikan mereka.
"Bocah kecil berikan kamar itu padaku, aku sudah lelah dan ingin beristirahat." Ucap nya dengan nada malas sambil mengeluarkan satu koin emas. Untuk mata uang di benua daratan tengah di sebut koin dan ada tiga yaitu, koin emas, perak dan tembaga.
1 koin emas\= 100 koin perak
1 koin perak\= 100 koin tembaga.
Ada juga mata uang yang berbentuk kertas. Dimana nilai satu kertas adalah 1000 koin emas. Namun mata uang kertas hampir jarang di temukan di pasaran. Sebab hanya kalangan kelas atas yang memiliki mata uang tersebut.
Nilainya juga berbeda jauh dengan koin. Yang memilikinya mungkin hanya orang-orang kekaisaran, pejabat tinggi, bangsawan utama dan sekte-sekte besar.
Pelayan yang melayani Yang Jian hanya menunduk dengan tangan gemetar, dia tentu mengenal siapa pemuda yang ada di hadapan nya. Dia adalah Gong Ou anak pedagang kaya di desa Jizeng, Gong Ou terkenal dengan anak yang suka berbuat seenaknya karena dia selalu mengandalkan reputasi sang ayah yang cukup kuat di desa ini.
Menindas orang lemah menjadi kesenangan tersendiri baginya. Gong Ou beranggapan bahwa dia adalah penguasa di desa Jizeng. Dimana semua orang harus menuruti segala perintahnya tanpa ada bantahan. Bagianya, orang-orang miskin adalah sekumpulan sampah yang menjadi budak seorang Gong Ou
Awalnya Yang Jian bingung terhadap situasinya saat ini, namun setelah melirik ke arah pelayan disamping nya menunduk dengan tangan gemetar. Kemudian pandangan Yang Jian beralih kepada pengunjung yang hanya diam tanpa berani menimpali Gong Ou dia mulai mengerti situasinya. Yang Jian hanya tersenyum kecil menanggapi hal tersebut.
Dia melangkah pergi tanpa menghiraukan Gong Ou, namun tangan nya di cekal oleh Gong Ou "Apa kau tuli, serahkan kamarnya dan pergi sebelum nyawamu yang pergi."
Yang Jian tetap diam dengan wajah polosnya.
"Nak maaf tapi bisakah kau memberi kamar itu untuk tuan muda Ou, aku akan mengembalikan koinmu." ucap pelayan tersebut, dia tidak mau menyinggung keluarga Gong atau nasibnya nya akan berakhir buruk.
"Tidak." Yang Jian berkata datar, ia sungguh tidak menyukai orang-orang yang menyalahgunakan kelebihan untuk hal yang tidak baik.
Semua orang yang mendengar jawaban Yang Jian melongo, mereka tidak habis pikir bahwa Yang Jian berani mencari masalah dengan putra kesayangan keluarga Gong.
" Kasihan sekali bocah itu, apa dia tidak tahu bahwa setiap orang yang mencari masalah dengan keluarga Gong bukan pilihan yang bijak."
"Benar, apa dia pendatang baru?"
"Ah sungguh sayang ketampanannya kalau harus mati muda."
Pengunjung yang berada di restoran itu mulai berbisik-bisik menyayangkan kecerobohan Yang Jian, Yang Jian tentu mendengar semuanya berkat pelatihan nya dan obat herbal buatan Xiao Ming membuatnya dapat mendengar dari jarak jauh sekalipun.
" Sialan, apa kau tidak tahu siapa aku?" Gong Ou membentak Yang Jian
"Tidak tau." lagi-lagi Yang Jian menjawab datar
"Aku adalah..."
Sebelum Gong Ou menyelesaikan perkataan nya Yang Jian lebih dulu berkata
"Dan tidak mau tau."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Siiiip... tidak mau tau
2023-08-23
0
Dzikir Ari
Ha...ha....tidak tau dan tidak mau tau
2023-06-15
0
Harman LokeST
belum tahu dia siapa sebenarnya Yang Jian
2023-06-14
0