Di sebuah ruangan yang lumayan luas terlihat seorang pria kecil sedang terbaring tak sadarkan diri di temani pemuda tampan berjubah putih dengan motif batu giok merah. Mereka adalah Yang Jian dan Chang An tetua Sekte Batu Giok.
Perlahan-lahan Yang Jian mengerjap kan matanya kemudian bangkit sambil memegang kepalanya yang berdenyut.
"Kau sudah sadar?" Chang An menghampiri Yang Jian dan menyodorkan cangkir berisi air minum.
Yang Jian awalnya ragu untuk menerima cangkir tersebut, dia kemudian mengulurkan tangannya mengambil cangkir dan mencium air tersebut sekilas sebelum meminum nya.
"Tidak perlu khawatir, aku tidak akan meracuni mu." Chang An tidak tersinggung atas perlakuan Yang Jian karena mereka bahkan tidak saling mengenal, sudah seharus nya Yang Jian bersikap waspada mengingat betapa kejam nya manusia.
Yang Jian tersenyum malu dia juga tahu kalau Chang An ingin dia meracuninya, dia tidak mungkin menolong Yang Jian.
Mereka pun mulai berkenalan dan menceritakan asal usul mereka masing-masing, namun Yang Jian tidak menyebut Lembah Neraka melainkan lembah dari tempat yang sangat jauh.
"Jadi kemana tujuan mu setelah ini Yang Jian?" tanya Chang An, pasalnya Yang Jian mengaku tidak memiliki siapa pun bahkan keluarga juga tidak tau. Memang itu pesan Xiao Ming untuk merahasiakan tentang nya dan Lembah Neraka.
" Aku hanya akan mengikuti kemana kakiku melangkah senior Chang."
Chang An tersentuh mendengar jawaban Yang Jian, seorang bocah berusia dua belas tahun berkelana sendiri sungguh sulit di temukan.
Muncul ide di benak Chang An untuk membawa Yang Jian ke sekte nya.
"Dengar Yang Jian, mungkin pertemuan kita bukan suatu kebetulan tetapi karna kita berjodoh. Apakah kau mau ikut dengan ku?"
Chang An menjelaskan bahwa dia berasal dari sekte menengah aliran putih yaitu Sekte Batu Giok dan dia juga salah satu tetua termuda. Umur Chang An baru menginjak empat puluh satu tahun namun masih seperti berusia dua puluh tahun.
"Tapi aku belum berniat untuk masuk ke sekte mana pun senior." Yang Jian tahu bahwa niat Chang An sebenarnya mengajak nya adalah untuk masuk sektenya. Bukan Yang Jian tidak tahu terimakasih kepada penolong nya namun saat ini dia belum bisa menerima guru lain selain ayah nya.
"Tidak apa, aku akan memperkenalkan mu sebagai saudara sepupuku. Dan untuk masalah masuk menjadi murid sekte kau bisa memikirkan nya perlahan." saran Chang An pun di angguki Yang Jian
"Kita akan berangkat satu minggu lagi setelah aku menyelesaikan tugasku dan juga setelah kondisimu pulih." tambah Chang An
"Baiklah senior untuk masalah pengobatan ku biar menjadi urusanku, terimakasih. Oh iya, bagaimana dengan kelima pendekar itu senior?"
" Kau tenang saja masalah mereka sudah selesai, tidak perlu kau Pikirkan. Sekarang kau hanya perlu fokus menyembuhkan luka dalam dan luka fisik mu."
Setelah berbincang cukup lama mereka memutuskan untuk makan dan beristirahat.
~~
Sudah seminggu Yang Jian berdiam diri di penginapan, luka nya juga telah pulih sepenuhnya. Semua berkat ramuan herbal pemberian Xiao Ming dan di dukung dengan kekuatan fisik Yang Jian serta kemurnian qi nya. Chang An juga telah menyelesaikan tugasnya dan melaporkan kepada walikota Xemin. Selama seminggu ini juga kedekatan mereka terjalin.
Sebelum melakukan perjalanan Chang An mengajak Yang Jian makan di restoran terkenal di kota Xemin.
"Kakak biar kali ini aku yang mentraktirmu makan dan tolong jangan menolak."
"Baiklah sesuai keinginan mu Jian'er." Chang An dan Yang Jian sudah sepakat untuk mengubah panggilan mereka karena telah resmi menjadi saudara sepupu.
Yang Jian mengajak Chang An di lantai empat, lantai khusus untuk bangsawan elit, orang-orang kekaisaran dan masyarakat kelas atas. Lantai ini sebenarnya bukan di khususkan untuk orang-orang tersebut, namun harga makanan yang cukup fantastis yang menyebabkan makanan di sini hanya dari kalangan atas mampu membayar.
Ruangan di lantai empat cukup luas, setiap meja di beri pembatas dengan meja lain nya. Disana cukup sepi hanya ada sepasang pemuda-pemudi yang berpakaian mewah.
Mereka memilih duduk di meja paling sudut.
"Hidangkan kami semua menu makanan masing-masing satu porsi." ucap Yang Jian kepada pelayan yang memberi menu makanan kepada mereka.
Chang An terkejut "Jian'er tidak perlu berlebihan." dia menggaruk tengkuk nya, dia sudah dapat membayangkan ratusan koin emas yang harus mereka bayar.
"Tenanglah kakak, adikmu ini bukan orang miskin." bangga Yang Jian " Cepat siapkan." perintah Yang Jian kepada pelayan yang masih berdiri menatap Chang An intens, Yang Jian tersenyum miring dia mengakui bahwa ketampanan Chang An memang di atas rata-rata.
"Ah ba-baik tuan muda."
Sementara di meja sebelah sepasang mata juga menatap Chang An tanpa berkedip, dia adalah wanita yang makan bersama seorang pria. Pria di sebelahnya terlihat geram melihat kekasih nya menatap pria lain dengan tatapan memuja.
"Ekhmm." pria itu berdehem pelan lalu bangkit menuju meja Chang An.
"Permisi, perkenalkan saya Wang Yong putra patriak sekte rubah api. Bisakah kalian keluar dari ruangan ini, saya akan membayar kerugian nya." pria yang mengaku Wang Yong itu mengatakan tujuan nya tanpa berbasa-basi.
"Maaf tuan Wang kami tidak punya alasan untuk keluar dan kami juga merasa tidak menyinggung tuan muda Wang." jawab Chang An sopan
"Aku sudah jelaskan bahwa aku cucu patriak sekte rubah api, kalian tentu tidak ingin mencari masalah dengan ku bukan?" ancam Wang Yong
'Lagi-lagi manusia yang menyalahgunakan kekuasaan' Pikir Yang Jian, dia heran apa semua manusia memang memiliki sifat seperti itu.
"Maaf tuan Wang adik ku khusus mengajakku makan di tempat ini dan aku tidak ingin mengecewakan nya." Yang Jian yang mendengar ucapan Chang An seketika melihat ke arah Chang An.
Chang An membalas tatapan Yang Jian dengan senyuman manis nya, hal itu justru membuat wanita yang berstatus kekasih Wang Yong semakin menjadi-jadi, dia mengedipkan mata nya tanpa menghiraukan Wang Yong.
Wang Yong yang geram mengeluarkan aura pembunuh nya.
Yang Jian tersenyum dia mengeluarkan guanghuannya sebagai perisai untuknya dan Chang An. " Namaku Chang An dari Sekte Batu Giok." Chang An mengeluarkan medali tanda pengenal nya agar masalah cepat selesai dia tidak ingin menunda perjalanan lebih lama.
Wang Yong terkejut bukan main
"Baiklah anggap saja aku berbaik hati kali ini." dia berkata sok tegas masih dengan wajah angkuh tapi jauh di lubuk hatinya menyesal bertindak tanpa berpikir dia tidak cukup gila mencari masalah dengan salah satu tetua Sekte Batu Giok, walaupun sama-sama sekte menengah namun di bandingkan Sekte Rubah Api masih jauh perbedaan nya.
Wanita yang menggoda Chang An juga sudah memperbaiki sikapnya.
Sesaat kemudian beberapa pelayan menghidangkan pesanan Yang Jian, wangi masakan sedap menyeruak ke seluruh ruangan.
"Berapa seluruhnya?" tanya Yang Jian
" 150 keping emas tuan muda."
Yang Jian mengeluarkan kantong kulit dari balik jubahnya. Sebelumnya dia sudah menyiapkan koin emas saat di penginapan karena apabila dia mengeluarkan nya dari cinci dimensi nya di restoran maka akan membuat heboh. "Apa ini cukup?"
Pelayan itu membuka kantong pemberian Yang Jian matanya berbinar.
"Cukup cukup tuan muda, terimakasih." pelayan itupun pergi dengan raut wajah bahagia.
Chang An tidak menyangka bahwa Yang Jian memiliki begitu banyak koin di usia nya yang masih muda, Chang An semakim penasaran mengenai asal usul Yang Jian lebih jauh namun ia mengurungkan niat nya.
Setelah selesai makan mereka pun berangkat menuju Sekte Batu Giok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Yang bener saja Tor umur kok beda jauh
2023-06-15
0
Harman LokeST
author sudah sampai di mana tingkat kultivasinya Yang Jian
2023-06-15
0
Kang Comen
kirain mc nya kecil2 kuat sudah bertualng sorng dri eh ternyata ranah nya saja smpi chp ini gk dijelasin dia di ranah apa Apa author sehat ea ???
2022-11-19
1