HAL BARU

Happy Reading!!

.......

.......

.......

.......

...Jangan takut mencoba hal baru.jika berhasil nikmati kesuksesanmu jika gagal nikmati pembelajaran mu....

...B...

eberapa saat setelah itu Rahman telah sampai di rumah, setelah makan siang niatnya dia akan pergi langsung ke tempat yang di tunjukkan oleh Dewi kemarin, namun tiba tiba ada suara di handphonenya menandakan jika ada pesan yang masuk.

Kemudian dia pun mengambil handphonenya dan menyalakan layar handphone miliknya dan ternyata itu adalah pesan dari nomer yang tidak di kenal.

+62xxxxxxxxxxx

Hai

Ini Rahman kan?

^^^Iya ini siapa ya?^^^

Ini gua Alicia

Btw lo kirim lokasinya cepat.

Rahman pun mengirimkan lokasinya ke nomer Alicia.Rahman pun senang akhirnya Alicia mau berubah pikiran

Oh iya gua bawa buku buku sekalian ya.

^^^Iya terserah lo^^^

Btw gua chat ya nanti jika Lo udah sampai sana?

^^^Iya nanti gua chat.^^^

Kini dia mulai bersiap siap untuk pergi ke tempat yang di beritahu oleh Dewi, Rahman begitu bersemangat dia membawa beberapa buku yang di taruh di dalam tasnya.Kemudian menitipkan sepucuk surat untuk ibunya yang memberi tahukan jika dia pergi ke tempat itu.

Dia mengunci pintu rumahnya, setelah itu pergi menghampiri motor maticnya yang ada di depan rumahnya dan langsung menaiki motornya.Dia menyalakan mesin motornya kemudian setelah itu langsung menjalankan motornya menuju ke tempat yang di beritahukan oleh Dewi.

Dia menikmati perjalanannya dengan begitu santai, tak jarang dia melihat ke kanan dan ke kiri banyak sekali orang yang sedang beraktivitas di sekitarnya.Dia begitu santai dengan melajukan motornya dengan kecepatan 60 km / jam.

Hingga akhirnya dia pun sampai di gang yang menuju ke arah kanan.Dan dia belok ke gang itu, jalan di gang itu memang begitu kecil hanya bisa di lalui oleh sepeda dan motor. Mobil pun tidak bisa memasuki gang ini.Jalan di gang itu memang lumayan jelek dan bergelombang hingga dia begitu hati hati melewatinya.

Di samping kanan dan kirinya hanya ada sedikit rumah, dan selebihnya adalah persawahan.Hingga akhirnya mereka pun sampai di tempat itu.Ada sepuluh anak kecil yang duduk di gazebo yang lumayan besar itu termasuk Dewi. Tempat itu memang begitu luas dengan pemandangan sekitar yang tampak begitu mendukung.

Angin angin yang berhembus tampak begitu sejuk, memang wajar jika anak anak itu suka main di sini, tempatnya begitu wow dan indah. Anak anak itu terdiri dari  6 anak laki laki dan juga 4 anak perempuan.

Kemudian dia memarkirkan motornya di depan gazebo itu.

“Kak Rahman,” panggil Dewi dengan tersenyum.

“Eh Dewi, udah lama nih nungguin Kakak?” tanyanya.

“Gak sih Kak, Dewi sama temen temen baru saja datang, Dewi sendiri habis selesai jualan,” ucapnya dengan tersenyum.

“Oh iya, kalian semua ada yang sekolah?” tanyanya.

Sekitar 4 orang mengangkat tangan.

“Saya Kak,” ucap mereka.

“Kalian berempat pulang sekolah jam berapa?” tanyanya lagi.

“Jam 12 tadi Kak,” jawabnya.

“Oh.” Rahman mengangguk.“Kalian kelas berapa?” tanyanya.

“Saya kelas 3 Kak,” jawab seorang gadis kecil.

“Saya sama dia kelas 2 Kak,” ucap anak laki laki yang bertubuh agak gemuk.

“Saya kelas 4 Kak,” ucap anak laki laki yang bertubuh kurus.

Kemudian Rahman turun dari motornya dan duduk di gazebo itu, duduk di dekat mereka.

“Oh iya kenalan dulu nama kalian siapa aja nih?”

“Ini Kayla, ini Rina dan ini Alifa Kak,” Dewi memperkenalkan ketiga teman perempuannya.

“Oh salam kenal ya kalian,” ucap Rahman dengan tersenyum.

“Iya Kak,”jawab mereka serentak

Kemudian pandangan Rahman berbalik ke arah para anak laki laki. “Kalau yang laki laki namanya siapa aja nih?” tanya Rahman dengan penasaran.

“Saya Ardian, Kak,” ucap anak kecil bertubuh kurus.

“Saya Andi, Kak,” ucap anak kecil yang bertubuh lumayan gemuk dan berambut panjang.

“Kalau aku Rifan, Kak,”

“Aku Salman,” ucapnya.“Dan ini adik saya Ridho, Kak.” Dia menunjuk anak di sampingnya.

“Aku Bobby, Kak,” ucap anak berbadan gemuk.

“Salam kenal kalian, ngomong ngomong udah tau nama Kakak belum?,”

“Udah, Kak,” jawab mereka serentak.

“Jadi gak usah kenalan dong ini,” ucapnya dengan tersenyum.“Oh iya kalian semua udah bisa baca belum?”

“Dewi bisa Kak,” ucapnya.

“Kayla bisa Kak,” saut Kayla.

“Rina juga Kak,” ucapnya.

“Alifa Kak,” ucapnya.

“Rifan bisa Kak,” sautnya.

Rahman tersenyum.“Bagus, kalau yang lain belum bisa ya?”

“Belum Kak,” jawab 5 anak laki laki yang lain.

Rahman tersenyum.“Gak apa apa, nanti kakak ajarin.”

...EGSATO...

Alicia kini pun tengah menatap cermin sedang meriasi wajah cantiknya. Dia memakai hoodie berwarna hitam miliknya, serta celana jeans warna biru yang agak longgar. Setelah selesai meriasi wajah cantiknya itu, Alicia pun berdiri dan mengambil tas yang berisi buku buku miliknya.Kemudian dia berjalan keluar dari kamarnya.

Namun tiba tiba ada chat masuk dari Rahman.

RAHMAN IPS 2.

Gua udah di sini.

^^^Gua juga udah mau otw ini.^^^

Hati hati di jalan Alicia, jalannya agak bergelombang.

^^^Iya Man.^^^

^^^Yaudah gua otw nih.^^^

Iya cepetan,anak anak

udah nunggu nih.

Kemudian Alicia kaget tiba tiba di depannya tengah berdiri seorang wanita.

“Ih Mama ngagetin aja deh,” ucapnya dengan tersenyum.

“Masa gitu aja kaget Sayang,” ucap wanita itu dengan tersenyum.

Dia adalah Winda Septiani mama dari Alicia.

“Oh iya,mau kemana nih anak Mama?” tanyanya dengan penasaran.

“Ada urusan Ma,” jawabnya.

“Ada urusan, apa mau kencan?” tanya Winda.

Alicia tersenyum.“Ih mama apa apaan sih, Alicia mana punya pacar?” ucapnya.

“Ya tau aja, kan?”

“Oh iya, kunci motornya mana, Ma?” tanyanya.

“Kamu mau bawa motor Sayang, gak pakai mobil aja?” tanyanya.

“Gak Ma, pakai motor aja kan lebih seru,” jawabnya dengan tersenyum.

“Yaudah ambil aja tuh di kamar Mama,” ucapnya.

“Oke Ma. Alicia pergi dulu.”

“Hati hati bawa motornya.”

Setelah itu Alicia berjalan meninggalkan mamanya itu.

“Mau kemana sih tuh anak tumbenan keluar jam segini?” Winda heran.

...EGSATO...

Sementara di tempat lain,kini Rahman sedang mengajari ke 5 anak yang belum bisa baca.

“Siapa tau ke lima huruf huruf ini?” tanya Rahman.

Ardian angkat tangan.“Z, E, B, R, A Kak.”

“Bagus Ardian.” Rahman tersenyum.

“Oh iya, ada yang tau ini di baca apa?” tanyanya.

Ke lima anak itu pun menggeleng.

“Yaudah ikutin kakak sekarang!” perintahnya.“Z, E Ze.”

Kelima anak itu,mengikuti perintahnya. “Z, E Ze.”

“Ada B di tengah tengah maka menjadi Zeb,” ucapnya.“Ikutin kakak Zeb.”

“Zeb.”

“R, A ra.”

“R,A ra.” ucap mereka serentak.

“Ada yang tau kalau di gabung jadi apa?” tanya Rahman.

“Zebra kak,” saut Dewi dengan tersenyum.

“Dewi kamu diam dulu, kamu kan udah bisa,” ucapnya dengan tersenyum.

Dewi tersenyum manis.“Maaf kak, tapi teman kakak kapan datangnya?Dewi udah gak sabar nih mau belajar.”

“Bentar lagi sampai, sabar ya Dewi.”

Kemudian terdengar bunyi motor matic dari arah kejauhan, setelah semakin dekat, ternyata itu adalah Alicia yang sudah sampai di tempat ini. Setelah itu dia memarkirkan motornya di samping motor Rahman.

“Kak Alicia,” panggil Dewi.

“Dewi,” balasnya dengan tersenyum.

Kemudian Alicia turun dari motor matic miliknya dan menghampiri mereka semua yang ada di gazebo.

“Kirain siapa? Eh ternyata Kak Alicia,” ucapnya dengan tersenyum.

Alicia hanya tersenyum, kemudian dia duduk di samping Dewi dan ke empat temannya yang lain.

“Makasih ya udah datang Al,” ucapnya.

Alicia tersenyum.“Gak apa apa kali Man, lagian gua juga seneng kok di sini.”

Kemudian Alicia menghadap kelima anak itu.“Kalian mau Kakak ajarin apa nih?” tanyanya.

“Terserah Kakak aja deh,” ucap Dewi.

“Kakak mau nanya, di sini ada yang sekolah gak?”

Kayla dan Rifan mengangkat tangan.“Saya kak.”

“Oh iya kita belum kenalan ya?yaudah kenalin nama Kakak Alicia.”

“Kak Alicia itu siswi terpintar di sekolahan,” saut Rahman.

“Jangan percaya, Kak Rahman itu bohong.” Alicia tersenyum.“Oh iya, kalau boleh tau nama kalian siapa ya?”

“Saya Kayla Fariska Kak.”

“Kalau saya Rina Kak,”

“Saya Rifan Kak”

“Saya Alifa Kak,”

“Kalau saya pasti kakak udah tau kan?”Dewi tersenyum.

Kemudian Alicia mencubit pipi gadis kecil itu.“Iya dong.”

Setelah itu Alicia mengambil buku bukunya yang ada di dalam tasnya.

“Oh iya Kayla dan Rifan, pelajaran yang kalian gak bisa di sekolahan, pelajaran apa?” tanyanya.

“Semuanya Kak,”

Alicia tersenyum.“Kok semuanya.”

“Iya Kak, emang semuanya, Kayla aja kelas satu sampai kelas tiga selalu menjadi ranking terakhir.”

Alicia mengelus pipi Kayla.“Yaudah, habis ini kakak ajarin, biar rankingnya bisa naik.”

“Iya Kak,” ucap Kayla dengan tersenyum.

Kemudian Alicia mengeluarkan buku bacaan mapel bahasa Indonesia untuk anak SD.“Ini buku Kakak saat masih SD dulu, masih bagus, kan?.”

“Iya Kak,”

“Yaudah kita hari ini, belajar bahasa Indonesia dulu.” Kemudian Alicia membuka buku bacaan itu.“Kalian baca halaman 1 -10 dulu, bergantian ya karena bukunya cuma ada satu, kalau udah selesai nanti Kakak jelasin.”

“Iya Kak.”

“Besok Kakak beliin satu persatu buku buat kalian.”

Kemudian Alicia menghampiri Rahman dan duduk di sampingnya.

“Alicia.”

“Oh iya, Kakak lupa belum kenalan sama kalian berlima, kenalin nama Kakak Alicia,” perkenalanya.

“Hai Kak Alicia,” ucap Rahman dengan tersenyum.

“Kalau boleh tau nama kalian siapa aja nih?” tanyanya.

“Saya Salman Kak.”

“Saya Ridho Kak.”

“Saya Ardian Kak.”

“Saya Bobby Kak.”

“Saya Andi Kak.”

“Salam kenal semuanya,” ucapnya dengan tersenyum.“Oh iya kalian belum bisa baca kan,ya?”

“Belum Kak,” jawab mereka.

Kemudian Alicia mengambil dua buku di tasnya.“Ini ada buku buat kalian untuk belajar membaca.”

“Tapi cuma ada dua.”

Bobby dan Ardian menerima buku itu.

“Buku itu buat kalian belajar di rumah ya, minta bantuan ibu sama ayah kalau mau.”

“Iya Kak.”

“Yang lain yang belum dapat buku, besok Kakak beliin bukunya ya.”

“Iya, Kak,” ucap mereka dengan tersenyum.

“Dengerin penjelasan kak Rahman ya, biar kalian cepat bisa membaca,” ucapnya dengan tersenyum.“Kakak yakin kalian pasti bisa kok.”

Kemudian Alicia melihat Rahman yang sedang menjelaskan kepada anak anak. Baru kali ini, dia melihat sisi baik Rahman yang belum pernah terlihat, bahkan mungkin dia adalah orang pertama yang mengetahui sisi baik Rahman.

Padahal di sekolahannya dia di kenal sebagai siswa paling nakal, dia selalu datang terlambat ke sekolah.Bolos dan kabur adalah kebiasaanya dari sejak awal sekolah. Alicia tersenyum melihat Rahman yang layaknya seorang guru yang mengajarkan ke siswa siswanya.

Kini dia menatap kelima anak yang sedang membaca buku, secara bersama sama. Mereka semua begitu bersemangat rasa ingin tau mereka begitu tinggi. Alicia bangga dengan mereka.

Ini adalah suatu hal baru baginya, menjadi siswi sekaligus menjadi seorang guru untuk anak anak ini.Walaupun dia tau jika ini akan begitu melelahkan, tapi hatinya begitu bahagia melihat senyuman senyuman yang timbul dari anak anak kecil itu.

...LANJUT GESS!!...

*Makasih yang udah baca.

*Update setiap hari jika kalau gak sibuk.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!