Bab 10

Makan malam yang begitu hening tak ada pembicaraan, mereka menikmatinya tanpa suara. Kanina yang biasa akan bersenda gurau dengan neneknya ketika makan, sedikit tidak nyaman dengan keheningan itu.

Setelah selesai makan malam mereka sekarang berada di ruang keluarga.

"saya bertanya sekali lagi, apakah kamu yakin mau menikah dengan anak saya?"ucap pak bima memulai pembicaraan, dia bertanya kepada dokter kanina.

"berarti benar dokter kanina adalah calon menantuku?" kata nyonya Arini yang sedikit terkejut mendengar pertanyaan dari suaminya untuk kanina.

"kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?"tanya pak bima pada kanina dan eijaz, mereka yang mendengar pertanyaan itu saling memandang.

"apakah kalian belum merencanakan tanggalnya??" tanya nyonya arini.

"kalau begitu serahkan semuanya sama mama, mama yang akan mengurusnya. sambung nyonya arini antusias dengan pernikahan eijaz anaknya.

"apakah kamu punya wedding dream sayang" tanya nyonya arini kepada kanina yang berada di sebelahnya.

"gak ada tante,,, semuanya nina serahkan ke tante aja" kata nina lembut. Eijaz yang melihat interaksi antara mama dan kanina tersenyum senang.

karena mamanya yang akan mengurus segala keperluan di acara pernikahannya, dan tugasnya cuma mencari cincin dan mahar eijaz nampak lega. Berbincang dengan keluarga eijaz, mengenal lebih dalam karakter keluarga itu membuat nina cukup tenang, nyaman dan merasa dia menemukan kehangatan yang sudah lama dia tidak merasakannya. Setelah membahas segala keperluan dan tugas masing-masing untuk urusan pernikahan itu, karena jam sudah menunjukkan jam 10.20 WIB eijaz memutuskan mengantar kanina pulang. Berpamitan kepada kedua orang tuannya, eijaz kemudian mengantar kanina pulang. "salamku pada nenek karena mengantar mu telat, maaf aku tidak bisa ikut masuk, karena sudah malam. masuk dan istirahatlah" kata eijaz hangat,,, kanina yang mendengar kata-kata hangat dari laki-laki yang di sebelahnya sedikit terharu,

"iya nanti aku sampaikan,, kamu juga istirahatlah setelah sampai. selamat malam" ucap kanina malu, kemudian nina cepat-cepat turun dari mobil setelah berpamitan pada eijaz. Eijaz yang melihat nina nampak malu-malu tersenyum bahagia. untuk pertama kalinya dia melihat kanina seperti itu.

setelah sampai apartemen eijaz membersihkan tubuhnya dan memilih untuk segera beristirahat. padahal biasanya dia akan ke ruang kerjanya untuk membereskan sisa-sisa pekerjaannya, tapi dia mengingat perkataan kanina tadi.. "gemas" gumam eijaz mengingat kanina tadi dan dia akhirnya tertidur pulas.

Selama 3 hari ini, kanina sibuk di rumah sakit, selama itu pula kanina belum bertemu lagi dengan eijaz setelah pertemuannya dengan keluarga eijaz malam itu. Eijaz juga sibuk di perusahaan ayahnya, karena ayahnya belum bisa untuk kembali bekerja. Karena mengingat belum membeli cincin kawin, eijaz dengan segera menyelesaikan pekerjaannya. sebelum pergi menjemput kanina eijaz menelpon orangnya, tapi yang di telpon tidak mengangkat panggilannya. tanpa berpikir panjang akhirnya eijaz memilih langsung ke rumah sakit menjemput kanina, mungkin kanina lagi sibuk pikirnya.

Ketika eijaz dalam perjalanan menuju rumah sakit tiba-tiba telponnya berbunyi.

"Hallo ma.. ada apa?"tanya eijaz setelah mengangkat panggilan itu. Dia pakai earphone ya gais jadi aman,

"Hallo sayang,,, kamu ada waktu gak? kamu kesini ya, bawa kanina juga. ada yang mama mau bicarakan"kata mama arini di seberang sana.

"oke ma.. setelah el membeli cincin, el akan langsung kesana. ini juga lagi di jalan mau jemput kanina" jawab eijaz.

"ya sudah kalau gitu,,  hati-hati, mama tutup telponnya" kata mama arini.

Sampai di rumah sakit, seperti biasa eijaz langsung saja ke ruangan pribadi dokter nina, kebetulan juga kanina baru selesai rapat. Kanina tidak kaget dengan kedatangan eijaz, tadi dia sempat melihat panggilan laki-laki itu.

"Kamu sudah selesai??"tanya eijaz langsung ketika melihat nina sedikit beres-beres.

"sudah,,, kenapa emangnya? maaf tadi tidak mengangkat telponmu, aku ada rapat dan baru melihat panggilanmu" kata nina merasa bersalah.

"gak apa-apa aku ngerti, kamu sudah akan pulang?" tanya eijaz lagi pada nina yang sudah siap akan pulang, toh tidak ada kegiatan lagi operasi juga tidak ada.

"Kita pergi ke toko perhiasan sekarang,,,kita cari cincin nikah" sambung eijaz lagi pada nina. "ayo" ajak kanina yang nampak sangat lelah dengan aktivitasnya hari ini. Eijaz yang melihat itu tidak tega, "kamu kelihatan sangat lelah, apa lain kali saja" ucap eijaz perhatian.

"setiap hari juga seperti ini, mungkin hari ini sedikit lebih lelah karena ada agenda penting" ucap nina tersenyum, dia tega kalau menolak ajakan eijaz, karena fia juga tahu kesibukan laki-laki itu. Eijaz yang melihat kanina tersenyum untuk yang pertama kalinya, membuat jantung laki-laki itu tidak normal.. deg,,,deg ser tuh jantung.

"astaga.. senyumannya manis sekali, bisa-bisa jantungku tidak akan aman kalau dia tersenyum setiap hari, ini saja baru sekali dia tersenyum buat jantungku sudah mau copot" ucap eijaz dalam hati.

Mereka tiba di salah satu mall terkenal di kota itu, dan eijaz langsung mengajak nina ke toko perhiasan ternama di mall itu.

"selamat datang,, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan toko itu ramah.

"kami mencari cincin nikah" jawab eijaz.

"maaf sebelumya, anda cari yang modelnya seperti apa, atau saya bisa rekomendasikan" jawab pelayan itu sambil mengeluarkan satu set cincin nikah mewah elegant.

"gimana?"tanya ejaz kepada kanina. kanina yang melihat cincin itu dan betapa terkejutnya dia ketika melihat harganya yang sungguh di luar nalar.

"mmm... ada yang design nya lebih sederhana?"tanya kanina kepada pelayan itu. pelayan itu mengeluarkan satu set lagi cincin pengeluaran terbaru yang bisa dibilang limited edition. kanina suka sekali dengan design cincin itu, sederhana tapi sangat cantik.

"itu saja,," kata eijaz yang melihat kanina menyukai cincin itu.

"pilihan nyonya sangat bagus, kebetulan cincin ini baru saja datang"ucap pelayan itu tersenyum ramah.

"tapi itu mahal" kata nina membisikkannya ke telinga eijaz. yang di dibisiki cuma tersenyum dan segera melakukan pembayaran.

"Cincin itu sangat mahal Eijaz" ucap nina tanpa bisik-bisik lagi setelah pergi dari toko itu.

"Orang kaya emang selalu buang-buang duit" kata nina cemberut dan berlalu meninggalkan eijaz. Eijaz hanya bisa geleng-geleng kepala, satu lagi sifat kanina yang dia tahu.

Di dalam mobil kanina masih saja mendiami eijaz, yang didiami malah merasa gemas dengan tingkah laku nina.

"kita ke rumah mama ya, tadi mama telpon suruh kita kesana" kata eijaz pada nina

"ya!!" balas nina masih marah karena dia tidak suka dengan laki-laki atau orang yang membuang-buang uang untuk kebutuhan yang menurut dia tidak masuk akal. kalau bisa membeli dengan harga murah kenapa tidak, selama masih bagus dan bisa di pakai, itu prinsip nina.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!