Bab 3

Hari yang sedikit mendung tidak memudarkan semangat Kanina hari ini, bangun pagi menunaikan kewajiban, bersih-bersih dan mandi sebelum berangkat kerja. rutinitas setiap hari dokter cantik idaman semua laki-laki, sesudah rapi kanina menuju meja makan untuk sarapan (tumben nih mimpi apa kanina semalam).

"tumben nduk sarapan, setelah sekian lama cuma kerja dan kerja saja yang kamu pikirkan".kata nenek asih menyindir cucunya,

"hehe.. cucu nenek yang cantik ini lagi mau memperbaiki gizi nek, (sambil nyengir tanpa rasa bersalah)".

selesai sarapan Nina berpamitan untuk kerja, lumayan pagi sih berangkatnya.

"aku beli brownies ajalah untuk nanti, lumayan masih pagi".kanina pergi ke toko kue langganannya, tokonya sudah buka setengah jam yang lalu maklum toko itu toko yang sudah terkenal maknya bukanya pagi, tapi habisnya lumayan cepat.

selesai membeli brownies nina melajukan mobilnya menuju rumah sakit, pas mau memarkirkan mobilnya tiba-tiba mobil lain menyerobot tempat parkir itu. Nina yang kaget kemudian turun dan mengetuk kanca mobil itu, sang empunya kemudian keluar dari mobil itu.

"oh pantesan si manusia menyebalkan,(dumel nina dalam hati)". "maksud anda apa ya menyerobot tempat parkir saya??" kata nina dingin dan menatap laki-laki itu tajam.

"ini parkiran rumah sakit, bukan tempat parkir anda dokter!". kata laki-laki yang tak lain adalah eijaz

"maaf pak Eijaz Eliandro Nugroho, ini khusus tempat parkir dokter. bukan tempat parkir sembarang orang". nina masih menatap laki-laki itu dingin

"anda masih mengingat nama saya, terimakasih. dan juga saya bukan orang sembarangan". suara bariton eijaz berseru dan meninggalkan tempat parkir menuju ruangan rawat ayahnya.

" yaaaaa... dasar laki-laki sombong gak punya perasaan, semau-maunya yang pengen gue cekek". nina ngedumel sendiri di tempat parkir dan mencari tempat parkir kosong.

sampai di ruangannya kanina masih ngedumel sendiri, tok.. tok.. tok( suara ketuan pintu dari luar).

"masuk". sambil memasang baju kebanggaannya,

"maaf dok, hari ini ada operasi darurat yang dokter kanina sendiri yang harus menanganinya. karena prof adi sedang tugas operasi pasien lain dok,"kata perawat nindi yang bertugas pagi itu menemani dokter kanina visit.

"oke kalau gitu, oh ya bagaimana keadaan pasien atas nama pak bima Nugroho??"kata nina sambil berjalan menuju ruang operasi.

"beliau sudah sadar tadi malam dok, keadaanya stabil. tapi masih butuh pemeriksaan lagi, oh ya dok tadi saya bertemu istri beliau katanya pak bima mau bertemu dengan dokter". kata perawat nina

"oke.. setelah operasi selesai saya akan kesana". kanina langsung mengganti pakaiannya dan langsung ke ruang operasi.

selesai operasi dokter kanina langsung ke ruangan dimana tamu VVIP berada.

"selamat pagi menjelang siang pak, bagaimana keadaanya?? apakah ada yang bapak rasakan setelah operasi? maaf kalau saya lancang saya adalah dokter kanina yang bertugas untuk mengoperasi bapak, dan sedikit saya tahu tentang penyakit komplikasi yang bapak idap yang di rahasiakan untuk umum". kata dokter kanina setelah di izinkan masuk oleh istri pak bima.

"oh ya dokter kanina, sebelumya saya sudah mendengar dari adik saya bahwa anda yang mengoperasi saya. terimakasih sebelumnya dan untuk penyakit lainnya yang anda ketahui mohon untuk tidak mempublikasikan karena mungkin anda tahu siapa saya. maaf sebelumnya sudah merepotkan dokter". pak bima cukup terkesan dengan keramahan dan kepintaran dokter kanina ya, sedikit dia tau dari cerita adiknya prof adi Sucipto Nugroho.

"sudah tugas saya sebagai dokter untuk menyelamatkan pasien dan merahasiakan penyakit pasien pak"ucap kanina tersenyum.

Eijaz yang dari tadi sibuk dengan laptopnya menimpali perbincangan dokter dengan ayahnya, " dokter memang lagi berutung saja waktu itu"suara bariton menyebalkan.. huuhh

kanina hanya bisa tersenyum tapi dalam hati mengutuk mengucapkan sumpah serapahnya ( dasar laki-laki sya*ton kok bisa ya ada laki-laki kaya dia padah ayah sama ibunya kaya malaikat).

"kamu jangan begitu el, bagaimanapun dokter kanina sudah menyelamatkan ayahmu'' kata mama arini

"iya..kamu mana ngerti tentang ilmu kedokteran,kamu diam aja sudah jangan buat keributan!!" ucap pak bima kepada El anaknya, Eijaz memang begitu sensitif terhadap dokter dia hanya percaya kepada om adi. Eijaz mungkin trauma dengan dokter yang dulu malapraktik terhadap adik satu-satunya yang menyebabkan kan dia merenggang nyawa di meja operasi. tapi kan dokter kanina beda woiii emang dasar kalau orang sudah di butakan oleh kesalahan dokter lain.

"gak apa apa kok pak..bu. mungkin cuma salah paham aja, ( hadeehh dia belum tahu gue dokter paling di cari di negeri ini, malah dokter luar negripun ngemis hubungi gue, nina ngedumel dalam hati). kalau gitu saya permisi dulu ya pak, istirahat yang cukup jangan kebanyakan makan gula atau makanan yang berminyak, selamat siang". kanina kemudian pergi tanpa melihat kearah laki-laki yang sedari tadi memperhatikannya, kanina cuma pamit kepada suami istri di ruangan itu. haha Kanina pendendam pemirsahh.

"kalau sama aku kenapa ya dokter itu dingin jutek dan ketus, kalau sama om adi ayah sama mama aja gak gitu". kata eijaz kepada mama dan ayahnya.

"kamu mungkin sudah menyinggung dokter itu, makanya dia begitu. kamu sih ngebandingin dia sama dokter yang ngebunuh adik kamu sama dokter nina yang notabennya dokter terbaik di rumah sakit ini". ucap pak bima kepada eijaz, pak bima tahu pasti anaknya satu itu masih trauma akan kehilangan orang yang di sayangi di meja operasi oleh dokter. tapi ya mau bagaimana dokter kanina beda.

"emang apa sih hebatnya?? cuma kebetulan aja kan ayah bisa selamat ditangannya". ucap el bego otak bebal ( author gereget pemirsahh)

"huuhh dibilangi bebal mah anakmu, papah istirahat ajalah capek ngomong sama otak bebal kaya anakmu mah". pak bima sudah lelah berbicara dengan anaknya yang memang sulit percaya sama orang. " eehh.. ehh anakmu juga pa, bukan anakku saja" mama Arini menimpali suaminya.

" kamu juga el dikasih tau, kenapa sulit sekali percaya sama orang, dokter kanina itu beda kalau gak percaya ya kamu cari tahulah sendiri". ucap mama arini lagi.

eijaz tidak menyahuti lagi perkataan mamanya karena kalau di landeni nanti ujung-ujungnya dia juga yang kena lebih baik dia pergi ke kantor saja dari pada di sini di cercoki mulu ( ini juga salah lho sih kenapa bebel di kasih tahu huuhh kok author makin gemas ya ).

ohh ya Eijas Eliandro Nugroho adalah salah satu pewaris di keluarga Nugroho, kakeknya Gunawan Nugroho adalah pembisnis handal pada jamannya, Nugroho grup adalah perusahaan ternama dikota b. dan rumah sakit ini juga pemiliknya ya nugroho grup. Gunawan mempunyai dua orang anak ayah Bima sama prof Adi. Bima mempunyai dua orang anak yaitu Eijas dan Alina( tapi alinanya meninggal ya pemirsah, iya adik eijas yang meninggal di meja operasi itu). oke lanjut, untuk prof adi, dia cuma punya anak satu yaitu Mentari anindi sucipto Nugroho (panjang kali ya..hee).

untuk perusahaan memang dipegang oleh bima setelah ayahnya pensiun dan memilih istirahat di rumah saja, menikmati masa tua. dan untuk rumah sakit di oegang oleh prof adi, karena bima lagi di rumah sakit makanya perusahaan langsung di handle oleh Eijaz, sebenarnya Eijaz juga memiliki perusahaan sendiri yang keluarganya pun tidak tahu menahu akan itu, rahasia niih ceritanya.

Terpopuler

Comments

Asseret Miralrio

Asseret Miralrio

Sangat kreatif

2024-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!