Bab 14

Akhirnya acara yang ditunggu-tunggu oleh semua anggota keluarga dan mempelai pastinya, Kanina bangun jam 4 karena dia harus di rias. Setelah melaksanakan sholat subuh kanina di rias oleh rias pengantin profesional yang memang sudah mama arini sewa jauh-jauh hari, nina meminta agar riasannya tidak terlalu mencolok, dia ingin riasan natural.

Di kamarnya eijaz juga bersiap-siap, tadinya tukang rias ke kamarnya untuk sedikit memoles wajahnya dengan bedak tapi dengan tegas eijaz menolaknya. Mukanya sudah terlalu tampan untuk apa menambahkan bedak lagi, pikir eijaz.

Selesai di rias, kanina terlihat sangat cantik. Mengenakan baju pengantin yang cukup pas dibadanya, menambah kecantikan kanina, walapun menggunakan riasan natural tidak menutup kecantikannya. "kamu cantik sekali nduk"kata nenek asih yang memang menemani nina di dalam kamar, selain neneknya ada juga mentari sahabatnya.

"benar rumi, sungguh aku pangling lihat kamu, apalagi kak eijaz nanti" ucap mentari menambahkan. Kanina hanya tersenyum menanggapi perkataan nenek dan sahabatnya itu.

Karena penghulu sudah datang dan keluarga serta undangan sudah berdatangan semua, acara ijab kabul di mulai. Eijaz dengan gugup memegang tangan penghulu,

"saya kawin dan nikahkan engkau dengan Kanina Senja Arumi binti Brata Raharja dengan maskawin Uang seratus juta rupiah serta cincin berlian 25 karat dibayar tunai" ucap pak penghulu kepada eijaz. Karena wali nikah kanina selaku ayahnya tidak hadir, karena sudah lama menghilang maka penghulu lah yang menikahkannya.

"Saya terima nikah dan kawinya Kanina Senja Arumi dengan maskawin tersebut dibayar tunai" ucap eijaz lantang.

SAH....!!!! Suara para saksi dan undangan yang datang. Setelah terdengar kata sah di load speaker yang memang sudah tersedia di kamar itu. kanina, neneknya dan tari menangis terharu di dalam kamar.

"kamu sudah jadi istri orang nduk, nenek doakan supaya kamu bahagia selalu. jadi istri yang baik nduk" kata neneknya terharu bahagia lalu memeluk kanina.

"lho sudah jadi istri orang, bukan orang sih sepupu gue. lho jangan sedih banyakin bahagia, cepat kasih gue keponakan" tambah mentari lagi. Mama arini dan mama kasih tiba-tiba masuk ke dalam kamar. Begitu melihat kanina mereka pangling karena nina terlihat begitu cantik.

"Kamu cantik sekali sayang" ucap mama kasih dan mama arini berbarengan, Kanina hanya bisa tersenyum malu.

" Ayo kita turun, suamimu sudah menunggumu" ucap mama arini kepada menantunya.

Kanina kemudian turun di apit oleh mama arini dan mama kasih, di susul oleh nenek asih dan mentari. Kenapa tidak di apit oleh neneknya, karena nenek asih sudah lumayan sepuh. Kedatangan kanina membuat semua undangan takjub dengan kecantikan mempelai wanita, sampai-sampai eijaz dibuat terpana akan kecantikan perempuan yang sudah ada di depannya itu, iya perempuan yang sudah sah menjadi istrinya.

"kendalikan ekspresi mu el" ucap mamanya mengingatkan dengan ekspresi meledek anaknya itu. Untuk pertama kalinya setelah kematian putrinya alina dia tidak pernah melihat eijaz sebahagia sekarang.

"mungkin kanina menjadi obat untuk kebahagiaannya" batin mama arini.

Selesai acara ijab kabul, eijaz dan kanina kembali ke kamar untuk berganti pakaian. Karena selanjutnya acara resepsi pernikahan mereka, sebenarnya eijaz dan kanina tidak mau karena malas dan pasti nanti lelah. tapi karena kakek Purnomo adalah seorang pembisnis terkenal maka mau tidak mau merekapun menurutinya. Kanina tampak mempesona dengan gaun mewah yang mama arini dan mama kasih pilihkan, eijaz juga tampil dengan tuksedo mewahnya. sungguh pasangan yang serasi, tampan dan cantik, begitulah ungkapan para undangan-undangan rekan bisnis ayah dan kakeknya.

Lelah dan pegal karena lama berdiri membuat kanina duduk, karena tamu undangan juga sedang menikmati jamuan yang sudah di sediakan oleh pihak hotel

"kamu lelah??" ucap eijaz khawatir karena nina sudah terlihat mau pingsan.

"mmm,, kakiku mungkin sedikit terkilir, karena lama berdiri dan menggunakan heals" ucap kanina sambil melihat kakinya yang memang benar terkilir. Eijaz yang melihat itupun langsung mengangkat kanina, dia menggendong istrinya membawa kanina ke kamar untuk istirahat. sebelumya eijaz sudah minta izin ke ayah dan mamanya, karena melihat menantunya sudah lelah mereka mengizinkan untuk pengantin istirahat.

"Lepaskan aku, aku malu"ucap kanina pada suaminya, yang tiba-tiba menggendong dirinya. kanina malu dilihat oleh tamu undangan yang masih menikmati hidangan. Kanina cuma bisa menyembunyikan wajahnya di bahu suaminya, karena eijaz tidak mau menurunkannya. sesampainya di kamar, kanina langsung turun dengan bibir cemberut karena kesal dengan eijaz yang menggendongnya tadi,

"kenapa membawaku ke kamarmu?" tanya nina pada eijaz karena baru sadar kalau rungan itu bukan kamar tempat dia menginap melainkan kamar eijaz.

"Kamu lupa atau pura-pura lupa, kita sudah resmi menjadi suami istri" eijaz mengingatkan.

"aku lupa" ucap kanina tanpa merasa bersalah, padahal dia masih menggunakan gaun resepsi pernikahannya tapi nina sudah lupa saja.

"belum tua sudah pikun" ucap eijaz meledek. Kanina yang diledek kembali cemberut, kemudian dia mencari kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai mandi kanina baru sadar kalau dia tidak membawa baju ganti, alhasil dia cuma memakai bathrobe yang memang sudah tersedia disana. Kanina kemudian keluar, dia berniat mau mengambil baju-bajunya di kamar tempat dia tidur kemarin,

"mau kemana kamu!" ucap eijaz dingin melihat kanina yang mau keluar dengan menggunakan bathrobe, dia yakin kalau dibalik bathrobe itu kanina tidak memakai apapun. karena tadi sebelum masuk ke kamar mandi nina cuma membawa dirinya.

"aku mau mengambil baju-bajuku yang masih di kamar yang kemarin" jawab nina tegang, karena dia melihat eijaz begitu dingin terhadapnya.

"aku saja" ucap eijaz masih dingin lalu bangkit dari duduknya mau keluar mengambil baju-baju kanina, tapi ketika membuka pintu tiba-tiba mentari muncul mengagetkan eijaz yang baru saja akan keluar.

"Maaf-maaf, saya kesini mau mengantar bajunya rumi" ucap tari sambil nyengir, takut karena membuat kakak sepupunya kaget, muka eijaz juga kelihatan sedang menahan kesal. Tari takut melihat muka eijaz yang sudah siap memarahinya, takut singa akan menerkam dirinya setelah berpamitan dengan kanina tari langsung kabur saja dari pada di amuk oleh eijaz. tari pamit sama nina cuma saling kode lewat ekspresi muka.

Kanina yang melihat mereka berdua cuma bisa geleng-geleng kepala,

"sudah-sudah kamu mandi saja sana," ucap kanina menenangkan eijaz yang sudah siap menerkam mangsanya.

"hmm" ucap Eijaz masih dingin dan menahan amarahnya. Eijaz kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sedangkan kanina langsung membuka kopernya untuk berganti pakaian. sebenarnya dari tadi kanina menahan malu karena tidak memakai apapun selain bathrobe itu.

Alangkah terkejutnya kanina setelah membuka kopernya, gimana tidak pakaian yang di dalam koper dipenuhi baju-baju kurang bahan. kanina kemudian menelpon sahabatnya mentari untuk menanyakan isi koper itu, mungkin tari salah bawa pikir kanina.

Terpopuler

Comments

Itha Fitra

Itha Fitra

kok ijab ny tdk mnyebut kn nm wali nikah binti gitu? knp bs sah?

2024-02-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!