Bab 8

"Mmmm... kenapa anda mau menikah dengan saya? saya butuh alasan"ucap nina kemudian membuka pembicaraan.

"tak ada alasan, aku hanya ingin menikah denganmu"kata eijaz

"please... sedikit aja, pasti ada alasan mengapa anda mau menikahi saya" kata nina lagi, karena gak mungkin kan seorang yang hidupnya bergelimang harta mau menikah dengan gadis seperti dirinya, selain banyak hutang dia juga bukan dari keluarga utuh apalagi kaya.

"saya tekankan sekali lagi tak ada alasan,, saya hanya ingin menikah titik" ucap Eijaz tegas. kanina menghembuskan nafas beratnya, dia tidak habis pikir dengan orang seperti eijaz.

" satu tahun kan, tidak lebih"ucap nina pasrah. "apakah ada syarat dalam satu tahun itu"sambung nina lagi.

"saya ingin anak" ucap eijaz lagi tanpa ragu.

"apa???" kaget nina. "apakah tidak bisa kita melibatkan anak, toh kita juga akan berpisah" mohon nina yang dimana dia tidak mau anaknya akan bernasib sama seperti dirinya, ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dengan alasan perceraian

***

Di sebuah rumah mewah sepasang suami istri sedang duduk santai di balkon rumah itu.

"apakah kamu sudah menghubungi anakmu itu" ucap perempuan yang tak lain adalah ibu dari eijaz ya nyonya arini nugroho.

"sudah..."kata suaminya bima nugroho

"apakah ancamanmu berhasil?"kata nyonya arini lagi.

"kita tunggu saja, karena eijaz paling takut jika kakenya sudah turun tangan. anak itu paling benci dengan perjodohan" ucap pak bima lagi pada istrinya...  Pak bima dan istrinya dalang dibalik keinginan eijaz untuk menikah, selain itu mungkin eijaz punya alasan yang lain.

sementara itu di cafetaria, kanina yang masih terkejut dengan perkataan eijaz yang menginginkan seorang anak di pernikahannya kelak, hati dan pikirannya tidak baik-baik saja. Bagaimana nanti anaknya setelah perceraian, itu tidak akan gampang, dia tidak mau kisah lama terulang kembali. Tapi hanya sekedar untuk menolak tawaran itu mungkin sudah tidak bisa nina lakukan, uang sebesar itu juga tidak ada, nina hanya bisa pasrah untuk kedepannya seperti apa, hanya tuhan yang tahu.

"hmm.. kapan pernikahannya??"kata nina pasrah.

"secepatnya.. tapi sebelum itu saya ingin memperkenalkan anda ke orang tua saya, kapan anda punya waktu?"tanya eijaz.

"besok saya tidak bisa karena ada beberapa operasi yang harus saya tangani"balas nina

"hubungi saya kalau anda sudah punya waktu, dan untuk panggilan saya ingin anda merubahnya, mungkin panggilan saya dan anda bisa berubah menjadi aku kamu. biar nanti tidak ada yang curiga.. hmmm(eijaz berdehem sebelum melanjutkan perkataanya) kamu juga jangan gugup yang nanti bisa menimbulkan kecurigaan, belajarlah biasa saja"ucap eijaz menjelaskan

"mmm.. baiklah apa ada yang ingin anda, maksud saya kamu katakan lagi??" balas nina grogi.

"tidak, kamu sudah boleh pulang. ini sudah malam, istirahatlah" ejaz mengatakan sambil tersenyum tapi mungkin senyumannya gak akan terlihat.

setelah pulang dari cafe nina mengistirahatkan dirinya, sungguh hari ini nina sangat lelah. padahal hari ini hari libur, hmm mungkin hatinya yang lelah.

***

Eijaz kembali ke apartemennya dengan mood yang bahagia, dia akan menikah (tapi kan nikah kontrak kok bahagia??) hanya dia yang tahu. Eijaz yang ingat akan ancaman ayahnya pun segera meraih ponselnya. "hallo bro..(panggilannya ke ayahnya) hmm aku mau memperkenalkan seseorang ke ayah dan mama"kata eijaz bahagia.

ayahnya yang sedikit terkejut karena cepat sekali anaknya bisa menemukan seseorang untuk di perkenalkan ke dia.

"apakah kamu mengancam anak orang ahh"hardik pak bima ke pada anak tengilnya, karena dia tahu anaknya seperti apa.

"sedikit.. tapi itu tidak penting, yang penting dia mau sama anak ayah yang ganteng ini" ucap Eijaz sombong dan tanpa rasa bersalah

"anak gendeng... awas aja kalau sampai papa tahu apa yang kamu lakukan merugikan perempuan itu. ayah akan suruh kakekmu menjodohkan kamu" ancam ayah bima.

" ayolah paa.. jangan bawa-bawa kakek, dia juga tidak rugi kalau menikah dengan eijaz yah" ucap eijaz memelas, karena dia tahu ayahnya seperti apa.

" bawa dia besok" ucap pak bima tegas pada eijaz.

"hmmm... dia tidak bisa besok ada ope... ada pekerjaan yang haris dia selesaikan" ucap eijaz. "nanti el kabari ayah kalau dia sudah ada waktu, el tutup telponnya kalau begitu, selamat malam ayah bro" ucap eijaz langsung mematikan telponnya..

"huuhh.. untung tadi aku gak sebut operasi bisa-bisa ayah tahu dan pergi mengintrogasi dokter kanina, batal dong aku nikah, nasib baik masih memihak ku ternyata"gumam eijaz lega.

Dua hari ini Kanina sibuk melakukan operasi-operasi darurat, entah itu membantu rekannya ataupun pasien nina sendiri. selama dua hari ini nina juga lupa menghubungi eijaz, sehingga eijaz yang selama dua hari ini belum di hubungi oleh dokter Kanina pun dengan sendirinya mendatangi kanina di rumah sakit. Eijaz yang tahu di mana ruangan calon istrinyapun langsung saja nyelonong masuk menunggu kanina selesai operasi. Karena operasi yang ditangani kanina cukup lama, eijaz uring-uringan di ruangan itu sendiri, tak lama diapun tertidur di ruangan istirahat dokter kanina.

selesai melakukan operasi yang cukup lama, kanina kemudian pergi ke ruangannya untuk mengisi tubuhnya yang sudah sangat lelah. Kanina masuk ke ruangan istirahatnya, dan dia sangat terkejut oleh seorang laki-laki yang dia kenal. "astagaa... kapan dia kesini, mengagetkan saja?"gumam nina pelan takut dia terbangun. karena tempat tidurnya sudah di kuasai, kanina memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu. lama dengan ritual mandinya, eijaz yang mendengar percikan airpun bangun dari tidurnya dan memilih menunggu kanina di ruangan praktik.

"apakah dia sudah bangun?? kemana dia??"kata nina yang baru keluar setelah membersihkan diri. kanina begitu tanpak segar setelah hari yang cukup melelahkan baginya.

"apakah kamu sudah makan malam?"ucap eijaz pada nina

"belum, mmmm.. maaf aku tidak menghubungimu dua hari ini, aku sibuk" ucap nina bersalah, karena dia tahu kenapa eijaz memilih menghampirinya padahal dia juga tahu kesibukan yang dimiliki laki-laki itu.

"aku mengerti,,, lebih baik sekarang kita pergi mencari makan, aku juga lapar" ucap eijaz yang mengerti dengan kesibukan kanina. Karena eijaz tidak tahu makanan kesukaan kanina, dia mengendarai mobilnya asal.

kanina yang menyadari itu pun langsung menyuruh eijaz berhenti di salah satu tempat makan di pinggir jalan.

"apakah kamu yakin mau makan di sini" ucap eijaz ragu,

"kamu gak suka?? ini nasi bebek terenak di sini dan cukup higenis kok, tapi kalau kamu gak suka kita bisa mencari tempat makan lain" ucap nina yang sebenarnya tidak ingin mencari tempat makan lain, dia sedang ingin makan nasi bebek bumbu hitam malam ini.

"bukan itu maksudku,, ini kan makanan berat dan kamu seorang dokter, apakah kamu tidak memikirkan kesehatanmu?" ucap eijaz sedikit memperhatikan kesehatan kanina.

"gak apa-apa kan sesekali,, aku hanya sedang ingin makan nasi bebek" ucap kanina sedikit memelas, astagaa memelas ini ekspresi nina yang menurut author tumben banget.. seorang yang terkenal anti laki-laki dan jika bertemu laki-laki akan menjadi orang yang berbeda. Entahlah mungkin kanina sudah mulai merubah dirinya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!