Part 13 ~ Harus Bagaimana?

“Duduklah,” titah Dewa setelah aku panik dan bicara tidak karuan.

“Sebenarnya, aku kenapa?”

“Seharian ini aku melihat makhluk yang bukan manusia dan bocah tadi. Aku tidak mengenalnya, tapi aku bisa melihat apa yang terjadi dengannya juga ibunya. Yang lebih aneh, aku lihat ibunya terluka dan sekarang sudah meninggal.”

“Kamu harus tenang, pasti ada sesuatu yang bisa menjelaskan semua ini.”

“Apa mungkin karena kemarin aku sempat meninggal dan sekarang ….”

“Vita!”

Aku dan Dewa menoleh, Ibu dan Bapak menghampiri kami. Melihat raut wajahku, Ibu tahu kalau ada sesuatu yang terjadi.

“Kamu kenapa? Apa hasil pemeriksaan sudah keluar?”

“Belum bu, paling cepat satu jam lagi,” sahut Dewa.

“Terus ….”

Tatapanku tidak  sengaja melihat pohon besar yang tidak jauh dari tempat kami berada. bukan pohonnya yang jadi masalah, tapi sosok yang ada di pohon itu. sosok tanpa kepala.

“Ibu,” rengekku langsung memeluknya.

“Nak Dewa, ada apa dengan Vita?”

Aku sudah duduk bersandar dengan wajah menunduk, tidak ingin melihat makhluk dan sosok-sosok itu lagi. Apa memang orang yang pernah mengalami kematian akan merasakan apa yang aku rasa. Dewa menceritakan kejadian yang aku alami dan dia membenarkan beberapa sosok yang dia bisa lihat juga.

“Tapi kalau masalah Tito, saya tidak bisa melihat dan merasakan seperti Vita.”

“Vita, ini sudah perna kita bahas dan sudah waktunya,” ujar Ibu lalu menggenggam tanganku. “Kemampuan dengan mata batin kamu mungkin sudah kembali.”

“Hah, maksud ibu aku akan bisa lihat ‘mereka’ … selamanya?”

Ibu mengangguk dan tambah lemas tubuh ini. Melihat satu jenis saja, takutnya bukan main apalagi melihat yang lebih banyak. Bisa-bisa aku mati berdiri.

“Mata batin?” tanya Dewa.

“Iya. Vita sejak lahir memang memiliki kemampuan itu, hanya saja tubuhnya tidak kuat dan sering sakit. Kami minta bantuan untuk menutup mata batinnya, tapi hanya sementara. Akan ada masa kemampuan itu akan kembali dan sekarang mungkin sudah saatnya.”

Entah apa yang dipikirkan Dewa, tapi aku tahu kalau dia sedang menatapku. Satu jam berlalu, kami kembali menemui Dokter untuk mendapatkan penjelasan dari hasil pemeriksaan. Berharap semua baik-baik saja, aku bisa melanjutkan hidupku dengan nyaman. Nyatanya sudah ada masalah, di mana aku bisa melihat semua hal baik yang nyata maupun yang ghaib.

“Bagaimana dok?” tanya Ibu.

“Hm, dari semua pemeriksaan hanya ada satu hal yang agak mengkhawatirkan,” ujar dokter mulai menjelaskan.

Meskipun belum tahu apa yang dimaksud, tapi aku sudah menarik nafas. Mengkhawatirkan? Sepertinya akan menjadi masalah berikutnya.

“dari hasil MRI bisa kita lihat, ada cedera di tulang belakang. Mungkin cedera saat jatuh atau terbentur, karena nona Vita baru saja mengalami kecelakaan,” ungkap dokter sambil menunjuk hasil MRI yang tidak kami pahami, hanya beliau saja yang paham.

“Apa sangat berbahaya untuk saya dok? Saya akan meninggal lagi?”

“Vita,” tegur Ibu.

“Semua manusia pasti akan meninggal, termasuk kamu. Bisa jadi bukan karena hal ini, tapi perlu diperhatikan kalau dengan cedera begini aktivitas kamu sementara terbatas. Lakukan terus terapi sambil kondisi lebih baik.”

“Apa bisa saya lanjut pengobatan di Jakarta?” tanyaku dan berharap ini adalah pertanyaan penutup. Setelah ini kami bisa meninggalkan rumah sakit.

Bahkan berada di ruang ini pun aku tidak nyaman, karena ada sosok yang duduk di atas lemari tidak jauh dari meja dokter. Sesekali aku melirik ke arahnya, hantu anak perempuan yang mungkin saja kalau masih hidup umurnya dua belas tahun.

“Saya sudah menjelaskan kalau Nona Vita tidak boleh beraktivitas berlebihan termasuk perjalanan jauh. Baik itu naik pesawat atau kendaraan darat, sangat tidak saya rekomendasikan. Sebaiknya tetap lakukan pengobatan di sini. Lagi pula, bukan hanya cedera tulang belakang saja. luka-luka itu belum sepenuhnya sembuh dan kaki kanan yang bengkak ini karena ada trauma dan memar, belum bisa dipakai berjalan agak lama.”

Aku memilih diam, sedangkan Ibu dan Bapak masih berdiskusi mengenai kondisi dan kesehatanku. Sosok di atas lemari malah terkikik dan suaranya membuatku merinding. Ah iya, Dewa ada kemampuan melihat ‘mereka’. segera aku menoleh dan menatapnya dan melirik ke arah lemari, tidak mungkin Dewa tidak melihatnya.

Ia mengangguk pelan, artinya sosok bocah hantu itu bisa dilihat oleh Dewa. Setidaknya aku tidak  sendirian. Diskusi Ibu dan dokter itu akhirnya selesai kami pun hendak beranjak, tapi aku berinisiatif bertanya.

“Itu foto siapa dok?” tanyaku menunjuk pigura di belakang meja.

“Oh, ini putri saya. Puri saya satu-satunya, tapi Tuhan mengambilnya lebih dulu,” jawab Dokter, membuatku penasaran untuk bertanya hal lainnya.

“Dia ada di ….”

“Tidak ada, dia sudah meninggal dan itu sudah lama sekali.”

Aku menatap hantu itu, putri dari dokter. Dari wajah bisa dilihat kemiripan mereka. saat hendak pergi, hantu itu berteriak dan menunjuk dokter.

“Dokter, mungkin ini terdengar tidak masuk akal.”

“Vita,” tegur Dewa seakan bisa menebak apa yang ingin aku katakan.

“Putrimu, aku melihat putrimu.”

Dokter itu terkekeh mendengar pernyataanku.

“Nona Vita, masalah mati suri saja saya masih belum terlalu percaya. Karena secara medis tidak  ada yang namanya sudah meninggal lalu hidup lagi seperti yang kamu alami. Bukan mati suri tapi memang belum mati. Lalu nona bertemu dengan putri saya di mana?”

“Di rumah sakit ini dan di ruangan ini. Terserah dokter mau percaya atau tidak. Dia bilang “I love you daddy, tolong jangan sedih dan merasa bersalah,” ujarku mewakili pesan dari hantu itu, juga melakukan gaya yang biasa dilakukan oleh dokter dengan putrinya.

“Saya, permisi,” ujar Vita dan dokter itu masih diam dan tercengang mendengar dan menyaksikan tingkah Vita yang melakukan gaya putrinya sewaktu masih hidup.

“Seharusnya kamu tidak lakukan itu,” bisik Dewa. “Jangan sampai ‘mereka’ malah memanfaatkan kamu agar bisa berinteraksi dengan mereka.

“Jadi, aku harus bagaimana?”

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

serba salah ya

2024-04-30

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒔𝒆𝒓𝒃𝒂 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒋𝒅 𝑽𝒊𝒕𝒂

2024-04-25

0

A B U

A B U

lanjut

2024-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!