Part 2 ~ Tolong Aku

“Mbak Kavita Ressa?” tanya seorang petugas kesehatan, aku mengangguk pelan dan orang itu memeriksa keadaanku.

Aku hanya bisa menggeleng dan mengangguk pelan, ketika petugas itu menanyakan kondisi dan yang aku keluhkan. Menurut mereka aku terjebak di lift lebih dari dua jam, padahal aku merasa hanya sebentar. Tepat saat aku masuk ke dalam lift, tidak lama kemudian terhenti.

Sepertinya aku mengalami sendiri apa yang pernah dirasakan oleh rekan lain tentang makhluk tak kasat mata. Siapa pula yang tadi terlihat mirip dengan Ali.

“Vita, kamu nggak pa-pa?” tanya seseorang. Aku yang menunduk sambil memijat tengkuk akhirnya menengadah.

Pak Dewa, ketua tim satu yaitu tim di mana aku dan Ali berada.

“Nggak pa-pa, Pak.”

Aku Kavita Ressa, bekerja di salah satu perusahaan arsitektur. Usia dua puluh delapan tahun dan masih single. Lebih sering menghabiskan waktu di kantor atau di depan laptop, dari pada harus mendengarkan Ibu terus bicara masalah jodoh.

Pria di hadapanku ini adalah ketua Timku yang baru, agak menyebalkan. Meskipun penampilannya nyaris sempurna. Malah sangat sempurna, minusnya karena perintahnya mutlak dan terkadang ada sisi arogannya.

“Oke, tidak ada masalah. Mbak Kavita sudah boleh pulang,” ujar petugas kesehatan yang tadi memeriksaku. Suasana masih agak ramai karena kejadian tadi.

“Ayo, aku antar pulang.” Pak Dewa menawarkan saat aku sudah berdiri.

“Eh, nggak usah Pak. Saya bisa pulang sendiri.”

“Naik apa? Ini sudah tengah malam, beberapa menit lagi ganti hari.”

Aku menatap jam dinding yang ada di lobby kantor. Benar saja, ternyata hampir tengah malam. Artinya aku memang cukup lama terjebak di lift, tapi bagaimana bisa karena aku merasa hanya sebentar.  Mengekor langkah Pak Dewa menuju parkiran, tidak ada yang bicara. Sungguh aku masih shock dengan situasi tadi

Kami sudah memasuki area basement, sudah lenggang di sana, hanya ada tiga mobil yang jaraknya berjauhan juga beberapa motor milik petugas yang jaga shift malam.

Srek.

Aku menghentikan langkah dan berbalik. Jelas telingaku mendengar sesuatu dan merasakan ada yang berjalan entah lewat atau terbang. Kulitku tiba-tiba merinding, salah satu tanda kalau ada energi lain di dekatku.

“Hei, ada apa?” Pak dewa bertanya dan menghampiriku.

“Hm, rasanya … tidak ada Pak.” Mungkin karena lelah, aku merasakan ada sesuatu atau seseorang yang lewat.

Pak Dewa menatap ke belakangku dan mengernyitkan dahi, refleks aku pun ikut menoleh. Namun, tanganku segera ditarik olehnya.

“Ayo.”

Bahkan saat dalam mobil, sesekali Pak Dewa melihat menoleh ke belakang padahal dia bisa menggunakan center mirror. Atau memang ada sesuatu yang ikut bersama kami … entahlah.

“Vita.”

“Iya.”

“Kamu bilang, tadi bersama Ali?”

“Iya pak, Ali ngajak saya pulang bareng karena hanya tinggal kita berdua. Apa tadi dia nggak ikut masuk lift ya, tapi nggak mungkin karena dia duluan yang nyelonong dan langsung ke pojok.”

Pak Dewa menghembuskan nafasnya tetap fokus pada kemudi. Pikiranku masih terganggu dengan masalah Ali yang tiba-tiba menghilang. Dasar aneh, lihat saja besok akan ku beri pelajaran. Sudah berhasil bikin kaget, pake ceramah dan sekarang sukses bikin orang khawatir karena tiba-tiba menghilang begitu saja.

Mobil yang membawaku dan Pak Demi melaju sesuai alamat yang aku sebutkan. Bahkan sudah memasuki area tempat tinggalku.

“Rumah yang pagar biru, Pak,” ujarku pada Pak dewa. Kemudian mobil pun berhenti, aku melepas seatbelt dan memakai tas. Pak Dewa menahan tanganku.

“Mana ponselmu?”

“Di dalam tas.”

“Keluarkan!”

Ampun ini orang, apalagi sih. Padahal tubuhku rasanya sudah minta dimanja di atas bantal dan di bawah selimut. Mentang-mentang pimpinan, seenaknya saja minta ponsel. Jelas-jelas itu barang pribadi dan privacy.

“Untuk apa Pak?”

“Keluarkan dulu!”

Mau tidak mau aku mengeluarkan ponsel dari tas dan memberikan pada Dewa yang tangannya sudah terulur. Entah apa maksudnya, Dewa menonaktifkan ponsel dan menyerahkan lagi padaku.

“Aktifkan besok saja.”

“Kok gitu Pak?”

“Masuklah, bersihkan dirimu dan tidur. Jangan hidupkan ponsel sekarang, tapi besok saja. kalau perlu saat tiba di kantor.”

Meskipun tanda tanya dengan perintah Dewa yang tidak jelas, tapi kepalaku seakan patuh dan mengangguk pelan. Setelah mengunci pagar dan mengeluarkan kunci rumah, agak sulit juga menemukan yang mana kunci pintu depan.

Lain kali harus aku tandai untuk memudahkan. Banyak film saat adegan begini semakin susah mencari kunci yang tepat, apalagi ditambah ketakutan karena gangguan makhluk ….

Srek.

Prank.

Kumpulan kunci itu terlepas dari tanganku dan jatuh ke lantai. Aku merasakan lagi, seperti ada yang lewat. Perlahan aku menoleh lalu berbalik. Tidak ada siapapun atau apapun.

“Si-apa?”

Hening.

Hanya terasa hembusan angin, pelan dan dingin. Terasa tengkuk mulai dingin dan merinding. “Semakin manusia takut, malah menambah kuat makhluk tak kasat mata yang mengganggu. Makanya jangan pernah takut, meski kamu tidak bisa melihat mereka bukan berarti mereka tidak ada.”

Kalimat Ibu yang masih aku ingat saat aku menceritakan kisah mistis yang terjadi di kantor. Perlahan aku berjongkok dan meraba lantai mencari kunci yang tadi terjatuh. Segera aku bangkit dan kembali mencoba kunci yang tepat.

Srek.

Suara itu lagi. Akhirnya berhasil, kunci yang tepat dan pintu terbuka aku bergegas masuk menutup kembali pintu dan menguncinya. Menghidupkan lampu ruang tamu, ruang tengah dan menaiki tangga menuju kamarku.

Brak.

Aku menutup kencang pintu kamarku dan duduk di tepi ranjang dengan nafas terengah. Sepertinya niat membersihkan diri urung aku lakukan. Merasakan degup jantungku yang tidak biasa, bahkan keringat terasa di dahi dan leherku. Segera aku mencari remote dan menghidupkan pendingin ruangan.  Lalu berganti pakaian yang tadi aku pakai dengan piyama. Dalam keadaan begini , aku ingin segera menikah dan punya banyak anak agar tidak kesepian.

Terdengar suara dari bawah, entah ada benda jatuh atau memang pencuri. Bergegas pintu kamar aku kunci dan mengganti penerangan dengan lampu temaram.

“Ya Allah, tolong aku lagi.”

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

kayaknya ketua tim nya bisa liat hantu. .

2024-04-30

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒕𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒅𝒏𝒚𝒂 😱😱😱

2024-04-25

0

A B U

A B U

menegangkan

2024-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!