Jodoh Sang Penguasa
Hari yang begitu indah, langit biru cerah dihiasi awan putih terlihat di atas sana. Burung berkicau seakan bernyanyi dengan sangat riang. Cahaya sang mentari menghangatkan badan bagaikan selimut di malam yang dingin.
Bunga yang bermekaran di taman menambah keindahan pagi hari itu. Inilah kenikmatan yang diberkahi sang ilahi untuk dirasakan setiap makhluk ciptaannya.
Diatas pohon beringin yang lebat, didalam rumah kayu yang dijadikan base camp mereka. Terlihat beberapa remaja yang sedang berkumpul, seperti menyusun sebuah rencana yang sudah disepakati oleh para anak manusia itu.
(Ya iya lah tor anak manusia, masa iya anak burung. Mentang-mentang ngumpulnya diatas pohon.Ckck)
Akhirnya sesuai dengan kesepakatan, mereka berangkat jam 10.00 pagi hari itu menuju ke tempat yang sudah direncanakan Sebelumnya. Mereka pun tak lupa berpamitan kepada orang tua masing-masing.
"Mom, dad, aku berangkat hari ini ya. Gak usah khawatir, aku berangkat sama yang lain kok!" Ucapnya berpamitan.
"Tapi, kamu harus tetep hati-hati ya sayang!" Balas kedua orang tuanya.
*
"Nyak, aye mo pegi sekarang ye. Minta bekel donk!" Mencium punggung tangan ibunya sambil menengadahkan telapak tangan.
"Lah bocah. Elu yang mau pegi sendiri, minta bekel. Enyak kan kagak nyuruh elu pegi, tong!" Kata enyak dengan kesal.
*
"Mak, Ujang mau jalan dulu sama temen-temen. Emak nanti jangan kangen ujang dulu, ya." Berpamitan seraya mencium punggung tangan si ibu.
"Sabodo ah, jang." Balas emaknya malas.
*
"Biyunge, aku pamit ya." Mencium pipi si ibu untuk berpamitan yang di balas perkataan datar. "Arep mangkat yo ngonoh. Tapi ojo sambi kecup-kecup, yo. Awakmu kuwi wes gedhe."
*
"Bundo, ambo mau pergi sama anak-anak yang lain. Mungkin beberapa hari." Pamitnya pada sang ibu.
"Iyo, tapi kamu harus tetep hati-hati yo, sayang!" Mengelus kepala putrinya dengan lembut.
*
Itulah acara ritual mereka kepada orang tuanya masing-masing, sebelum menuju ketempat yang sudah ditentukan.
Akhirnya, Gunung besar yang tinggi menjulang dan terkenal angker, yang berada di daerah xx jadi tujuan mereka.
Dengan menempuh perjalanan selama empat jam menggunakan bis kota, dilanjutkan Satu jam menaiki mikrolet, dan berjalan kaki memanjat gunung itu selama dua jam.
Menyusuri hutan yang lebat, sungai yang jernih, dan akhirnya mereka sampailah ke tempat itu.
Karena waktu sudah menunjukan senja, tanpa membuang waktu lagi, mereka langsung mendirikan 2 tenda. Yang satu untuk perempuan dan satu lagi untuk laki-laki.
Mereka juga tak lupa membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka yang kedinginan. Karena, udara malam diatas gunung itu terasa begitu dingin bray.
(Pasti dingin lah. Namanya juga diatas gunung, langit aja serasa deket tuh!)
Oh iya, kita lupa ngenalin nih. Kita itu Tim Ekspedisi yang ingin menaklukan ketinggian gunung ataupun mencari fakta dari mitos yang beredar di masyarakat. Walopun anggota kita ada yang gak percaya hal mitos ya, gengs.
Tim ini kita kasih nama MA(My adventure). Dibentuk karena setiap anggota senang dengan berpetualang ya, guys. Ketua dari tim ini ialah seorang gadis cantik yang tinggi, putih, imut, berambut pirang dan bermata hitam. Sedangkan wakilnya seorang pemuda tampan, tinggi nan gagah. Tim ini beranggotakan 5 orang, dua gadis cantik dan tiga pemuda tampan.
Rutinitas selayaknya anak kemahan pun dilakukan mereka tanpa terlewatkan. Memetik gitar dan menyanyi-nyanyi ria menjadi pilihan mereka.
Sepenggal lagu Mahameru dari dewa 19 melantun ditengah malam dipuncak gunung.
Di lanjutkan dengan lagu "Metal vs Dugem" nya projek pop.
Dengan suara yang kencang dan berjingkrak-jingkrak, mereka menyanyikan lagu dari projek pop. Tentu hal itu mendapat protes dari salah satu kawannya.
"Eh bro, jangan terlalu berisik nih. Kata warga sekitar, disini angker tau. Akeh medine (banyak hantunya). Hiiiiyyy, kan sereeeem!" Sambil bergidik memeluk tubuhnya sendiri.
"Alach, elu mah bilang aja penakut. Elu jadi cowok cemen banget, sih. Gue mah gak percaya hal begituan!" Tukas si gadis cantik.
Tanpa memperdulikan omongan temennya, merekapun bernyanyi ria sampai puas dan lelah. Malam semakin larut, udara terasa sangat dingin menusuk tulang.
Akhirnya setelah makan malam, tidur pun jadi pilihan mereka untuk mengistirahatkan otot-otot yang terasa begitu kaku. Karena perjalanan yang begitu melelahkan, membuat mereka terlelap dalam mimpi.
Suara binatang malam yang bersahutan, seakan menjadi pengiring tidur menuju alam mimpi mereka pada malam ini.
"Hiks ... hiks.," Terdengar sayup-sayup suara seseorang yang sedang menangis dari kejauhan. Tangisan yang begitu memilukan hati, bagi siapa saja yang mendengarnya.
Ternyata, tangisnya itu di dengar salah satu dari mereka. Yaitu, si gadis cantik ketua tim. "Hah, ada orang yang lagi nangis di sekitar sini. Kira-kira, siapa yah? Apa ada orang lain lagi selain kita disini?" Batinnya sambil mengerjapkan mata dan menajamkan pendengarannya. Dia mencoba membangunkan teman disampingnya untuk memastikan apa yang ia dengar.
Tapi, temannya seolah tak terganggu dengan apa yang ia coba lakukan. Karena tak mendapatkan respon, ia pun keluar dari tenda yang ia tempati itu. Mencari darimana asal suara tangisan tersebut.
Dengan menajamkan pendengarannya, akhirnya ia tahu suara tangisan itu berasal dari arah sungai tak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda.
Gadis itu berjalan perlahan menghampiri suara yang ternyata berasal dari seorang perempuan yang duduk diatas batu dekat sungai.
Perempuan yang terlihat sedang menyamping dengan rambut panjang yang menutupi wajahnya, serta baju putih lusuh yang ia kenakan bercampur tanah. Tangan dan kaki tak terlihat karena tertutupi pakaiannya yang panjang menjuntai, terlihat kedodoran di tubuh kecilnya.
Gadis itu mendekat sambil memperhatikan. "Hemh, kok ada perempuan disini? Siapa dia? Terus, kenapa dia menangis disini? Apa dia dijahati seseorang, ya?" Banyak pertanyaan yang menari difikirannya seolah meminta jawaban secepatnya.
Dia pun maju lebih dekat untuk bertanya. "Mbak, kenapa menangis? Apa mbak terluka?" Akhirnya, dia bertanya karena penasaran.
~ Hening tak ada jawaban~
Ia pun mencoba memberanikan diri mendekati seraya menepuk pelan pundak perempuan itu. "Mbak, gak apa-apa kan?" Pertanyaan kedua pun meluncur dari mulut kecilnya, namun wanita itu masih diam.
~Masih tak bergeming dari tempatnya~
Karena tak ada respon, akhirnya gadis itu berbalik untuk pergi dari tempat itu. "Mungkin dia tidak mau bercerita." Pikir gadis itu seraya melangkah.
Tanpa ia sadari, perempuan itu berdiri dan memegang pergelangan tangannya.
Nyesss
Rasa dingin dari tangan yang menggenggam pergelangan tangan si gadis, membuat dirinya membeku seketika. Hawa dingin di area itu pun menambah suasana angker dan membuatnya bergidik takut.
"Mungkin dia tercebur ke sungai sampai seluruh tubuhnya dingin." Tepisnya tak mau berpikiran yang tidak-tidak. "Karena hawa disini juga begitu dingin, membuat bulu kuduk ku merinding." Mengusap tengkuknya dengan sebelah kanan.
Ia pun menoleh ke arah perempuan itu. Terlihat wajah yang putih pucat pasi dengan kelopak mata tertutup.
"Tolllooooong!" Dengan suara yang serak dan bergetar
"Mbak, mau minta tolong apa? Kalo sekiranya bisa, nanti aku bantu." Berusaha berbicara lembut, supaya wanita tersebut merasa nyaman.
Namun, wanita itu tak merepon pertanyaan darinya. Sehingga ia menjadi ragu. Tapi, selanjutnya dia berbicara juga.
Masih dengan suara yang serak dan bergetar, terdengar datar dan dingin membuat jantung siapa pun berdebar dengan kencang.
Perempuan itu berkata sambil membuka kelopak matanya, "TOLONG KEMBALIKAN B*LA MATAKU!"
"Apa?" Dia yang terkejut, sontak mundur dua langkah untuk menghindar. Walaupun tangan wanita itu masih menggenggam. "Haaaaaaaaaa." Gadis itu menjerit saat wanita yang tadi membuka matanya dengan sempurna.
Lengkingan suaranya tak sedikitpun di dengar oleh kawan-kawannya, ataupun orang yang kebetulan lewat di sana. Karena, tak ada siapapun yang dapat mendengar teriakannya.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Pena dua jempol
aku mampir Thor ... seru ceritanya. penulisannya juga bagus gak bikin susah di baca 🌹
2024-07-13
0
Pena dua jempol
bener di gunung gak boleh sompral. ngerinya di comot demit, di kunyah memedi atau di kawini sama siluman tampan ... ehhh serem maksudnya Thor 🤣🫰🏿
2024-07-13
0
Laskar Pelangi
serem amat tor
2021-11-17
0