Alya yang malang

Rei bersembunyi di balik tubuh tantenya. "Aunty, Rei takut!"

Melihat keponakannya ketakutan, Sherly mengelus kepalanya dengan lembut. "Jangan takut, Rei. Enggak apa-apa, kok!" Kemudian tatapannya beralih kepada anak di hadapannya. "Kamu kenapa, dek? Apa yang terjadi sama kamu, sampai seperti ini?"

Namun bukannya menjawab, anak itu malah semakin terisak. "Hiks ... Hiks!"

Sherly menjadi kebingungan karena anak itu tak menjawab pertanyaannya. "Gimana ini, Rei? Aunty jadi bingung!" Ia menggaruk tengkuknya.

Sherly memikirkan cara supaya anak itu membuka suaranya. "Ya sudah. Kalau kamu gak mau bicara, kita pulang saja. Yuk, Rei!" Berbalik badan meraih tangan Rei, kemudian melangkah pergi.

Ternyata, rencananya berhasil. Anak itu segera menghentikan langkah Sherly dan Reihan. "Tunggu!" Keduanya berhenti tak melanjutkan langkahnya lagi.

Sebelum menjawab, anak itu malah menangis dengan terisak. "Hiks, aku ingin pulang ke rumah kak! Aku kangen sama ibu." Ujarnya dengan tatapan menyedihkan.

Sherly mengerutkan keningnya. "Ingin pulang? Kemana? Bukankah kamu tinggal di sekitaran sini?" Anak itu menggeleng cepat.

Kemudian, anak itu menyandarkan tubuhnya di pohon besar sebelum bercerita. "Namaku Alya. Aku di culik oleh ayah tiriku, dan di bawa ke kota ini. Hiks, ibuku tak tahu jika aku ada bersamanya di kota ini! Hiks, huhuhuuuu!" Anak itu menangis kembali sebelum melanjutkan ceritanya. Aku di jadikan pengemis dan meminta-minta di lampu merah depan sana!" Menunjuk jalan yang tak jauh dari area itu. "Kakak tahu, jika aku tak membawa uang, ayah akan marah dan menyiksaku. Huhuhuuuu!" Lanjutnya kemudian sambil terus menangis.

Mendengar ceritanya, Sherly yakin jika kondisi Alya saat ini, itu semua karena ulah ayah tirinya. "Apa ayah tiri'mu juga yang membuatmu seperti ini?" Alya mendongak menghentikan tangisnya sejenak.

"Kakak benar. Aku seperti ini karena ulah ayah. Ayah sering memukulku, menendang ku, bahkan tak memberiku makan selama berhari-hari. Aku tersiksa bersamanya, kak. Tapi, aku juga gak bisa kabur dan meminta tolong kepada orang lain karena ayah selalu mengancam akan membunuhku." Jelasnya kemudian.

Alya juga menceritakan detik terakhir masa hidupnya waktu itu.

Malam itu, ayah tirinya pulang dalam keadaan mabuk. Dia melihat di meja tak ada makanan apapun yang bisa di makan olehnya. Pria itu meminta uang hasil ngemis dari Alya. Namun Alya tak memberinya, karena memang tak mendapat uang. Ayahnya tak mau mendengar alasan apapun dan dia sangat marah. Di lemparkannya botol minuman keras ke arah Alya, sampai membuat kepalanya terluka terkena pecahan beling yang menancap di sana.

Tak berhenti di situ, tubuh Alya pun di tendang dan di banting menggunakan kursi rotan yang tergeletak di sana. Sehingga Alya mengalami luka yang cukup parah dan tak lama kemudian mati karena pendarahan di kepala.

Alya mengakhiri ceritanya sambil terisak. "Sakit sekali, kak!"

Sungguh malang nasibnya. Hanya mendengar dari ceritanya, sudah sangat yakin kalau ayah tirinya adalah orang yang sangat jahat dan kejam.

"Apa yang bisa kakak lakukan untuk membantumu kembali ke asalmu?" Tanya Sherly

Alya tersenyum karena Sherly menawarkan diri untuk membantunya. "Tolong bawa jasadku pulang ke rumah ibu, kak. Supaya aku di makamkan dengan layak. Karena, di sini aku terus kesakitan." Ujarnya sedih. "Jika ibu bertanya, kakak ceritakan saja semuanya! Biar ayah tiriku mendapat hukuman setimpal." Lanjutnya kemudian.

Sherly mengangguk pasti. "Ya, kakak akan melakukan sesuai keinginanmu. Tapi, bagaimana cara kakak menemukan jasad'mu?" Tanya Sherly.

"Jasadku masih di sana. Dia memasukkannya kedalam sebuah koper dan di buang di tempat sampah belakang rumahnya!" Jawab Alya.

Mendengar itu, Sherly maupun Rei sangat sedih. Mereka sampai menitikkan air mata. "Kasihan banget ya, kamu!"

Jika kakak mendatangi rumah penjahat itu, kakak harus membawa teman dan polisi. Karena, ayah tiriku itu sangat jahat. Aku takut kakak di celakai olehnya!" Tutur Alya lagi memperingatkan.

"Baiklah. Kakak akan membawa teman-teman kakak dan pihak berwajib. Kakak juga akan mengantarmu setelah mendapatkan jasadnya." Ujar Sherly meyakinkan. "Baiklah Rei, kita pulang yuk! Aunty akan berpamitan sama opa dan oma. Tapi aunty minta kamu jangan bicarakan ini sama siapa-siapa, ya!" Pintanya sama Rei yang mengangguk pasti.

"Iya, aunty!"

🍁🍁🍁🍁

Mobil Dika melaju dengan cepat menuju perumahan elit di kota x, setelah Sherly menceritakan kejadian yang menimpa Alya itu. mereka pun bergegas menuju area perumahan padat penduduk, pinggiran kota yang tak jauh dari area perumahan Sherly. Mereka kesana untuk menyelidiki dan mencari bukti kasus ini.

Mungkin memang benar jika ini tugas kepolisian. Tapi karena mereka juga sudah diakui dan di ijinkan oleh pihak kepolisian, maka mereka pun ikut dalam kasus penyelidikan.

Dengan petunjuk dari Sherly dan bantuan dari kepolisian, juga para sahabat Sherly. Akhirnya, jasad Alya diketemukan dan benar dalam keadaan terbungkus dalam koper di tempat pembuangan sampah.

Sang ayah tiri pun di amankan oleh pihak berwajib beserta barang bukti, dan juga di vonis hukuman seumur hidup atas kejahatannya.

Warga berbondong bondong melihatnya. Tak sedikitpun juga ada yang mengabadikan dengan ponsel mereka. (secara, hari gini apa-apa jadi viral kan). Tempat itu pun diberi garis aman polisi.

Sherly dan teman-temannya kini menjadi sorotan sebagai pemecah kasus kematian layaknya detektif profesional. Mereka secara khusus di angkat oleh Jendral tertinggi, dan di tugaskan sebagai tim penyelidik.

Setelah jasad Alya di temukan dan diautopsi, mereka langsung mengantarkan ke kampung halamannya yang lumayan jauh dari kota.

Betapa terkejut dan sedihnya ibu Alya. Dia tidak menyangka bahwa anak keduanya itu akan pulang dalam keadaan tak bernyawa, setelah dinyatakan hilang dua bulan lalu. Pada saat itu, Alya pulang dari sekolah dan ibu gurunya bilang kalau ia dijemput seorang wanita suruhan ibunya. Padahal, ibunya tak pernah menyuruh siapapun untuk menjemput anaknya. Mengingat, banyak kasus penculikan yang terjadi saat ini.

Ibu Alya pun pingsan seketika, karena tidak sanggup menghadapi kenyataan yang harus kehilangan anak bungsunya. Tetangga pun berdatangan untuk membantu proses pemakaman Alya.

Akhirnya, jasad Alya pun dikebumikan dengan layak dan tentunya membuat Alya bisa pergi dengan tenang.

Setelah semuanya selesai, mereka pun pulang kembali ke kota dengan hati tenang.

****

"Beib, elu emang hebat ya. Setelah kejadian di gunung itu, elu bisa melihat makhluk halus di sekitar dan kita bisa memberikan pertolongan pada mereka yang membutuhkan." Ucap Dika pada Sherly yang duduk di kursi samping kemudi.

Memang Sherly tidak menutupi apapun pada semua sahabatnya itu. Tapi karena sahabatnya percaya akan hal ghaib, maka tidak susah untuk Sherly meyakinkan mereka. Walaupun, mereka tidak melihatnya secara langsung.

"Iya Dik, gue bersyukur banget udah bisa menolong mereka. Walaupun terkadang, penampakan mereka meyeramkan. Membuat gue sedikit takut. Ingat, cuma sedikit ya. Hehehe!" Kata Sherly cengengesan.

Iren yang duduk di belakang, di samping Indra dan Geri ikut menimpali. "Gue malah lebih bersyukur banget gak bisa liat gituan! Gak kebayang kalau lihat penampakannya. Hiiiiyyy!" Bergidik memeluk diri sendiri.

"Yaelah, Ren. Kalau elu takut, peluk gue apa Indra gitu. Yakin, kita kagak bakal nolak!" Cibir Geri sambil merentangkan tangan.

Iren melotot mendengar ucapan Geri. "Najis, lo. Ogah banget kalau harus peluk elu berdua. Bisa kena rabies, gue." Cibirnya dengan menepis keras tangan Geri.

"Asyem, sakit banget dodol. Elu cewek, tenaganya kek samson wati. Ucap Geri sambil mengelus tangannya. "Lama-lama, gue cium juga lu!" Lanjutnya kemudian.

Bukan cuma Iren, Indra ikut membulatkan matanya. "Sebelum elu nyium dia, cium dulu tinju gue nih!" Mengepalkan tangan ke arah Geri.

Geri cengengesan sambil memundurkan sedikit badannya. "Weits, santai bro. Gue cuma bercanda doang!"

Melihat keduanya ribut, Dika ikut meledeknya sambil terkekeh. "Wadidaw, ada babang yang bakal melindungi Iren dari kejahilan kita, Ger!"

"Ho'oh, Dik."

Dan ... terjadilah keributan di kursi belakang yang melibatkan tiga sahabatnya itu.

Sherly ikutan tertawa karena ia juga tau, kalo Indra sebenarnya suka sama Iren. Tapi, ia tidak berani mengungkapkan perasaannya itu.

Tak lama kemudian, Sherly melihat sesuatu. "Eh stop, Dik! Ada apaan tuh di depan? Kok rame banget?" Dika langsung menghentikan laju mobilnya.

"Apaan, ya? Kita cari tahu, yuk!" Ajakannya di angguki Sherly.

Keduanya turun dan berjalan menuju keramaian.

"Maaf mas, di depan ada apaan ya? Kok rame banget, sampai bikin macet?" Tanya Dika pada salah satu warga yang lewat.

Orang itu pun menjawab pertanyaan Dika. "Ada kecelakaan, mas."

"Kecelakaan?"

"Di sini udah biasa, mas. Tiap minggu sering terjadi kecelakaan. Udah tiga belas kali sampai akhir bulan ini! Semenjak pembangunan jalan tol." Jelasnya lagi sambil menunjuk arah jalan baru.

Keduanya sontak menoleh ke arah tunjukan orang itu. Namun beberapa saat, wajah Sherly terlihat tegang. "Dik, kasihan banget mereka. Ya tuhan, ampe di seret gitu!" Menutupi wajah dengan telapak tangan, dan menenggelamkannya di dada bidang Dika.

Dika terkejut melihat Sherly ketakutan. "Hei, tenang beib. Kenapa sih, ampe takut gitu?" Mengusap punggung Sherly dengan lembut.

"I-itu, Dik. Di sana banyak orang yang di seret!" Ucapnya masih dalam pelukan Dika.

Dika dan orang tadi memperhatikan ke arah jalan baru. Hanya ada para pekerja jalan yang terlihat sedang melakukan tugasnya.

Pria itu terheran sekaligus penasaran setelah melihat tingkah Sherly. "Pacarnya indigo ya, mas?"

Dika tersenyum karena pertanyaan orang tersebut. "Iya, mas. Dia bisa lihat hal seperti itu. Tapi sebelumnya maaf, dia bukan pacar saya. Dia belum mau jadi pacar saya, mas." Ucapnya sedih.

"Kirain pacarnya, mas. Soalnya, kalian sangat cocok!" Ujarnya tersenyum.

"Doakan saja, mas." Canda Dika yang diaminkan orang itu. Namun tak lama kemudian, dia meringis kesakitan karena Sherly memukul dadanya. "aduh, aw, sakit dodol. Udah mas, gak usah di aminin. Dia .ah orangnya galak. Kalau punya istri macam dia, bisa-bisa saya kurus!" Mengelus dadanya padahal enggak sakit.

Yaelah, tong. Lebai banget, dah.

****

Di mobil, ketiga teman yang sedang ribut itu tidak tahu jika Sherly dan Dika tak ada di sana. Saking mereka fokusnya dengan perseteruan yang terjadi. Namun sesaat kemudian, mereka baru sadar bahwa mobil yang di naiki mereka tak bergerak karena tak ada yang mengemudikannya.

"Lah, si kampret kemana? Kok, kagak ada!" Ujar Geri setelah melirik ke arah jok depan. "Pantes kagak ajrut-ajrutan. Orang mobilnya diem!" Lanjutnya dengan heboh.

Indra dan Iren sontak ikut melirik. "Eh iya, pada kemana mereka?" Bertanya dengan serempak.

"Kita susul mereka, yuk!" Usul Iren dan bersiap turun.

Namun belum sempat Iren membuka pintu, Sherly dan Dika terlihat kembali dengan wajah pucat dan tegang.

"Gak usah, Ren. Mereka udah kembali!" Tunjuk Indra. "Tapi, kenapa dia terlihat tegang?"

Mereka hanya saling pandang, tak mengetahui apa yang sedang terjadi.

Yuk, dukung Sherly dengan like, komen, vote, dan juga giftnya! Biar dia rileks lagi☺️

Terpopuler

Comments

Neti Jalia

Neti Jalia

10 like dari
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas

2021-05-02

0

Sekapuk Berduri

Sekapuk Berduri

sherly

2020-12-28

1

Euis Teuki

Euis Teuki

kasian liat sherly

author "wedding dress" mampir nih
aku udah kasih like

2020-11-25

1

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Seperti nyata
3 Hilang
4 Masih Hilang
5 Tempat itu
6 Basah
7 Baunya seperti
8 Alya yang malang
9 Tumbal jalan baru
10 Pertemuan klien
11 Hantu pemilik perusahaan
12 Pertemuan antara mereka
13 Orang baru
14 Si kecil Rei
15 Rencana(part 1)
16 Rencana (part 2)
17 Tim sengklek
18 Pertahanan Sherly
19 Sang Penguasa
20 Terungkapnya kejahatan agung
21 Suara dan sosok
22 Kepanikan Keluarga Dika
23 Kamar 108
24 Makhluk kamar 108
25 Hantu Hitam
26 Roh Jahat
27 Siluman
28 Upaya pembebasan
29 Kematian Indra
30 Masih tentang Indra
31 Hantu Indra
32 Visual
33 Pria tampan
34 Istri tuan
35 Salah paham
36 Upacara penyambutan
37 Hantu Bumil
38 Ternyata
39 Jin Penunggu Jembatan
40 Bayi Jin
41 Siluman Serigala
42 Hantu Genit
43 Hantu Nania
44 Berita Duka
45 Terluka parah
46 Berhati iblis
47 Harimau putih
48 Pagi yang bikin tegang
49 Suster ngesot
50 Jum'at keliwon
51 Tangan tanpa tubuh
52 Teman hantu
53 Bunuh Diri
54 Gara-gara tuyul
55 Kuntilanak merah
56 Kecelakaan Geri
57 Penyesalan Indra
58 Penyelidikan kasus.
59 Kerasukan
60 Si Ratu Kecantikkan
61 Sosok di kamar Geri.
62 Si Hantu Pikun
63 Buta dan lumpuh
64 Tanggung jawab
65 Wanita dalam tembok
66 Pria mesum
67 Super Hero
68 Hantu wanita
69 Tragedi di Rutan
70 Pocong
71 Di cuekin
72 Si Poling
73 Two in one
74 Maluku Dimana????
75 3G atau 4G
76 Meledek si galak
77 Hantu gokil
78 kisah kasih
79 Sebuah kesalahan
80 Dasar si Machan
81 Doyok..Otoy..Ali oncom
82 Siluman kerbau
83 Toya sakti sun go kong
84 Kekhawatiran
85 Kesedihan Zidane
86 Hantu sementara
87 Hantu mesum VS Hantu genit
88 Putus
89 Gadis lain
90 Terancam batal
91 Kembalilah
92 Alasan kematian
93 Bangkit dari kubur
94 Nenek lampir
95 Terlambat datang
96 Romantisnya
97 Hantu Anak Kecil
98 Kasus baru
99 Kematian mbok Iyem
100 Kado spesial untuk si machan
101 The most beautiful day
102 Sedikit kemesraan
103 Kecelakaan
104 Kabar mengejutkan
105 Mencari tahu
106 Janji Suci
107 Kemarahan Indra
108 Rahasia Hendri
109 Keputusan orang tua
110 Wajah Hendri
111 Pertolongan Machan King Ice
112 Menghilangnya Dika
113 Liburan
114 Membuat khawatir
115 Masalah Baru
116 Sosok lain dari Sherly
117 Wujud yang keluar
118 Apa yang terjadi?
119 Bergadang
120 Pengumuman
121 Menghindar
122 Tempat Baru
123 Tak dapat di temukan
124 Merindukanmu
125 Kesalah pahaman Geri
126 Masa lalu Zidane
127 Mengetahui
128 Tamu tak diundang
129 Tamu yang datang
130 Pencarian
131 Pulang ke rumah
132 Kematian nyonya Fransisca
133 Zidane dan Sherly
134 Pergi tanpa pamit
135 Sherly terpojok
136 Terikat di ruang gelap
137 Tak bisa keluar
138 Usaha pencarian
139 Keinginan Hendri
140 Gagal lagi
141 Usaha Pengejaran
142 Pengumuman
143 Bersembunyi
144 Yang di temukan Geri
145 Menemukan keberadaan
146 Kelemahan Zidane
147 Sebuah Cara
148 Rata dengan tanah
149 Saling menyerang
150 Kematian Hendri
151 Larangan untuk Reihan
152 Wanita lain
153 Kangen kamu
154 Pertemuan sahabat
155 Ajakan pergi
156 Pemilik sesungguhnya
157 Kabar mengejutkan
158 Ancaman untuk Sherly
159 Siapa dia?
160 Dokter Steven Riandi
161 Keluar villa
162 Sedikit coretan
163 Hantu menyeramkan
164 Senyum mengandung racun
165 Kembali ke ibukota
166 Siapa hantu itu?
167 Kematian Avril Restidiningrat
168 Dalang di balik kematian
169 Akhirnya
170 And The Genk Junior
171 Kembalinya And The Genk
172 Boncabe
173 Boncabe 2
174 Bon cabe Seeeettttaaaaaaaaaannnn
175 Boncabe Alamat palsu
176 Boncabe Terungkap
177 Boncabe Kembali pulang
178 Boncabe Kemarahan Zidane
179 Boncabe Siapa dia???
180 Boncabe Kisah klasik
181 Boncabe Siapa Diana?
182 Boncabe Tak bisa di dekati
183 Boncabe Suara manja
184 Boncabe Ada apa dengan Zyan?
185 Boncabe Ternyata itu!
186 K I J (King Ice Junior)
187 Misteri hilangnya ...
188 Alasan penculikan
189 Paket berbahaya
190 Di temukan
191 Berakhir
192 Rilis novel baru
Episodes

Updated 192 Episodes

1
prolog
2
Seperti nyata
3
Hilang
4
Masih Hilang
5
Tempat itu
6
Basah
7
Baunya seperti
8
Alya yang malang
9
Tumbal jalan baru
10
Pertemuan klien
11
Hantu pemilik perusahaan
12
Pertemuan antara mereka
13
Orang baru
14
Si kecil Rei
15
Rencana(part 1)
16
Rencana (part 2)
17
Tim sengklek
18
Pertahanan Sherly
19
Sang Penguasa
20
Terungkapnya kejahatan agung
21
Suara dan sosok
22
Kepanikan Keluarga Dika
23
Kamar 108
24
Makhluk kamar 108
25
Hantu Hitam
26
Roh Jahat
27
Siluman
28
Upaya pembebasan
29
Kematian Indra
30
Masih tentang Indra
31
Hantu Indra
32
Visual
33
Pria tampan
34
Istri tuan
35
Salah paham
36
Upacara penyambutan
37
Hantu Bumil
38
Ternyata
39
Jin Penunggu Jembatan
40
Bayi Jin
41
Siluman Serigala
42
Hantu Genit
43
Hantu Nania
44
Berita Duka
45
Terluka parah
46
Berhati iblis
47
Harimau putih
48
Pagi yang bikin tegang
49
Suster ngesot
50
Jum'at keliwon
51
Tangan tanpa tubuh
52
Teman hantu
53
Bunuh Diri
54
Gara-gara tuyul
55
Kuntilanak merah
56
Kecelakaan Geri
57
Penyesalan Indra
58
Penyelidikan kasus.
59
Kerasukan
60
Si Ratu Kecantikkan
61
Sosok di kamar Geri.
62
Si Hantu Pikun
63
Buta dan lumpuh
64
Tanggung jawab
65
Wanita dalam tembok
66
Pria mesum
67
Super Hero
68
Hantu wanita
69
Tragedi di Rutan
70
Pocong
71
Di cuekin
72
Si Poling
73
Two in one
74
Maluku Dimana????
75
3G atau 4G
76
Meledek si galak
77
Hantu gokil
78
kisah kasih
79
Sebuah kesalahan
80
Dasar si Machan
81
Doyok..Otoy..Ali oncom
82
Siluman kerbau
83
Toya sakti sun go kong
84
Kekhawatiran
85
Kesedihan Zidane
86
Hantu sementara
87
Hantu mesum VS Hantu genit
88
Putus
89
Gadis lain
90
Terancam batal
91
Kembalilah
92
Alasan kematian
93
Bangkit dari kubur
94
Nenek lampir
95
Terlambat datang
96
Romantisnya
97
Hantu Anak Kecil
98
Kasus baru
99
Kematian mbok Iyem
100
Kado spesial untuk si machan
101
The most beautiful day
102
Sedikit kemesraan
103
Kecelakaan
104
Kabar mengejutkan
105
Mencari tahu
106
Janji Suci
107
Kemarahan Indra
108
Rahasia Hendri
109
Keputusan orang tua
110
Wajah Hendri
111
Pertolongan Machan King Ice
112
Menghilangnya Dika
113
Liburan
114
Membuat khawatir
115
Masalah Baru
116
Sosok lain dari Sherly
117
Wujud yang keluar
118
Apa yang terjadi?
119
Bergadang
120
Pengumuman
121
Menghindar
122
Tempat Baru
123
Tak dapat di temukan
124
Merindukanmu
125
Kesalah pahaman Geri
126
Masa lalu Zidane
127
Mengetahui
128
Tamu tak diundang
129
Tamu yang datang
130
Pencarian
131
Pulang ke rumah
132
Kematian nyonya Fransisca
133
Zidane dan Sherly
134
Pergi tanpa pamit
135
Sherly terpojok
136
Terikat di ruang gelap
137
Tak bisa keluar
138
Usaha pencarian
139
Keinginan Hendri
140
Gagal lagi
141
Usaha Pengejaran
142
Pengumuman
143
Bersembunyi
144
Yang di temukan Geri
145
Menemukan keberadaan
146
Kelemahan Zidane
147
Sebuah Cara
148
Rata dengan tanah
149
Saling menyerang
150
Kematian Hendri
151
Larangan untuk Reihan
152
Wanita lain
153
Kangen kamu
154
Pertemuan sahabat
155
Ajakan pergi
156
Pemilik sesungguhnya
157
Kabar mengejutkan
158
Ancaman untuk Sherly
159
Siapa dia?
160
Dokter Steven Riandi
161
Keluar villa
162
Sedikit coretan
163
Hantu menyeramkan
164
Senyum mengandung racun
165
Kembali ke ibukota
166
Siapa hantu itu?
167
Kematian Avril Restidiningrat
168
Dalang di balik kematian
169
Akhirnya
170
And The Genk Junior
171
Kembalinya And The Genk
172
Boncabe
173
Boncabe 2
174
Bon cabe Seeeettttaaaaaaaaaannnn
175
Boncabe Alamat palsu
176
Boncabe Terungkap
177
Boncabe Kembali pulang
178
Boncabe Kemarahan Zidane
179
Boncabe Siapa dia???
180
Boncabe Kisah klasik
181
Boncabe Siapa Diana?
182
Boncabe Tak bisa di dekati
183
Boncabe Suara manja
184
Boncabe Ada apa dengan Zyan?
185
Boncabe Ternyata itu!
186
K I J (King Ice Junior)
187
Misteri hilangnya ...
188
Alasan penculikan
189
Paket berbahaya
190
Di temukan
191
Berakhir
192
Rilis novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!