Pertanyaan yang Sherly lontarkan, sontak membuat mereka berpikir dan saling memandang sambil mengetuk ngetuk jari telunjuk ke dagu mereka.
"Kenapa ya, ko bisa terlihat sih?" Indra pun bingung dengan keadaan mereka. Apakah mata batin mereka terbuka seperti Sherly.
"Apa ini tandanya gue bisa liat kaya elu , beib?" Tanya Dika yang juga penasaran.
"Bukan!"Teriakan seseorang mengagetkan mereka sampai mengusap dada masal.
"Gila, suaranya bikin gue jantungan.!gimana kalo gue koid, tamat dah hidup gue"Ucap salah satu hantu yang bernama Brodin.yang suka di panggil Bro.
"Elu gimana sih Bro, makanya kalo bangkit dari kubur tuh otak di bawa jangan ditinggal.kita itu udah end"Ucap Wiji,teman hantunya.
"Oh kita udah wafat"Ucapnya datar."Apa?"Pekiknya membuat semua kembali mengelus dada.
"Masya allah, kalian para hantu bikin gue jantungan. Untung jantung gue buatan yang diatas, coba kalo made in pasti udah ganti berkali kali." Ucap Dika yang kaget.
"Tau nih om hantu, mau bikin kita cantengan apa ya? Di kagetin mulu." Indra tak terima.
"Maaf kelepasan! Lagian, tadi siapa sih yang ngagetin duluan?" Bertanya dan tidak ada satupun yang tidak menggeleng.
"Woi bapak, om, kakak, ini aku yang tadi teriak." Ucapnya sambil meloncat dan menyelinap di balik kerumunan mereka.
"Ada suara tapi tak ada wujud!jangan jangan?" Mereka saling menatap.
"Setaaan," Teriak mereka berbarengan dan berhamburan melihat sosok yang tadi mengaku sebagai si pengejut.
"Kenapa mereka pada heboh sendiri?" Semuanya celingukan kesana-kemari melihat para hantu yang berhamburan ketakutan begitu juga si Genderuwo.
"Mereka kan hantu, masa takut sama orang gila?" Ucap Sherly and the gengs saling menatap satu sama lain.
"Tau ih aneh, para hantu lagi keder kali."
"Iiihh..aku yang bikin kalian terlihat manusia tau."Ucapnya si abang wangi.
"Masa?" Bertanya dengan antusias kepada si abang wangi. "Gak percaya," Semuanya langsung melengos.
"Hooh, iih kok gak percaya. Mereka sudah masuk ke tubuhku yang harum semerbak mewangi sepanjang hari dari senin sampe minggu ketemu senin lagi." Jelasnya panjang lebar yang cuma di tanggapi ekspresi datar.
"Kok kita ngobrol sama dia sih, dia kan makhluk halus. Huaaaaa," Teriak mereka lagi dan berlarian entah sampai mana.
Hendri marah dan berteriak. "Woi, udah stop! Gak capek apa pada lari di tempat, cepetan berbaris!" Perintah Hendri kepada mereka yang ternyata lari di tempat.
"Absen dulu, disini saya kaptennya." Ucap Hendri dan menyuruh mereka semua berbaris dengan si abang wangi yang jadi kaptennya.
"I i captent.."Berbicara bagaikan si spons kuning di film kartun dan memimpin barisan.
Hendri juga mengiming-imingi akan memberi hadiah pada yang paling rapi barisannya. Mereka semua bersorak senang mendengarnya. "Yeaaahhh ... yuhuuuu ... sing suing!" Sorak sorai para hantu yang membuat Hendri melotot. "Waduh,"
"Siaap ... grak!" Ucapnya lantang dan diikuti mereka.
"Si Hendri sebenarnya ngapain sih?masa para hantu di suruh berbaris sama si abang wangi yang KM nya?"Tanya Indra berbisik kepada dua sahabatnya.
"Kita liatin aja, tuh para hantu nurut banget."Dika yang ikut berbisik dan di angguki Sherly.
Tanpa mereka ketahui, sebenarnya roh mereka keluar dari raganya masing-masing karena tarikan dari cincin tengkoraknya Agung. Mereka belum sadar bahwa raga mereka semua tergeletak di bawah.
"Hei adik-adik,sini!" Panggil wanita yang tadi di sekap itu.
"Iya ada apa tante?" Ucapnya barengan.
"Ini kok mirip saya ya? Dan coba lihat yang ini ... mirip kalian!" Wanita itu menunjuk raganya kemudian raga mereka.
"Iya ya, ko mirip? Terus, kenapa pada tiduran disini?" Indra ikut bingung.
"Astagfirullah!" Seru Dika dan Hendri sadar.
"Astaga ya tuhan!" Seru Sherly ikut sadar.
"Ini raga kita dodol!" Dika menggeplak kepala Indra.
"Aduh, sakit dodol. Gue kan gak tau!" Ucap Indra sambil mengelus kepalanya.
"Elu gak tau itu raga lo sendiri?" Cibir Dika.
"Ya kan gue cuma nanya, sama kaya si tante itu. Iya kan, tan?" Ucap Indra polos.
"Ya ampun!" Dika, Sherly dan Hendri menepuk jidat mereka berjamaah.
"Terus ini gimana Sher? Kok kita bisa keluar sih dari raga kita?" Tanya Hendri.
"Heemh bener tuh, kenapa kita bisa keluar dari raga kita ya?" Indra mengulang pertanyaan Hendri dengan antusias.
"Gue juga gak tau pasti, tapi ini kayanya ada sesuatu yang gak beres deh!gue takut ada pengaruh sihir dan ini ulah mereka!" Tunjuk Sherly kepada Agung dan seorang lelaki tua yang berpakaian ala dukun sedang komat kamit membaca mantra, yang di depannya sudah ada wadah berisi kembang dan mengeluarkan asap berbau menyan.
"Gila, kita mau di jadiin sesajen guys!" Seru Indra.
"Kita harus menghentikannya, jika tidak jiwa kita akan berkeliaran bebas dan tidak kembali ke raga kita semua." Ucap Hendri.
"Tapi gimana caranya, kak?"Tanya Sherly.
"Iya ya, gimana caranya?" Hendri juga bingung.
Mereka pun berpikir sejenak,"Ahhaa"Indra mendapat sebuah ide, di kepalanya seperti ada lampu yang menyala.💡ting.
"Gimana kalo kita hentikan si dukun terus kita coba masuk lagi ke raga kita." Usul Indra. "Yuk, kita masuk lagi!" Indra pun mencoba masuk ke tubuhnya namun tak bisa.
"Loh kok gak bisa sih Ndra? Minggir, gue coba
masuk di tubuh gue. Barang kali elu kebanyakan dosa, raga lu gak terima jadinya gak bisa masuk." Dika dengan pedenya mencoba masuk ke raganya namun tetap sama tak bisa.
"Heleh, ngatain orang banyak dosa. Elu sendiri sarua lobana." Cibir Indra.
"Tadi gue salah mantra kali, padahal tadi gue udah ikutin cara di film kolosal yang semalem gue tonton sama si babeh!" Ucap Dika dengan ekspresi yang serius.
"Film apa?" Tanya mereka kompak.
"Itu, film prabu siliwangi yang keluar masuk raganya, gampang bener liatinnya. Kok gue gak bisa bisa ya!" Dika bertanya pada dirinya sendiri.
"heh, korban film dia!" Cibir Indra.
"Biarin, seru tau nonton film kaya gitu, bisa terbang, bisa ngilang, terus punya ilmu. Ciiyyaaaaaatt," Dika yang berekspektasi memasang kuda-kuda dan kedua tangan yang di ayun ke belakang perlahan terulur ke depan.
""Elu lagi ngapain?" Tanya Sherly yang diikuti tatapan ketiga yang lain.
"Ngeluarin jurus kameha-meha, sapa tau tuh dukun ngejengkang!" Dika yang masih heboh dengan pikirannya sendiri.
"Bisa enggak?" Tanya mereka.
"Gak bisa bro, mungkin tuh dukun punya kesaktian pelindung diri tempurung ajaibnya kura-kura sakti naga laut timur." Dika yang ngelantur entah kemana.
"Kamu nemu temen kaya gini dimana sih Ndra?khayalannya itu kebangetan." Hendri bertanya pada Indra sedikit mengejek.
"Tau tuh kapten, gue juga bingung. Dia itu temen gue apa kerasukan si abang wangi? Sengklek nya sama!"Ujar Indra.
"Tega lo ya ngatain gue sengklek kaya si abang wangi, beda tau! Nih buktinya hidung gue mancung gak sengklek." Sahut Dika tak terima.
"Itu pesek dodol, maksud gue sengklek. Rada-rada gitu!" Ucap Indra dengan ekspresinya.
"Sengklek itu bukannya yang bau kalo gak pake deodorant?" Sherly ikut menyahuti.
"Itu ketek...ketek. Jauh amat sih lo! Apa ketek lu bau? Sini coba gue cium!" Indra yang kesel mengendus Sherly.
Sherly mendorong kepala Indra yang mengendusnya. "Iih, apaan sih lo!"
"Lagian, gue punya temen kok pada gitu ya kapten? Biasanya mereka paling pinter lho diantara kita berlima." Kata Indra berbicara pada Hendri.
"Mungkin pengaruh keluar dari raganya kali, jadi kepintarannya pada tertinggal di raganya." Tukas Hendri.
Indra mengangguk sambil berpikir."Mungkin juga ya kapten!"
"Udahan mainnya!"Seru seorang yang menghampiri mereka dan cuma dilirik sekilas oleh mereka semua.
"Belum om, kita lagi mikirin temen saya yang ikutan sengklek."ujar Indra.
"Kalo udah bilang ya!"Ucap orang itu.
"Kenapa?" tanya mereka kompak.
"Tuh lihat, empat temen saya udah di bawa oleh makhluk gede itu! Giliran saya yang dikejar!" Tunjuk nya yang cuma di jawab oh saja sama mereka.
"Terus om kesini mau apa?" Tanya mereka.
"Minta tolong supaya kalian sadar, soalnya raga kalian sudah mau dibawa tuh sama dia buat di jadiin tumbal." Ucapnya lagi.
"Apa?" Mereka terkejut dengan penuturan orang itu, salah maksudnya hantu itu karena ia sudah jadi korban.
Mereka berlari menghampiri Makhluk besar yang membawa raga mereka, dengan kedua tangannya bagaikan menenteng belanjaan di kanan kirinya. kebayang gak mereka berlima jadi satu.
"Ciyaaaat," Tendangan dari Dika tak menghentikan mahluk itu.
"Pukulan tapak bayangan," Indra dengan gayanya langsung memukul lengan mahluk itu malah ikutan sengklek.
"Jurus tapak budha julai," Sherly memukul punggung mahluk itu. Saat tangan Sherly menyentuhnya, mahluk itu tersungkur ke tanah dengan raga mereka yang berjatuhan saling tumpang tindih. aduh sakit bok kalo mereka di dalemnya, untung pas lagi di luar.
"Wah dia jatuh, udah kaya si sun go kong aja takut sama tapak budha julai!" Indra berseru saat mahluk itu terjatuh seperti siluman kera sakti.
"Hahaha, macem-macem sama gue!" Ucap Sherly sombong dan bertolak pinggang.
"Hebat lu ya?" Puji Dika.
"Wah ... kalian ini TIM SENGKLEK ya, tapi hebat!" Puji Hendri bertepuk tangan.
"Argh...kurang ajar kau manusia lucknat, beraninya mendorongku. Aku adalah raja para demit." Mahluk itu berdiri tegak dan menjuntai tinggi melebihi langit-langit atap bangunan itu.
"Dia yang lucknat, ngatain kita! Woi, sadar diri anda itu siapa. Kami itu adalah manusia, derajatnya lebih tinggi dari anda!" Ucap Dika tak terima.
"Dasar mahluk hidup tak tau di untung! Sudah sukur aku mengambil raga kalian saja. Jika ku mau, roh kalian akan ku sedot ke dalam tubuhku ini. Mau mencoba nya. Wuuuuuusssshhhh," Mahluk itu memonyongkan mulutnya seperti penyedot.
Angin berhembus kencang dan menerpa tubuh mereka, eh salah jiwa mereka. kan mereka keluar dari raganya. Mereka semua tertarik ke mulut mahluk itu seperti debu yang tersedot oleh vacum cleaner.
"Gimana ini, apa kita akan masuk ke mulutnya?" Indra dan Dika yang takut berpegangan pada Sherly, tapi Sherly tidak bergeming. Dia tetap diam di tempat.
"Sherly gak terpengaruh, kita pegangan saja sama dia!" Hendri menyusul ikut berpegangan pada tangan Dika dan Indra.
"Ko lu gak terpengaruh sih, Sher?" Tanya Indra di sela angin kencang itu.
"Gue gak tau! Rasanya tubuh gue terpaku aja di tempat seperti ada yang menahan." Ucapnya samar karena hembusan angin kencang itu.
Penasaran kan kenapa Sherly tak terpengaruh.
ikutin terus ya cerita ku ini dan ritualnya jangan lupa gengs.
Hatur nuhun😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Srie Handayantie
hahah kakak othor seruu kocakk parah ini 🤣🤣
2024-08-12
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat💪
asisten dadakan hadir lagi
mampir juga yuk😉
2021-02-20
0
BELVA
dpt slm dari
#gadis imut diantara dua raja
mksh ya
2021-02-04
0