Pertemuan antara mereka

Sesuai janji, weekend ini kak Al memberi black card kepada adiknya dan end the gang untuk membeli apapun yang mereka mau. Dengan syarat, membawa serta Rei anaknya yang berusia lima tahun.

Mereka mampir di restoran favorit dulu yang sering didatangi. Para pelayan di restoran itu sudah hapal semua menu yang biasa di pesan dan mengosongkan bilik langganannya itu setiap mereka kesana.

"Ini seriusan mamen, bawa anak kecil di acara kita yang bersejarah ini?" Tanya Geri berbisik ditelinga Dika.(bisik-bisik tetangga nih, Geri)

"Ssttt..anak kecil ini black card kita dodol! Tanpa dia, kita gak bakalan bisa kaya gini!" Menyuruh Geri menutup mulutnya.

"Kalian lagi bisikin apaan sih?" Indra mendekati kedua kawannya karena penasaran.

"Heleh..mau tau aja sih lu, Kepo!" Ujar Geri.

Tak lama, menu pesanan mereka pun tiba dan dihidangkan di meja. Mereka melahapnya sampai tak tersisa.

Sesudah memanjakan perut, kini waktunya memanjakan mata dan memuaskan hati. Pusat perbelanjaan terbesar di kota ini pun jadi pilihan mereka.

"Kita mau beli apaan nih, bos? Jadi bingung," Ucap Iren dengan melirik ke kanan-kiri mencari sesuatu.

"Terserah lu semua, pada mau beli apa. Tenang aja, gue yang bayar!" Sherly menggoyangkan kartu limited nya.

"wuiiiihh..ini gue demen. Uhhuyy..!" Mereka bersorak dan bertos ria.

Saat mereka mau memilih barang, Rei narik tangan sherly sambil memegang itunya. "Aunty, Rei mau pipis!" (ya klean tau kan?Hehehe)

"Aduh Rei, baru mau milih malah kebelet pipis. Ya udah, yuk kita ke toilet!" Menuntun tangan kecil itu sesudah berpamitan kepada temannya.

Rei yang sudah tidak tahan, masuk ke dalam toilet pria tanpa di temenin Sherly. karena anak kecil itu sudah dia ajarkan mandiri. Saat sedang menunggu Rei, seseorang keluar dari toilet wanita.

Seluruh wajah yang terdapat banyak goresan dengan tangan dan kaki terluka sobek, bekas ikatan tali yang kuat yang masih mengikat. Sekujur tubuh penuh bekas pukulan benda tumpul dan tulangnya yang patah.

Wanita itu memandang ke arah Sherly dengan tatapan menyedihkan. Tapi gadis itu pura-pura tidak melihatnya, karena keadaan yang rame banyak orang berlalu lalang. Sherly takut orang menganggap dirinya gila.

Bersamaan itu, Rei keluar berbarengan dengan seorang perempuan yang keluar dari toilet wanita. Betapa terkejutnya saat menatap wajah dan tubuh wanita yang diikat itu, sampai dia menjerit histeris.

"Aaaa...aunty, lihat wanita itu!" Menunjuk ke arah perempuan yang baru keluar dari toilet, sambil menutupi wajahnya. "Di..dia menakutkan! Kenapa tangan dan kakinya diikat?" Bersembunyi di balik tubuh Sherly

Perempuan yang ditunjuk tersinggung dan marah dengan keterkejutan anak itu. "Hei bocah, gue cantik gini di bilang menakutkan. Kamu minta di pukul ya?" Mengayunkan tangan ke arah Rei.

Tapi dengan cepat, Sherly menangkap tangan wanita itu. "Jaga sopan santun anda ya, bu! Keponakan saya cuma kaget melihat itu!" Tunjuk Nya pada lukisan wanita sedang diikat dengan wajah penuh luka. (untung aja)

Perempuan itu menengok ke belakang, ternyata memang ada lukisan. Dia pun malu. "Oh...hehe..maafkan saya ya, dek! Kirain ke tante nunjuknya," Kata wanita itu sambil berlalu pergi.

"Kenapa tiba-tiba ada lukisan kaya gitu?perasaan tadi gak lihat. Hemh..ya udah lah!" Ia pun melangkahkan kakinya dan pergi dari sana sambil bergumam.

Hantu perempuan itu keluar dari lukisan yang sesungguhnya poster pemberitahuan. Dilarang membuang sampah di dalam toilet.

"Huft, untung aja!" Sherly mengelus dadanya lega.

Hantu itu menghampiri mereka dan mengulurkan tangannya yang terikat."Tolong saya"

"A..aunty..iii...tuu!!!" Tunjuk Rei ketakutan.

"Rei, tenang!" Berbisik dan mengusap punggungnya pelan. "Kita pergi aja, ya. Pura pura gak liat, oke!" "Menarik tangan kecil itu untuk melangkah pergi.

Mereka pun menghampiri teman-temannya yang menunggu di area permainan anak.

"Hey guys, udah dapet incarannya belum?" Tanya Sherly (maksudnya barang ya, bukan orang..hehe)

"Lama bener sih, beib! Kirain lu ninggalin kita," Ucap Iren yang kesel.

"Sorry deh, beib! Tadi ada kendala dikit," Melirik ke belakang dan ternyata hantu itu mengikuti mereka.

Rei yang melihat pun spontan memeluk kaki Dika yang berada di sampingnya. "Om Dika, Rei takut!" Membuat Dika dan mereka semua bingung.

"Kenapa Rei? Apa ada yang nyakitin kamu?Siapa? Coba bilang sama om, biar kita hajar tuh orang!" Geri celingukan tapi tak menemukan orang yang mengikuti mereka.

Melihat Rei masih ketakutan, Indra pun berkata. "Rei takut apa? Coba bilang deh, sama om!" Indra mengelus kepala anak kecil itu.

"Itu!" Tunjuk Rei ke belakang Geri sambil menyembunyikan wajahnya di kaki Dika, karena hantu itu sudah mendekat.

Perkataan Rei, membuat Indra memiting leher sahabatnya itu. "Oh, jadi makhluk ini yang bikin kamu takut Rei?" Geri pun mengaduh dan memukul lengan Indra.

"Stop, guys! Rei bukan takut sama Geri, melainkan kita diikutin Hantu wanita ini!" Lerai Sherly dan menunjuk hantu itu.

"Apa?" Kaget mereka kompak seperti lagi ikut kuis, membuat semua orang menoleh kepada mereka.

"Sssttt," Menempelkan jari telunjuk di bibirnya. "Yaelah, giliran kaget kompakan lu!" Ledek Sherly.

"Gue sekarang jadi merinding mulu deh, kalo jalan ama elu. Ada yang ngikutin, mesti hantu. Hiiiyyy," Iren bergidik sambil memeluk dirinya sendiri (bukan kang Indra ya, catat).

"Emang mukanya serem ya beib, sampai si Rei ketakutan gitu?" Tanya Dika.

"Ya gitu deh, Dik. Mukanya sedikit rusak, sekujur tubuh babak belur sampai tulangnya patah, terus tangan dan kakinya diikat kaya abis disandera gitu!" Terang Sherly.

"Kasihan amat tuh! Coba tanya, dia matinya kenapa? Sapa tau kita bisa nolongin dia dan ungkapin ke keluarganya!" Usul Indra.

Mereka pun mengangguk, "Gue juga pikir gitu! Tapi, gak bisa ditanya disini juga kali. Elu mau, dibilang gila?" Sherly buka suara.

"Iya juga! Terus, cara nolongin nya gimana, guys?" Tanya Geri.

"Gak tau juga nih, kita pikirin nanti deh!" Sherly ikut bingung.

"Ya udah, kita bawa kemana nih? Apa ke basecamp aja biar ditemenin sama hantunya Pak Handoko, gitu?" Usul Iren. "Kan sama-sama hantu, mungkin bisa saling ngobrol. Hehehe"Lanjutnya.

"Bener juga tuh kata bebeb gue. Ayo, buruan!" Ajak Indra menarik tangan pacarnya.

"Huuuuuhhhh," Mereka menyoraki pasangan yang baru jadian minggu lalu itu.

"Gimana dengan Rei? Ini anak belum di ajak main sama sekali! Kita juga belum dapat barang buat di basecamp," Membuat mereka semua bingung.

"Rei udah ga mau main lagi. Rei mau pulang aja!" Rengek si kecil.

"Tapi kan, papa sama mama kamu pulangnya nanti sore, sayang!" Kata Sherly lembut.

"Biarin, Rei pulang ke rumah oma sama opa aja." Terus merengek membuat mereka jadi bahan tontonan.

"Jadi Orang tua kok gitu, sih?"

"Anak merengek, malah dibiarin aja!"

"Masih muda udah punya anak, untung masih ganteng!" Meledek Dika yang menggendong Rei.

Itu sebagian celotehan dari orang yang menonton gratis drama keluarga dadakan. Membuat mereka berlima menundukkan kepala dan pergi ke parkiran untuk mengambil mobil Dika. Kemudian, mereka langsung melaju ke basecamp, tak lupa mengajak hantu wanita itu untuk mengikuti dan masuk ke dalam mobil setelah mengantar Rei ke Rumah Sherly.

Sesampainya di basecamp, mereka turun dan mengajak hantu wanita itu masuk. Ketika sudah berada di dalam, tiba- tiba...

"Papa..!!!!" Teriak wanita itu saat melihat Hantu pak Handoko yang sedang duduk merenung di dekat jendela basecamp.

Ia pun berbalik karena merasa mengenal suara itu."Mama??" Betapa terkejutnya ia melihat kondisi istrinya yang memprihatinkan, "Kenapa bisa begini ma?" Tanya-nya sambil menitikkan air mata dan memeluk istrinya itu.

"Hiks, semenjak papa pergi, tak lama kemudian kami semua diusir dari rumah dan disiksa terus menerus. Hiks, "Menangis tersedu.

Brakk

"Kurang ajar bedebah itu! Akan ku balas kau nanti berkali lipat," Mengepalkan tangan dan menendang kursi.

"Sekarang, anak-anak kita dimana ma?"

"Hiks..Mereka semua sama, disiksa dan mati secara tragi. Dan sedihnya lagi, mama tidak menemukan mereka, pa. Hiks, kecuali anak kita yang paling kecil. Sebelum mama pergi, dia menjualnya dengan harga tinggi!" Tutur istrinya di sela tangisnya.

Mereka yang berada di basecamp cuma merasa merinding melihat kursi kayu tergeletak seperti di tendang.

"Psstttt ... psssttt, Itu kenapa? Apa mereka lagi berantem?" Bisik Iren yang ketakutan.

"Bukan! Itu cuma ungkapan kekesalan saja," Jawab Sherly

"Wah, kita salah dong menyatukan mereka satu ruangan!" Seru Dika

"Bukan itu masalahnya, mereka kesal kepada orang yang sama." Penjelasan yang kurang menurut Iren.

"Maksudnya, gimana sih?" Iren masih bingung.Tuh kan bertanya juga

"Mereka itu suami istri," Jelas Sherly dan mereka cuma ber'oh ria.

"Jadi, ini gimana pak cara bukain ikatannya? Aku coba buka, tetep gak bisa. Walaupun aku bisa nyentuh." Tutur Sherly bingung. "Kasihan kan ibunya kaya gitu terus!" Lanjutnya.

"Ini gak bisa kebuka walopun kamu bisa nyentuh, bahkan saya sendiri pun gak bisa membukanya." Tutur pak Han.

"Terus gimana cara dong pak, supaya ikatannya kebuka?" Tanya Sherly bingung.

Dika yang mengerti akan situasi dengan cuma mendengarkan saja menjadi paham. "Mungkin kita harus nemuin jasadnya si ibu dulu kali, Sher. Supaya bisa ngebuka ikatannya!" Dan Sherly cuma mengangguk.

"Teman kamu benar, nak. Kita harus menemukan jasad saya dulu," Ucap bu Handoko.

"Baiklah kalo begitu, dimana kita bisa menemukan jasad ibu supaya kita bisa bebasin ibu dari ikatan ini?"Tanya Sherly.

"Saya juga tidak tahu tepatnya dimana jasad saya, tapi apa saya bisa menunjukan penglihatan kepadamu nak?"

"Bisa kok bu! Saya bisa melihat kejadian yang sudah terjadi kepada ibu jika ibu memegang tangan saya." Jelas Sherly.

"Baiklah!" Ibu itu mengulurkan tangannya dan memegang telapak tangan Sherly.

Lalu kejadian itu tereka ulang, dimana seorang pria dan wanita serta beberapa bodyguardnya menyiksa bu Handoko dengan kejam. Pria itu mengikat kedua tangan dan kaki nya, kemudian bertubi-tubi menghantamkan tongkat ke badannya sampai babak belur.

Jeritannya memohon ampun, tidak dihiraukan kedua manusia bi*d*b itu. Ia terus menyiksa tanpa ampun, sampai dia mati karena tidak bisa menahan rasa sakit yang teramat itu.

Tempat itu seperti gudang bekas yang sudah terbengkalai. Tidak ada kegiatan produksi disitu, krena tempat itu sepi dan jauh dari keramayan. Dengan lahan yang cukup luas, sehingga jerit tangis pun tidak akan terdengar siapapun.

Setelah mati, tubuh wanita malang itu dimasukan kedalam sebuah tong besar seperti bekas minyak dan dikubur di tempat pembuangan barang bekas yang sudah tak terpakai lagi.

"Tidak!" Spontan Sherly terjatuh mundur ke belakang, tapi tertahan oleh tangan kekar Dika dan langsung di dekati semua sahabatnya.

Keringat dingin membasahi seluruh tubuh dan ia pun gemetaran melihat kejadian yang tragis itu. Sungguh tega sekali mereka menyiksanya.

"Elu kenapa, Sher? Apa yang lu liat?" Mereka mengguncangkan tubuh Sherly.

"Mereka kejam sekali, hiks!" Sherly pun tak dapat menahan tangisannya.

"Emang apaan sih?"

"Me..mereka menyiksanya terus menerus dan membuang mayatnya begitu saja," Ucapnya terbata dan masih gemetaran.

"Gila itu orang! Dimana lokasinya? Biar kita lacak tempatnya dan melaporkan kepada pihak berwajib!" Kata Dika yang menjadi emosi.

"Gue juga gak tahu pasti. Tapi, tempat itu seperti gudang tua bekas pabrik minyak. Karena disitu banyak drum dan bau menyengat seperti bau minyak." Jelasnya.

"Gudang bekas pabrik minyak? Dimana itu ya?" Mereka pun bingung karena tidak tahu.

Saat mereka sedang kebingungan, tiba-tiba suara seseorang mengejutkan mereka dan membuat semuanya menoleh ke belakang. "Saya tahu tempat itu." Kata orang tersebut.

Jeng jeng jeng...

Siapa dia?

Penasaran?sama, othor juga!

Makanya, ikutin terus biar tahu ya.

jangan lupa ritualnya, like, komen, dan vote, juga tekan tip buat Othor yang masih belajar ini.

Hatur nuhun...😘😘😘

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

like

2021-02-11

0

Sekapuk Berduri

Sekapuk Berduri

wah kasian bu handoko 😱

2020-12-29

1

Caramelatte

Caramelatte

eyoo kakak aim kambekk yuhuuuu mangattzzz

2020-11-29

2

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Seperti nyata
3 Hilang
4 Masih Hilang
5 Tempat itu
6 Basah
7 Baunya seperti
8 Alya yang malang
9 Tumbal jalan baru
10 Pertemuan klien
11 Hantu pemilik perusahaan
12 Pertemuan antara mereka
13 Orang baru
14 Si kecil Rei
15 Rencana(part 1)
16 Rencana (part 2)
17 Tim sengklek
18 Pertahanan Sherly
19 Sang Penguasa
20 Terungkapnya kejahatan agung
21 Suara dan sosok
22 Kepanikan Keluarga Dika
23 Kamar 108
24 Makhluk kamar 108
25 Hantu Hitam
26 Roh Jahat
27 Siluman
28 Upaya pembebasan
29 Kematian Indra
30 Masih tentang Indra
31 Hantu Indra
32 Visual
33 Pria tampan
34 Istri tuan
35 Salah paham
36 Upacara penyambutan
37 Hantu Bumil
38 Ternyata
39 Jin Penunggu Jembatan
40 Bayi Jin
41 Siluman Serigala
42 Hantu Genit
43 Hantu Nania
44 Berita Duka
45 Terluka parah
46 Berhati iblis
47 Harimau putih
48 Pagi yang bikin tegang
49 Suster ngesot
50 Jum'at keliwon
51 Tangan tanpa tubuh
52 Teman hantu
53 Bunuh Diri
54 Gara-gara tuyul
55 Kuntilanak merah
56 Kecelakaan Geri
57 Penyesalan Indra
58 Penyelidikan kasus.
59 Kerasukan
60 Si Ratu Kecantikkan
61 Sosok di kamar Geri.
62 Si Hantu Pikun
63 Buta dan lumpuh
64 Tanggung jawab
65 Wanita dalam tembok
66 Pria mesum
67 Super Hero
68 Hantu wanita
69 Tragedi di Rutan
70 Pocong
71 Di cuekin
72 Si Poling
73 Two in one
74 Maluku Dimana????
75 3G atau 4G
76 Meledek si galak
77 Hantu gokil
78 kisah kasih
79 Sebuah kesalahan
80 Dasar si Machan
81 Doyok..Otoy..Ali oncom
82 Siluman kerbau
83 Toya sakti sun go kong
84 Kekhawatiran
85 Kesedihan Zidane
86 Hantu sementara
87 Hantu mesum VS Hantu genit
88 Putus
89 Gadis lain
90 Terancam batal
91 Kembalilah
92 Alasan kematian
93 Bangkit dari kubur
94 Nenek lampir
95 Terlambat datang
96 Romantisnya
97 Hantu Anak Kecil
98 Kasus baru
99 Kematian mbok Iyem
100 Kado spesial untuk si machan
101 The most beautiful day
102 Sedikit kemesraan
103 Kecelakaan
104 Kabar mengejutkan
105 Mencari tahu
106 Janji Suci
107 Kemarahan Indra
108 Rahasia Hendri
109 Keputusan orang tua
110 Wajah Hendri
111 Pertolongan Machan King Ice
112 Menghilangnya Dika
113 Liburan
114 Membuat khawatir
115 Masalah Baru
116 Sosok lain dari Sherly
117 Wujud yang keluar
118 Apa yang terjadi?
119 Bergadang
120 Pengumuman
121 Menghindar
122 Tempat Baru
123 Tak dapat di temukan
124 Merindukanmu
125 Kesalah pahaman Geri
126 Masa lalu Zidane
127 Mengetahui
128 Tamu tak diundang
129 Tamu yang datang
130 Pencarian
131 Pulang ke rumah
132 Kematian nyonya Fransisca
133 Zidane dan Sherly
134 Pergi tanpa pamit
135 Sherly terpojok
136 Terikat di ruang gelap
137 Tak bisa keluar
138 Usaha pencarian
139 Keinginan Hendri
140 Gagal lagi
141 Usaha Pengejaran
142 Pengumuman
143 Bersembunyi
144 Yang di temukan Geri
145 Menemukan keberadaan
146 Kelemahan Zidane
147 Sebuah Cara
148 Rata dengan tanah
149 Saling menyerang
150 Kematian Hendri
151 Larangan untuk Reihan
152 Wanita lain
153 Kangen kamu
154 Pertemuan sahabat
155 Ajakan pergi
156 Pemilik sesungguhnya
157 Kabar mengejutkan
158 Ancaman untuk Sherly
159 Siapa dia?
160 Dokter Steven Riandi
161 Keluar villa
162 Sedikit coretan
163 Hantu menyeramkan
164 Senyum mengandung racun
165 Kembali ke ibukota
166 Siapa hantu itu?
167 Kematian Avril Restidiningrat
168 Dalang di balik kematian
169 Akhirnya
170 And The Genk Junior
171 Kembalinya And The Genk
172 Boncabe
173 Boncabe 2
174 Bon cabe Seeeettttaaaaaaaaaannnn
175 Boncabe Alamat palsu
176 Boncabe Terungkap
177 Boncabe Kembali pulang
178 Boncabe Kemarahan Zidane
179 Boncabe Siapa dia???
180 Boncabe Kisah klasik
181 Boncabe Siapa Diana?
182 Boncabe Tak bisa di dekati
183 Boncabe Suara manja
184 Boncabe Ada apa dengan Zyan?
185 Boncabe Ternyata itu!
186 K I J (King Ice Junior)
187 Misteri hilangnya ...
188 Alasan penculikan
189 Paket berbahaya
190 Di temukan
191 Berakhir
192 Rilis novel baru
Episodes

Updated 192 Episodes

1
prolog
2
Seperti nyata
3
Hilang
4
Masih Hilang
5
Tempat itu
6
Basah
7
Baunya seperti
8
Alya yang malang
9
Tumbal jalan baru
10
Pertemuan klien
11
Hantu pemilik perusahaan
12
Pertemuan antara mereka
13
Orang baru
14
Si kecil Rei
15
Rencana(part 1)
16
Rencana (part 2)
17
Tim sengklek
18
Pertahanan Sherly
19
Sang Penguasa
20
Terungkapnya kejahatan agung
21
Suara dan sosok
22
Kepanikan Keluarga Dika
23
Kamar 108
24
Makhluk kamar 108
25
Hantu Hitam
26
Roh Jahat
27
Siluman
28
Upaya pembebasan
29
Kematian Indra
30
Masih tentang Indra
31
Hantu Indra
32
Visual
33
Pria tampan
34
Istri tuan
35
Salah paham
36
Upacara penyambutan
37
Hantu Bumil
38
Ternyata
39
Jin Penunggu Jembatan
40
Bayi Jin
41
Siluman Serigala
42
Hantu Genit
43
Hantu Nania
44
Berita Duka
45
Terluka parah
46
Berhati iblis
47
Harimau putih
48
Pagi yang bikin tegang
49
Suster ngesot
50
Jum'at keliwon
51
Tangan tanpa tubuh
52
Teman hantu
53
Bunuh Diri
54
Gara-gara tuyul
55
Kuntilanak merah
56
Kecelakaan Geri
57
Penyesalan Indra
58
Penyelidikan kasus.
59
Kerasukan
60
Si Ratu Kecantikkan
61
Sosok di kamar Geri.
62
Si Hantu Pikun
63
Buta dan lumpuh
64
Tanggung jawab
65
Wanita dalam tembok
66
Pria mesum
67
Super Hero
68
Hantu wanita
69
Tragedi di Rutan
70
Pocong
71
Di cuekin
72
Si Poling
73
Two in one
74
Maluku Dimana????
75
3G atau 4G
76
Meledek si galak
77
Hantu gokil
78
kisah kasih
79
Sebuah kesalahan
80
Dasar si Machan
81
Doyok..Otoy..Ali oncom
82
Siluman kerbau
83
Toya sakti sun go kong
84
Kekhawatiran
85
Kesedihan Zidane
86
Hantu sementara
87
Hantu mesum VS Hantu genit
88
Putus
89
Gadis lain
90
Terancam batal
91
Kembalilah
92
Alasan kematian
93
Bangkit dari kubur
94
Nenek lampir
95
Terlambat datang
96
Romantisnya
97
Hantu Anak Kecil
98
Kasus baru
99
Kematian mbok Iyem
100
Kado spesial untuk si machan
101
The most beautiful day
102
Sedikit kemesraan
103
Kecelakaan
104
Kabar mengejutkan
105
Mencari tahu
106
Janji Suci
107
Kemarahan Indra
108
Rahasia Hendri
109
Keputusan orang tua
110
Wajah Hendri
111
Pertolongan Machan King Ice
112
Menghilangnya Dika
113
Liburan
114
Membuat khawatir
115
Masalah Baru
116
Sosok lain dari Sherly
117
Wujud yang keluar
118
Apa yang terjadi?
119
Bergadang
120
Pengumuman
121
Menghindar
122
Tempat Baru
123
Tak dapat di temukan
124
Merindukanmu
125
Kesalah pahaman Geri
126
Masa lalu Zidane
127
Mengetahui
128
Tamu tak diundang
129
Tamu yang datang
130
Pencarian
131
Pulang ke rumah
132
Kematian nyonya Fransisca
133
Zidane dan Sherly
134
Pergi tanpa pamit
135
Sherly terpojok
136
Terikat di ruang gelap
137
Tak bisa keluar
138
Usaha pencarian
139
Keinginan Hendri
140
Gagal lagi
141
Usaha Pengejaran
142
Pengumuman
143
Bersembunyi
144
Yang di temukan Geri
145
Menemukan keberadaan
146
Kelemahan Zidane
147
Sebuah Cara
148
Rata dengan tanah
149
Saling menyerang
150
Kematian Hendri
151
Larangan untuk Reihan
152
Wanita lain
153
Kangen kamu
154
Pertemuan sahabat
155
Ajakan pergi
156
Pemilik sesungguhnya
157
Kabar mengejutkan
158
Ancaman untuk Sherly
159
Siapa dia?
160
Dokter Steven Riandi
161
Keluar villa
162
Sedikit coretan
163
Hantu menyeramkan
164
Senyum mengandung racun
165
Kembali ke ibukota
166
Siapa hantu itu?
167
Kematian Avril Restidiningrat
168
Dalang di balik kematian
169
Akhirnya
170
And The Genk Junior
171
Kembalinya And The Genk
172
Boncabe
173
Boncabe 2
174
Bon cabe Seeeettttaaaaaaaaaannnn
175
Boncabe Alamat palsu
176
Boncabe Terungkap
177
Boncabe Kembali pulang
178
Boncabe Kemarahan Zidane
179
Boncabe Siapa dia???
180
Boncabe Kisah klasik
181
Boncabe Siapa Diana?
182
Boncabe Tak bisa di dekati
183
Boncabe Suara manja
184
Boncabe Ada apa dengan Zyan?
185
Boncabe Ternyata itu!
186
K I J (King Ice Junior)
187
Misteri hilangnya ...
188
Alasan penculikan
189
Paket berbahaya
190
Di temukan
191
Berakhir
192
Rilis novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!