Masih dengan suara yang serak dan bergetar, terdengar datar dan dingin. Perempuan itu pun berkata sambil membuka kelopak matanya.
"KEMBALIKAN B*LA MATAKU"
Saat ia membukanya, rasa takut dan ngeri menghinggapi gadis cantik itu. Ia tak kuasa memandang ke arahnya. Karena takut, ia pun melangkah pergi namun tertahan oleh genggaman tangan sosok itu.
Sosok itu menggenggam erat tangan si gadis dan tak mau melepaskannya. Jari-jari yang tadi terlihat biasa, kini mulai menampakan kuku panjang dan hitam yang menancap di pergelangan tangan si gadis. Sehingga, dirinya tak bisa bergerak sedikitpun.
"Hahh!" Ia pun tertegun seketika dengan mulut yang menganga, seolah tak percaya dengan apa yang di alaminya saat ini.
Tubuhnya seketika merasa lemas, seperti tak bertenaga dengan kaki yang seperti terpaku di tempat itu.
Setelah kesadarannya kembali, tanpa berpikir panjang, ia pun menghempaskan jari yang berkuku hitam itu dengan sangat kencang. Sehingga meninggalkan luka di pergelangan tangannya sendiri.
Telat sih, mbak.
Ia tak memperdulikan rasa sakitnya, karna mencoba berlari sekuat tenaga dari tempat itu. Nasib beruntung tak berpihak padanya.
Karna tidak fokus menjaga penglihatan dan kakinya, ia pun menginjak sesuatu yang membuatnya tergelincir dan jatuh ke tanah.
"Aduh, aw ... sakit banget sih!" Rengeknya mengaduh, karena bokongnya mendarat tepat di atas dahan yang patah dengan sangat keras. "Sshh." Desisnya lagi sambil menahan rasa sakit dipergelangan tangan tersebut.
Dia terduduk di tanah dengan menggerutu. "Sialan. Emang gue nginjek apaan sih nih, ampe bikin gue jatoh segala? Mana sakit banget lagi." Gerutunya kesal sambil mengulurkan tangan ke depan, untuk mengambil sesuatu yang terinjaknya tadi.
(ya iya lah sakit, jatohnya kenceng gitu.)
Rumput yang tumbuh subur di area itu, membuat dia agak kesusahan untuk mengambil sesuatu yang terinjak tadi. Ternyata, benda itu berbentuk bulat dan berwarna putih.
"Ini apaan, ya?" Membolak balikan benda itu sambil memperhatikan dengan seksama. "Kok item ditengahnya, ya!" Terus memperhatikan benda di tangannya itu. "Lho kok, se-seperti bo-bola ma ...!"
"KEMBALIKAN B*LA MATAKU"
Suara itu kembali terdengar memekakkan telinga si gadis, dan makhluk itu berdiri tepat dibelakangnya. Dengan tangan terulur ke depan seperti meminta benda bulat itu untuk di kembalikan.
"Aaaaaaa ...!"Teriak si gadis sambil melempar benda itu kearahnya.
(kena kagak tuh yah lemparannya)
Dengan sedikit tertatih ia berusaha bangkit dan berlari dari tempat menakutkan itu. Walaupun nafasnya terengah-engah, ia terus berusaha berlari sekuat tenaga sambil berteriak minta tolong.
Tapi apalah daya, suara teriakannya bahkan tak keluar dari mulutnya. Ia seperti dibuat bisu dengan keadaan ini. Walaupun demikian, ia harus tetap berlari karena suara mengerikan itu masih terdengar jelas seperti mengikutinya dari belakang. Rasa takut yang menemani sejak tadi, membuat dirinya tak fokus menatap jalan, karena terus menoleh ke belakang.
Brukk
Dia harus kembali terjatuh setelah menabrak sesuatu di depan nya dan kembali meringis menahan sakit karena tersungkur ke belakang.
Rengekan kesakitan kembali terdengar dari mulut kecilnya. "Sial banget sih gue, masa dari tadi jatoh mulu. Apa gue bakal punya ade, ya?"
(secara kata orang tua dulu, katanya kalo kita jatoh mulu bakal punya ade. Ck, apa kalian percaya?)
Dia berusaha bangkit dan menepuk-nepuk telapak tangan, serta celana yang kotor terkena tanah. Mulutnya kembali menganga tak percaya, setelah matanya menatap apa yang ia tabrak tadi.
"Astaga, apa lagi ini? Ini sepertinya bukan pohon, deh!" Terus memperhatikan yang ada di depannya. "Ini lebih terlihat seperti ... KAKI!oh ya ampun." Menutup mulut tak percaya, "Kaki nya item, gede banget lagi." Sambil mendongakan kepalanya keatas.
Lagi dan lagi dia di buat terkejut dengan apa yang di lihatnya tepat depan mata. "Omegot ... omaywey ... omaynow .... ini sih raksasa!" Serunya tak percaya.
Dengan debaran jantung yang tak karuan, ia pun bangkit perlahan untuk pergi dari tempat yang mengerikan itu. Gadis itu mengendap-endap melewati si Mr Rak, karena tak ingin makhluk besar itu melihatnya berada di sana. Dia tak ingin mengejutkan makhluk besar itu dengan kehadirannya, supaya tak membahayakan nyawanya.
Tapi apalah daya, ia tidak tahu jika si mr Rak bisa mencium bau darah yang keluar dari luka di pergelangan tangannya yang sobek tadi.
Tanpa ia sadari, sosok hitam yang tinggi dan besar tadi sudah berdiri tepat berada di belakangnya.
Dengan suara yang menggelegar bagaikan petir di hujan badai, yang mungkin bisa membuat gendang telinga kita rusak. Mahkluk itu mendekat dan mengeluarkan suara ciri khas nya yang tak dimiliki mahluk lain.
(ceritanya dia gak mau saingan ama mahluk lain, tuh)
"HEMH ... BAU DARAH MANUSIA SANGAT ENAK, MEMBUATKU LAPAR. HAHAHA!" Tawanya menggelegar di tengah malam buta.
Dengan tak menghiraukan tawa si mr Rak, gadis itu kembali berlari sekuat tenaga untuk mencari dimana keberadaan kawan kawannya. Tapi, mengapa tak ada satupun yang terlihat bahkan bisa menolong. Bukannya tempat itu deket dengan tenda mereka?
(entah lah otor pun tak tahu)
"Haish, dimana sih tenda mereka? Bukannya tadi tidak jauh? Kenapa ga ketemu ketemu sih!" Menggerutu kesal sambil menghentakkan kakinya.
(Lah mana otor tau mbak, yang kemping kan situ sama temennya gak ajak otor)
Dia pun terus berjalan untuk mencari keempat sahabatnya yang tak tahu dimana keberadaannya. Langkahnya tertuju ke arah hutan belantara, masih di area gunung itu.
Saat menyusuri hutan belantara, jelas terlihat ada dua anak kecil yang sedang berlari kejar-kejaran.
Tapi pada saat ingin menghampiri mereka, untuk sekedar minta tolong ingin ditunjukan arah jalan yang benar, seketika anak itu berubah menjadi dewasa dengan muka yang cukup serem membuatnya bergidik takut.
Wajahnya terdapat luka gores, serta sedikit hancur. Entah karena apa, yang pasti membuat nyali gadis itu menciut karena takut.
Sepertinya, takdir kali ini sedang mempermainkan gadis itu. Di saat ingin minta bantuan, dia malah bertemu dengan beberapa makhluk ghaib yang terus mengikutinya. Karena takut, ia pun berlari sangat kencang sampai di rasa sudah cukup jauh.
Tapi, entah mengapa dia seperti balik lagi ke tempat semula. Batu besar pinggir sungai, tempat pertama ia bertemu perempuan tanpa b*la mata.
(udah gak usah di bayangin,takutmya ke bawa mimpi)
Benar adanya, perempuan itu masih setia duduk di atas batu besar dengan wajah tertutup telapak tangan dan rambut panjang yang terurai.
(lah duduk mulu,emang gak pegel apa gitu mbak)
Si gadis berusaha menghindar dengan mundur ke belakang secara perlahan.Tapi naas, karna itu pinggir sungai, batu disekitar pun menjadi basah dan licin. Sehingga, membuat dirinya tercebur ke dalam sungai.
Glup ... bluk ... glup ... bluk.
Yang pasti bukan suara kentutnya si Mr Rak, karna ini bisa dipastikan air yang memenuhi mulut si gadis dan pasti membuatnya basah kuyup.
Dengan susah payah, dia mencoba berdiri supaya tidak tenggelam. Namun lagi-lagi dia tak bisa menstabilkan dirinya, karna kondisi airnya cukup deras dan bebatuan yang licin. Akhirnya, dia pun kembali tercebur lagi dan lagi ke dalam sungai.
Tangannya menengadah keatas, berharap tangannya dapat meraih sesuatu untuk berpegangan supaya tidak tersereret air sungai.
"Tolong ... toooolloooong!" Suaranya kian melemah, karna dipastikan dia kelelahan setelah berlari kesana kemari.
(Siapa suruh elu lari larian, kan jadinya capek)
~
Saat dia hendak terseret arus sungai yang deras, tiba-tiba sebuah tangan terulur meraih tangannya. Tangan itu memegang erat pundaknya dengan sedikit mengguncangkan tubuhnya.
Gadis itu tersentak saat ada tangan yang meraih tangannya, serta memegangi pundaknya. "Ya tuhan, tangan siapa ini? Apa ini tangan perempuan tanpa b*la mata? Atau si Mr Rak? Atau mungkin juga, dua anak kecil yang menyeramkan itu?" Banyak sekali pertanyaan yang tak terucap dari mulutnya, namun dia hanya bisa mengira-ngira.
Rasa putus asa kian menghampiri, karena dia sendiri gak bisa menebak tangan siapa yang memegang tangannya.
Pupus sudah harapan untuk selamat. Mungkin ini takdir yang harus di terimanya, atau juga harapan itu tetap ada walaupun hanya seujung jari.
@@@@@
Kira-kira, tangan siapa ya yang terulur untuk menolong si gadis?
yakin menolong dia atau jangan-jangan membahayakan nyawanya?
(Otor pun tak tahu, karena otor berani bersumpah, itu bukan tangan otor. Karena, otor dari tadi jongkok di pojokan sambil bikin lingkaran. Dududu)
◇◇◇◇◇◇◇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Pena dua jempol
dia masuk ke dimensi lain 😭
2024-07-13
1
Laskar Pelangi
buset
2021-11-17
0
Xue yue
othornya ngikut terus nih
2021-04-27
0