Brukkk,, Dara terjatuh akibat menabrak seseorang. Ia memunguti berkas yang ia bawa.
" Dokter Angga,"
" Dara?"
" Dokter Angga,, maaf saya jalan nggak lihat-lihat" ucap Dara meminta maaf.
" Saya juga terburu-buru tadi. Ini beneran kamu?" tanya Dokter Angga dan ia mengangguk.
" Penampilan kamu sangat berubah, kamu semakin cantik" Dara tersipu, tapi dengan sekejap langsung menetralkan hatinya.
" Kemarin saya tidak lihat dokter,"
" Aku masih di luar kota. Ada saudara yang menikah," jelas Dokter Angga dan Dara mengangguk sebagai jawaban.
" Sehabis pulang kerja, aku mau ajak kamu makan malam. Kamu mau?"
Dara berpikir apa tidak apa-apa jika dirinya berpergian. Toh sekarang Bima juga sedang sibuk, Dara rasa sedikit demi sedikit Bima mulai melepaskannya.
" Mau dok,"
Setelah pulang kerja Dara ditunggu Dokter Angga di parkiran. Dara berjalan menemui Dokter Angga yang sudah berada di depan mobilnya.
" Maaf dokter nunggu lama," ucap Dara merasa tidak enak.
Dokter Angga pun menjalankan mobilnya. Sepanjang perjalanan Dara dan dokter Angga saling bercerita. Tak lama kemudian dokter Angga memberhentikan mobilnya di sebuah restoran Jepang. Ada restoran ala private room, dokter Angga pun memesan yang demikian.
" Kamu mau pesan apa Dar?"
" Saya ikut dokter saja. Sebelumnya saya belum pernah makan di restoran ala Jepang dok,"
" Bisa nggak kamu panggil aku tanpa embel-embel dok. Kita ini lagi jalan bareng,"
" Iya emmmmm,"
" Mas Angga,, aku lebih tua dari kamu kan?" ucap Dokter Angga tersenyum manis. Laki-laki itu memesan menu spesial ramen beef teriyaki dan beberapa set sushi yang terlihat lezat.
"Wah kelihatannya mie nya enak," sorak Dara merasa senang karena melihat makanan kesukaannya.
" Ini bukan mie Dara. Namanya ramen,, cobain sushi nya juga nih. Sushi kamu ambil pakai sumpit terus kamu cocolin ke sausnya,, jangan sampai kebalik yang dicocol ikannya aja kalau nasinya nanti ambyar," jelas Dokter Angga.
" Siap dok eh oke siap Mas Angga,"
Dara tampak bersemangat dengan makanannya. Ini pertama kalinya ia makan makanan Jepang. Rasanya lumayan cocok di lidah Dara.
" Kamu sudah punya pacar Dar?"
" Kenapa dok eh maksudnya Mas Angga tanya seperti itu? "
" Nggak apa-apa sih,, takut ada yang marah kalau ngajak kamu jalan bareng kayak gini," Dara tertawa sebagai jawabannya.
####
Dara pulang diantar Dokter Angga ke kost nya, ia tidak mungkin minta diantarkan ke rumah Bima. Beruntung hari ini Bima tidak menelepon ataupun menghubungi lewat pesan singkat, Dara bisa bernafas lega kali ini.
" Terima kasih ya Mas Angga sudah mau ngajakin saya jalan terus sekarang diantar pulang juga," ucap Dara setelah turun dari mobil.
" Sama-sama,, aku pulang dulu ya Dar"
Dara menunggu di depan kost sampai mobil yang dikendarai dokter Angga menghilang di belokan gang. Dara merasa senang kali ini karena bisa pergi bebas seperti dulu lagi. Malam ini ia akan tidur di kost, dan mengirim pesan kepada Bima jika ia terlalu lelah untuk pulang ke rumah.
Ceklek, Dara membuka pintu kamar kost nya. Rasanya sedikit pengap, mungkin karena sudah lama ia tinggal pergi. Dara tadi sempat menyapa ibu kost, ibu kost tersenyum baik kepada Dara. Dara bersyukur karena ibu kost tidak memarahi nya akibat menghilang selama dua minggu lebih.
" Huftttt,, capek banget" ucap Dara merebahkan dirinya di kasur.
" Capek hemm habis kencan?" suara seseorang membangunkan Dara yang rebahan di kasur.
" Pak Bima kok bisa ada di sini?" tanya Dara. Bima keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk saja. Tubuh atletisnya basah, sepertinya Bima baru saja mandi di kamar kost Dara.
" Senang kamu akhirnya bisa kencan?" jawab Bima dengan pertanyaan. Tampaknya suasana laki-laki itu sedang tidak bersahabat.
" Itu bukan urusannya Pak Bima. Saya cuma pergi makan sama Mas Angga,"
" Mas Angga? Dengan ku saja kamu memanggil pak, lalu kenapa dengan laki-laki lain kamu memanggil mas?" Bima bertanya dengan nada yang tak biasa.
" Pak Bima mending pulang deh. Saya mau tidur besok saya harus kerja,"
Bima berjalan menuju almari, ia mengambil satu set pakaian. Entah sejak kapan sudah ada pakaian yang ada di dalam almarinya. Dengan santai lelaki itu berganti pakaian di depan Aldara. Gadis itu pun memalingkan muka karena tidak ingin melihat aksi Bima yang terlalu vulgar.
" Besok kedua orang tua mu akan ke sini. Libur lah sehari dan ajak jalan-jalan mereka. Aku sudah mengijinkan mu untuk tidak masuk kerja besok,"
" Terima kasih,"
" Malam ini aku akan tidur di sini bersama mu. Tidak ada penolakan karena mungkin setelah ini aku berhenti menganggu mu,"
" Tidur dalam artian yang sebenarnya kamu tidak usah khawatir,"
######
" Dara, sekarang kamu sudah sukses ya nak. Ibu sama bapak bangga sama kamu. Meskipun kamu jarang mengabari kami, tetapi kami selalu mendapatkan kabar dari seseorang "
" Dari seseorang?"
" Iya kami sering mendapatkan foto-foto kamu saat liburan kemarin. Awalnya ibu khawatir tapi orang itu berhasil meyakinkan ibu kalau kamu sedang baik-baik saja," ucap Bu Yuni.
" Iya Bu. Oh ya Bu Dara mau tanya sesuatu, apa benar Dara ini bukan anak kandung ibu sama bapak?"
Bu Yuni dan Pak Ahmad merasa terkejut, mereka tidak menyangka Dara akan bertanya hal yang mereka rahasiakan selama ini. Dengan enggan Pak Ahmad dan Bu Yuni pun menjelaskan semuanya. Mereka menceritakan asal usul bagaimana Dara bisa menjadi anak mereka.
" Dulu ada teman mama mu yang bernama Abimanyu ingin mengadopsi kamu setelah kedua orang tua mu meninggal. Tetapi kami tidak yakin jika dia bisa mengurus kamu karena waktu itu Abimanyu ini masih muda. Akhirnya kami membawa kamu kabur karena kami sangat menyayangimu Dara. Kami hanya ingin merawat kamu seperti anak kami sendiri. Maafkan kami jika sempat merahasiakan hal ini,"
" Tidak apa-apa kok Bu. Dara bisa mengerti. Justru Dara yang seharusnya berterima kasih kepada bapak sama ibu,,"
" Selamanya kamu bakal jadi anak kami Dara," ucap Pak Ahmad.
Dara melanjutkan makan dengan keluarga nya. Hari ini Dara mengajak kedua orang tuanya makan di restoran yang dekat dengan kost nya. Dara mengajak mereka jalana sekaligus ingin membahas tentang siapa jati dirinya. Setelah tahuu pun Dara tidak pernah menyesali hal tersebut. Ia tetap menyayangi Yuni dan Ahmad karena telah membesarkannya hingga saat ini. Mengenai kedua orang tuanya, suatu saat jika Dara ada uang ia akan mengunjungi makam kedua orang tuanya. Bukan di negara ini melainkan di negara asal papanya. Dara harus mengumpulkan uang banyak agar bisa pergi ke negara papanya.
Satu minggu, dua bulan hingga satu tahun Dara tidak pernah bertemu dengan Bima. Masalah rumah sakit sudah diusut beres oleh anak buah Bima dan dari hari-hari itu Dara tidak pernah lagi bertemu dengan Bima. Entah bagaimana lagi Dara harus mencari. Ia pernah pergi ke rumah Bima namun rumah itu sudah kosong. Dara pikir Bima mungkin pergi ke luar negeri yang jauh tidak ingin melihatnya lagi. Dara ingat terakhir kalinya ia bertemu Bima, laki-laki itu hanya memeluknya tanpa sepatah kata pun yang keluar.
" Aku rindu kamu Mas Bima,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Salma Akib
lanjuttt thor
2024-02-06
0
Salma Akib
up
2024-02-06
0
Dewi An
Hah....padahal ceritanya bagus, knp hrs berakhir ga jelas.Kemana Bima, trs apakah hub Aldara n Dokter Angga berlanjut......🤔
Ah.....sayang bgt.
Terimakasih Author🙏
2024-01-31
0