Chapter 18

Benar kata Bima seminggu kemudian Dara mendapat kabar dari grup pesan singkat jika rumah sakit akan beroperasi kembali. Dara tentu sangat berantusias, semua karyawan diharap menghadiri acara peresmian pembukaan rumah sakit dengan nama yang baru. Rumah sakit yang lama diganti menjadi Rumah Sakit Adidharma. Dara hafal nama Adidharma karena itu adalah nama belakang Bima.

Dara masih tinggal di rumah Bima, tentu dirinya sudah mulai merasa nyaman tinggal di rumah tersebut. Ada banyak maid yang kini bersahabat dengannya. Bima tidak membatasi pergerakan Dara selama di rumah. Asalkan Dara tidak melarikan diri, Bima sudah sangat bersyukur. Selama seminggu ini Dara mengisi harinya dengan membantu maid ataupun treatment salon yang sengaja dipesan Bima untuk dilakukan di rumah. Ini adalah pengalaman Dara melakukan treatment mahal, yang pasti kini penampilan Dara sudah sangat berubah.

" Tidur cepat biar besok bisa bangun pagi," ucap Dara kemudian merebahkan dirinya di kasur yang empuk.

####

" Apa dia sudah tidur?" tanya Bima sepulang kerja. Semenjak dirinya melakukan penyamaran identitas pekerjaan kantor jadi semakin menumpuk. Mau tidak mau ia harus lembur dan begadang selama hampir dua Minggu lebih.

" Nona sudah tidur sejak pukul delapan tuan," jawab maid yang sudah menerima tas kerja Bima. Selanjutnya maid tersebut menyimpan tas kerja Bima di ruang kerjanya.

" Hemm pasti dia bersemangat untuk kerja besok,". Malam ini Bima pulang sangat larut bahkan hampir setiap hari begitu. Semenjak pulang dari liburan, Bima semakin disibukkan dengan pekerjaan. Ia hanya akan bertemu dengan Dara saat pagi. Malamnya tidak sempat bertemu karena Dara pasti sudah tidur.

Seminggu yang lalu Bima melakukan rapat publik yang dihadiri pemilik-pemilik saham rumah sakit dan petinggi lainnya. Sebelumnya Bima tidak pernah ikut campur akan bisnisnya yang satu ini hingga masalah itu datang dirinya baru turun tangan. Harga saham rumah sakit anjlok dan pemilik saham meminta sahamnya kembali. Dengan aksesnya yang sukses di dunia bisnis, Bima berhasil menggandeng mereka untuk memberikan kepercayaan baru.

Bima tidak segan-segan mengeluarkan jaminan besar kepada pemilik-pemilik saham apabila terjadi kecurangan di rumah sakit nya. Para pemilik saham pun tahu kredibilitas Bima di dunia bisnis, jadi tanpa pikir panjang mereka langsung setuju. Dari awal memang para pemilik saham tidak mengetahui siapa pemilik sebenarnya rumah sakit. Yang mereka tahu rumah sakit tersebut dikelola kerabat jauh keluarga Adidharma.

Pelaku kecurangan waktu itu adalah kepala rumah sakit. Tentu Bima sudah menindak orang tersebut agar mendapat balasan yang setimpal. Walaupun begitu, dalang sebenarnya dari kecurangan tersebut belum ditangkap. Bima sengaja membebaskannya berpura-pura tidak tahu, karena ia memiliki rencana tersendiri.

" Apa dia benar-benar sudah tidur?" monolog Bima. Bukannya pergi ke kamarnya sendiri, Bima malah menghampiri kamar gadisnya.

Rasa rindu yang mendera berhasil mendaratkan Bima di kamar Dara. Laki-laki itu dengan bebas masuk ke kamar sang gadis. Yang dipandangi Bima saat ini adalah Dara yang tertidur pulas. Di dekati nya Dara hingga Bima bisa melihat wajah Dara yang ayu dengan bebas.

" Masih tetap cantik walaupun tidur mu berantakan," ucap Bima yang melihat Dara dengan liur yang menetes. Dara tidur dengan posisi mulut yang terbuka.

Dengan perawatan yang disarankan oleh Bima kini penampilan Dara semakin berubah. Wajahnya yang bule semakin terlihat, dan rambutnya yang asli kembali di buat pirang. Awalnya Dara sempat protes namun Bima berujar jika mengubah bentuk tubuh bagi seorang tenaga medis itu kurang etis. Bima juga melarang Dara memakai kontak lensa lagi. Akhirnya kini penampilan Dara seperti orang luar kebanyakan. Yang membedakan hanyalah logat berbicara nya saja.

" Aku akan berganti pakaian kemudian menyusul mu hehehe," ucap Bima.

####

Dara memandangi dirinya di depan cermin, ia merasa aneh dengan wajahnya. Sangat tidak cocok dengan seragam yang ia kenakan. Ini semua karena ulah Bima yang menyuruh dirinya untuk tampil alami. Apa itu tidak akan menimbulkan pertanyaan? Masalahnya saat ini Dara juga pangling dengan penampilannya.

" Kamu sangat cantik," suara Bima yang tiba-tiba datang menginterupsi Dara. Gadis itu menengok ke belakang melihat Bima yang sudah berdiri manis di belakang nya.

" Penampilan saya sekarang sangat aneh. Mereka pasti tidak mengenali saya,"

" Mereka tidak akan berani menyentuh mu karena kamu adalah milikku,"

Bluss, seketika pipi Dara merona. Hanya dengan kata-kata manis ia melayang. Tidak ingin berpikiran jauh Dara segera mengajak Bima untuk berangkat bekerja. Hari ini Bima akan mengantar Dara bekerja sekalian dirinya ikut merealisasikan peresmian pembukaan rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Dara turun dari mobil milik Bima. Ia keluar dari mobil dengan perasaan was-was. Banyak pasang mata yang melihat dirinya dan juga Bima. Dara selalu menundukkan kepala merasa malu karena menjadi pusat perhatian.

" Pak Bima ini bagaimana? Saya malu dilihat orang-orang,"

" Tidak usah malu Al. Ayo kita masuk, yang lain sudah menunggu "

Dara berjalan beriringan dengan Bima dan anak buahnya. Untuk pertama kali Bima menunjukkan identitas aslinya. Banyak pegawai yang tercengang karena selama ini pemilik rumah sakit yang asli pernah bekerja sebagai supir ambulans. Sedikit banyak Dara tidak dikenali karena ia merupakan karyawan baru sebelumnya.

" Saya duluan ya pak," ucap Dara berpamitan kepada Bima. Ia akan menuju ruangannya sendiri dan yang pasti berbeda dengan Bima.

Sebenarnya Bima ingin memberi tahu Dara jika gadis itu tidak perlu menuju ruang kerja yang sebelumnya. Bima sudah mengubah job desk Dara yang awalnya sebagai perawat rawat inap berganti menjadi kepala perawat. Tentu Bima ingin yang terbaik buat Dara. Tetapi belum juga Bima ingin memberi tahu, Dara sudah menghilang duluan.

Bima memasuki ruangannya dengan sang asisten. Sudah ada beberapa petinggi yang menunggu kedatangannya. Acara akan dimulai sebentar lagi, hanya tinggal menunggu Bima datang.

" Mari Tuan Abimanyu, acara sudah dimulai," ucap seseorang itu kepada Bima. Dengan langkah tegas Bima memasuki ballroom rumah sakit yang sangat luas. Wartawan, aparat keamanan sudah berjejer rapi ingin segera menyaksikan acara.

" Selamat pagi semuanya. Terima kasih atas partisipasi kalian karena telah datang di acara peresmian pembukaan rumah sakit Adidharma yang baru. Saya selaku MC ingin mengucapkan terima kasih kepada pemilik rumah sakit ini, yang baru sekarang ingin disebutkan namanya. Seperti yang kita tahu bahwa beberapa minggu lalu rumah sakit ini sempat tersandung kasus tidak mengenakkan, dari situ pemilik rumah sakit turun tangan secara langsung. Beliau menangkap langsung pelaku yang berani berbuat curang di rumah sakitnya. Berkat beliau rumah sakit ini dapat kembali beroperasi sehingga dapat membantu masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan. Baiklah langsung saja mari kita sambut pemilik rumah sakit Adidharma untuk peresmian pembukaan rumah sakit Adidharma yang baru inilah dia Tuan Abimanyu Jenaro Adidharma," ujar MC setelah berpidato singkat.

Tuk tuk tuk, bunyi ketuk sepatu Bima mulai memenuhi ballroom. Semua hadirin begitu antusias ingin melihat wajah si pemilik rumah sakit yang sebenarnya. Para awak media pun sudah menyalakan flash kamera sejak tadi. Mereka semua bersiap menyambut orang terpenting di rumah sakit besar yang tidak lain adalah Bima.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!