007. Une fille aveugle dotée de pouvoirs spéciaux (Gadis tunanetra berkekuatan

007. Une fille aveugle dotée de pouvoirs spéciaux (Gadis tunanetra berkekuatan istimewa)

Sebagai mahluk yang telah memiliki takdir semenjak belum lahir, sejatinya manusia tidak pernah memiliki pilihan. Tuhan hanya memberikan kesempatan pada manusia untuk hidup dengan sebaik-baiknya, supaya kelak dapat meraih kehidupan sejahtera serta bahagia yang sesungguhnya di alam baka. Dunia hanyalah tempat fana yang menjadi perantara uji coba dengan manusia sebagai pesertanya.

Ketika memilih untuk lahir ke dunia, seorang manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, walaupun sebelum dilahirkan, sudah ada perjanjian dengan Sang Pencipta. Lahir menjadi manusia seperti apa, tidak ada yang bisa memilih, karena kelahiran ini bukan tetang pilihan, melainkan sebuah ketentuan Tuhan.

“Dengar, Nak. Sebelum mengemban tanggung jawab yang begitu besar di masa depan, kamu harus mengerti bahwa menjadi bagian dari gereja berarti siap mempersembahkan hidup seutuhnya untuk Tuhan dan Gereja.”

Pilihan juga tidak pernah diberikan pada seorang putri dari sebuah keluarga bangsawan yang namanya terkenal dan dihormati di seluruh negeri. Ketika lahir sebagai satu-satunya putri di garis keturunan ke-9, sang nona muda membawa keistimewaan yang membuatnya tidak dapat memilih kehidupan yang diinginkan sejak masih bayi. Orang tua serta keluarganya telah memilih serta memutuskan kehidupan yang paling layak dijalani oleh putri kebanggaan mereka yang terlahir istimewa.

Lahir, tumbuh, serta besar di dalam sangkar emas, membuatnya tidak dapat mengenal dunia luar dengan benar. Hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk mengabdi pada Tuhan. Ia dihormati dan dianggap sebagai teladan bagi kesalehan dan kehidupan berbudi luhurnya. Berkah luar biasa yang dimiliki juga tidak luput dari sorotan. Ia kerap dipanggil sebagai perantaraan doa dan dicari untuk berbagai kebutuhan, seperti penyembuhan, perlindungan, serta bimbingan.

Namun, mereka semua melupakan satu fakta ketika begitu mengagungkan sang putri yang hampir menanggalkan semua perasaan manusiawi yang dimiliki. Sejauh apa pun mereka mengubah dan membentuk hidupnya, ia tetaplah manusia yang dihidupkan dengan perasaan dan tidak pernah luput dari kekhilafan. Sedangkan di mata manusia lain, ketika ia yang dianggap sebagai ‘teladan’ serta ‘panutan’ melakukan kesalahan, maka ribuan kebaikannya telah ditutupi oleh satu keburukan.

“Saya hanya bisa melihat cahaya dari jiwa kemuliaan.”

“Kau bercanda?”

“Saya tidak sedang bercanda.”

“Kau pikir aku percaya?”

Kaizen Alexander Kadheston yang merupakan Raja Robelia ke-VIII, pemimpin wilayah yang sekarang telah berkembang menjadi sebuah kekaisaran, tentu saja tidak langsung mempercayai ucapan dari gadis pemilik netra perak langka yang bahkan baru pertama kali ia jumpai.

“Cahaya dari jiwa kemuliaan? Kau pikir aku akan percaya pada mitologi kuno semacam itu?” cecar Kaizen dengan nada bengis.

Siapa pun yang masuk ke cadeau bien-aimé tanpa izin, tidak akan pernah dimaafkan. Begitu sulit ia menjaga keasrian tempat tersebut, sehingga ia tidak rela jika ada satu orang pun yang masuk ke cadeau bien-aimé tanpa persetujuan darinya.

“Aku hanya ingin jawaban dari pertanyaan pertama,” tukasnya, penuh penegasan.

Di hadapannya, sang penyusup masih berusaha untuk mengubah posisi menjadi duduk dengan ke-dua telapak tangan sebagai tumpuan. “Saya memang kehilangan fungsi indra penglihatan.”

Kaizen tidak langsung percaya. Kenapa? Karena ketika bicara padanya, penyusup cantik itu menatap langsung ke arah obsidian hitamnya tanpa ragu. Ketika balik menatap netra perak yang aneh itu, Kaizen seolah-olah tidak menemukan kebohongan atau emosi apa pun. Tidak ada jawaban yang dapat ia temukan pada sorot mata yang begitu kosong dan tampak tidak bernyawa.

“Seperti kata Anda, saya tidak dapat melihat.”

Mendengar pernyataan tersebut, barulah Kaizen menyadari jika ia telah menyinggung perasaan seseorang yang kemungkinan besar telah kehilangan indra penglihatan. Namun, kondisi tersebut tidak mengubah fakta bahwa lawan bicaranya adalah penyusup yang tiba-tiba muncul di cadeau bien-aimé—tempat yang sekarang ia anggap lebih berharga dari singgasana miliknya.

“Walaupun begitu, saya tetap bisa menemukan sesuatu dengan indra penglihatan yang cacat ini.” Ketika berkata demikian, penyusup cantik berwajah mungil itu berupaya keras untuk beranjak dari tempatnya duduk.

Ketika berhasil berdiri tegap dengan ke-dua kakinya, gadis dengan gaun lusuh itu tetap menatap lurus ke arah Kaizen dengan sepasang netra peraknya yang misterius. Dengan gerakan agak goyah, ia mengayunkan langkah ke arah Kaizen yang masih terpaku di tempat semula. Seolah ada magnet yang membuatnya terpaku pada tempat tersebut.

“Cahaya jiwa kemuliaan,” katanya lagi. Untuk kesekian kalinya, ia membicarakan perihal sesuatu yang dianggap sebagai kepercayaan kuno yang tercatat dalam perkamen atau catatan sejarah.

“Kau—“

“Saya bisa melihat cahaya jiwa kemuliaan yang tidak dapat dilihat dengan mata tel*nj*ng,” potong gadis ber-netra perak tersebut.

Kaizen terdiam dengan bibir yang sempat terbuka, kini kembali mengatup rapat. Ia paling benci jika ucapannya dipotong begitu saja. Namun, entah kenapa ia kesulitan ketika hendak mengambil tindakan. Di tengah kebingungan, penyusup cantik yang tertangkap basah itu tiba-tiba telah berdiri di hadapannya. Gadis lusuh dengan tubuh kurus yang tampak tidak terurus itu hanya setinggi dada Kaizen, tetapi sentuhan ringan dari jari telunjuk kanannya menimbulkan efek begitu dashyat.

“Cahaya jiwa kemuliaan Anda kembali bersinar terang, padahal napas kematian sempat meredupkannya.”

Suara ringan itu berbisik seperti angin yang membelai dedaunan. Tidak tampak kuat, tetapi mampu menggugurkan dedaunan dari ranting pohon.

“….”

“Walaupun sudah tampak sembuh, sejatinya kematian bisa mengunjungi Anda kapan saja.”

Kaizen tersentak begitu mendengar ucapan lawan bicaranya. Sebenarnya bukan hanya perkataan penyusup itu yang membuatnya tersentak, melainkan cahaya keemasan aneh yang tiba-tiba muncul di ujung jari kanannya yang digunakan untuk menyentuh permukaan dada bidang Kaizen.

“Apa yang sedang kau lakukan?!”

Kaizen yang tidak suka tubuhnya disentuh sembarangan, tentu saja langsung menyingkirkan telunjuk kanan penyusup cantik itu dengan kasar. Namun, bukannya marah atau tersinggung, gadis tunanetra itu malah menyunggingkan senyum tipis yang begitu menghipnotis.

“Enam belas tahun yang lalu, kekuatan penyembuhan belum digunakan secara keseluruhan, karena simpul di hati Anda lebih rumit dari luka fisik yang Anda derita. Sekarang, biarkan saya menyelesaikannya.”

Kaizen tentu keheranan mendengar ucapan lawan bicaranya yang terdengar mengada-ada. Namun, jika ingatannya kembali ke masa lalu, ketika Kaelus masih bekerja untuknya, pria itu mengatakan pernah melakukan berbagai upaya untuk membangunkan tuannya dari kondisi vegetatif. Salah satu upaya di luar nalar yang sempat dilakukan Kaelus adalah memanggil saintess atau orang suci paling terkenal pada masa itu. Apakah dia ...?

“Akan sulit membuat Anda percaya dan hanya ada satu orang yang mampu meyakinkan Anda. Sekarang orang itu ada di kekaisaran Berg.”

Seolah-olah mengerti keraguan lawan bicaranya, penyusup cantik itu langsung melontarkan kalimat yang membuat Kaizen langsung teringat pada Kaelus yang sekarang menetap di kekaisaran Berg.

“Tanyakanlah kepadanya. Jika perkataan saya dibenarkan, maka izinkan saya tinggal di sisi Anda.”

🌞🌞

TBC

Semoga suka. Jangan lupa dukung Author dengan cara tonton iklan sampai habis, like, rate 5 bintang, komentar & follow Author supaya tidak ketinggalan informasi 🥰

Bandung 27-01-24 || 17.54 WIB

Terpopuler

Comments

Ezar Faruq

Ezar Faruq

jangan jangan ini penyusup adalah saintess eirene yang pernah meyembuhkan kaizen saat dalam kondisi vegetavif dulu.soalnya si saintess pernah bilang"sepuluh atau dua puluh tahun mendatang mereka akan bertemu ditempat yang indah".dan sekarang mereka bertemu ditempat yang indah dirumah kaca tempat favorit kayena dan ibunya kaizen.nah yang jadi masalah koq matanya jadi abu abu ya thor padahal si saintess bola matanya hijau seperti bola dunia yang menyejukkan hati siapa yang melihat.

2024-01-28

9

Shai'er

Shai'er

lanjut, Thor💪💪💪

makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💛💛💛

2024-01-27

7

Shai'er

Shai'er

sukaaaa 😍😍😍

2024-01-27

7

lihat semua
Episodes
1 001. Voyage de deux Petits soleils 2 Empires (Perjalanan Dua Matahari Kecil
2 002. Le petit soleil recontre le soleil impérial (Matahari Kecil yang bertemu
3 003. Une nouvelle star qui attire l'attention (Bintang baru yang menarik
4 004. Opportunité en or manquée (Kehilangan kesempatan emas)
5 005. Un gris qui embrasse le soleil impérial (Kelabu yang memeluk matahari
6 006. Bel intrus (Penyusup cantik)
7 007. Une fille aveugle dotée de pouvoirs spéciaux (Gadis tunanetra berkekuatan
8 008. Dette bienveillante payée (hutang kebajikan yang berbayar)
9 009. La vérité commence à être révélée (Kebenaran yang mulai terungkap)
10 0010. Récompense pour le sauveur (Ganjaran untuk sang penyelamat)
11 0011. Venue et vérité (Kedatangan dan Kebenaran)
12 0012. They go home, not come (Mereka pulang, bukan datang)
13 0013. The return of the imperial twin stars Robelia (Kembalinya bintang kembar
14 0014. Feeling disappointed when they meet him (Rasa kecewa ketika mereka
15 0015. An unpleasant victory (Kemenangan yang tidak menyenangkan)
16 0016. Disappointment in the air (Kekecewaan yang mengudara)
17 0017. Say the truth, even if it hurts (Katakan yang benar, meskipun sakit rasany
18 0018. Revealing the truth while creating new wounds (Mengungkap kebenaran sekali
19 0019. Repeated mistakes & regrets (Kesalahan & penyesalan berulang)
20 0020. Blood relations hindered by hatred (Hubungan darah yang terhalang kebencia
21 0021. Deeper hatred (Kebencian yang semakin mendalam)
22 0022. Open up, the truth that was buried for 16 years (Terbukalah, kebenaran
23 0023. Almost sums up all the truth (Hampir merangkum semua kebenaran)
24 0024. The decision to forget blood relations (Keputusan untuk melupakan hubungan
25 0025. It's not easy to get closer (Tidaklah mudah mendekatkan diri)
26 0026. The first task of the Imperial Sun (Tugas pertama dari sang Matahari
27 0027. Impulsive and provocative actions of 2 little suns (Tindakan impulsif dan
28 0028. When the eldest is intimidating (Ketika si sulung mengintimidasi)
29 0029. Cold, flat, but caring (Dingin, datar, tetapi perhatian)
30 0030. The accusations are baseless (Tuduhan tidak berdasar)
31 0031. The Reason Kaizen Is So “Protective” (Alasan Kaizen Begitu “Melindunginya”
32 0032. Pertolongan dari sosok-sosok tidak terduga (Help from unexpected figures)
33 0033. Opening the Way to Peace (Membuka Jalan Damai)
34 0034. Intermediary of Father & Child Relationships (Perantara Hubungan Ayah& Ana
35 0035. Precognition, Sacrifice & Choice (Prekognisi, Pengorbanan & Pilihan)
36 0036. Sacrifice & Ethics of Reciprocity (Pengorbanan & Etika Timbal Balik)
37 0037. Inability to prevent sacrifice (Ketidakmampuan untuk mencegah pengorbanan)
38 0038. Deep Conversation Between Father & Son (Pembicaraan Mendalam Antara Ayah
39 0039. It's not too late to explain (Masih belum terlambat untuk menjelaskan)
40 0040. Both Hurt (Sama-sama Terluka)
41 0041. The Twins' Decision & 16 Year Promise (Keputusan Si kembar & Janji 16 Tahu
42 0042. For Decision to Return Home (Keputusan Untuk Pulang)
43 0043. Warning to the Heir (Peringatan Untuk Sang Pewaris)
44 0044. Showing inner ties for the first time (Menunjukkan ikatan batin untuk
45 0045. Three Musketeers (Tiga Serangkai)
46 0046. Laws of power (hukum kekuasaan)
47 0047. A Father's Protection (Perlindungan Seorang Ayah)
48 0048. Improve emotional recording (Memperbaiki rekaman emosi)
49 0049. Fear of Missing Out (Takut Akan Kehilangan)
50 50. Fear & Confession (Ketakutan & Pengakuan)
51 0051. Love for All Time (Kasih Sayang Sepanjang Masa)
52 0052. Acting as Heir to the Throne (Berperan Sebagai Pewaris Tahta)
53 0053. In Omnia Paratus (Siap untuk segalanya)
54 0054. Semper ad meliora (Selalu menjadi lebih baik)
55 0055. Pengabdian seorang anak (A child's devotion)
56 0056. Keputusan (Decision)
57 0057. A feeling of passionate longing (Rasa rindu yang menggebu)
58 0058. Promises That Are Firmly Held (Janji Yang Dipegang Teguh)
59 0059. (Not an Easy Meeting) Pertemuan Yang Tidak Mudah
60 0060. The Return of the Uncrowned Queen and King (Kembalinya Ratu dan Raja Tanpa
61 0061. Ends in the Embrace of Longing (Berakhir Dalam Dekap Kerinduan)
62 0062. Don't Leave Us (Jangan Pergi Meninggalkan Kami)
63 0063. Nothing More to Regret (Tidak Ada Lagi Yang Disesali)
64 0064. Let's live side by side as a family (Mari hidup Berdampingan Sebagai Kelua
65 0065. Immeasurable Happiness (Kebahagiaan Yang Tidak Terukur)
66 0066. Amor Vincit Omnia (Cinta Mengalahkan Segalanya)
67 0067. Identity of the future queen or future daughter-in-law (Identitas Calon
68 0068. Ruby; the sleeping beauty (Ruby; sang putri tidur)
69 0069. Kayena's love slaves (Budak-budak cinta Kayena)
70 0070. Visit & A glimmer of awareness (Kunjungan & Secercah kesadaran)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
001. Voyage de deux Petits soleils 2 Empires (Perjalanan Dua Matahari Kecil
2
002. Le petit soleil recontre le soleil impérial (Matahari Kecil yang bertemu
3
003. Une nouvelle star qui attire l'attention (Bintang baru yang menarik
4
004. Opportunité en or manquée (Kehilangan kesempatan emas)
5
005. Un gris qui embrasse le soleil impérial (Kelabu yang memeluk matahari
6
006. Bel intrus (Penyusup cantik)
7
007. Une fille aveugle dotée de pouvoirs spéciaux (Gadis tunanetra berkekuatan
8
008. Dette bienveillante payée (hutang kebajikan yang berbayar)
9
009. La vérité commence à être révélée (Kebenaran yang mulai terungkap)
10
0010. Récompense pour le sauveur (Ganjaran untuk sang penyelamat)
11
0011. Venue et vérité (Kedatangan dan Kebenaran)
12
0012. They go home, not come (Mereka pulang, bukan datang)
13
0013. The return of the imperial twin stars Robelia (Kembalinya bintang kembar
14
0014. Feeling disappointed when they meet him (Rasa kecewa ketika mereka
15
0015. An unpleasant victory (Kemenangan yang tidak menyenangkan)
16
0016. Disappointment in the air (Kekecewaan yang mengudara)
17
0017. Say the truth, even if it hurts (Katakan yang benar, meskipun sakit rasany
18
0018. Revealing the truth while creating new wounds (Mengungkap kebenaran sekali
19
0019. Repeated mistakes & regrets (Kesalahan & penyesalan berulang)
20
0020. Blood relations hindered by hatred (Hubungan darah yang terhalang kebencia
21
0021. Deeper hatred (Kebencian yang semakin mendalam)
22
0022. Open up, the truth that was buried for 16 years (Terbukalah, kebenaran
23
0023. Almost sums up all the truth (Hampir merangkum semua kebenaran)
24
0024. The decision to forget blood relations (Keputusan untuk melupakan hubungan
25
0025. It's not easy to get closer (Tidaklah mudah mendekatkan diri)
26
0026. The first task of the Imperial Sun (Tugas pertama dari sang Matahari
27
0027. Impulsive and provocative actions of 2 little suns (Tindakan impulsif dan
28
0028. When the eldest is intimidating (Ketika si sulung mengintimidasi)
29
0029. Cold, flat, but caring (Dingin, datar, tetapi perhatian)
30
0030. The accusations are baseless (Tuduhan tidak berdasar)
31
0031. The Reason Kaizen Is So “Protective” (Alasan Kaizen Begitu “Melindunginya”
32
0032. Pertolongan dari sosok-sosok tidak terduga (Help from unexpected figures)
33
0033. Opening the Way to Peace (Membuka Jalan Damai)
34
0034. Intermediary of Father & Child Relationships (Perantara Hubungan Ayah& Ana
35
0035. Precognition, Sacrifice & Choice (Prekognisi, Pengorbanan & Pilihan)
36
0036. Sacrifice & Ethics of Reciprocity (Pengorbanan & Etika Timbal Balik)
37
0037. Inability to prevent sacrifice (Ketidakmampuan untuk mencegah pengorbanan)
38
0038. Deep Conversation Between Father & Son (Pembicaraan Mendalam Antara Ayah
39
0039. It's not too late to explain (Masih belum terlambat untuk menjelaskan)
40
0040. Both Hurt (Sama-sama Terluka)
41
0041. The Twins' Decision & 16 Year Promise (Keputusan Si kembar & Janji 16 Tahu
42
0042. For Decision to Return Home (Keputusan Untuk Pulang)
43
0043. Warning to the Heir (Peringatan Untuk Sang Pewaris)
44
0044. Showing inner ties for the first time (Menunjukkan ikatan batin untuk
45
0045. Three Musketeers (Tiga Serangkai)
46
0046. Laws of power (hukum kekuasaan)
47
0047. A Father's Protection (Perlindungan Seorang Ayah)
48
0048. Improve emotional recording (Memperbaiki rekaman emosi)
49
0049. Fear of Missing Out (Takut Akan Kehilangan)
50
50. Fear & Confession (Ketakutan & Pengakuan)
51
0051. Love for All Time (Kasih Sayang Sepanjang Masa)
52
0052. Acting as Heir to the Throne (Berperan Sebagai Pewaris Tahta)
53
0053. In Omnia Paratus (Siap untuk segalanya)
54
0054. Semper ad meliora (Selalu menjadi lebih baik)
55
0055. Pengabdian seorang anak (A child's devotion)
56
0056. Keputusan (Decision)
57
0057. A feeling of passionate longing (Rasa rindu yang menggebu)
58
0058. Promises That Are Firmly Held (Janji Yang Dipegang Teguh)
59
0059. (Not an Easy Meeting) Pertemuan Yang Tidak Mudah
60
0060. The Return of the Uncrowned Queen and King (Kembalinya Ratu dan Raja Tanpa
61
0061. Ends in the Embrace of Longing (Berakhir Dalam Dekap Kerinduan)
62
0062. Don't Leave Us (Jangan Pergi Meninggalkan Kami)
63
0063. Nothing More to Regret (Tidak Ada Lagi Yang Disesali)
64
0064. Let's live side by side as a family (Mari hidup Berdampingan Sebagai Kelua
65
0065. Immeasurable Happiness (Kebahagiaan Yang Tidak Terukur)
66
0066. Amor Vincit Omnia (Cinta Mengalahkan Segalanya)
67
0067. Identity of the future queen or future daughter-in-law (Identitas Calon
68
0068. Ruby; the sleeping beauty (Ruby; sang putri tidur)
69
0069. Kayena's love slaves (Budak-budak cinta Kayena)
70
0070. Visit & A glimmer of awareness (Kunjungan & Secercah kesadaran)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!