0015. An unpleasant victory (Kemenangan yang tidak menyenangkan)
Pada abad pertengahan, laki-laki bangsawan muda akan dilatih persenjataan sejak usia sekitar 10 tahun, dan mereka akan menjadi pengawal (ksatria peserta pelatihan) sejak usia 14 tahun. Sedangkan Orvel dan Theon telah dilatih persenjataan sejak usia 7 tahun. Di bawah usia itu, mereka telah menelan banyak materi terkait persenjataan dan rutin berkunjung ke balai Ksatria.
Kecintaan terhadap profesi Ksatria, membuat Orvel dan Theon betah berlama-lama di balai Ksatria. Ketika berusia 8 tahun, mereka menerima pelatihan persenjataan di tempat berbeda, yaitu kekaisaran Astoria. Mereka berlatih dengan berbagai peralatan, mulai dari pedang, perisai, tombak, busur, kapak, gada, belati, dan sebagainnya. Terkadang mereka berlatih seraya mengendarai kuda dengan kecepatan penuh dan memotong pell atau tiang kayu dengan pedang adalah teknik pelatihan lainnya. Seorang kesatria juga terlatih dalam menggunakan busur dan bahkan mungkin panah otomatis.
Seorang kesatria yang bugar dan cakap juga harus dapat bergerak dengan baju besi yang berat, mengatasi keterbatasan penglihatan yang ditawarkan oleh helmnya, dan secara efektif menggunakan pedang atau tombak memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menjauh dari pembantaian yang terjadi di medan perang. Jika pedangnya turun atau dirampas, maka seorang kesatria harus mahir menggunakan senjata lain. Itulah kenapa seorang ksatria tidak hanya berlatih menggunakan pedang.
Sekarang, Theon dihadapkan dengan kengerian ketika ia memutuskan untuk menggunakan busur panjang. Ketika anak panah yang dilepaskan berhasil dihindari oleh lawan, Theon harus mengambil opsi lain untuk menghentikan laju benda tersebut. Jika ia tidak bergerak cepat, anak panah itu akan memakan korban yang tidak berdosa. Celakanya, anak panah tersebut kini melaju ke arah gadis misterius yang berada di sisi Matahari Kekaisaran.
“Hari ini memang dipenuhi kesial*n,” gumam Theon yang kembali melesatkan satu anak panah ke arah yang sama. Jika perhitungannya tidak melesat, gadis misterius itu seharusnya tidak akan terluka.
Tindakan tersebut tentunya membuat beberapa penonton berspekulasi dengan kengerian ganda. Satu anak panah saja hampir mencelakai gadis asing yang terlihat diistimewakan sang Matahari Kekaisaran, kini Theon malah melesatkan satu anak panah lagi.
Di sisi lain, para penjaga di sekitar Ruby Chevalier telah bergerak dengan gesit. Namun, mereka tetap kalah gesit dari Matahari Kekaisaran yang langsung pasang badan untuk melindungi gadis pemilik silver eyes itu. Tanpa segan, pria yang hampir berusia 46 tahun itu menjadikan tubuhnya sebagai tameng yang melindungi Ruby Chevalier. Sedangkan di hadapannya, Khris bersiaga dengan pedang panjang miliknya untuk menghadang anak panah kiriman Theon. Namun, apa yang mereka takutkan tidak pernah terjadi karena anak panah pertama yang melaju ke arah Ruby, rupanya kalah cepat oleh anak panah ke-dua yang dilepaskan Theon.
Sesuai perhitungan Theon, anak panah ke-dua berhasil menjatuhkan anak panah pertama. Ketika semua semua telah menelan rasa lega, atensi kembali terpusat pada arena pertempuran dan mereka menemukan sebuah kejutan. Entah sejak kapan si kembar telah memenangkan pertandingan dengan begitu epik. Orvel berhasil menahan Ducalyon dengan posisi mematikan, di mana ujung pedang penguasa samudra berada tepat di bawah dagu Ducal Prince of Carlt. Sedangkan Theon berhasil mengunci rekan Ducalyon dengan posisi yang sama-sama mematikan; belati jantung samudra berada tepat di depan leher lawan dengan posisi horizontal.
“Cassel dan Clayton menangkan pertandingan dan berhasil maju ke babak final,” ujar sang pengawas, mengumumkan.
Gemuruh tepuk tangan kemudian datang dari ribuan penonton yang memadati tribun. Dalam waktu bersama, Orvel dan Theon telah menarik senjata masing-masing. Ada kelegaan yang mendera masing-masing rongga dada.
“Pertandingan yang sangat menegangkan.”
Kalimat itu dilontarkan oleh Ducalyon yang kini tersenyum misterius seraya menyimpan pedangnya. Walaupun berhasil dikalahkan, tidak ada rasa kecewa atau marah yang tersirat di wajahnya. Ducal Prince of Carlt itu malah terlihat puas.
“Sebuah kehormatan bisa bertarung dengan Ksatria muda kebanggaan Saba,” lanjut Ducalyon yang diikuti oleh rekannya.
Orvel dan Theon membalas dengan cara yang sama. Pertandingan kali ini benar-benar pertandingan yang paling kooperatif. Walaupun mendapatkan kekalahan, Ducalyon dan rekannya tampak santai-santai saja. Di sisi lain, Orvel dan Theon bukan saja berhasil memenangkan dan berhasil masuk babak final, tetapi berhasil membuat rombongan matahari Kekaisaran serta para penonton merasakan kengerian.
“Aku hampir membahayakan nyawa gadis itu,” lirih Theon ketika honey brown eyes miliknya menatap ke arah balkon naratama, tempat di mana rombongan matahari Kekaisaran berada.
“Bukan salahmu,” bela Orvel. “Peristiwa tadi di luar prediksi,” lanjutnya seraya merangkul bahu sang kembaran.
Mereka berdua diberi waktu untuk istirahat sebelum masuk ke babak final. Pertandingan hari ini cukup melelahkan, apalagi pertandingan terakhir. Bagi Theon pribadi, bagian paling melelahkan dan mengecewakan adalah ketika sang Matahari Kekaisaran terlihat begitu mencemaskan gadis asing yang berada di sisinya sepanjang turnamen. Pria yang merupakan ayah biologis mereka itu bahkan tidak sempat menunjukkan ekspresi apa-apa ketika Orvel dan Theon dinyatakan sebagai pemenang.
“Sebenarnya siapa gadis itu? Apakah benar dia adalah selir baru Ayah? Jika dilihat dari penampilannya, usia gadis itu sepertinya tidak jauh dari usia kami,” monolog Theon.
Theon hanyalah seorang anak ingin mengenal ayahnya dengan baik dan ia percaya ayahnya adalah seorang gentleman sejati. Namun, di sisi lain, ia merasa harus membentengi perasaannya sendiri, karena takut ekspektasinya terlalu tinggi. Rupanya perasaan tidak menyenangkan itu turut dirasakan oleh Orvel. Itulah kenapa Orvel tidak tinggal diam dan terus mencoba meyakinkan adiknya; apapun kebenaran yang nantinya mereka dapatkan, mereka hari menyiapkan hati.
“Tuan Muda Cassian, Tuan Muda Clayton, mari ikuti saya. Yang Mulia Kaizen ingin bertemu.”
Ketika tengah menghabiskan waktu istirahat, pintu ruangan Orvel dan Theon diketuk oleh seorang prajurit. Prajurit Raja Robelia ke-VIII itu rupanya datang untuk menyampaikan sebuah pesan.
“Sampaikan maaf kami pada Yang Mulia Raja Robelia. Saat ini kami tidak memenuhi panggilan.”
Orvel dengan tegas menolak panggilan tersebut. Ia dan kembarannya belum siap untuk bertemu sang Matahari Kekaisaran. Namun, besok mereka pasti akan menghadapi pria itu.
Di sisi lain, lebih tepatnya di sebuah kamar paling nyaman yang ada di balai kstaria Kyen, sang raja Robelia tengah menunggu dengan cemas. Sejak prajurit suruhannya pergi menyampaikan pesan pada ke-dua putranya, ia terus berjalan mondar-mandir di depan pintu. Tindakan tersebut tentunya tidak luput dari perhatian gadis yang duduk di tepian tempat tidur.
“Selagi menunggu, sebaiknya Anda duduk dengan tenang.”
Gadis tunanetra itu bersuara dan berhasil membuat sang raja menatapnya.
“Kau tidak mengerti kegelisahanku,” sahut ayah dua anak itu. “Entah mengapa aku merasa mereka membenciku.”
“Anda terlalu cemas berlebihan.” Ruby Chevalier, mantan terdakwa penyusup yang masuk Cadeau bien-aimé, kini menjelma sebagai gadis paling beruntung se-kekaisaran Robelia. Semenjak debut ke publik, ia tidak pernah gagal membuat kaum Hawa merasa iri.
“Aku hanya merasa mereka begitu jauh dariku. Padahal mereka ada di sini.”
Ruby terdiam. Ruby tidak tahu harus berkomentar apa, karena memang bukan ranahnya untuk ikut campur. Ruby juga tidak tahu banyak tentang masa lalu Kaizen. Satu-satunya yang ia ketahui adalah kerumitan hati yang pernah terjadi 16 tahun lalu telah membuat Kaizen terjebak pada hukuman Tuhan. Sekarang, berbekal penglihatan dari 16 tahun lalu, mereka bertemu kembali karena di masa depan ada ikatan yang akan menyatukan mereka.
“Mereka ada di sini dan akan tinggal cukup lama,” kata Ruby, mencoba untuk menenangkan lawan bicaranya. “Jika hari ini tidak bisa, besok kalian masih bisa bertemu dan bicara.”
🌞🌞
TBC
Semoga suka. Jangan lupa dukung Author dengan cara tonton iklan sampai habis, like, rate 5 bintang, komentar & follow Author supaya tidak ketinggalan informasi 🥰
Sukabumi 12-02-24 || 12.00 WIB
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Sulati Cus
kyk nya si sepupu sengaja😂itung2 membantu
2024-02-27
2
Truely Jm Manoppo
keren loh Orvel 👍👍👍
2024-02-12
4
Shai'er
lanjut, Thor💪💪💪
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💛💛💛
2024-02-12
4