Hilangnya Xiang Lu

Kembali setelah mendapatkan yang diinginkan, Yong lekas menunjukan Batu Giok Hitam pada Xiang Lu dengan girang.

"Aku mendapatkannya sesuai yang kamu mau, Nona."

"Wah, ini kenyataan 'kan? Bagaimana bisa kamu mendapatkan ini?" Xiang Lu bertanya-tanya seraya melihat batu itu dari dekat.

"Sejujurnya ini kebetulan. Aku bahkan tidak pernah berpikir akan menemukannya di sini."

"Oh, benarkah? Ini saja sudah membuatku senang, karena kau tahu khasiat selain dapat menyembuhkan segala penyakit dan luka, ini adalah benda yang bisa mengusir mahluk itu," tutur Xiang Lu.

Ekspresi bahagia sosok Xiang Lu mengingatkannya akan kawan lama di masa lalu. Tetapi orang seperti itu tidak akan pernah menemui Yong lagi. Tapi ia sungguh bersyukur karena Xiang Lu teramat senang saat mendapatkan batu yang ia inginkan.

Sedangkan lelaki pendek itu masih saja menatap sinis, meski tidak ditujukan pada mereka berdua melainkan pada batu giok itu sendiri.

"Kemarikan!" sahut orang itu sambil merebut batu giok hitam dari tangannya secara kasar.

"Hei! Kau jangan seenaknya mengambil benda itu!" pekik Yong yang berniat mengambil balik benda tersebut.

"Tidak. Ini berbahaya. Tidakkah kau merasakan aneh pada benda ini? Aura jahat menyelimuti batu giok hitam," tuturnya seraya mengenggam erat batu itu.

"Tidak. Aku tidak begitu—"

Hari sudah mulai gelap, matahari telah terbenam ke dalam bumi. Bukan purnama perlahan muncul dan kian membesar dan terang. Langit berkabut tak dapat menutupi terangnya bulan, dan saat itulah Batu Giok Hitam bergetar-getar tak wajar.

Aura yang keluar juga terasa mengintimidasi. Yong tidak tahu bahwa batu tersebut pembawa malapetaka. Xiang Lu terdiam hening sembari menatap permukaan batu yang mengkilap, selang beberapa detik kemudian pandangan matanya berubah menjadi kosong dan hampa.

"Lihat ini! Kau pikir aku tidak pernah menangani hal seperti ini?!"

"Ini apa-apaan?"

Yong tidaklah memahami dengan benar terkait batu giok tersebut. Itulah mengapa ia menjadi sangat kebingungan hingga saat ini. Di sela-sela pertengkaran mereka, Xiang Lu mendadak pergi menjauhi.

"Nona?! Mau ke mana?!"

Sontak, keduanya pun terkejut. Lekas mengejar Xiang Lu yang tiba-tiba berlari dan berharap tidak sampai kehilangan jejak, mereka terus mempercepat langkah kaki dengan terus berlari.

Tetapi bayangan gelap menutupi seluruh pandangan, entah sejak kapan para pedagang yang ada di festival ini sudah lama tidak ada, termasuk pengunjung yang ada sebelumnya. Mereka semua kembali ke rumah masing-masing.

Tidak peduli seberapa cepat berlari, mereka berdua telah kehilangan jejak Xiang Lu yang seharusnya mereka jaga. Seolah ditelan bayangan gelap, jejak dan hawa kehadiran gadis itu sepenuhnya lenyap tak bersisa.

"Astaga. Ini pasti karena batu membawa kesialan ini!"

"Pembawa sial? Jadi itulah kenapa warnanya hitam?" pikir Yong.

"Tidak hanya karena warna. Aku juga sudah bilang padamu, kalaupun benda ini ada pasti tidak akan membawa yang namanya keberuntungan."

Prak!

Dihancurkanlah batu tersebut. Seakan rembulan di atas sana hanya berupa pajangan semata, bayangan gelap menutupi daerah itu tidak kunjung kembali seperti semula.

"Nona Xiang Lu terpengaruh efek buruk dari batu giok. Aku harap kau bisa bertanggung jawab," ucap lelaki pendek itu dengan tegas.

"Jangan khawatir, aku akan membawa Xiang Lu kembali."

"Huh, bagaimana kau akan melakukannya di kegelapan seperti ini?" Rekan satu tim Yong mendengus, berpikir tak ada cara untuk menemukan Xiang Lu terutama saat gelap gulita seperti sekarang ini.

"Aku bisa melihat dan merasakannya," ungkap Yong, yang entah mengapa ia dapat melihat jejak kaki di atas tanah serta merasakan keberadaan Xiang Lu yang tak jauh dari sini.

Kegelapan di malam hari yang tidak biasa ini menyatakan ada mahluk si pembuat ruang replika. Pembatas di antara dunia nyata dan buatan seolah terhubung erat. Selain banyak orang lenyap tak bersuara, hanya mereka saja yang terkutuk takkan terkena efeknya. Serta siapa target mahluk yang diincarnya.

"Nokturnal. Ini yang terlintas dalam kepalaku jika melihat kegelapan seperti ini, jarang sekali ada mahluk yang bisa membuat ruang buatan demi menangkap incarannya," ujar lelaki itu, lantas mengikuti jejak Yong.

Drap! Drap!

Lelaki itu berlari mengikutinya sembari menyalahkan semua ini pada Yong seorang.

"Ini semua salahmu. Karena dirimu, orang yang seharusnya dilindungi malah kabur tak jelas ke mana."

"Kau sendiri berbuat apa? Saat aku belum datang, kau kerepotan menangani mahluk yang menyerupai sulur tanaman," sindir Yong dengan dingin.

Lelaki itu lantas mendecakkan lidah, dengan kening mengerut ia bertutur tegas, "Kau lah yang menjadi awal penyebab ini terjadi. Apa kau tahu situasinya?"

"Tentu saja. Tidak!"

"Ini ulah mahluk yang mungkin memiliki hubungan dengan batu giok hitam. Dan kau membawa itu tanpa mengetahuinya, jelas kau sedang ditipu!"

Yong terdiam. Situasi di antara mereka hening. Tiada suara apa pun selain suara langkah mereka yang cepat dan berat. Sejak tadi mereka terus mengambil jalan lurus tanpa berbelok sama sekaki, awalnya lelaki itu tidak mempermasalahkannya namun lama-kelamaan jadi terasa menjengkelkan.

"Kenapa kita hanya berjalan lurus?"

"Aku sedang mengikuti jejak Nona Xiang Lu. Kalau tidak percaya padaku, ya sudah sana! Jangan ikuti aku," jawab Yong kesal.

"Heh! Mengikuti jejak apanya? Aku tidak melihat apa-apa. Tapi aku bisa tahu bau gadis itu juga ada di sepanjang jalan ini," katanya.

"Bau?"

"Jangan banyak omong! Aku tidak mau mengulur waktu!"

Di dalam kegelapan ini, Yong jadi semakin yakin dengan intuisinya yang tajam. Serta alasan mengapa ia bisa melihat jejak seolah langkah kaki Xiang Lu dilumuri sesuatu bercahaya, bisa jadi karena pengaruh iblis di dalam tubuh Yong. Walau sampai sekarang tak terdengar suara iblis itu lagi.

"Awas! Di atas ada sesuatu!" teriak Yong mendadak berhenti di tengah jalan.

BRUAKKK!

Sesuatu yang berukuran besar dan berat ia rasa telah jatuh di antara mereka berdua. Beberapa saat kepulan debu mengepung, keduanya pun terpisah jalan dari sana.

"Yang jatuh barusan itu batu ya?" pikir Yong seraya bergerak menjauh.

Karena kegelapan total tak bisa membuat Yong melihat sama sekali kecuali jejak Xiang Lu, ia tidak mengerti akan situasi yang terjadi barusan. Juga tidak ada respon dari rekan Yong.

"Menjengkelkan. Kalau benar ini ulah roh jahat, apa itu berarti Xiang Lu ...,"

Sebelum mengatakan yang tidak-tidak, Yong berhenti memikirkan hal tidak masuk akal. Ia menggelengkan kepala beberapa kali dengan mata terpejam, lalu kembali mengikuti jejak kaki Xiang Lu.

"Ternyata tuan sudah menggunakan itu ya?"

Suara familiar terdengar, Yong kembali berhenti berlari dan bertanya, "Itu kau, Pedagang batu?"

"Ya, benar."

"Apa keinginanmu?"

"Saya lupa mengatakan satu hal, bahwa batu giok hitam membawa kemalangan. Benda itu mungkin dapat mengusir roh jahat tapi di saat yang sama juga membuat mereka menunjukan wujud asli dalam kondisi agresif," tuturnya menjelaskan.

"Hah?!" Terkejut lantas panik, Yong mencoba mencari keberadaan pria itu melalui suara namun tiba-tiba saja kegelapan ini semakin berkurang.

Yong berdiri kaku dengan rasa terkejut, muncullah seekor mahluk berbadan besar serta berbulu lebat sedang menatap ke arahnya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!