Kehilangan Ilmu yang Paling Berharga

Tanpa diduga seseorang muncul dan menyelamatkan Yong, di saat pemuda itu berpikir akan lebih baik mengakhiri hidupnya di tangan para pendekar daripada harus hidup dengan tampilan iblisnya. Entah siapa, namun ia membawa Yong menuju ke arah selatan dari kota miskin di sana.

Dekat dengan pegunungan, beruntungnya tidak ada yang mengejar namun mungkin hanya beberapa saat saja. Ketika sampai di sana, reflek Yong menyerang orang yang telah menolong dirinya sebab ia berpikir bahwa orang ini berbahaya.

"Menjauhlah! Siapa kau sebenarnya?!" pekik Yong bertanya, menyeret kedua kakinya menjauh.

Sosok berjubah hitam serba tertutup itu hanya diam lantas tersenyum kecil seakan sedang mempermainkan diri Yong.

"Aku bertanya, siapa kau sebenarnya!?" Untuk yang kedua kalinya ia bertanya dengan suara keras.

Tapi tidak ada jawaban dari sosok misterius itu.

"Oh, tidak mau menjawab rupanya. Sepertinya aku harus—"

BUAKKK!

Belum juga selesai berucap, sosok itu telah memukul tepat di ulu hati Yong. Yong tidak biasa bereaksi lebih cepat dari gerakannya sehingga terkena pukulan secara telak.

"Ge-gerakan gesit macam apa itu?" Yong bergumam dengan suara serak terbata-bata sembari menahan rasa sakit, walaupun Yong tengah mengenakan pakaian tebal berlapis-lapis, rasanya tetap sakit seperti ditusuk-tusuk dengan pisau.

Senyum tidak lepas dari wajah sosok tersebut, dan ia kembali menyerang di titik yang sama namun Yong tak pernah tumbang. Meski sakit, ia tetap dapat berdiri dengan kokoh seolah tidak menerima dampak serang musuh sama sekali.

Sosok berjubah itu terdiam sesaat senyum itu memudar. Tak berselang lama ia kembali tersenyum, kali ini lebih lebar dan terlihat lebih bahagia.

'Dia ini mengejekku ya?' batin Yong percaya diri.

Secara reflek, Yong menyerang bukan dengan senjata andalan yang saat itu tersimpan di dalam pakaian tebalnya. Melainkan ia menyerang dengan menggunakan kepalan tangan sama seperti orang itu.

"HIAAT!"

Pukulan tertuju dan mendarat tepat ke wajah, pria itu menerimanya secara sukarela. Datang lagi serangan yang sama dari Yong, berulang kali ia menghantamkan pukulan sekuat tenaga tanpa merasa letih sedikitpu!

SRAT!

Hingga akhirnya kuku-kuku yang panjang menyayat kulit, insting bagai hewan predator berjalan sesuai gerakannya yang terkesan brutal. Sepanjang waktu ia terus memukul namun lelaki itu tidak melawannya bukan karena tidak bisa melainkan tidak berniat.

Beberapa saat setelah ribuan pukulan tidak ditangkisnya, Yong mulai menyadari sesuatu.

"Apa ini?"

Seluruh pakaian tebalnya yang seharusnya masih utuh, kini sudah tak bersisa selain pakaian hitam yang pas dikenakan Yong saat ini. Pemuda itu berdiri diam dengan posisi kepalan tangan kanan hendak bersiap memukul orang yang sudah jatuh ke tanah. Matanya membulat kaget, mengerti bahwa dirinya jadi berbeda dari biasanya.

"Kenapa aku tidak mengenggam pedangku?" Inilah pertanyaan yang terucap di mulutnya, ketika menyadari kejanggalan tersebut.

Yong sadar, pedang ganda miliknya masih tersimpan di saat melawan musuh. Tapi apa yang terjadi padanya adalah melawan musuh tanpa senjata.

"Sejak kapan kekuatan pukulanku lebih kuat ...," gumam Yong tidak mengerti. Ia mulai memandangi telapak tangan yang sudah terlanjur digunakan.

"Itu karena kau bukan manusia lagi!" ungkapnya dengan suara keras dan berat. Sosok misterius itu lantas bangkit dengan tanpa luka sedikitpun.

Namun begitu ia berdiri, setetes darah mengalir dari sayatan kecil-kecil yang muncul secara tiba-tiba. Sosok misterius itu kembali tersenyum lebar seakan ia merasa senang karena ada seseorang yang dapat melukai dirinya.

"Apa maksud ucapanmu itu?" tanya Yong tidak mengerti. Sesaat hawa tak enak terpancar dari sekujur tubuh orang ini, dan membuat Yong melangkah mundur.

"Lihat saja!"

DUAKKK!

Pukulan yang sama tapi dengan kekuatan yang berbeda. Yong terhempas jauh hingga menabrak bukit pegunungan di sekitar. Sosok tersebut memiliki kekuatan yang amat besar, bahkan Yong berpikir dalam benaknya kalau menggunakan pedang saja takkan cukup untuk menahan pukulan sebesar itu.

"Padahal hanya pukulan yang sekilas terlihat biasa. Siapa orang itu, dan siapa aku sebenarnya?" Yong bergumam lirih seraya mengusap wajahnya.

Sosok itu akhirnya menunjukkan wajah aslinya di depan Yong. Senyum terlukis tak memudar, sosok pria berpostur tubuh tinggi terlihat bersemangat. Hal itu terlihat jelas dari matanya yang berbeda.

Lengan kanan yang jauh lebih besar dari tubuhnya, diperlihatkan dengan jelas. Tidak hanya ukuran, warna kulit pria ini pun bukanlah warna kulit manusia pada umumnya. Secara manusia memiliki kulit hitam, putih, kuning dan lain sebagainya, namun tidak dengan ia yang berwarna hijau tua dan bersisik. Kukunya juga panjang dan tebal.

Yong sangat terkejut melihat sosok pria asing ini yang jauh berbeda dari ciri-ciri seorang manusia. Saat itu ia tersadar, dirinya sendiri pun juga sama saja.

"Mulai sekarang kau bukan manusia," ucap pria itu sambil menunjuk diri Yong.

"Kau telah kehilangan ilmu berpedangmu, tapi kau memiliki kekuatan lain dari kutukanmu itu," imbuhnya menjelaskan.

Bagi seorang pendekar, hilangnya ilmu berpedang adalah hal terburuk yang pernah ada, karena itu sama saja mengartikan Yong sudah mati. Namun juga bisa diartikan, ia mengenggam pedang tanpa bilah tajamnya. Tumpul.

"ITU TIDAK MUNGKIN! KAU PIKIR AKU AKAN PERCAYA!?"

Yong berteriak keras, menyangkal perkataan dari pria itu. Ia tak terima dengan pernyataan yang tiba-tiba, itulah mengapa ia sangat marah. Sekujur tubuh dari ujung kepala hingga kaki, terlihat perubahannya semakin menjadi.

"KAU INGIN AKU BUNUH, YA! ATAU KAU MEMANG TIDAK WARAS? HAH!? AKU TIDAK AKAN KEHILANGAN ILMUKU!"

Tanduk melengkung tajam. Kuku jari segelap gerhana dan wajah yang sedang marah itu tampak menua serta getaran pupil matanya pun berubah warna menjadi sangat merah, semerah tetesan darah. Sosok Yong yang sejatinya adalah pendekar pedang ganda, kini telah berubah drastis menjadi iblis.

***

Emosi Yong sudah tak terkendali dan hal itu membuat pria asing tersebut merasa ini akan semakin berbahaya. Ia lekas membawa Yong dengan paksa dan mengurungnya di balik gunung, ia bahkan tak ragu mengikat rantai tubuh Yong.

"Lepaskan!"

"Ah, tak kusangka orang yang dikutuk justru masih sangat muda," keluh seorang pria dewasa, menggelengkan kepala sembari menatap cemas pada Yong.

"LE-PAS-KAN!"

Amukan Yong kian menjadi akibat ensesi iblis yang ada di tubuh Yong. Selama ini orang-orang yang dikutuk sama seperti Yong, juga mengalami hal sama namun tidak ssparah Yong yang sama sekali tidak bisa mengendalikan diri.

"Mungkinkah karena terlalu muda, sehingga emosinya masih labil?"

Tak, tak, tak!

Langkah menggema dari beberapa orang telah datang, sekitar 3 yang baru saja datang setelah mendengar kabar bahwa ketua mereka telah menemukan orang yang dikutuk. Di antaranya, ada wanita berambut merah dan dua lelaki dengan tinggi yang sepantaran.

"Aku mendengar suara keras dari luar, tak kusangka itu dari suara anak ini," ucap si wanita.

"Dia hilang kendali saat aku mengatakan kalau dia sudah kehilangan ilmu berpedangnya. Dia sangat syok," tuturnya menjelaskan.

"Itu sih salahmu. Kau tahu kita ini mantan pendekar, sama seperti dia. Meskipun berasal dari tempat yang berbeda tapi setidaknya pikirkanlah apa yang dia rasakan ketika tahu ilmu berpedangnya menghilang!" seru wanita tersebut, merasa tindakan sang ketua terlalu tergesa-gesa.

Ketua dari kelompok tersebut lantas terdiam sesaat, ia kemudian tertawa hambar seakan ini bukan masalah besar.

Sambil tertawa lirih, ia memalingkan wajah dan berkata, "Baiklah, aku yang salah."

Terpopuler

Comments

Elzi Lamoz

Elzi Lamoz

padahal kalau ilmu pedang sama kekuatan roh jahatnya bersatu, pasti lebih op ini si Youm.

2024-02-10

1

Elzi Lamoz

Elzi Lamoz

itu youm lagi bebicara sama roh jahat?

2024-02-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!