Kembali Pulang

"Berhenti!"

Radika seketika menghentikan perbuatannya saat ia mendengar sebuah suara yang datang dari luar.

"Mau apa kalian kesini?" Sentak Radika

"Tentu saja kami mau menyelamatkan sahabat kami"

"Wah.. Wah.. Ternyata ada yang mau jadi pahlawan kesiangan juga rupanya"

"Lebih baik menjadi pahlawan kesiangan daripada menjadi laki laki pengecut"

Bugh

Bogem keras mendarat di wajah Manajer Han.

"Bedebah! Berani sekali kau mengatakan aku pengecut! Apa kau punya nyawa cadangan untuk melawanku?" Seru Radika sembari menarik kerah baju Manajer Han yang tubuhnya sudah tersungkur ke lantai.

"Kau memang pantas di katakan sebagai laki laki pengecut!"

Bugh

Lagi lagi sebuah hantaman keras mendarat di wajah tampan itu hingga mengeluarkan darah segar dari sudut bibirnya.

"Kenapa kau marah? Bukankah benar apa yang aku katakan? Seorang suami yang tega menganiaya istrinya adalah seorang PENGECUT!" ucap Manager Han dengan penuh penekanan di ujung kalimat.

"Sialan!"

Bugh Bugh Bugh

Radika semakin membabi buta dalam menghajar manajer Han. Baginya, ucapan manajer Han ini adalah sebuah penghinaan untuknya.

Meskipun wajah manajer Han sudah penuh dengan luka lebam, namun sedikitpun Radika tak menghentikan aksinya. Hingga sekretaris Jo mengambil sebuah tindakan untuk menarik lengan sang Big Boss.

"Hentikan Tuan. Anda bisa membunuhnya nanti"

"Aku tidak peduli! Dia sudah berani menantangku, maka dia harus menerima resikonya"

"Tuan, jangan kotori tangan anda dengan terus melukainya. Lebih baik kita pergi saja dari sini. Tuan Richard sudah menunggu kita"

Akhirnya Radika pun bangkit dan menghentikan kekerasan yang ia lakukan. Dirinya lebih memilih untuk menemui Tuan Richard, kolega asal korea selatan yang ingin mengajak bekerjasama dengan perusahaannya.

Setelah kepergian Radika dan para anteknya, dengan tubuh yang sudah lemah dan wajah yang penuh luka lebam, Manajer Han mencoba berdiri dengan suatu tenaga. Ia menghampiri dua orang wanita yang sedang berpeluk penuh sakit.

"Tania, apa yang terjadi?" tanya Manajer Han.

"Renata pingsan. Kita harus segera membawanya ke rumah sakit. Aku takut terjadi sesuatu pada janinnya"

"Apa? Janin? Dia hamil lagi?"

"Aku rasa ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya"

"Baiklah! tunggu apa lagi! Ayo cepat!"

Dengan tertatih manajer Han dan Tania pun memapah tubuh Renata xan membawanya ke rumah sakit terdekat. Meninggalkan beberapa anak yang masih trauma dan ketakutan pada sosok Radika.

"Kenapa lagi dengan Renata?" Tanya Dokter Alex

"Sepertinya Tuan Radika menyiksanya terlalu berlebihan"

"Aku heran dengan pemikiran lelaki itu, dia mau menikahi, juga mau menggauli, tapi sedikitpun tidak pernah mau bertanggung jawab atas janji sucii yang pernah diucapkannya saat pernikahan dulu"

"Biarlah, aku tidak peduli dengan laki-laki kejam itu. Yang penting bagiku, sekarang dokter cepat masuk ke dalam dan selamatkan sahabatku" potong Tania sembari mendorong pelan tubuh sang dokter.

Satu jam.

Dua jam.

Tiga jam sudah Tania dan manajer Han menunggu di luar. Akhirnya pintu ruang UGD pun terbuka. Keduanya segera mendekat saat dokter Alex, dokter Hana, dan satu dokter kandungan keluar dari ruangan.

"Bagaimana keadaan Renata dokter?"

"Kondisinya lemah. Dia butuh banyak waktu untuk istirahat. Tapj beruntunglah, kandungannya dapat terselamatkan"

"Syukurlah kalau begitu. Apa kita boleh masuk ke dalam?"

"Sebaiknya nanti saja kalau sudah berada di ruang rawat"

"Baiklah"

Dokter Alex pun beranjak pergi. Namun saat ia melewati tubuh Tania, ia sempat membisikkan sesuatu di telinga gadis itu.

Berhati hatilah dengan hatimu jika kau tak ingin tersakiti dan dijadikan pelampiasan olehnya.

Deg

Tania terdiam. Ia tak mengerti dengan apa yang di maksutkan oleh Dokter Alex tersebut.

Sementara sang dokter yang tengah berjalan hanya menyunggingkan senyum manis dan menoleh ke belakang menatap wajah manis Tania.

Ya, rupanya dari pintu transparan di bagian atas, Dokter Alex melihat dengan jelas dari dalam ruang UGD saat Tania membantu manajer Han mengobati luka bekas hantaman Radika di wajahnya.

Dan lebih anehnya, Dokter Alex merasa tak begitu suka kala melihat pemandangan itu. Entah mengapa ia merasa bahwa manajer Han hanya ingin memanfaatkan Tania sebagai pelarian.

Karena dokter Alex tahu semua tentang perasaan cinta segitiga antara tiga orang tersebut.

Harusnya ini bukanlah menjadi urusannya. Tapi ia merasa simpati dan kasihan saat melihat gadis manis bernama Tania itu. Seakan ada perasaan yang mendorong dirinya untuk selalu melindungi Tania.

Dia tau bahwa ini salah. Dia audah berkeluarga, bahkan ia juga sudah memiliki dua orang anak. Tapi hatinya tak dapat di bohongi bahwa ada sebuah rasa ketertarikan tersendiri pada Tania.

Tapi ini semua tak serta merta kesalahnya. Mungkin rasa ketertarikan pada seorang yang baru ini timbul karena ia terlalu bosan dengan hubungan rumah tangganya yang begitu membosankan. Begitu pikirnya.

...****************...

Beberapa hari kemudian.

"Renata. Kau yakin ingin kembali ke mansion itu?"

"Iya Tan. Memangnya aku akan kemana lagi? Aku tak punya tempat tinggal lagi selain disana"

"Tapi dia itu sangat kejam Re. Bagaimana kalau dia menganiayamu lagi nanti?"

"Jangan hawatir. Aku sudah biasa merasakannya"

"Tapi saat ini tubuhmu tidak sendiri lagi Re. Kau punya janin yang harus kau pikirkan keselamatannya"

"Aku sudah pikirkan itu"

"Keputusanmu?"

"Aku akan mundur"

"Maksutnya bercerai?"

Renata hanya tersenyum manis menaggapi pertanyaan sahabatnya. Membuat Tania merasa sedikit tenang karena hal tersebut. Hatinya merasa lega. Setidaknya sahabatnya itu sudah memilih keputusan yang tepat. Menurutnya.

Renata pun akhirnya pulang ke Mansion suaminay. Disana, dirinya sudah disambut hangat oleh para pelayan.

"Nona, anda di minta ke ruang kerja Tuan sekarang juga"

"Baiklah"

Renata yang baru saja kembali pulang tak jadi mengistirahatkan tubuhnya yang lemah. Ia memilih segera menemui suaminya di ruang kerjanya.

"Ada apa kak?" tanya Renata

"Sudah sembuh kau rupanya"

"Ya. Apa kakak ingin menyiksaku lagi?"

"Tutup mulutmu! Berani sekali kau menantangku. Apa kau ingin aku menyiksamu kembali?"

"Kalau itu bisa membuat kakak puas. Lakukan saja"

"Sialan! Dasar bedebah!"

Sebisa mungkin Radika menahan emosi agar tak angkat tangan untuk menyakiti istrinya lagi meski saat ini dirinya tengah dilanda rasa tidak suka karena istrinya diantar pulang oleh laki laki yang sama pada waktu itu.

"Aku memang bedebah dan benalu untukmu. Maka dari itu mari kita bercerai"

Deg

Keduanya saling bertatap mata tajam dan..

.

.

Terpopuler

Comments

Cornelia Pujiastuti

Cornelia Pujiastuti

buat Rasika teraiksa thor jg buatsrmmbuh sehat bahagia

2024-05-11

1

sholeha

sholeha

jgn lM2 dong thor masak dah 2 kali keguguran mSih di siks ni hMil lgi jgn kejm2 dong😭

2024-01-31

2

Mardiana Diana

Mardiana Diana

lanjut dong author yg baik...
Nanggung gantung banget/Determined//Determined//Determined/

2024-01-31

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!