Sebagai Alasan

"Kak, aku.."

"Diamlah jika kau tak ingin merasakan cambukanku"

Renata pun hanya bisa diam. Lebih baik ia menuruti apa yang Radika inginkan dari pada ia harus merasakan cambukan atau pukulan lagi pada tubuhnya yang masih sangat lemah ini. Begitu pikir Renata.

Renata membiarkan sang suami menyusuri setiap jengkal tubuhnya. Mulai dari atas sampai bawah tak luput dari hisapan dan cecapan bibir Radika.

Dan kini Renata sudah dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun yang menempel pada tubuhnya.

Malu? Awalnya ia memang merasa sangat malu dan risih. Namun karena keterbiasaan dengan keadaan ini membuatnya menjadi wanita yang berani, kuat, dan percaya diri di depan lawannya.

Aaahhhh

Radika semakin bersemangat untuk mengabsen seluruh bagian tubuh istrinya saat mendengar desa*an yang semakin keras.

"Aku tau kau pasti akan merasa nikmat dengan permainanku"

Radika terus mempermainkan lidahnya di bawah bagian tubuh Renata hingga membuat sang empu menggelinjang tak karuan.

Karena tak kuat lagi menahan denyutan yang timbul dari bagian kesenjataannya, Radika pun segera melepaskan baju yang ia pakai hingga tak tersisa satupun.

Dalam hitungan detik, Radika berhasil menancapkan pedang pusakanya ke dalam goa gelap milik Renata. Dan seketika itu juga dirinya pun langsung mendapatkan cengkraman kuat di belakang punggungnya.

Awalnya Radika tak menghiraukan cengkraman itu. Dirinya terus menghentak cepat seiring deruan nafasnya yang mulai terengah.

Namun saat melihat Renata yang terus memejamkan mata di bawah kungkungannya, membuat ia langsung menghentikan hentakan permainan yang baru saja dimulai itu.

"Pergilah" ucap Radika sembari mencabut pusaka miliknya

"Apa?" Renata terlihat kebingungan saat sang suami tiba tiba menghentikan permainannya.

"Kau tuli ya? Cepat pergi dari sini sekarang juga!"

"Kenapa kak?"

"CEPAT PERGI atau.."

Gleg

Renata segera bangkit dari kungkungan suaminya. Ia lantas memunguti pakaian yang berserakan kemudian memakainya kembali dan berlari keluar meninggalkan Radika yang masih duduk diatas ranjang besarnya.

"Sial!" Batin Radika

Ya, Radika sejak awal tak berniat untuk menggauli Renata sebelum tubuh dan tenaga istrinya benar benar pulih. Dirinya hanya ingin bermain main dengan istri bodohnya itu. Namun siapa sangka dirinya malah terjebak dengan permainannya sendiri.

Ingin sekali menyelesaikan permainan berkudanya. Tapi saat melihat mata Renata yang terpejam, Ia tahu jika istrinya itu sedang menahan sakit yang luar biasa.

Entah mengapa ia merasa tidak tega jika harus memaksa Renata untuk melayaninya. Dan beruntunglah Radika masih sempat sadar dan menyudahi permainannya. Jika tidak, mungkin fisik Renata akan kembali drop. Bahkan mungkin bisa saja lebih parah dari yang kemarin.

Karena masih berada dalam mode on. Akhirnya Radika memutuskan untuk bersolo karir di dalam kamar mandi.

Tidak apalah ia bersolo karir, setidaknya ia bisa merasakan kelegaan karena bisa mencapai klimaks. Dari ia harus menahan denyutan yang terus terjadi di bawah sana. Begitu pikir Radika.

...****************...

Beberapa bulan kemudian.

Hari hari dilalui seperti biasa. Renata tetap saja mendapatkan kekerasan dari suaminya. Bahkan yang lebih kejamnya, tubuh Renata pernah di banting saat berbadan dua. Yang akibatnya Renata harus kehilangan bayinya untuk yang ke dua kali.

Terlepas dari semua itu, Radika memang tak pernah tau sedikitpun tentang kehamilan istrinya, karena Renata lah yang memohon pada dokter Hana untuk tak memberitahu suaminya dan meminta untuk tetap merahasiakan tentang kehamilannya ini.

Dua kali keguguran ternyata tak cukup sampai disitu. Radika kembali membuat Renata hamil untuk yang ke tiga kalinya.

Dan untuk yang ke tiga kali ini Renata bertekat untuk memperjuangkan kehidupan sang buah hati. Ia tak akan membiarkan calon bayinya pergi lagi seperti yang terdahulu.

Malam ini adalah malam dimana Renata harus menunjukkan pada Radika tentang catatan bulanan keuangan. Tidak seperti bulan sebelumnya, kali ini dirinya merasa sedikit takut karena dalam laporan itu tertulis catatan untuk kebutuhan pribadinya.

"Wanita sialan! Laporan macam apa ini!" Radika membanting buku laporan keuangan yang di berikan istrinya.

Renata menunduk.

"Katakan padaku! Kebutuhan pribadi apa yang kau gunakan menggunakan uangku?"

"Bukankah kau tahu bahwa aku tak mengijinkanmu menikmati uangku untuk kebutuhan pribadimu? Kau lupa hal itu?"

"Oh, atau jangan jangan kau sengaja melanggarnya karena kau sedang berusaha menantangku?" lanjut Radika

"Maaf kak. Sedikitpun aku tak pernah menantang kakak. Kakak adalah suamiku. Kakak bertanggung jawab penuh atas hidupku. Karena aku tak lagi memiliki pekerjaan, maka aku menggunakan uang kakak untuk membeli kebutuhan pribadiku"

"Berani sekali kau menjawab"

"Maaf"

"Kau gunakan untuk apa bodoh!" sentak Radika

"Aku menggunakannya untuk membeli pembalut, membeli skincare, membeli beberapa baju mewah, juga menggunakan uang itu untuk merawat diri ke salon"

Radika mengerutkan alisnya. Ia sedikit aneh dengan pernyataan sang istri.

"Bukankah kakak sendiri yang memintaku untuk berpenampilan cantik setiap hari? Kakak tau kan berpenampilan cantik itu butuh dana yang mencukupi. Sedangkan aku saja tak memiliki pekerjaan yang bisa menghasilkan uang sepeserpun. Lalu apakah salah jika aku menggunakan uang suamiku untuk menuruti keinginannya? Jika suami sendiri saja tidak memperbolehkan sang istri menggunakan uangnya, apalagi orang lain. Apakah aku harus meminta minta pada orang lain agar aku bisa mewujudkan permintaan suamiku?"

Deg

"Keluarlah"

Radika yang merasa tersentil dengan ucapan Renata pun memilih mengakhiri pertanyaannya dengan mengusir Renata dari ruang kerjanya.

Renata bisa bernafas lega saat ia berhasil lolos dari ruanganan yang menurutnya sangat panas.

Ya, Renata memang berbohong tentang pernyataannya. Sebenarnya dirinya tak pernah menggunakan uang itu untuk kebutuhan pribadinya seperti apa yang ia jelaskan barusan. Tetapi ia menggunakan uang itu untuk membantu para anak jalanan.

Renata tak bisa tinggal diam saat anak anak jalanan yang sering ia bantu setiap minggunya sedang dilanda musibah. Mereka sedang kebingungan kala tempat tinggal yang ada di tepi sungai tengah terkena banjir karena hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari ini.

Hingga akhirnya Renata pun menggunakan sebagian uang bulanan pemberian Radika untuk membelikan mereka bahan makanan, beberapa potong baju dan juga menyewa rumah petak untuk tempat tinggal sementara waktu.

Beruntunglah ia memiliki alasan untuk semua itu karena Radika pernah menyuruhnya selalu berpenampilan cantik setiap hari saat bersamanya karena beberapa minggu yang lalu ia sering diajak oleh suaminya ke acara acara besar pertemuan antar perusahaan.

...****************...

Pagi ini Renata ingin sekali mengujungi anak anak jalanan itu. Sebelum kesana, dirinya menyempatkan diri untuk mampir ke warteg yang ada di dekat sana guna membeli makanan untuk mereka.

Kali ini Renata bisa lebih tenang saat membantu mereka, karena dirinya tak lagi menggunakan uang dari Radika.

Renata menggunakan uang pribadinya saat ia baru saja mendapatkan pemasukan dari menulis online dan menjadi dropshiper untuk beberapa produk online.

Karena tak memiliki pekerjaan, Renata pun memutar otak. Ia menggunakan keahliannya dalam bidang sastra untuk membuat cerita dan menulis novel di beberapa platfom online agar bisa menghasilkan uang meskipun tak sebanyak saat ia bekerja secara nyata.

Renata tersenyum senang kala melihat bocah bocah kecil itu makan dengan sangat lahap.

Dalam kondisi seperti ini, Renata sangat bersyukur. Setidaknya dirinya masih jauh lebih beruntung dibanding mereka yang tak memiliki siapa siapa dan tak memiliki tempat untuk berkeluh kesah.

Saat Renata dan anak anak tengah asik bermain, tiba tiba saja dari luar pintu terdengar suara dari benda yang terjatuh. Dengan cepat, Renata pun keluar.

Alangkah terkejutnya Renata saat melihat siapa yang ada di balik pintu rumah itu.

.

.

Nah loh, siapa tuh kira kira yang ngikutin Renata?

.

.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

thor Renata kn hbs keguguran knp Renata gak jujur aja sm radika

2024-02-24

1

sholeha

sholeha

nnti ujungnya nyesel si radika minta maaf balikn 🤔🤔🤔

2024-01-25

2

Rahel Cantika

Rahel Cantika

Sumpah ya, Radika jahat banget. Pengen gue kuliti deh biar mengelupas ke otak otaknya.

2024-01-25

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!