Datang Kembali

Elena duduk di mobil tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Suasana di mobil selama perjalanan pulang sangat tegang membuatnya tidak berani bertanya. Laura dan Leon yang tadinya ceria kini juga menampakkan wajah tidak menyenangkan.

Elena bingung dan penasaran siapa wanita tadi, yang sanggup membuat ketiga orang ini begitu muram. Setelah sampai di rumah, Leon membantu Lian turun dan membawanya ke kamar pria itu.

"Elena." panggil Laura, wajahnya masih sama tetapi ia paksakan tersenyum untuknya.

"Kami langsung pulang saja, anakku masih kutitip di tempat orangtuaku." ucap Laura.

Elena mengangguk, "Baik Kak. Hati-hati di jalan."

Laura memegang lengan Elena dengan erat, "Untuk sementara jangan mengajak Lian bicara dulu. Biarkan dia yang mengajakmu duluan." pesan Laura.

"Sebelumnnya aku ingin tahu kenapa perempuan itu menyeretmu ke ruangan?" tanya Laura.

"Saat di toilet, saya tidak sengaja menjatuhkan tasnya. Dia bicara pada saya tapi saya tidak mengerti." jawab Elena, ia khawatir Laura marah padanya.

"Tidak apa-apa, aku akan mengurusnya. Perempuan di restoran tadi adalah Edyth." ucap Laura agar Elena tidak bingung lagi.

Elena menutup, terjawab sudah pertanyaan di kepalanya. Dan saat itu juga Elena mengingat foto pernikahan yang dia lihat kamar Lian. Astaga, bagaimana ia bisa lupa, pantas saja wajahnya tidak asing.

"Kau sudah mengerti kan?" ucap Laura yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Elena.

Leon sudah kembali, mereka bersiap pergi, "Elena, kami pulang dulu. Tolong perhatikan Lian." tidak lupa Leon memberikan pesan untuknya.

"Baik Kak."

Mobil Leon dan Laura akhirnya melaju meninggalkan Elena.

Sudah dua hari Lian mengurung diri di kamar. Elena begitu cemas tetapi ia juga takut mengajak pria itu bicara. Selama dua hari ia mengantar makanan Lian seperti dulu lagi. Leon memang memakan makanannya, tetapi terkadang tidak habis.

Elena tidak ingin membuang waktu, dia ingat perannya di sini adalah membantu bangkit ketika pria itu merasa down. Elena masuk ke dalam kamar Lian. Di sana Lian sedang melamun, sampai tidak menyadari kedatangannya.

Begitu berdiri tepat di belakang pria itu, Elena menutup mata Lian dengan tangannya.

"Tebak siapa saya?" seru Elena.

Lian sepertinya terkejut, ia memegang tangan mungil gadis itu, "Elena."

Elena terkekeh, dia duduk di pinggir tempat tidur, "Tuan saya bosan menunggu perasaanmu menjadi baik." ucap Elena.

"Sudah dua hari anda mengurung diri di kamar dan saya bingung melakukan apa."

Tidak seperti tebakan Elena, reaksi Lian tidak seburuk itu. Dia pikir Lian akan memakinya karena telah mengganggunya.

Lian tersenyum tipis, "Maafkan aku El, saya hanya perlu menenangkan diri. Ya sudah, kau ingin melakukan apa, biar saya temani."

"Tidak ada. Saya hanya ingin anda melupakan segela sesuatu yang mungkin akan menghalangi kelancaran pengobatan anda. I want you to focus on your treatment." tutur gadis itu.

"Wow, bahasa inggrismu lumayan." Lian tersenyum dan terpana dengan perkembangan Elena.

"Benarkah. Dua hari ini saya belajar cukup lama." sebenarnya Diana membayar guru privat untuk Elena dengan jadwal tiga kali seminggu.

"Tuan, besok jadwal terapi dengan Dokter Fredy, anda tidak lupa kan?"

"Tidak. Besok temani saya ke sana."

"Siap bos."

Keesokan harinya Elena sudah rapi meski hari masih begitu pagi, begitu juga dengan Lian. Keduanya sarapan di meja makan setelah Olly menyiapkannya. Suasana hati Lian tidak seburuk kemarin. Tidak murung lagi dan senang bercanda dengan Elena.

Di rumah sakit, terapi yang Lian jalani berjalan lancar. Dokter juga memuji Lian karena melakukan apa yang dokter anjurkan di rumah. Memang belum ada perubahan signifikan. Tetapi setelah dokter Fredy selesai melakukan penelitian, Lian akan mulai menjalani treatment menggunakan teknologi terbaru dari hasil rancangan beberapa dokter hebat. Tetapi mereka harus memastikan, kondisi tubuh Lian siap karena akan ada efek samping terhadap bagian tubuh lainnya.

Elena mendorong kursi roda Lian setelah selesai dengan dokter Fredy. Mereka memutuskan bersantai di taman rumah sakit karena akan bosan jika cepat pulang. Sebenarnya Elena ingin keluar menjelajahi kota ini, tetapi kemampuan bahasanya belum mahir dan Lian juga pasti tidak nyaman dengan tatapan orang-orang.

Elena duduk di kursi taman, sementara Lian duduk di sampingnya. "Pergilah ke kantin rumah sakit, beli beberapa makanan untukmu." Lian merogoh saku mantelnya dan memberikan beberapa lembar uang dolar pada Elena.

"Oke sir. Wait a minute." jawab Elena, ia menuju gedung yang tidak terlalu jauh dari mereka.

Belum lama Elena pergi, seorang perempuan menghampiri Lian. Ia berdiri tepat di depan Lian.

Lian mengangkat kepalanya, wajah yang tadinya cerah tiba-tiba menjadi muram. Keningnya berkerut dan tatapannya menjadi tajam.

"Lian." wanita berambut ikal sepinggang itu tiba-tiba bersimpuh di depan Lian. "Bagaimana kabarmu?" wanita itu bertanya seolah telah melupakan apa yang sudah ia lakukan. Bagaimana mungkin Lian baik-baik saja setelah malapetaka itu.

"Sebenarnya apa yang kau inginkan Edyth? Kenapa sekarang kau datang padaku? Kau ingin mentertawakan kondisiku?" Lian sangat muak dengan wanita di hadapannya.

Ya, wanita itu adalah Edyth, wanita yang tega meninggalkannya dalam keadaan sekarat.

Edyth menggelengkan kepalanya, "Tidak Lian, aku tidak akan melakukannya. Aku datang untuk menebus kesalahanku padamu. Aku menyesal Lian, tidak seharusnya aku meninggalkanmu saat itu. Harusnya aku menemani dan menerima kekuranganmu." manik wanita itu berkaca-kaca, bahkan air mata sudah siap meluncur di pipinya.

Lian terkekeh, mendengar ucapan yang tidak tulus itu. Wanita ini sangat senang mempermainkannya, "Heh. Sekarang kau baru datang? Lima tahun ini kemana saja? Sudahlah, lima tahun kau menghilang sudah menjadi bukti kalau tidak pernah tulus padaku."

"Menjauhlah Edyth. Aku sudah mati-matian menghapusmu dari hati dan pikiranku. Aku memperingatkanmu untuk tidak menganggu hidupku lagi. Saat ini, aku sedang menata hidup yang sudah kau hancurkan." tegas Lian.

Wajah wanita itu sudah sembab, air mata penyesalan jatuh begitu derasnya. Ucapan Lian benar-benar menyakiti hatinya. Mendengar Lian telah menghapusnya dari kenangan membuat ulu hatinya berdenyut.

Ternyata Elena menyaksikan perdebatan itu, ia tidak berani menyela dua manusia yang pernah menjalin kasih di masa lalu.

"El, kemari." Lian yang menyadari kedatangan Elena menyuruhnya mendekat.

Ketika Elena selangkah darinya, Lian memegang tangan Elena, "Lihat dia Edyth! Gadis ini bukanlah siapa-siapa dalam hidupku. Tetapi karena ketulusannya, dia berusaha mengubah diriku menjadi lebih baik. Aku berada di tempat ini karena gadis ini. Lebih baik aku bersama gadis ini selamanya dari pada memaafkanmu!"

Sungguh, hati wanita itu terbakar ketika melihat Lian menyentuh wanita lain dengan intim. Dia tidak rela ada yang menggantikan dirinya di samping Lian.

"Tolong bawa aku dari sini." ucap Lian pada Elena yang hanya diam saja.

Elena menurut, dia membawa Lian menjauh dari tempat itu.

"Kita belum bercerai Lian!" seruan wanita itu membuat langkah Elena terhenti. "Sampai sekarang baik aku maupun kau masih belum mengajukan gugatan cerai. Aku lebih berhak dari pada dia!"

Lian terdiam sejenak, tetapi ia berusaha mengabaikannya, "El jangan dengarkan dia. Kita pulang."

Terpopuler

Comments

Rosi Sayidina

Rosi Sayidina

ceritanya bagus kak..
semangat up yg bnyak biar jadi favorit

2024-01-25

5

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama
2 Mampu Bertahan
3 Pria Menyedihkan
4 Amukan Lian
5 Kembali bekerja
6 Keluar zona nyaman
7 Prinsip Baru
8 Membujuk
9 Tuduhan Tanpa Dasar
10 Kecarian
11 Diam-diam Rindu
12 Hati yang Panas
13 Misi Baru
14 Menjelang Keberangkatan
15 London Love Story
16 Penolakan
17 Terbawa Mimpi
18 Tamu Tak Diundang
19 Pertemuan Tak Terduga
20 Datang Kembali
21 Niat terselubung
22 Lagi
23 Usaha Edyth
24 Pertemuan Tidak Terduga Part 2
25 Cemas
26 Merasa Terasingkan
27 Terbakar Api
28 Cemburu Lagi
29 Perjamuan Darurat
30 Tidak Terima
31 Pengakuan
32 Terjebak
33 Terciduk
34 Pergi
35 POV Lian
36 Fakta
37 Salah Paham
38 Lian Gila
39 Pria Narsis
40 Keputusan Elena
41 Rumor
42 Kecelakaan
43 Memahami
44 Tragedi
45 Cemburu
46 Meredakan Hati yang Panas
47 Permohonan
48 Penyesalan
49 Rencana
50 Maria
51 Episode 51
52 Memahami Keadaan
53 Merasa Tertipu
54 Penolakan
55 Sebuah Penjelasan
56 Permintaan Elena
57 Part 57
58 Wanita Penghasut
59 Kedua Kalinya
60 Part 60
61 Tidak ada sambutan baik
62 Memberi Kesadaran
63 Masih Mengejar
64 Part 64
65 Bukan sakit perut biasa
66 Penolakan
67 Menutupi
68 Penebusan
69 Perusak Suasan
70 Tidak Sesuai Ekspektasi
71 Tidak Berubah sama Sekali
72 Tidak Tahu Diri
73 Menyelinap
74 Trauma Maria
75 Pernikahan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Hari Pertama
2
Mampu Bertahan
3
Pria Menyedihkan
4
Amukan Lian
5
Kembali bekerja
6
Keluar zona nyaman
7
Prinsip Baru
8
Membujuk
9
Tuduhan Tanpa Dasar
10
Kecarian
11
Diam-diam Rindu
12
Hati yang Panas
13
Misi Baru
14
Menjelang Keberangkatan
15
London Love Story
16
Penolakan
17
Terbawa Mimpi
18
Tamu Tak Diundang
19
Pertemuan Tak Terduga
20
Datang Kembali
21
Niat terselubung
22
Lagi
23
Usaha Edyth
24
Pertemuan Tidak Terduga Part 2
25
Cemas
26
Merasa Terasingkan
27
Terbakar Api
28
Cemburu Lagi
29
Perjamuan Darurat
30
Tidak Terima
31
Pengakuan
32
Terjebak
33
Terciduk
34
Pergi
35
POV Lian
36
Fakta
37
Salah Paham
38
Lian Gila
39
Pria Narsis
40
Keputusan Elena
41
Rumor
42
Kecelakaan
43
Memahami
44
Tragedi
45
Cemburu
46
Meredakan Hati yang Panas
47
Permohonan
48
Penyesalan
49
Rencana
50
Maria
51
Episode 51
52
Memahami Keadaan
53
Merasa Tertipu
54
Penolakan
55
Sebuah Penjelasan
56
Permintaan Elena
57
Part 57
58
Wanita Penghasut
59
Kedua Kalinya
60
Part 60
61
Tidak ada sambutan baik
62
Memberi Kesadaran
63
Masih Mengejar
64
Part 64
65
Bukan sakit perut biasa
66
Penolakan
67
Menutupi
68
Penebusan
69
Perusak Suasan
70
Tidak Sesuai Ekspektasi
71
Tidak Berubah sama Sekali
72
Tidak Tahu Diri
73
Menyelinap
74
Trauma Maria
75
Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!