Elena tidak menikmati makanannya sama sekali. Ia merasa terasingkan oleh percakapan keluarga itu. Mereka membahas sesuatu yang tidak ia mengerti sama sekali. Tapi Elena sadar diri, dia memang hanya pelayan yang beruntung mendapat kesempatan berkumpul di meja makan bersama mereka. Apalagi Elena menyadari tatapan tidak suka dari gadis bernama Katrine. Elena memilih memakan sarapannya dalam diam.
"Hari ini aku dan Diana akan menemui dokter Fredy untuk membahas pengobatan Lian. Biarkan Lian istirahat dulu sampai kita mendengar rencana dokter." ucap Sinclair di tengah pembicaraan.
"Hati-hati di jalan. Aku akan mengurus kebutuhan kalian di rumah sembari kalian pergi." balas Lewi. "Mungkin aku butuh Elena menemaniku ke supermarket untuk membeli barang-barang yang diperlukan."
"Boleh, iya kan El?" Diana bertanya pada Elena.
Mana mungkin dia menolak, tugasnya di sini adalah menjadi pelayan, "Iya Bu."
Setelah Sinclair dan Diana pergi, tinggallah mereka berempat.
"Kate, kau ikut dengan Tante kan?" tanya Lewi ketika mereka bersiap pergi ke supermarket.
"Tidak Tante, Kate ingin menemani Kak Lian." tolak gadis angkuh itu.
Lewi tidak mau memaksa keponakannya, "Ya sudah. Kalau begitu kami pergi dulu. Ayo El." ajak Elena. Saat mereka masuk ke dalam mobil, Elena mendapat tatapan sinis dari Kate.
Sudah bukan rahasia lagi jika Katrine memiliki perasaan khusus untuk Lian. Sejak kecil Katrine sering bertemu Lian karena Aksa membawanya. Gadis itu terbawa perasaan hingga usia dewasa, namun sayang Lian memiliki wanita lain yang dicintai.
Akhirnya Katrine hanya bisa memendam perasaannya untuk Lian. Karena tidak ingin tersiksa karena cemburu dengan kemesraan Lian dan istrinya, Katrine memilih pulang ke London. Ia tahu Lian kecelakaan dan ditinggal oleh Edyth yang membuat kesempatannya terbuka untuk Lian.
Harusnya ia bisa mendapatkan Lian sejak lima tahun lalu, namun orang tua Kate tidak membiarkannya memiliki hubungan dengan Lian yang telah cacat.
Namun, cepat atau lambat Lian akan menjadi pria sempurna. Kedua orangtuanya pasti merestui hubungan mereka. Oleh karena itu, Kate merengek mengunjungi Lian bersama Lewi. Ketika melihat keberadaan Elena yang diistimewakan oleh keluarga Lian yang ternyata hanyalah seorang pelayan, membuat Katrine kesal. Ia tidak suka ada perempuan lain berada di sekitar Lian. Gadis itu cemburu.
"Kak Lian." Kate menyapa Lian dengan senyum manisnya. Gadis itu mencari-cari Lian yang ternyata sedang berada di taman belakang.
"Kate." Lian tersenyum tipis.
Katrine bersimpuh di depan Lian dan dengan agresif memegang tangan Lian di atas pahanya membuat pria itu risih.
"Kate jangan begini." Lian menarik tangannya. Sejak dulu Katrine selalu berlebihan padanya. Padahal ia menganggapnya sebagai adik.
"Kak, aku merindukanmu." Kate bertingkah manja. "Sudah lima tahun kita tidak bertemu. Kau juga merindukanku kan?" mata bulat gadis itu menatap Lian bagai anak anjing yang merengek. Lian mengangguk samar yang membuat Kate senang sekali.
Katrine mengambil kursi agar duduk dengan nyaman di samping Lian, "Kak Lian, kenapa orang kampungan itu ikut ke sini?"
Lian memikirkan siapa orang kampungan yang Kate maksud, "Siapa yang kau maksud?"
"Itu aku lupa namanya, El...elena ya.." mengucapkan namanya saja Kate tidak sudi.
Lian menyipitkan matanya, ia tidak suka Elena dihina oleh Kate. Meski Kate begitu dekat dengannya, tetap saja Elena berarti baginya.
"Kate, jaga ucapanmu. Elena berarti bagiku, kalau bukan karenanya aku tidak akan di sini." Lian menekankan agar Kate tidak memperlakukan Elena dengan buruk.
"Kak dia hanya pelayan, bagaimana mungkin dia lebih berarti dariku?" Kate menggigit bibirnya kesal, hatinya panas mendengar ucapan Lian. Ia tidak terima Elena memiliki tempat di hati Lian. Ia yang menunggu bertahun-tahun malah terlupakan.
Lian menatap Kate dengan tajam, bahkan lebih mirip pengancaman, Lian bisa merasakan kebencian yang kentara dalam diri gadis itu. Dan tidak menghapus kemungkinan Kate akan mencelakai Elena suatu hari. Lian mengenal Kate dengan sangat baik. Gadis itu ambisius dan akan menghalalkan segala cara demi keinginannya.
"Kate, keluargaku yang membawa Elena ke sini. Aku yang bertanggungjawab penuh untuk Elena selama di sini. Jadi kau jangan pernah berani macam-macam atau menyakitinya dengan ucapanmu. Aku tidak peduli meski kau keponakan Tante Lewi, kau akan mendapat balasannya."
Kate termangu, ucapan Lian telah menyakiti hatinya. Lian belum pernah berkata sekasar ini selama mereka kenal. Tapi hanya karena gadis asing yang baru dia kenal, Lian sanggup menyakitinya.
Kate menghapus air matanya, dia berlari meninggalkan Lian di sana. Gadis itu keluar dari rumah itu dan pulang ke rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Monica
kenapa harus merendahkan harga dirimu Ket, tp memang cinta itu buta...
kita tdk prnh tau, kepada siapa hati kita akan berlabuh
2024-03-01
1