Pertemuan

Ketika mereka tiba di perusahaan Austin, Alicia cukup terkejut karena dia tidak menduga jika Colvin akan melakukan pertemuan dengan Austin. Dia merasa sedikit heran karena seharusnya hal itu tidak terjadi mengingat hubungan Austin dan Colvin yang tidaklah baik.

Jangan katakan jika hubungan mereka berdua sudah membaik dan informasi yang dia dapatkan adalah informasi lama karena bisa saja hubungan kedua pria itu sudah baik-baik saja. Banyak pertanyaan berputar di kepala namun Alicia harus bersikap profesional dan ketika bertemu dengan Austin nanti, dia harus berpura-pura tidak mengenal pria itu dan berpura-pura tidak terjadi apa pun di antara mereka berdua.

Sejak awal mereka memang tidak saling mengenal satu sama lain dan dia adalah orang paling sial karena dia harus menanggung akibat dari perbuatan yang tidak seharusnya dia tanggung.

Dia yakin semua yang terjadi tidak saja kesalahan kakaknya, dia yakin kekasih Austin pun bersalah dan bisa saja dialah yang paling bersalah. Kakaknya bukan pemuda yang suka menginginkan milik orang lain apalagi seorang wanita, dia paling tahu seperti apa kakaknya. Jika begitu, apakah kakaknya telah dijebak?

Semua masih menjadi teka teki dan dia tahu semua akan terjawab saat kakaknya kembali tapi ke mana kakaknya berada? Sampai saat ini dia sudah berusaha mencari tapi keberadaan kakaknya bagaikan hilang begitu saja, Entah apa yang telah terjadi, entah kakaknya masih hidup atau sudah mati, sungguh dia sangat ingin tahu.

Austin cukup terkejut mendapatkan kabar jika wanita yang dia cari selama 6 tahun belakangan justru tiba-tiba muncul bersama dengan Colvin. Jangan katakan Colvin yang membantu Alicia untuk menyembunyikan diri sehingga sulit dia temukan dan jangan katakan mereka memiliki hubungan spesial.

Dia jadi curiga jika memang itulah yang terjadi. Jika memang demikian, tidak heran dia tidak bisa menemukan keberadaan Alicia sebab dia tahu Colvin adalah pria yang licik dan penuh kehati-hatian. Itu bukan hal yang bagus tapi dia akan tetap mendapatkan Alicia dari tangan Colvin Dallas.

Austin menghentikan langkah ketika dia melihat Colvin sedang berjalan ke arahnya. Tatapan matanya tertuju pada wanita yang sedang berjalan di belakang Colvin. Ternyata benar yang asistennya katakan, Alicia bersama dengan Colvin Dallas.

Setelah bertemu dengannya, apakah dia harus berlari ke arah Alicia lalu memeluknya sebagai tanda permintaan maaf? Bukankah itu sangat aneh? Sejak awal mereka berdua memang tidak saling mengenal dan dia rasa dia tak bisa langsung menghampiri Alicia apalagi dia sedang bersama dengan musuhnya.

“Wah.. wah, apa ini? Apa Austin Barnard sedang menyambut kedatanganku?" Colvin melemparkan pertanyaan yang mencibir padahal mereka masih berada cukup jauh.

Austin tak menjawab, tatapan mata masih tertuju pada Alicia begitu juga dengan Alicia. Tak menyangka mereka akan bertemu dengan cara seperti itu. Alicia mencengkeram tangannya dengan erat sebab dia sedang menahan diri agar tidak menarik pistol dan melubangi kepala pria itu. Bagaimanapun dia berada di tempat musuh jadi dia harus bertindak dengan hati-hati apalagi Colvin Dallas belum menjadi sekutu yang mau bekerja sama dengannya.

Colvin sangat heran. Dia melihat ada sesuatu yang salah antara Austin dengan sekretaris barunya. Dia bahkan melihat ke arah Alicia yang terlihat begitu emosional.. Apakah ada sesuatu yang tak dia ketahui di antara mereka berdua? Sungguh dia jadi penasaran.

“Wah... wah," Colvin melangkah menghampiri Alicia lalu berdiri di belakangnya, "Kenapa aku melihat ada sesuatu yang aneh antara kalian berdua? Apa kalian saling menganal?” Colvin bertanya sambil menatap ke arah Austin.

"Tidak, Sir," jawab Alicia dengan cepat.

"Lalu kenapa kalian berdua saling pandang seperti itu? Apa kau kagum dengannya?" Colvin semakin curiga saja.

"Anggap saja demikian, Sir. Maaf jika aku tidak sopan," Alicia berusaha menguasai diri. Sebaiknya Colvin tidak tahu karena situasi yang tak memungkinkan.

Austin memutar langkah, sebaiknya dia tidak membuat Colvin curiga lebih dari pada itu karena jika dilihat, mereka berdua tidak memiliki hubungan spesial. Mungkin hanya kebetulan saja Alicia bekerja dengan Colvin.

“Aku tak menduga kau akan datang ke markas musuhmu. Sepertinya kau tidak takut mati tapi aku menyambutmu di tempat ini, selamat datang!”  Austin melangkah pergi setelah mengatakan perkataan itu.

Bukan pilihan bagus mengajak Alicia berbicara saat ini karena Colvin akan ikut campur. Dia akan mencari kesempatan agar mereka bisa berbicara empat mata. Yang paling penting dia sudah tahu keberadaan Alicia jadi bertemu lagi dengannya bukanlah hal sulit bahkan dia bisa menculik Alicia kembali jika wanita itu tak bisa dia ajak bicara baik-baik.

"Sombong!" ucap Colvin. Dia tampak begitu marah namun berusaha dia tahan.

"Apa kau baik-baik saja, Sir?" tanya Alicia yang sudah lebih tenang. Dia sangat lega karena Austin langsung pergi tanpa melakukan sesuatu yang tak menyenangkan. Dia yakin pria itu tidak mungkin lupa dengannya yang telah dia nodai bahkan dia tak pernah melupakan pria yang sangat dia benci satu detik pun.

Mungkin Austin pergi karena dia tidak merasa bersalah dengan apa yang telah dia lakukan dan bisa saja pria itu sedang mencari kesempatan untuk menangkapnya lagi. Sebaiknya dia berhati-hati karena dia tidak mau jatuh ke tangan pria yang sama apalagi menjadi budak nafsunya lagi.

"Pria itu begitu sombong!" ucap Colvin dengan amarah tertahan.

"Apa kau membencinya, Sir?" tanya Alicia berpura-pura tidak tahu.

"Aku membencinya, sangat membencinya. Suatu saat, aku akan menghancurkan dirinya dengan kedua tanganku ini. Dia akan kehilangan semuanya dan dia akan mengemis padaku dan aku akan pastikan hal itu terjadi!" Colvin kembali mencengkeram kedua tangan, amarah memenuhi hati dan amarahnya siap meledak kapan saja.

Diam-diam Alicia tersenyum. Dia bisa memanfaatkan kebencian Colvin untuk menghancurkan Austin. Mereka adalah dua orang yang memiliki tujuan sama jadi dia akan memanfaatkan Colvin untuk balas dendam.

"Kau pasti bisa melakukannya, Sir. Aku akan membantumu mewujudkan keinginanmu untuk menghancurkan dirinya!" ucap Alicia.

"Apa maksud perkataanmu?" Colvin sangat heran dengan perkataan Alicia.

Alicia berpaling, lalu tersenyum dengan dingin. Colvin semakin penasaran dengan Alicia. Sekretarisnya seperti orang yang berbeda. Senyuman yang dia perlihatkan cukup misterius. Dia yakin kecurigaannya dengan kedua orang itu adalah benar.

"Rapat sudah akan dimulai, Sir. Jangan sampai kita ditunggu dan kau mendapat malu!" Alicia kembali melangkah. Tidak baik membicarakan sesuatu yang penting di markas musuh.

"Kau harus menjelaskan perkataanmu ini nanti, Nona Stainler!" Colvin pun melangkah, mengikuti Alicia.

Mereka pergi menuju ruangan rapat. Semua sudah berada di dalam ruangan itu begitu juga dengan Austin dan begitu Alicia masuk ke dalam bersama dengan Colvin, tatapan matanya kembali tak lepas dari Alicia dan hal itu semakin membuat Colvin curiga. Apakah telah terjadi sesuatu pada mereka berdua?

Sepertinya dia harus mencari tahu apa hubungan Austin dan Alicia sebelumnya karena bisa saja dia memanfaatkan Alicia. Kini pikiran untuk memanfaatkan pun dimiliki oleh Colvin sebab apa pun akan dia lakukan untuk mengalahkan Austin.

Terpopuler

Comments

Kᵝ⃟ᴸмαк вυαуα уυℓ∂єƒ

Kᵝ⃟ᴸмαк вυαуα уυℓ∂єƒ

Keep calm Alicia
jangan perlihatkan kebencian mu pada pria yg tdk bertanggung jawab sepertinya tunjukkan kalo kamu wanita hebat.

2024-03-27

0

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ🍁ᴅᴡɪ❣️💋👻ᴸᴷ

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ🍁ᴅᴡɪ❣️💋👻ᴸᴷ

jangan sampai kena alic... kamu harus bisa licin seperti belut

2024-02-27

0

🍭ͪ ͩᗩGEᑎᑕY🍀🍾⃝ͩᴅᷞεͧsᷠsͣ𝐀⃝🥀

🍭ͪ ͩᗩGEᑎᑕY🍀🍾⃝ͩᴅᷞεͧsᷠsͣ𝐀⃝🥀

kerjaan mu hanya menculik & menculik, jelas Alicia semakin muak dengan tingkah mu, ayolah perbaiki perlahan kelakuanmu🙄

2024-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 One Night Mistake
2 Melarikan Diri
3 Memutuskan Kembali Untuk Balas Dendam
4 Kembali
5 Siapa Kedua Anak Itu?
6 Salah Lihat
7 Melawan Anak Sendiri
8 Surat Tantangan
9 Dipermainkan Oleh Putra Sendiri
10 Curiga
11 Hari Pembalasan Dendam
12 Aku Adalah Mimpi Burukmu
13 Masih Beruntung
14 Selalu Berbohong
15 Percayalah Padaku
16 Mencari Sekutu
17 Langkah Awal
18 Dia Datang
19 Pertemuan
20 Terjalinnya Kerja Sama
21 Buktikan Padaku!
22 Kriteria Ayah Yang Diinginkan
23 Apa Yang Mau Kau Perbaiki?
24 Anak-anak Yang Ketakutan
25 Tidak Diterima Lagi
26 Tak Sudi Mendengarkan
27 Mereka Benar-benar Ada
28 Aku Ayah Kalian
29 Tak Ada Yang Perlu Dijelaskan
30 Ditolak Mentah-mentah
31 Antara Dendam Dan Anak-anak
32 Pantas Mendapat Hukuman
33 Pantas Dibenci
34 Lakukan Seperti Perjanjian
35 Apa Kau Tidak Mau Melakukannya?
36 Bukan Urusanmu
37 Kami Tidak Butuh
38 Jangan Sentuh Aku!
39 Hinaan Dari Kakek
40 Kita Hanya Anak-anak
41 Kalian Boleh Menerimanya
42 Ikuti Saja Permainannya
43 Jangan Lakukan
44 Percayalah
45 Tidak Bodoh
46 Balasan Dari Archer Dan Arabella
47 Bermain Di Dalam Bahaya
48 Membuat Kesepakatan
49 Apa Kau Sudah Membunuhnya?
50 Hidup Dalam Pelarian
51 Sebuah Rahasia Besar
52 Tidak Akan Mencegah
53 Tertangkap
54 Harga Diri Yang Dipertaruhkan
55 Sudah Menemukannya
56 Pertemuan
57 Bukan Keinginanku
58 Maafkan Aku
59 Penyebab Masalah Yang Terjadi
60 Menagih Janji
61 Pencuri Cookies
62 Kerja Sama Ayah Dan Anak
63 Harus Terbiasa
64 Meski Hanya Satu Kali
65 Kesempatan Terakhir Merry
66 Akan Berdamai
67 Mulailah Percaya
68 Sifat Buruk Yang Mulai Terlihat
69 Kembalikan Padaku
70 Tidak Menginginkannya
71 Dia Adalah Milikmu
72 Belum Menjadi Sebuah Keluarga
73 Diskusi
74 Perasaan Iri
75 Rasa Sesal
76 Keputusan Yang Tiba-tiba
77 Apa Kau Sudah Memikirkannya?
78 Jadilah Anak Baik
79 Lupakan Saja
80 Balasan Yang Sepadan
81 Tidak Akan Menghindar
82 Berapa Yang Kau Inginkan?
83 Akan Diselesaikan
84 Ada Yang Mengikuti
85 Masuk Ke Dalam Jebakan
86 Perjalanan Yang Berakhir
87 Kesempatan
88 Takut Berubah Pikiran
89 Ending
Episodes

Updated 89 Episodes

1
One Night Mistake
2
Melarikan Diri
3
Memutuskan Kembali Untuk Balas Dendam
4
Kembali
5
Siapa Kedua Anak Itu?
6
Salah Lihat
7
Melawan Anak Sendiri
8
Surat Tantangan
9
Dipermainkan Oleh Putra Sendiri
10
Curiga
11
Hari Pembalasan Dendam
12
Aku Adalah Mimpi Burukmu
13
Masih Beruntung
14
Selalu Berbohong
15
Percayalah Padaku
16
Mencari Sekutu
17
Langkah Awal
18
Dia Datang
19
Pertemuan
20
Terjalinnya Kerja Sama
21
Buktikan Padaku!
22
Kriteria Ayah Yang Diinginkan
23
Apa Yang Mau Kau Perbaiki?
24
Anak-anak Yang Ketakutan
25
Tidak Diterima Lagi
26
Tak Sudi Mendengarkan
27
Mereka Benar-benar Ada
28
Aku Ayah Kalian
29
Tak Ada Yang Perlu Dijelaskan
30
Ditolak Mentah-mentah
31
Antara Dendam Dan Anak-anak
32
Pantas Mendapat Hukuman
33
Pantas Dibenci
34
Lakukan Seperti Perjanjian
35
Apa Kau Tidak Mau Melakukannya?
36
Bukan Urusanmu
37
Kami Tidak Butuh
38
Jangan Sentuh Aku!
39
Hinaan Dari Kakek
40
Kita Hanya Anak-anak
41
Kalian Boleh Menerimanya
42
Ikuti Saja Permainannya
43
Jangan Lakukan
44
Percayalah
45
Tidak Bodoh
46
Balasan Dari Archer Dan Arabella
47
Bermain Di Dalam Bahaya
48
Membuat Kesepakatan
49
Apa Kau Sudah Membunuhnya?
50
Hidup Dalam Pelarian
51
Sebuah Rahasia Besar
52
Tidak Akan Mencegah
53
Tertangkap
54
Harga Diri Yang Dipertaruhkan
55
Sudah Menemukannya
56
Pertemuan
57
Bukan Keinginanku
58
Maafkan Aku
59
Penyebab Masalah Yang Terjadi
60
Menagih Janji
61
Pencuri Cookies
62
Kerja Sama Ayah Dan Anak
63
Harus Terbiasa
64
Meski Hanya Satu Kali
65
Kesempatan Terakhir Merry
66
Akan Berdamai
67
Mulailah Percaya
68
Sifat Buruk Yang Mulai Terlihat
69
Kembalikan Padaku
70
Tidak Menginginkannya
71
Dia Adalah Milikmu
72
Belum Menjadi Sebuah Keluarga
73
Diskusi
74
Perasaan Iri
75
Rasa Sesal
76
Keputusan Yang Tiba-tiba
77
Apa Kau Sudah Memikirkannya?
78
Jadilah Anak Baik
79
Lupakan Saja
80
Balasan Yang Sepadan
81
Tidak Akan Menghindar
82
Berapa Yang Kau Inginkan?
83
Akan Diselesaikan
84
Ada Yang Mengikuti
85
Masuk Ke Dalam Jebakan
86
Perjalanan Yang Berakhir
87
Kesempatan
88
Takut Berubah Pikiran
89
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!