Austin sangat murka karena dia dipermainkan. Begitu kembali, Austin langsung menyalakan komputer untuk mencari tahu siapa sebenarnya orang yang telah menantangnya.
Meski orang itu memakai akun palsu, dia pasti bisa menemukan identitasnya tapi sayangnya, akunnya sudah diblokir sehingga dia tidak bisa lagi membukanya. Austin yang penasaran pun menggunakan akun lain untuk mencari akun orang yang sudah menantangnya tapi nihil. Itu karena Archer sudah menghapus akun yang dia gunakan.
Kemarahannya berlipat ganda karena setelah diabaikan, sekarang akunnya diblokir dan dia tak bisa menemukan lagi jejak orang yang telah mempermainkan dirinya. Sungguh berani. Apakah orang itu adalah Aiden? Ataukah orang itu berhubungan dengan Aiden?
Bisa saja Aiden mengutus seseorang mengingat Merry yang telah kembali jadi tidak menutup kemungkinan Aiden pun kembali. Mungkin setelah mendengar apa yang telah dia lakukan terhadap adiknya, Aiden ingin menuntut balas dengan cara mengirimkan mata-mata untuk mengecoh dan setelah itu dia akan mengirim pembunuh bayaran untuk menghabisi dirinya.
Jika memang demikian maka dia harus berhati-hati karena kemungkinan besar akan ada yang lainnya. Mungkin hacker itu ditugaskan untuk memancing dirinya dan bodohnya dia benar-benar terpancing.
Sekarang dia harus waspada dan tak lagi mudah terpancing oleh siapa pun sebab mungkin yang kedua kali tidak akan memberikan keberuntungan padanya dan jika memang benar Aiden ingin menghancurkan dirinya maka dia pun tidak akan takut karena sejak awal yang salah adalah Aiden. Dia bahkan ingin membuat perhitungan dengannya karena dia telah mengkhianati kepercayaannya .
Pembunuh bayaran atau siapa pun, akan dia hadapi bahkan Aiden sekalipun, akan dia hadapi tapi bagaimana jika dia berhadapan dengan gadis yang telah dia nodai enam tahun yang lalu? Apakah dia akan mampu menghadapinya dan membunuhnya?
Alicia sudah berencana untuk membunuhnya hari ini karena dia sudah mendapatkan lokasi yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dia harap aksinya hari ini berhasil dan dia dapat membunuh Austin hanya dalam satu kali tembakan saja.
“Ingat selalu akan pesan Mommy, jangan meninggalkan adikmu dan jangan mempercayai orang asing yang tidak kalian kenal apalagi sampai mengikutinya. Apa kau mengerti, Archer?” Alicia memberi pesan pada putranya sebelum mereka pergi ke sekolah.
“Baik, Mom. Aku akan selalu menjaga Arabella, jadi Mommy tidak perlu khawatir.”
“Bagus dan ingat hal ini, jika terjadi sesuatu dengan Mommy atau Mommy tidak kembali, kalian harus segera pergi ke kantor polisi untuk meminta bantuan. Jangan mempercayai siapa pun selain polisi. Mengerti?”
“Baik, Mommy. Tapi memangnya Mommy mau pergi ke mana?”
“Tidak pergi ke mana-mana. Mommy hanya ingin kalian berjaga-jaga saja dan sebagai kakak kau tidak boleh melupakan pesan yang Mommy sampaikan untuk selalu menjaga adiknya dan selalu waspada.”
“Archer tidak akan melupakan nasehat yang selalu Mommy ucapkan dan Archer akan selalu menjaga Arabella.”
“Archer memang harus melakukannya sebagai seorang kakak.”
“Aku sudah siap, Mommy,” putrinya bergegas menghampiri karena dia sudah selesai.
“Bagus, segera bersiap-siap karena bus sekolahnya sudah mau datang.”
Archer dan Arabella segera mengambil bekal yang telah ibunya siapkan. Mereka tidak membutuhkan tas baru karena tas lama yang mereka miliki masih bisa digunakan begitu juga dengan sepatu. Mereka tidak berani meminta yang baru sebab mereka tahu kemampuan ibu mereka.
Hari pertama mereka sekolah di tempat baru tentu membuat mereka begitu bersemangat apalagi sudah banyak hal yang sangat ingin mereka pelajari.
Sangat kebetulan bus sekolah berhenti tidak jauh dari rumah mereka karena di sekitar rumah itu banyak anak-anak jadi kemungkinan besar Arabella dan Archer akan memiliki banyak teman.
Dulu mereka tinggal di tempat terpencil di mana Arabella dan Archer sulit menemukan sahabat di dekat rumah mereka. Ditambah ibunya yang tak mengizinkan Mereka pergi ke mana pun membuat mereka semakin terasing saja tapi kini mereka yakin jika mereka akan mendapatkan banyak teman.
“Kami pergi dulu, Mom,” ucap putra-putrinya yang pamit pergi karena bus sekolah sudah datang.
Alicia berdiri di depan pintu dan melambai ke arah mereka. Sekarang saatnya kembali memantau karena dia tidak boleh membuat kesalahan. Dia juga ingin mengirimkan beberapa lamaran pekerjaan di beberapa perusahaan besar karena dia sudah harus menemukan pekerjaan sebab kebutuhan terus berjalan.
CCTV yang diretas adalah CCTV yang berada di kantor Austin. Dia ingin melihat apakah Austin sudah datang atau belum. Dia tak boleh melakukan hal yang sia-sia yaitu datang ke tempat itu tanpa adanya keberadaan target.
Karena Austin belum terlihat jadi Alicia mengirimkan surat lamaran kerja terlebih dahulu. Semoga kali ini diterima karena dia sudah sangat membutuhkannya. Setelah mengirimkan surat lamaran Alicia kembali memantau dan beruntungnya target yang sedang dia incar akhirnya datang.
Sekarang saatnya bersiap-siap pergi untuk melancarkan aksinya yaitu membunuh Austin yang telah menodai dirinya dengan begitu keji sehingga dia harus mengalami kejadian buruk yang tak bisa dia lupakan untuk seumur hidupnya.
Austin datang untuk bertemu dengan anak buahnya sebab ada perintah yang hendak dia sampaikan.
Dia semakin curiga jika orang yang menantangnya itu adalah orang suruhan Aiden. Sebelum pria itu melakukan apa yang dia mau terlalu jauh, dia harus menemukan keberadaannya dan menangkapnya.
Dia sangat ingin tahu kebenarannya kenapa Aiden begitu berani membawa kekasihnya meski dia sudah sedikit mendengar alasannya tapi dia ingin mendengar secara langsung dari Aiden kenapa dia begitu berani mengkhianati dirinya.
Seorang anak buah sudah menunggu di dalam ruangannya dan dia adalah anak buah kemarin yang memberi laporan. Austin memanggilnya karena dia ingin mencari tahu apakah keberadaan Aiden sudah ditemukan atau belum.
“Apa ada informasi yang kau dapatkan mengenai Aiden?” tanyanya tanpa basa-basi karena dia tidak mau mendengar informasi yang lain.
“Aku sudah mencari tahu dari mana Nona Merry datang dan aku pun sudah mengutus beberapa orang pergi ke sana untuk mencari Aiden tapi sampai sekarang, belum ada informasi dari anak buahku.”
“Apakah tidak ada jejak sama sekali?”
“Tidak, Sir."
Austin tampak berpikir, apakah tebakannya salah?
"Maaf jika aku lancang. Bukankah lebih baik kita menginterogasi Nona Merry saja? Dia pergi dengan Aiden dan aku yakin dia tahu di mana Aiden berada. Dari pada kita mencari keberadaannya tanpa adanya informasi, aku rasa lebih baik kita menangkap Nona Merry lalu kita interogasi.”
“Baiklah. Aku akan menerima masukan darimu. Sejak kemarin ada yang menantangku jadi aku ingin kau dan beberapa anak buahmu berjaga-jaga karena bisa saja ada pembunuh bayaran yang mengincar dan aku curiga ini adalah ulah Aiden. Siapa pun yang kau temukan dan terlihat mencurigakan, tangkap lalu interogasi. Jika kau tak mendapatkan keterangan pasti maka habisi!”
“Baik, Sir. Apa ada yang kau inginkan lagi?”
“Tidak, Pergilah. Pantau segala situasi dan jangan lupa dengan perintahku!”
Anak buahnya mengangguk, tanda sebagai dia Mengerti. Austin melangkah menuju jendela setelah anak buahnya pergi. Dia yakin kecurigaannya tidaklah salah dan dia yakin jika memang Aiden yang telah mengutus Hacker itu untuk menguji dirinya.
Jangan katakan Aiden sudah berada di sekitarnya dan sedang merencanakan sebuah siasat untuk balas dendam tapi sayangnya bukan Aiden yang harus dia waspadai karena yang harus dia waspadai saat ini adalah Alicia.
Alicia sudah tak jauh darinya karena dia sedang menuju lokasi di mana dia akan meledakkan kepala Austin dengan satu kali tembakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
gia nasgia
jeng... jeng...
2024-09-05
0
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣Kᵝ⃟ᴸ𝙎𝙯𝙮⏤͟͟͞Rpotek
waduh bikin tegang semoga baik baik si bapak
2024-02-29
0
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀⃝🥀_𝐌𝐀𝐗ᴼᴺᴼᶠᶠ🍒⃞⃟🦅
dendam amarah hanya berlaku sementara mau pernah ada sejak kecil terus bersama saat dewasa menjadi musuh adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini
2024-02-27
0