Setelah 6 tahun pergi, akhirnya Alicia kembali ke Italia bersama dengan putra dan putrinya. Dia kembali secara diam-diam tentunya dengan penuh kewaspadaan karena dia khawatir dia tertangkap. Jangan sampai hal itu terjadi sebelum dia melakukan balas dendamnya.
Dia juga tidak mau pria itu melihat Archer dan Arabella. Dia tahu apa yang akan terjadi jika sampai pria itu melihat putra dan putrinya. Pria itu pasti akan mengambil Archer dan Arabella darinya dan tak mempedulikan perasaannya seperti yang pria itu lakukan 6 tahun.
Pesawat yang mereka tumpangi baru saja tiba. Archer dan Arabella tampak tidak sabar. Mereka sudah sangat ingin menjalani kehidupan mereka di kota itu karena mereka sudah bosan tinggal di tempat terpencil di mana mereka tidak bisa mengembangkan bakat dan kepintaran mereka.
“Apa kita akan tinggal di Roma, Mom?” tanya Archer pada ibunya.
“Aku ingin tinggal di Milan!” ucap Arabella.
“Di Milan tidak menyenangkan. Kita akan tinggal di Roma!”
“Aku tidak mau tinggal di Roma!” mereka justru berdebat.
“Jangan ribut, kita akan tinggal di Venesia. Roma atau Milan sama saja jadi jangan ribut!”
“Mommy, mommy berkata kami memiliki Uncle. Apa kita akan pulang ke rumah uncle?”
“Tidak, sudah Mommy katakan kita akan pulang ke rumah nenek. Dulu Mommy dan Uncle tinggal di sana. Semoga saja rumah itu masih layak huni dan tidak rusak karena sudah lama tidak ditinggali.”
"Kenapa Mommy bisa tinggal di kota kecil itu jika Mommy punya rumah di sini?" tanya putrinya.
"Benar, Mom. Kenapa Mommy tidak tinggal di sini saja. Kami pasti akan bersekolah di tempat yang bagus jika Mommy tinggal di sini," ucap putranya pula.
Alicia berusaha tersenyum, jika dia tidak lari malam itu entah bagaimana nasibnya sekarang. Apakah dia akan tetap menjadi budak naf*u dari pria itu ataukah dia sudah mati di tangan pria itu? Apa pun itu, dia sangat bersyukur dapat melarikan diri.
Nasib Aiden pun entah bagaimana karena selama enam tahun mereka tak lagi bertukar kabar tapi meski Aiden telah membuatnya mengalami nasib buruk, dia tetap berharap kakaknya masih hidup dan tak tertangkap oleh pria itu karena dia juga ingin memukul kakaknya.
“Mommy kenapa?” tanya putra dan putrinya karena Alicia diam saja.
“Tidak, tidak ada apa-apa. Kita akan tinggal di rumah nenek karena kita tidak ada tempat lagi untuk pulang!"
"Jika begitu jawab Mommy, kenapa Mommy tidak tinggal di kota ini sejak awal?" mereka masih penasaran akan hal itu.
"Mommy tinggal di sana karena pekerjaan. Kalian seharusnya tahu."
"Bagaimana dengan Daddy?" tanya putrinya.
"Arabella, sejak awal sudah Mommy katakan tidak ada Daddy karena dia sudah mati!"
"Tapi Mom?" putrinya masih ingin tahu.
"Cukup, Arabella. Jangan membuat Mommy marah!" Archer memegangi tangan adiknya dan menggeleng.
"Jangan lagi bertanya tentang Daddy kalian karena dia sudah mati, mengerti?" mengingat rupa pria itu saja sudah membuatnya sangat benci apalagi mengingat apa yang dia lakukan enam tahun yang lalu, dia semakin benci. Untuk itulah dia kembali, dia pastikan pria itu mati di tangannya.
“Mengerti, Mommy!” jawab Putra dan putrinya .
“Bagus. Ini adalah kota yang asing bagi kalian, di mana kalian tidak mengenal siapa pun jadi kalian harus waspada,” yang paling dia takutkan adalah putra dan putrinya bertemu dengan ayahnya tanpa sengaja.
Semoga saja hal itu tidak terjadi karena dia takut Archer dan Arabella dibawa pergi darinya tanpa sepengetahuan dirinya. Sumpah demi apa pun, jangan sampai pria itu menggunakan Archer dan Arabella untuk mengancam dirinya sehingga dia tidak punya pilihan selain menjadi budak na*su dari pria bejat itu.
Archer dan Arabella mengambil tas mereka karena sudah saatnya keluar dari pesawat. Alicia pun memakaikan topi juga masker pada putra-putrinya agar tak ada yang mengenali mereka. Dia juga menyamar karena dia juga harus waspada.
Alicia juga membawa Putra dan putrinya berbaur dengan keramaian karena dengan melakukan hal itu dia merasa lebih aman.
Sebuah rumah tua menjadi tujuan. Dari jauh rumah itu terlihat bagus tapi setelah didekati ternyata rumah itu mengalami beberapa kerusakan yang cukup parah. Plafon bagian depan sudah hampir roboh, pintu bahkan sudah sulit dibuka. Halaman ditumbuhi oleh rerumputan liar yang bisa dilihat jika rumah itu tidak dihuni lagi semenjak dia melarikan diri.
Melihat kondisi rumah yang begitu memprihatinkan membuat Alicia berpikir jika kakaknya tidak pernah lagi kembali dan jangan katakan jika kakaknya benar-benar sudah mati. Kunci yang dia sembunyikan di atas pintu saja masih berada di tempatnya.
“Apa kita akan tinggal di sini, Mom?’ tanya putrinya.
“Yes, kita akan tinggal di sini mulai sekarang.”
“Tapi rumahnya sudah jelek, Mommy. Apakah rumah ini masih bisa ditinggali?” putranya melihat keadaan di mana beberapa bagian memang sudah hancur bahkan atapnya sudah terlihat bocor.
“Kita tidak punya tempat tinggal lagi selain di sini jadi jangan mengeluh. Kita bersihkan dan rumah ini akan kembali terlihat bagus!”
“Tapi beberapa bagian sudah terlihat rusak, atapnya bahkan sudah bocor di mana-mana. Bagaimana jika nanti malam hujan? kita semua akan basah. Bagaimana jika kita cari rumah yang lainnya saja?”
“Mommy tidak memiliki banyak uang untuk sebuah rumah baru. Dari pada uang yang kita miliki untuk menyewa rumah lebih baik kita perbaiki rumah ini. Lebih baik tinggal di rumah sendiri walaupun jelek dari pada di rumah yang disewa karena ketika kita harus membayar dan Mommy tidak memiliki uang maka kita akan berada di dalam masalah bahkan kita bisa diusir oleh pemilik rumahnya. Jadi kita bersihkan saja dan setelah itu kita perbaiki beberapa kerusakan yang ada.”
"Baiklah, aku mau mencari kamar!" Archer berlari pergi setelah meletakkan tas yang dia bawa begitu juga dengan Arabella.
Alicia melihat dapur dan ruang tamu, memang kotor tapi bisa dibersihkan. Dia juga melihat kamarnya, barang-barang yang dia tinggali enam tahun yang lalu masih berada di tempatnya bahkan bajunya masih ada meski sudah usang.
Alicia keluar dari kamar, dia hendak melihat ruangan lain namun suara yang terdengar dari kamar Aiden membuatnya berlari ke kamar kakaknya.
"Aiden!" Alicia membuka pintu kamar karena dia mengira Aiden kembali tapi rupanya kamar itu kosong dan suara yang dia dengar dari plafon yang jatuh.
"Sial, kau masih hidup atau sudah mati?" Alicia melangkah masuk, semua barang-barang Aiden pun masih berada di tempatnya.
Mendadak dia ingin menangis, bayangan paling buruknya Aiden sudah mati di tangan pria kejam itu. Sungguh bodoh, entah apa yang Aiden pikirkan saat itu. Alicia duduk di ranjang, kamar itu pun begitu kotor.
"Kau sungguh bodoh, Aiden. Entah apa yang kau pikirkan tapi jika kau memang mati di tangan pria itu, aku akan menuntut balas kematianmu!" kedua tangan dicengkeram dengan erat, dendam membara di dalam hatinya.
Setelah memperbaiki rumah itu dan melakukan beberapa hal, dia akan mulai mencari tahu siapa pria yang telah menodai dirinya dan setelah itu, dia akan mendatangi pria itu dan membunuhnya. Selama pria itu belum mati di tangannya maka dia tidak akan berhenti sampai dendamnya terbalas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
rumah ga ditmpatin 6 tahun udah rusak mngkin... gmna bersihinnya ituu
2024-07-03
0
LENY
Rumah ditinggal 1 bln aja sdh kotor vanget aplg 6 thn ☹
2024-05-11
0
Deè ~ 16 🌸
rumah udah ditinggal selama 6 tahun pasti kayak apaa itu.. kotor sangat dan rusak pastinya
2024-04-05
3