Hari Pembalasan Dendam

Alicia sudah berada di sebuah bangunan kosong yang tak jauh dari kantor Austin. Dia memilih tempat itu tidak saja karena strategis tapi karena tak ada yang menggunakannya. Dengan demikian dia bisa keluar masuk dengan leluasa sehingga tak ada yang mencurigai dirinya.

Sebuah tas berisi senjata api juga beberapa perlengkapan lain di bawa di punggung. Hari ini adalah hari pembalasan dendamnya dan dia sangat yakin jika dia bisa meledakkan kepala Austin untuk melampiaskan dendamnya pada pria itu.

Kejadian tak menyenangkan yang dialami 6 tahun yang lalu, harus Austin bayar hari ini juga. Latihannya selama 5 tahun pun, setelah kedua anaknya lahir, tak boleh sia-sia.

Alicia naik ke lantai atas dari bangunan gedung kosong itu. Dia sudah melihat dari CCTV Dan sudah mendapatkan posisi yang tepat dan sejajar dengan ruangan Austin. Segala sesuatunya sudah dia rencanakan dengan matang oleh sebab itu dia memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi jika dia akan berhasil.

Austin yang tak tahu jika dia sedang diincar, sibuk dengan pekerjaannya. Dia sangat terlihat jelas dari jendela yang ada di ruangannya dan saat ini Alicia sudah berada di posisinya.

Senjata api laras panjang pun dikeluarkan dan untuk sesaat dia perlu merakitnya namun setelah itu, Alicia pun mengambil posisi, bersiap untuk menembak. Dari teropong senjata api terlihat jelas rupa Austin.

Itulah pria yang telah memperkosanya 6 tahun yang lalu. Yang telah memberikan kenangan paling buruk di dalam hidupnya dan sampai sekarang dia tak bisa melupakannya sama sekali bahkan dia takut dan trauma saat mengingat kejadian buruk itu.

“Hari ini, kau harus mati karena kau harus membayar apa yang telah kau lakukan padaku dulu!” ucap Alicia yang dipenuhi dengan dendam.

Dendam begitu membara di dalam hati. Kedua tangannya pun gemetar bahkan napasnya memburu akibat emosi yang meluap. Alicia memejamkan mata untuk sesaat dan menenangkan diri. Dia tidak boleh terbawa oleh emosi karena dia tidak boleh gagal.

Setelah keadaannya lebih membaik, Alicia kembali mengintip dari balik ke teropong untuk melihat targetnya. Austin duduk di tempat dan masih terlihat sibuk. Alicia pun sudah siap untuk menembak karena target benar-benar tak menyadari namun tiba-tiba saja Austin berpaling melihat ke arah jendela dan hal itu membuat  tangan Alicia gemetar.

Bukan karena dia sudah ketahuan tapi tiba-tiba saja dia teringat dengan putra dan putrinya sebab tak bisa dipungkiri wajah mereka yang mirip dengan ayah mereka. Tiba-tiba dia merasa tidak sanggup karena dia seperti ingin membunuh anaknya sendiri.

“Sial!” Alicia mengumpat karena dia jadi bimbang dan ragu padahal target sudah berada di depan mata. Cukup menekan pelatuk senjata api maka kepala pria itu akan meledak. Seharusnya Austin tidak berpaling karena dengan begitu dia bisa membunuh Austin tanpa merasa bimbang seperti ini.

Alicia menenangkan diri untuk sejenak. Dia juga memantapkan hatinya untuk tidak ragu lagi karena ini adalah kesempatan dan jika dia gagal hari ini kemungkinan besar dia tidak akan bisa membunuh Austin sebab pria itu pasti akan semakin waspada.

Alicia pun kembali mengintip dari teropong sambil menenangkan hati dan pikirannya agar dia tidak ragu namun sayangnya ketika dia sudah mendapatkan keyakinan untuk membunuh Austin, pria itu beranjak lalu melangkah pergi.

Lagi-lagi Alicia mengumpat karena dia merasa kesempatannya hilang tapi dia berharap Austin kembali ke tempat duduknya dan kali ini dia tidak boleh ragu.

Austin beranjak karena ibunya dan kedatangan ibunya menyelamatkan Austin dari peluru senjata api milik Alicia untuk sesaat. Kedatangan ibunya tentu saja bukan tanpa alasan. Ibunya masih penasaran dengan kedua anak kembar yang dia lihat di pusat perbelanjaan dan hari ini dia  berniat mengajak Austin pergi karena bisa saja mereka bertemu kembali dengan kedua anak itu.

“Aku sedang sibuk, Mom. Kau datang tanpa memberi tahu aku, bagaimana jika besok saja?” pinta Austin pada ibunya.

“Tidak bisa, Austin. Mommy ingin kita pergi denganmu sekarang juga!” ucap ibunya yang tak menerima penolakan putranya.

“Tapi aku sedang sibuk dan Mommy bisa melihatnya, pekerjaanku begitu banyak.”

“Tinggalkan saja pekerjaan itu, perintahkan orang lain mengerjakannya. Hari ini kau harus pergi dengan Mommy karena bisa saja kita berdua bertemu dengan kedua anak itu.”

“Mom, sudah aku katakan Mommy salah melihat. mereka tidak ada, jadi tidak perlu dicari lagi!”

“Jangan sembarangan bicara. Meski mataku Ini rabun tapi aku tidak buta dan aku sangat yakin jika mereka berdua itu ada. Oleh sebab itu ikut dengan mommy. Mungkin saja hari ini keberuntungan berpihak pada kita sehingga kita dapat bertemu dengan mereka berdua.”

“Ck, kota ini sangat besar, Mom. Apakah ada keberuntungan seperti ini?”

“Tentu saja ada. Tidak ada yang mustahil jadi sekarang tinggalkan pekerjaanmu dan pergi dengan Mommy. Temani Mommy makan siang dan belanja, mungkin kita bisa bertemu dengan mereka di restoran atau di pusat perbelanjaan.”

Austin hanya menggeleng karena ibunya terlihat begitu berambisi untuk menemukan kedua anak yang tak ada. Sepertinya mau tidak mau dia harus menuruti ibunya karena dia tahu ibunya tak akan berhenti sampai dia pergi mengikutinya.

“Baiklah, tapi tunggu sebentar. Ada hal penting yang harus aku bereskan dan setelah itu aku akan ikut dengan Mommy.”

“Bagus, segera selesaikan dan setelah itu kita pergi. Mommy akan menunggu tapi jangan terlalu lama!”

“Aku tahu!” Austin kembali ke tempat duduknya. Dia masih belum sadar jika dia sedang ditunggu dan diincar dan begitu Austin sudah kembali ke tempat cucuknya, kali ini tanpa ragu lagi Alicia langsung menembakkan senjata api Laras panjangnya.

Peluru berbentuk lancip melesat dengan cepat menuju ke arah Austin. Alicia memantau dari teropong untuk melihat apakah peluru yang dia tembakan mengenai targetnya atau tidak.

Dia bahkan menahan nafas dan terlihat begitu tak sabar peluru itu memecahkan kepala Austin. Peluru berkecepatan tinggi melesat ke dalam setelah menembus kaca jendela. Alicia sudah sangat yakin tapi tiba-tiba saja Austin mendorong kursinya ke belakang sehingga peluru yang seharusnya meledakkan kepalanya justru melesat tepat di depan matanya.

Austin terkejut melihat peluru yang lewat dan peluru itu menghantam vas bunga yang ada di sisi ruangan. Ibunya sampai berteriak karena terkejut. Austin pun berteriak, meminta ibunya untuk menunduk karena khawatir ada peluru susulan.

Austin langsung berlari ke arah jendela untuk melihat siapa yang telah begitu berani menembaknya secara diam-diam. Beberapa bangunan menjadi target dari pandangan matanya. Dia yakin pelakunya ada di sekitar situ.

Alicia sangat kesal karena dia sudah gagal namun dia kembali mengintai target dari teropong karena dia akan kembali menembak apalagi targetnya sudah berdiri di depan jendela dan kali ini dia bisa mengenainya dengan tepat namun sinar matahari mengenai teropong yang ada di senjata apinya sehingga tampak berkilau dan karena hal itu Austin jadi mengetahui keberadaannya.

Pelatuk senjata api sudah akan ditekan ketika target sudah terkunci namun Alicia terkejut sebab Austin sudah melihat ke arahnya. Celaka, Alicia menelan ludah karena dia merasa seolah-olah Austin sudah tahu jika dialah yang menembak.

Situasi semakin sulit baginya karena Austin tiba-tiba berlari pergi dan memerintahkan anak buahnya untuk menangkap pelaku yang ada di bangunan kosong dan itu bukan hal baik bagi Alicia.

Terpopuler

Comments

🕊Kᵝ⃟ᴸMak buaya⏤͟͟͞RZy.ೃ

🕊Kᵝ⃟ᴸMak buaya⏤͟͟͞RZy.ೃ

hadeh malah ketahuan, run lari yg cepet Alicia 🥴

2024-02-29

0

🐊⃝⃟ ⃟🍒 ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ

🐊⃝⃟ ⃟🍒 ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ

bisa²@ alic nekat tanpa matang rencananya dulu baru lakukan dengan pas ini malah setengah matang seperti telur 🥚mendadak meledak kalau setengah matang

2024-02-27

0

⏤͟͟͞RKᵝ⃟ᴸMak buaya 🐊ҽɾҽɳ ⸙ᵍᵏ💞

⏤͟͟͞RKᵝ⃟ᴸMak buaya 🐊ҽɾҽɳ ⸙ᵍᵏ💞

lah udah tau gagal percobaan pertama mestinya tunda dulu sampai besok nya biar ga ketahuan. Alicia terlalu ambisi sampai ceroboh gitu 🙈

2024-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 One Night Mistake
2 Melarikan Diri
3 Memutuskan Kembali Untuk Balas Dendam
4 Kembali
5 Siapa Kedua Anak Itu?
6 Salah Lihat
7 Melawan Anak Sendiri
8 Surat Tantangan
9 Dipermainkan Oleh Putra Sendiri
10 Curiga
11 Hari Pembalasan Dendam
12 Aku Adalah Mimpi Burukmu
13 Masih Beruntung
14 Selalu Berbohong
15 Percayalah Padaku
16 Mencari Sekutu
17 Langkah Awal
18 Dia Datang
19 Pertemuan
20 Terjalinnya Kerja Sama
21 Buktikan Padaku!
22 Kriteria Ayah Yang Diinginkan
23 Apa Yang Mau Kau Perbaiki?
24 Anak-anak Yang Ketakutan
25 Tidak Diterima Lagi
26 Tak Sudi Mendengarkan
27 Mereka Benar-benar Ada
28 Aku Ayah Kalian
29 Tak Ada Yang Perlu Dijelaskan
30 Ditolak Mentah-mentah
31 Antara Dendam Dan Anak-anak
32 Pantas Mendapat Hukuman
33 Pantas Dibenci
34 Lakukan Seperti Perjanjian
35 Apa Kau Tidak Mau Melakukannya?
36 Bukan Urusanmu
37 Kami Tidak Butuh
38 Jangan Sentuh Aku!
39 Hinaan Dari Kakek
40 Kita Hanya Anak-anak
41 Kalian Boleh Menerimanya
42 Ikuti Saja Permainannya
43 Jangan Lakukan
44 Percayalah
45 Tidak Bodoh
46 Balasan Dari Archer Dan Arabella
47 Bermain Di Dalam Bahaya
48 Membuat Kesepakatan
49 Apa Kau Sudah Membunuhnya?
50 Hidup Dalam Pelarian
51 Sebuah Rahasia Besar
52 Tidak Akan Mencegah
53 Tertangkap
54 Harga Diri Yang Dipertaruhkan
55 Sudah Menemukannya
56 Pertemuan
57 Bukan Keinginanku
58 Maafkan Aku
59 Penyebab Masalah Yang Terjadi
60 Menagih Janji
61 Pencuri Cookies
62 Kerja Sama Ayah Dan Anak
63 Harus Terbiasa
64 Meski Hanya Satu Kali
65 Kesempatan Terakhir Merry
66 Akan Berdamai
67 Mulailah Percaya
68 Sifat Buruk Yang Mulai Terlihat
69 Kembalikan Padaku
70 Tidak Menginginkannya
71 Dia Adalah Milikmu
72 Belum Menjadi Sebuah Keluarga
73 Diskusi
74 Perasaan Iri
75 Rasa Sesal
76 Keputusan Yang Tiba-tiba
77 Apa Kau Sudah Memikirkannya?
78 Jadilah Anak Baik
79 Lupakan Saja
80 Balasan Yang Sepadan
81 Tidak Akan Menghindar
82 Berapa Yang Kau Inginkan?
83 Akan Diselesaikan
84 Ada Yang Mengikuti
85 Masuk Ke Dalam Jebakan
86 Perjalanan Yang Berakhir
87 Kesempatan
88 Takut Berubah Pikiran
89 Ending
Episodes

Updated 89 Episodes

1
One Night Mistake
2
Melarikan Diri
3
Memutuskan Kembali Untuk Balas Dendam
4
Kembali
5
Siapa Kedua Anak Itu?
6
Salah Lihat
7
Melawan Anak Sendiri
8
Surat Tantangan
9
Dipermainkan Oleh Putra Sendiri
10
Curiga
11
Hari Pembalasan Dendam
12
Aku Adalah Mimpi Burukmu
13
Masih Beruntung
14
Selalu Berbohong
15
Percayalah Padaku
16
Mencari Sekutu
17
Langkah Awal
18
Dia Datang
19
Pertemuan
20
Terjalinnya Kerja Sama
21
Buktikan Padaku!
22
Kriteria Ayah Yang Diinginkan
23
Apa Yang Mau Kau Perbaiki?
24
Anak-anak Yang Ketakutan
25
Tidak Diterima Lagi
26
Tak Sudi Mendengarkan
27
Mereka Benar-benar Ada
28
Aku Ayah Kalian
29
Tak Ada Yang Perlu Dijelaskan
30
Ditolak Mentah-mentah
31
Antara Dendam Dan Anak-anak
32
Pantas Mendapat Hukuman
33
Pantas Dibenci
34
Lakukan Seperti Perjanjian
35
Apa Kau Tidak Mau Melakukannya?
36
Bukan Urusanmu
37
Kami Tidak Butuh
38
Jangan Sentuh Aku!
39
Hinaan Dari Kakek
40
Kita Hanya Anak-anak
41
Kalian Boleh Menerimanya
42
Ikuti Saja Permainannya
43
Jangan Lakukan
44
Percayalah
45
Tidak Bodoh
46
Balasan Dari Archer Dan Arabella
47
Bermain Di Dalam Bahaya
48
Membuat Kesepakatan
49
Apa Kau Sudah Membunuhnya?
50
Hidup Dalam Pelarian
51
Sebuah Rahasia Besar
52
Tidak Akan Mencegah
53
Tertangkap
54
Harga Diri Yang Dipertaruhkan
55
Sudah Menemukannya
56
Pertemuan
57
Bukan Keinginanku
58
Maafkan Aku
59
Penyebab Masalah Yang Terjadi
60
Menagih Janji
61
Pencuri Cookies
62
Kerja Sama Ayah Dan Anak
63
Harus Terbiasa
64
Meski Hanya Satu Kali
65
Kesempatan Terakhir Merry
66
Akan Berdamai
67
Mulailah Percaya
68
Sifat Buruk Yang Mulai Terlihat
69
Kembalikan Padaku
70
Tidak Menginginkannya
71
Dia Adalah Milikmu
72
Belum Menjadi Sebuah Keluarga
73
Diskusi
74
Perasaan Iri
75
Rasa Sesal
76
Keputusan Yang Tiba-tiba
77
Apa Kau Sudah Memikirkannya?
78
Jadilah Anak Baik
79
Lupakan Saja
80
Balasan Yang Sepadan
81
Tidak Akan Menghindar
82
Berapa Yang Kau Inginkan?
83
Akan Diselesaikan
84
Ada Yang Mengikuti
85
Masuk Ke Dalam Jebakan
86
Perjalanan Yang Berakhir
87
Kesempatan
88
Takut Berubah Pikiran
89
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!