Melawan Anak Sendiri

Begitu kembali ke rumahnya, Austin langsung bergegas masuk ke dalam sebuah ruangan di mana dia selalu bekerja jika pulang ke rumah kedua orang tuanya.  Austin melangkah menuju meja di mana dua perangkat komputer berada di sana.

Jas yang dipakai pun dilepaskan dan setelah itu Austin menyalakan komputernya. Yang ingin dia lakukan adalah mengecek CCTV di pusat perbelanjaan karena selama perjalanan pulang, ibunya berkata jika dia sangat yakin dengan apa yang dia lihat.

Jika memang apa yang ibunya katakan adalah benar, maka dia akan menemukan jejak kedua anak itu dan dia yakin dapat menemukan keberadaan mereka setelah mengecek CCTV. Entah kenapa dia sangat berharap jika ibunya memang tidak salah melihat karena jika dia bisa menemukan kedua anak itu berarti dia bisa menemukan Alicia.

Kesalahan fatal yang dia lakukan enam tahun yang lalu, harus dia perbaiki. Dia tahu memang tidak mudah karena kejahatan yang dia lakukan begitu fatal tapi dia akan tetap berusaha. Lagi pula salahkan Aiden yang membawa kekasihnya tanpa sepengetahuan dirinya.

CCTV di pusat perbelanjaan sudah diretas. Austin melihat di mana ibunya berbelanja. Dia memantau ibunya dengan serius sampai ibunya keluar dari sebuah toko dan setelah itu ibunya tiba-tiba menghentikan langkah seperti melihat sesuatu.

Pada saat itulah, Austin menghentikan rekaman karena dia ingin melihat apa yang ibunya lihat. Ekspresi ibunya terlihat terkejut, Austin melihat rekaman di sekitar ibunya berada namun tiba-tiba saja rekaman yang dia periksa bergoyang seperti ada yang mengacaukan rekaman itu namun tidak lama rekaman itu kembali terlihat normal.

Aneh, Austin mulai terlihat serius sekarang karena dia merasa ada yang sedang mengganggu CCTV dan memang saat itu Archer sedang mengacaukannya untuk menghilangkan jejak keberadaan mereka di pusat perbelanjaan itu sesuai dengan permintaan ibunya.

Austin menyadari adanya kejanggalan, dia mulai kesal karena ada yang mengganggunya untuk mencari jejak.

“Kurang ajar, siapa kau yang sedang menantang aku?” Austin mulai serius untuk mencari tahu siapa yang sedang mengganggu dirinya.

“Wah,” Archer terlihat bersemangat karena untuk pertama kali ada yang menantang dirinya.

Kini ayah dan anak itu mulai mengadu kemampuan dalam hal retas meretas dan tidak membutuhkan waktu lama mereka berdua sudah terhubung ke dalam sebuah percakapan.

“Siapa kau?” Austin mengirimkan pertanyaan itu untuk putranya sendiri yang tak dia sadari.

Archer menggunakan nama samaran sehingga Austin tidak mengenal dirinya. Austin bahkan mengira jika yang sedang dihadapi saat ini adalah seorang hacker yang berbahaya tanpa tahu jika yang dihadapi saat ini hanya anak usia 5 tahun saja.

“Siapa pun aku, itu tidak penting dan kau pasti orang yang telah membajak pusat perbelanjaan!” begitu mendapat pesan itu, Austin menegakkan duduknya. Bagus, dari mana orang itu bisa tahu dan apa tujuannya mengacaukan CCTV di pusat perbelanjaan sehingga dia tidak bisa mendapatkan rekaman aslinya lagi?

“Apa maumu, katakan! Aku rasa kita tidak saling bermusuhan jadi katakan apa maumu?” Entah kenapa dia justru curiga jika yang sedang dihadapi saat ini adalah anak buah dari musuh yang sangat dia benci.

“Archer, waktunya makan?” terdengar suara teriakan ibunya saat Archer hendak membalas pesan dari Austin.

“Aku adalah mimpi burukmu mulai sekarang!” Archer menuliskan pesan itu sebelum dia mengakhiri percakapan mereka berdua.

“Jangan bercanda, apa kau tidak tahu siapa yang sedang kau hadapi?” Austin pun mengirimkan balasan namun kali ini tidak ada balasan lagi dari Archer.

Austin menunggu cukup lama namun dia ditinggalkan begitu saja oleh putranya sendiri untuk makan. Amarah mulai memenuhi hati, Austin mengirimkan banyak pesan penuh tantangan untuk Archer namun tak ada satupun pesan yang dia kirimkan dibalas oleh Archer.

“Kurang ajar, awas kau nanti!” teriak Austin penuh emosi karena dia baru saja diabaikan oleh seseorang yang tidak dia kenal sama sekali.

Meja bahkan dipukul dengan keras untuk melampiaskan amarah di hati. Awas saja, dia akan mencari tahu siapa yang baru saja menantangnya dan ketika dia tahu maka dia tidak akan melepaskan siapa pun orang itu.

Merasa tak dihiraukan lagi membuat Austin memutuskan untuk keluar. Austin hendak melangkah menuju kamarnya namun langkahnya terhenti saat ayahnya memanggil.

“Aku ingin berbicara sebentar denganmu, Austin!” tentunya yang hendak dibicarakan adalah dua anak kecil yang dilihat oleh Liora.

“Aku tidak ingin membahas apa pun karena suasana hatiku sedang buruk!”

“Jangan menghindar. Sekarang katakan siapa dua anak kecil yang dilihat oleh ibumu dan katakan wanita mana yang telah melahirkan anakmu secara diam-diam?” tanya ayahnya dengan sedikit berteriak.

“Wanita mana? Kalian tahu aku tak menjalin hubungan dengan wanita mana pun lagi setelah Merry menghianati aku dan sekarang kau bertanya padaku akan pertanyaan yang sudah jelas-jelas jawabannya ini?” meski hanya satu wanita yang terakhir tidur dengannya tapi dia harus memastikan  terlebih dahulu apakah benar Alicia melahirkan anaknya atau tidak karena dia tidak mau memberikan informasi yang salah sehingga membuat kesalahpahaman semakin terjadi.

“Lalu bagaimana kau menjelaskan akan keberadaan dua  anak kecil yang ibumu lihat? Apa kau ingin mengatakan jika ibumu baru saja melihat hantu?”

“Aku sedang memastikan hal ini karena aku rasa Mommy hanya salah melihat saja jadi biarkan aku memeriksanya dan jika yang Mommy lihat adalah benar, maka aku akan mencari kedua anak itu lalu membawanya pulang!”

“Bagus, kau memang harus melakukannya tapi ingat, bawa anaknya saja tidak dengan ibunya!” ucap ayahnya.

“Apa maksudmu berkata demikian? Kau hanya ingin anaknya tapi kau tidak menginginkan ibunya, mana mungkin ibunya mau menyerahkan anaknya padamu. Apa kau pikir perbuatan yang kau lakukan ini terpuji?” ucap ibu Austin yang tak senang mendengar perkataan suaminya.

“Tentu saja kita tidak bisa sembarangan menerima seseorang  menjadi bagian dari keluarga kita jadi cukup bawa anaknya saja dan berikan uang yang cukup untuk ibunya!”

“Jangan keterlaluan. Kau ingin memisahkan seorang anak dari ibunya jadi aku tidak setuju!” kedua orang tuanya justru berdebat karena hal itu.

“Cukup, tidak perlu berdebat. Aku sedang memastikan hal ini dan jika benar kedua anak yang Mommy lihat itu ada maka tidak saja membawa mereka tapi aku juga akan membawa ibunya serta. Tidak ada yang boleh membantah keputusanku ini!”

“Tapi, Austin?”

“Cukup, Dad. Jika memang mereka nyata maka kehadiran mereka adalah kesalahanku jadi aku harus membawa mereka semua untuk menebus semua kesalahan yang aku lakukan!” setelah berkata seperti itu Austin kembali melangkah menuju kamarnya.

Entah tebakannya benar atau tidak mengenai Alicia namun dia akan tetap mencari  Keberadaan Alicia juga mencari tahu keberadaan dua anak kecil yang dilihat oleh ibunya.

Setelah berada di dalam kamar, Austin memeriksa pesan yang dia kirimkan pada orang yang baru saja mengaku sebagai mimpi buruknya namun sayangnya pesan yang dia kirimkan tak dianggap sama sekali dan hal itu benar-benar membuatnya kesal.

Terpopuler

Comments

ᗩGEᑎᑕY🍀🌜︎Uʅαɳ RҽɱႦυʅαɳ🌛

ᗩGEᑎᑕY🍀🌜︎Uʅαɳ RҽɱႦυʅαɳ🌛

wkwkwk 🤣 emang enak di cuekin sama anak sendiri /Joyful//Joyful/

2024-04-17

1

ᗩGEᑎᑕY🍀🌜︎Uʅαɳ RҽɱႦυʅαɳ🌛

ᗩGEᑎᑕY🍀🌜︎Uʅαɳ RҽɱႦυʅαɳ🌛

emang enak 🤣🤣
tantang aja tuh anak mu siapa yang paling hebat 😂😂

2024-04-17

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Ayo saatnya perang antara ayah dan anak di dunia maya..

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 One Night Mistake
2 Melarikan Diri
3 Memutuskan Kembali Untuk Balas Dendam
4 Kembali
5 Siapa Kedua Anak Itu?
6 Salah Lihat
7 Melawan Anak Sendiri
8 Surat Tantangan
9 Dipermainkan Oleh Putra Sendiri
10 Curiga
11 Hari Pembalasan Dendam
12 Aku Adalah Mimpi Burukmu
13 Masih Beruntung
14 Selalu Berbohong
15 Percayalah Padaku
16 Mencari Sekutu
17 Langkah Awal
18 Dia Datang
19 Pertemuan
20 Terjalinnya Kerja Sama
21 Buktikan Padaku!
22 Kriteria Ayah Yang Diinginkan
23 Apa Yang Mau Kau Perbaiki?
24 Anak-anak Yang Ketakutan
25 Tidak Diterima Lagi
26 Tak Sudi Mendengarkan
27 Mereka Benar-benar Ada
28 Aku Ayah Kalian
29 Tak Ada Yang Perlu Dijelaskan
30 Ditolak Mentah-mentah
31 Antara Dendam Dan Anak-anak
32 Pantas Mendapat Hukuman
33 Pantas Dibenci
34 Lakukan Seperti Perjanjian
35 Apa Kau Tidak Mau Melakukannya?
36 Bukan Urusanmu
37 Kami Tidak Butuh
38 Jangan Sentuh Aku!
39 Hinaan Dari Kakek
40 Kita Hanya Anak-anak
41 Kalian Boleh Menerimanya
42 Ikuti Saja Permainannya
43 Jangan Lakukan
44 Percayalah
45 Tidak Bodoh
46 Balasan Dari Archer Dan Arabella
47 Bermain Di Dalam Bahaya
48 Membuat Kesepakatan
49 Apa Kau Sudah Membunuhnya?
50 Hidup Dalam Pelarian
51 Sebuah Rahasia Besar
52 Tidak Akan Mencegah
53 Tertangkap
54 Harga Diri Yang Dipertaruhkan
55 Sudah Menemukannya
56 Pertemuan
57 Bukan Keinginanku
58 Maafkan Aku
59 Penyebab Masalah Yang Terjadi
60 Menagih Janji
61 Pencuri Cookies
62 Kerja Sama Ayah Dan Anak
63 Harus Terbiasa
64 Meski Hanya Satu Kali
65 Kesempatan Terakhir Merry
66 Akan Berdamai
67 Mulailah Percaya
68 Sifat Buruk Yang Mulai Terlihat
69 Kembalikan Padaku
70 Tidak Menginginkannya
71 Dia Adalah Milikmu
72 Belum Menjadi Sebuah Keluarga
73 Diskusi
74 Perasaan Iri
75 Rasa Sesal
76 Keputusan Yang Tiba-tiba
77 Apa Kau Sudah Memikirkannya?
78 Jadilah Anak Baik
79 Lupakan Saja
80 Balasan Yang Sepadan
81 Tidak Akan Menghindar
82 Berapa Yang Kau Inginkan?
83 Akan Diselesaikan
84 Ada Yang Mengikuti
85 Masuk Ke Dalam Jebakan
86 Perjalanan Yang Berakhir
87 Kesempatan
88 Takut Berubah Pikiran
89 Ending
Episodes

Updated 89 Episodes

1
One Night Mistake
2
Melarikan Diri
3
Memutuskan Kembali Untuk Balas Dendam
4
Kembali
5
Siapa Kedua Anak Itu?
6
Salah Lihat
7
Melawan Anak Sendiri
8
Surat Tantangan
9
Dipermainkan Oleh Putra Sendiri
10
Curiga
11
Hari Pembalasan Dendam
12
Aku Adalah Mimpi Burukmu
13
Masih Beruntung
14
Selalu Berbohong
15
Percayalah Padaku
16
Mencari Sekutu
17
Langkah Awal
18
Dia Datang
19
Pertemuan
20
Terjalinnya Kerja Sama
21
Buktikan Padaku!
22
Kriteria Ayah Yang Diinginkan
23
Apa Yang Mau Kau Perbaiki?
24
Anak-anak Yang Ketakutan
25
Tidak Diterima Lagi
26
Tak Sudi Mendengarkan
27
Mereka Benar-benar Ada
28
Aku Ayah Kalian
29
Tak Ada Yang Perlu Dijelaskan
30
Ditolak Mentah-mentah
31
Antara Dendam Dan Anak-anak
32
Pantas Mendapat Hukuman
33
Pantas Dibenci
34
Lakukan Seperti Perjanjian
35
Apa Kau Tidak Mau Melakukannya?
36
Bukan Urusanmu
37
Kami Tidak Butuh
38
Jangan Sentuh Aku!
39
Hinaan Dari Kakek
40
Kita Hanya Anak-anak
41
Kalian Boleh Menerimanya
42
Ikuti Saja Permainannya
43
Jangan Lakukan
44
Percayalah
45
Tidak Bodoh
46
Balasan Dari Archer Dan Arabella
47
Bermain Di Dalam Bahaya
48
Membuat Kesepakatan
49
Apa Kau Sudah Membunuhnya?
50
Hidup Dalam Pelarian
51
Sebuah Rahasia Besar
52
Tidak Akan Mencegah
53
Tertangkap
54
Harga Diri Yang Dipertaruhkan
55
Sudah Menemukannya
56
Pertemuan
57
Bukan Keinginanku
58
Maafkan Aku
59
Penyebab Masalah Yang Terjadi
60
Menagih Janji
61
Pencuri Cookies
62
Kerja Sama Ayah Dan Anak
63
Harus Terbiasa
64
Meski Hanya Satu Kali
65
Kesempatan Terakhir Merry
66
Akan Berdamai
67
Mulailah Percaya
68
Sifat Buruk Yang Mulai Terlihat
69
Kembalikan Padaku
70
Tidak Menginginkannya
71
Dia Adalah Milikmu
72
Belum Menjadi Sebuah Keluarga
73
Diskusi
74
Perasaan Iri
75
Rasa Sesal
76
Keputusan Yang Tiba-tiba
77
Apa Kau Sudah Memikirkannya?
78
Jadilah Anak Baik
79
Lupakan Saja
80
Balasan Yang Sepadan
81
Tidak Akan Menghindar
82
Berapa Yang Kau Inginkan?
83
Akan Diselesaikan
84
Ada Yang Mengikuti
85
Masuk Ke Dalam Jebakan
86
Perjalanan Yang Berakhir
87
Kesempatan
88
Takut Berubah Pikiran
89
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!