Uang memang bisa melakukan apa saja karena pusat perbelanjaan itu benar-benar ditutup secara total. Untuk beberapa saat tidak ada yang bisa masuk juga tidak ada yang bisa keluar.
Pengaruh keluarganya yang cukup besar juga mempermudah segalanya. Setelah mendapat kabar dari ibunya jika dia melihat dua anak yang begitu mirip dengannya, tentu saja Austin segera bergegas.
Memang semenjak kekasihnya dibawa pergi oleh Aiden, dia tak pernah lagi menjalin hubungan dengan siapa pun lagi karena tidak mau kecewa untuk yang kedua kali. Dia juga tidak pernah tidur dengan siapa pun kecuali Alicia yang telah dia perkosa.
Enam tahun dia mencari Alicia untuk menebus sebuah kesalahan yang dia lakukan tapi keberadaan dirinya sulit untuk ditemukan. Dia mengira Alicia sudah mati karena Aiden pun tidak dia temukan sama sekali. Mungkin mereka sudah melarikan diri entah ke mana tapi dia tetap tidak menemukan keberadaan Alicia dan Aiden.
Hari ini setelah mendengar perkataan ibunya, dia menyadari sesuatu dan dia menebak jika kedua anak yang dilihat oleh ibunya mungkin saja anak yang dilahirkan oleh Alicia karena pada malam itu dia memang tidak memakai pengaman apa pun.
Austin sudah datang, dia pun sudah ditunggu oleh para anak buahnya. Ibunya masih berada di tempat itu untuk menunggu Austin.
“Kenapa kau begitu lama, Austin?” ibunya terlihat kesal sebab dia sudah menunggu putranya cukup lama.
“Mana kedua anak yang Mommy lihat?" Austin tak mau berbasa-basi lagi karena dia begitu penasaran.
"Anak buahmu sedang mencari mereka!"
"Apa Maksud perkataan Mommy? Bukankah aku sudah meminta tempat ini segera ditutup?"
"Kedua anak itu begitu lincah, Austin. Mereka berlari dengan cepat dan berbaur dengan kerumunan sehingga Mommy kehilangan jejak."
"Mereka pasti masih ada di tempat ini, semuanya segera bergerak!" perintah Austin pada anak buah yang mengikuti dirinya.
"Katakan padaku, Mom? Bagaimana ciri-ciri mereka?" sungguh dia sangat penasaran dan ingin tahu dan dia harap, tebakannya tidaklah salah karena dengan demikian, Alicia terikat dengannya dan dia memiliki kesempatan besar untuk memperbaiki semuanya.
"Wajah mereka begitu mirip denganmu dan aku tidak mungkin salah melihat meski aku tidak memakai kaca mata."
"Apa? Jadi Mommy melihat mereka tanpa kaca mata?"
"Mommy lupa bawa kaca mata tapi Mommy yakin tidak salah," ucap ibunya.
"Astaga, Mom!" Austin mengusap dahi, jangan katakan ibunya salah melihat.
"Apa kau melihatnya?" Austin bertanya pada asisten yang mengikuti ibunya.
"Aku tidak melihat rupa mereka, Tuan Muda. Memang Nyonya menunjuk pada anak laki-laki dan perempuan tapi mereka berdua memakai masker wajah."
"Tidak mungkin. Saat aku melihat mereka hendak membeli es cream, mereka tidak menggunakan masker sama sekali!"
"Apa Mommy mengatakan hal itu padanya?"
"Tidak karena Mommy terkejut melihat kedua anak itu dan sibuk mencari kaca mata."
"Apa Mommy tidak mendekati mereka?" tanyanya lagi dan ibunya menjawab dengan gelengan.
Austin melangkah menjauh dan kembali memijit pelipis, pasti ibunya salah lihat. Dia tahu pandangan ibunya tidak baik saat tidak memakai kaca mata. Dia juga bodoh langsung bertindak begitu saja. Seandainya Alicia hamil anaknya akibat perbuatannya, dia rasa Alicia pasti menggugurkan janinnya karena tidak mungkin ada yang mau melahirkan anak dari orang yang telah begitu keji menghancurkan hidupnya.
“Sir,Kami sudah memeriksa semuanya tapi tidak ada anak yang mirip denganmu,” seorang anak buah memberi laporan setelah selesai mencari,
“See, Mommy pasti hanya salah melihat saja!”
“Tidak mungkin, Mommy sangat yakin melihatnya!” ibunya masih bersikeras karena dia sangat yakin jika dia melihat dua anak yang sangat mirip dengan putranya.
“Tapi buktinya tidak ada, Mom. Mommy pasti salah melihat karena pandangan Mommy kurang baik karena tidak memakai kacamata.”
“Apa benar?” ibunya tiba-tiba terlihat ragu. Apakah yang dikatakan oleh Austin benar jika dia hanya salah melihat?
“Hentikan semua ini, ibuku pasti hanya salah melihat saja!” tidak ada lagi alasan untuk menutup tempat itu karena dua anak yang dimaksud oleh ibunya tidak ada sama sekali.
“Tapi Mommy sangat yakin, Austin!” ibunya masih meyakinkan karena dia sangat yakin jika dia tidak salah lihat meski tanpa kaca mata.
“Mom, kau pasti salah lihat karena kedua anak itu tidak ada. Ayo kita pulang, Mommy pasti lelah sebab itu Mommy jadi salah mengira!” dia tidak akan marah karena ibunya sudah tua dan dia yakin ibunya hanya salah melihat saja.
Pusat perbelanjaan itu kembali dibuka. Meski para pengunjung sempat bingung namun pihak pusat perbelanjaan memberikan alasan yang membuat mereka diam. Kegiatan bahkan kembali seperti semula seolah-olah tidak terjadi apa pun di tempat itu.
Austin membawa ibunya pulang dan berpesan pada ibunya untuk tidak meninggalkan kacamatanya lagi supaya tidak terjadi kesalahan seperti itu tapi sesungguhnya ibunya tidak salah melihat sama sekali karena kedua anak yang dia lihat benar-benar ada.
Mereka tak bisa menemukan keberadaan Archer dan Arabella karena Alicia buru-buru mencari keberadaan putra dan putrinya begitu melihat adanya keanehan. Dia berlari dari lantai bawah ke atas dengan keadaan panik, dia juga mencari keberadaan putra putrinya di antara kerumunan orang-orang dengan perasaan takut tapi beruntungnya dia menemukan mereka.
Alicia segera mengajak putra dan putrinya untuk bersembunyi. Orang-orang yang panik membuat Arabella ketakutan apalagi ini pertama kali mereka datang ke pusat perbelanjaan setelah sekian lama tinggal di dalam persembunyian.
"Apa yang terjadi, Mommy. Apa yang terjadi?" tanya Arabella sambil menangis.
"Stss, jangan menangis. Sepertinya ada yang membajak tempat ini jadi jangan menangis agar tidak ada yang mengetahui keberadaan kita!" pinta Alicia.
"Jangan menangis, kita akan baik-baik saja," Archer berusaha menenangkan adiknya agar tidak menangis lagi.
"Arabella takut kakak, apakah kakak tidak takut?"
"Aku juga takut, tapi ada Mommy jadi kita tidak perlu khawatir," Archer memeluk adiknya dan menenangkan tangisan adiknya. Dia juga tampak khawatir dan takut tapi dia berusaha menyembunyikan perasaan itu agar adiknya tidak semakin takut.
Alicia meminta mereka untuk tidak bersuara karena ada yang lewat. Saat itu mereka bersembunyi di kamar mandi yang ada di parkiran dan dia harap, tidak ada yang mengetahui keberadaan mereka. Setelah ini dia pun harus menghapus rekaman CCTV agar jejak keberadaan putra putrinya tidak ditemukan.
Arabella menutup mulut, dia masih menangis. Alicia jadi iba, padahal ini adalah hari pertama mereka ke pusat perbelanjaan tapi mereka justru harus mengalami situasi yang menakutkan. Dia hanya takut, jika yang membajak mall itu adalah Austin.
Jangan sampai pria itu menemukan mereka jadi dia harus bisa keluar dari tempat itu tanpa ketahuan. Mereka bersembunyi cukup lama, Alicia melihat situasi sesekali. Beruntungnya ada air minum, jadi mereka tidak perlu khawatir.
Situasi sepertinya sudah aman, Alicia keluar sebentar untuk melihat keadaan dan setelah dia memastikannya, dia segera kembali ke kamar mandi untuk mengajak putra dan putrinya yang masih ketakutan.
"Ayo kita pergi," ajak Alicia yang kembali ke kamar mandi.
"Apa sudah tidak apa-apa, Mom?" tanya putranya.
"Ya, sepertinya sudah aman. Sekarang kita sudah harus pergi!"
"Arabella takut, Mommy."
"Kemarilah!" Alicia menggendong putrinya dan menggandeng tangan putranya. Dia kembali memastikan keadaan dan setelah merasa aman, Alicia segera membawa mereka pergi. Siapa pun yang membajak pusat perbelanjaan itu, yang pasti lain kali dia tidak akan meninggalkan putra dan putrinya lagi di tempat ramai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
📵Uʅαɳ RҽɱႦυʅαɳ📵
untung saja gak ketahuan 😌
2024-04-17
1
📵Uʅαɳ RҽɱႦυʅαɳ📵
percuma Nebus kesalahan toh udah terjadi 😏
2024-04-17
0
liberty
nah lebih cerdas anaknya ketimbang bapaknya 😅
2024-02-27
0