One Night Mistake, Love And Revenge

One Night Mistake, Love And Revenge

One Night Mistake

"Tangkap gadis itu untukku!" seorang pria berteriak dan tampak marah setelah mendapatkan informasi dari anak buahnya.

Pria itu adalah Austin Barnard dan dia adalah seorang pemimpin organisasi berbahaya di Italia. Kemarahannya bukan tanpa alasan, dia baru saja mendapat laporan jika anak buahnya gagal mendapatkan Aiden yang telah membawa kekasihnya pergi sejak beberapa hari yang lalu.

Dia dan Aiden adalah rekan bisnis dan entah karena apa, Aiden mengkhianati dirinya tanpa alasan. Dia sudah mencari di segala tempat namun Aiden cukup licin oleh sebab itu, Alicia Stainler harus menggantikan kakaknya menerima kemarahan darinya.

Alicia yang tak tahu apa pun dengan apa yang kakaknya lakukan, baru saja pulang bekerja. Seperti biasa, dia akan berjalan kaki menuju halte bus yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya bekerja.

Itu kegiatan yang dia lakukan hampir setiap hari namun malam ini, ada yang berbeda karena dia diikuti oleh beberapa orang pria yang diutus oleh Austin untuk menangkap dirinya.

Alicia berusia 22 tahun, dia memang masih muda tapi dia memiliki karier yang cemerlang. Dia dan Aiden tinggal bersama karena kedua orang tua mereka memang sudah tiada namun sudah beberapa hari belakangan, Aiden tidak lagi pulang ke rumah bahkan Alicia tidak bisa menghubungi kakaknya untuk mencari tahu akan keadaannya.

Sepertinya tak ada salahnya mencoba menghubungi Aiden karena dia khawatir dengan keadaan kakaknya namun sebelum dia menghubungi Aiden, secara kebetulan Aiden justru menghubunginya terlebih dahulu.

“Aiden, apa malam ini kau akan pulang?”

“Lari, Alicia!” permintaan sang kakak tentu saja membuat Alicia mengernyitkan dahi.

“Apa maksudmu? Kenapa kau meminta aku untuk lari?” tanya Alicia tak mengerti.

“Lari kataku, kau harus lari sekarang juga. Jangan pedulikan apa pun karena yang harus kau lakukan adalah lari sejauh mungkin!” Aiden terdengar ketakutan saat meminta adiknya untuk melarikan diri.

“Bicara yang jelas. Aku tidak mengerti apa maksudmu!”

“Jangan membuang waktu, Alicia. Dia mencariku dan aku yakin dia pasti akan mencarimu juga jadi jangan pulang dan larilah sejauh mungkin. Kau harus bersembunyi agar dia tidak tahu dan tidak menemukan dirimu. Setelah ini kau jangan mencari aku dan jangan menghubungi aku. Tunggu situasi aman barulah aku akan mencari dirimu!”

“Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang kau maksudkan, Aiden!” Alicia kembali bertanya karena perkataan kakaknya memang tidak dia mengerti sama sekali. Kenapa Aiden memintanya untuk lari dan dia harus lari dari siapa?

“Aku tidak punya banyak waktu. Pokoknya kau harus lari dan jangan pulang ke rumah. Ingat pesanku!” ucap Aiden sebelum mengakhiri percakapan mereka berdua.

“Aiden, jangan main-main! Aku sungguh tidak mengerti dengan apa yang kau katakan!” teriak Alicia dengan harapan kakaknya memberikan penjelasan padanya tapi sayangnya suara Aiden sudah tak terdengar lagi di ujung telepon bahkan nomornya sudah tak aktif lagi saat Alicia mencoba menghubungi kakaknya.

Rasa penasaran memenuhi hati Alicia. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Aiden?

“Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Aiden?" Alicia berbicara pada diri sendiri dan dia masih berusaha menghubungi Aiden. Dia harap dia dapat menemukan jawaban dari apa yang terjadi namun tiba-tiba saja orang-orang yang mengikutinya tanpa dia tahu sudah mengepung dirinya.

Alicia terkejut, belum sempat dia bertanya karena seseorang sudah memukulnya dari belakang yang membuat dirinya langsung jatuh pingsan.

“Kami sudah mendapatkan Alicia, Sir!” salah seorang dari mereka memberi laporan pada Austin yang sudah menunggu.

“Bawa dia padaku dan ingat, tidak ada satu orang pun yang boleh tahu!” akhirnya gadis itu didapatkan dan dia harus menggantikan Aiden yang sudah mengkhianati dirinya.

Ponsel Alicia diperiksa terlebih dahulu karena dia baru saja berbicara dengan kakaknya tapi sayangnya, benda itu dibuang karena mereka tak dapat menghubungi Aiden. Alicia dibawa pergi tanpa ada yang melihat dan dia dibawa ke sebuah rumah mewah yang dijaga dengan begitu ketat.

Austin sudah menunggu dengan tidak sabar. Sebatang cerutu berada di tangan dan tatapan matanya tertuju pada anak buahnya yang baru saja tiba.

Mereka menurunkan Alicia yang masih pingsan lalu membawanya masuk ke dalam. Austin melirik dengan tajam ke arah Alicia ketika gadis itu sudah berada di dalam.

"Bawa dia ke dalam kamar!" perintahnya. Cerutu kembali dihisap, permainan baru saja dimulai dan jika ada Aiden bersama dengannya saat ini, dia sangat ingin pria itu melihat ketika dia menghancurkan adik kesayangannya.

"Sir, sepertinya Aiden baru saja menghubungi adiknya sebelum kami menangkapnya!" anak buahnya memberi laporan karena dia rasa Austin harus tahu akan hal itu.

"Apa kalian menemukan jejak keberadaan dirinya?" Austin menghembuskan asap rokok lalu mematikan cerutu yang belum habis terbakar.

"Tidak, nomornya sudah tidak aktif sehingga kami tidak bisa melacak keberadaannya!"

"Cih, aku ingin lihat sejauh apa dia bisa lari. Jika dia peduli pada adiknya, dia pasti akan kembali tapi sebelum itu, aku akan menghancurkan hidup adiknya terlebih dahulu agar dia tahu jika dia tidak boleh mencari gara-gara denganku!" Austin menggenggam tangannya, kebencian tampak membara dari tatapan matanya. Salahkan Aiden yang mencari gara-gara dengannya dan adiknya itu harus menanggung akibatnya.

Austin memerintahkan anak buahnya untuk pergi lalu dia masuk ke dalam kamar di mana Alicia berbaring dan masih tak sadarkan diri. Austin memandangi Alicia cukup lama, wanita yang cukup cantik dan sepertinya dia tidak akan rugi. Anggap sedang melakukan pertukaran meski pertukaran itu tidak dia setujui.

Austin kembali berdiri di depan jendela, membakar sebatang cerutu dan menghisapnya. Dia akan menunggu Alicia sadar karena tidak menyenangkan menghancurkan hidup seseorang yang sedang pingsan. Dia akan bermain dengan perlahan karena dia memiliki banyak waktu.

Alicia mulai sadar dari pingsannya setelah beberapa saat dia menunggu. Seharusnya gadis itu tidak sadar sama sekali sebab nasib buruk akan menimpanya sebentar lagi.

“Di mana ini?” Alicia memandangi sekitar yang tampak asing baginya.

Dia sedang mencoba mengingat apa yang terjadi namun seorang pria yang sedang berdiri tidak jauh darinya, cukup membuat Alicia terkejut karena pria itu tampak asing baginya.

“Siapa kau dan apa yang kau lakukan padaku?" Alicia hendak beranjak namun dia dalam keadaannya terikat.

"Siapa kau? Lepaskan aku!" teriak Alicia yang ketakutan. Firasat buruk, dia sungguh tak mengerti dengan situasi yang sedang dia hadapi saat ini.

“Sayang sekali, mulai sekarang kau akan menjadi tawananku!” Austin melangkah mendekati Alicia dan berdiri di dekatnya.

“Apa maksud perkataanmu?” tanya Alicia yang tak mengerti dengan apa yang pria asing itu katakan.

“Jangan menyalahkan aku tapi salahkan kakakmu yang telah berani mengkhianati aku!” Austin melonggarkan dasinya lalu melepaskan kancing kemejanya satu persatu.

“A-Apa yang kau ucapkan?” Alicia ketakutan dan berusaha melepaskan tali yang membelenggu kedua tangannya. Apakah Aiden memintanya untuk lari agar dia tidak tertangkap oleh pria itu?

“Alicia Stainler, mulai hari ini kau akan menjadi budak pemuas nafsuku!” ucap Austin sambil melepaskan pakaiannya dan melemparkannya.

“Jangan bercanda. Aku tidak sudi menjadi pemuas nafsumu!” Alicia berteriak sambil berusaha memundurkan tubuhnya.

“Sayangnya semua sudah terlambat dan jika kau ingin menyalahkan seseorang, maka salahkan kakakmu yang telah membawa kekasihku pergi!”

“Apa?” Alicia sangat terkejut mendengar perkataan dari pria asing itu. Apa yang dia katakan? Dia sangat ingin membela diri karena dia tidak tahu apa pun namun semua terlambat baginya karena Austin yang sedang marah tak bisa dihentikan sama sekali.

“Hentikan. Tolong hentikan!” teriak Alicia memohon ketika Austin menarik bajunya hingga robek. Semua terasa terlambat, dia bagaikan sedang bermimpi buruk.

Meski Alicia berteriak memohon, Austin tak berhenti sama sekali. Dia melakukannya dengan segala kemarahan yang sudah tak bisa dia tahan lagi. Baju Alicia dirobek sampai habis, lalu dia melakukannya dengan cara yang tak menyenangkan.

Alicia berteriak saat Austin merenggut kesuciannya dengan cara yang begitu menyakitkan. Teriakan dan air matanya tak dipedulikan akibat amarah yang memenuhi hati. Austin yang sudah gelap mata tak berhenti menghancurkan dirinya dan merenggut kehormatan Alicia adalah langkah awal yang dia lakukan sebagai balasan untuk Aiden.

Terpopuler

Comments

Wiwik

Wiwik

paling kesel baca dialog pas lg d ksh tau keadaan yg gawat d srh lari malah nanya,apa yg kau bicarakan. ud dperkosa aja baru paham

2024-04-30

2

🅣🅗🅐 яσѕєℓℓα🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ 𝐀⃝🥀

🅣🅗🅐 яσѕєℓℓα🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ 𝐀⃝🥀

jangan jangan pacar nya kabur dengan kemauan nya sendiri, wkwkw austin austin, atau jangan jangan pacar nya memang kek lem lengket sana sini

2024-05-14

0

Hartini Patikraja

Hartini Patikraja

alicia lemod loding nya lama,kan d suruh lari🤦

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 One Night Mistake
2 Melarikan Diri
3 Memutuskan Kembali Untuk Balas Dendam
4 Kembali
5 Siapa Kedua Anak Itu?
6 Salah Lihat
7 Melawan Anak Sendiri
8 Surat Tantangan
9 Dipermainkan Oleh Putra Sendiri
10 Curiga
11 Hari Pembalasan Dendam
12 Aku Adalah Mimpi Burukmu
13 Masih Beruntung
14 Selalu Berbohong
15 Percayalah Padaku
16 Mencari Sekutu
17 Langkah Awal
18 Dia Datang
19 Pertemuan
20 Terjalinnya Kerja Sama
21 Buktikan Padaku!
22 Kriteria Ayah Yang Diinginkan
23 Apa Yang Mau Kau Perbaiki?
24 Anak-anak Yang Ketakutan
25 Tidak Diterima Lagi
26 Tak Sudi Mendengarkan
27 Mereka Benar-benar Ada
28 Aku Ayah Kalian
29 Tak Ada Yang Perlu Dijelaskan
30 Ditolak Mentah-mentah
31 Antara Dendam Dan Anak-anak
32 Pantas Mendapat Hukuman
33 Pantas Dibenci
34 Lakukan Seperti Perjanjian
35 Apa Kau Tidak Mau Melakukannya?
36 Bukan Urusanmu
37 Kami Tidak Butuh
38 Jangan Sentuh Aku!
39 Hinaan Dari Kakek
40 Kita Hanya Anak-anak
41 Kalian Boleh Menerimanya
42 Ikuti Saja Permainannya
43 Jangan Lakukan
44 Percayalah
45 Tidak Bodoh
46 Balasan Dari Archer Dan Arabella
47 Bermain Di Dalam Bahaya
48 Membuat Kesepakatan
49 Apa Kau Sudah Membunuhnya?
50 Hidup Dalam Pelarian
51 Sebuah Rahasia Besar
52 Tidak Akan Mencegah
53 Tertangkap
54 Harga Diri Yang Dipertaruhkan
55 Sudah Menemukannya
56 Pertemuan
57 Bukan Keinginanku
58 Maafkan Aku
59 Penyebab Masalah Yang Terjadi
60 Menagih Janji
61 Pencuri Cookies
62 Kerja Sama Ayah Dan Anak
63 Harus Terbiasa
64 Meski Hanya Satu Kali
65 Kesempatan Terakhir Merry
66 Akan Berdamai
67 Mulailah Percaya
68 Sifat Buruk Yang Mulai Terlihat
69 Kembalikan Padaku
70 Tidak Menginginkannya
71 Dia Adalah Milikmu
72 Belum Menjadi Sebuah Keluarga
73 Diskusi
74 Perasaan Iri
75 Rasa Sesal
76 Keputusan Yang Tiba-tiba
77 Apa Kau Sudah Memikirkannya?
78 Jadilah Anak Baik
79 Lupakan Saja
80 Balasan Yang Sepadan
81 Tidak Akan Menghindar
82 Berapa Yang Kau Inginkan?
83 Akan Diselesaikan
84 Ada Yang Mengikuti
85 Masuk Ke Dalam Jebakan
86 Perjalanan Yang Berakhir
87 Kesempatan
88 Takut Berubah Pikiran
89 Ending
Episodes

Updated 89 Episodes

1
One Night Mistake
2
Melarikan Diri
3
Memutuskan Kembali Untuk Balas Dendam
4
Kembali
5
Siapa Kedua Anak Itu?
6
Salah Lihat
7
Melawan Anak Sendiri
8
Surat Tantangan
9
Dipermainkan Oleh Putra Sendiri
10
Curiga
11
Hari Pembalasan Dendam
12
Aku Adalah Mimpi Burukmu
13
Masih Beruntung
14
Selalu Berbohong
15
Percayalah Padaku
16
Mencari Sekutu
17
Langkah Awal
18
Dia Datang
19
Pertemuan
20
Terjalinnya Kerja Sama
21
Buktikan Padaku!
22
Kriteria Ayah Yang Diinginkan
23
Apa Yang Mau Kau Perbaiki?
24
Anak-anak Yang Ketakutan
25
Tidak Diterima Lagi
26
Tak Sudi Mendengarkan
27
Mereka Benar-benar Ada
28
Aku Ayah Kalian
29
Tak Ada Yang Perlu Dijelaskan
30
Ditolak Mentah-mentah
31
Antara Dendam Dan Anak-anak
32
Pantas Mendapat Hukuman
33
Pantas Dibenci
34
Lakukan Seperti Perjanjian
35
Apa Kau Tidak Mau Melakukannya?
36
Bukan Urusanmu
37
Kami Tidak Butuh
38
Jangan Sentuh Aku!
39
Hinaan Dari Kakek
40
Kita Hanya Anak-anak
41
Kalian Boleh Menerimanya
42
Ikuti Saja Permainannya
43
Jangan Lakukan
44
Percayalah
45
Tidak Bodoh
46
Balasan Dari Archer Dan Arabella
47
Bermain Di Dalam Bahaya
48
Membuat Kesepakatan
49
Apa Kau Sudah Membunuhnya?
50
Hidup Dalam Pelarian
51
Sebuah Rahasia Besar
52
Tidak Akan Mencegah
53
Tertangkap
54
Harga Diri Yang Dipertaruhkan
55
Sudah Menemukannya
56
Pertemuan
57
Bukan Keinginanku
58
Maafkan Aku
59
Penyebab Masalah Yang Terjadi
60
Menagih Janji
61
Pencuri Cookies
62
Kerja Sama Ayah Dan Anak
63
Harus Terbiasa
64
Meski Hanya Satu Kali
65
Kesempatan Terakhir Merry
66
Akan Berdamai
67
Mulailah Percaya
68
Sifat Buruk Yang Mulai Terlihat
69
Kembalikan Padaku
70
Tidak Menginginkannya
71
Dia Adalah Milikmu
72
Belum Menjadi Sebuah Keluarga
73
Diskusi
74
Perasaan Iri
75
Rasa Sesal
76
Keputusan Yang Tiba-tiba
77
Apa Kau Sudah Memikirkannya?
78
Jadilah Anak Baik
79
Lupakan Saja
80
Balasan Yang Sepadan
81
Tidak Akan Menghindar
82
Berapa Yang Kau Inginkan?
83
Akan Diselesaikan
84
Ada Yang Mengikuti
85
Masuk Ke Dalam Jebakan
86
Perjalanan Yang Berakhir
87
Kesempatan
88
Takut Berubah Pikiran
89
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!