Bab 19 #*#*

  "Aku benar-benar takut kehilanganmu, maaf aku tak bisa melindungimu." Alex meminta maaf pada Airin, sebagai laki-laki dia harus bisa melindungi wanita yang dia cintai. Tapi semua terlambat, itulah rasa bersalah yang begitu besar yang dia rasakan.

  "Sudahlah, aku juga tidak hati-hati maka dari itu aku tidak sengaja jatuh." jawab Airin yang sebenarnya sedang menutupi sesuatu didepan Alex.

  Alex pun kaget dengan apa yang Airin katakan. Sepertinya dia sedang menutupi sesuatu didepan dirinya.

  Alex pun bingung kenapa dirinya lebih memilih menutupi.

  "Kenapa kamu berbohong, aku tahu apa yang terjadi denganmu." kata Alex yang menatap tajam kearah Airin.

  Airin sontak menundukkan kepala, Alex menghembuskan nafasnya dengan pelan-pelan.

  "Jangan kamu tutupi, aku tahu semuanya. Bahkan kedua orang tuamu juga sudah tahu yang sebenarnya terjadi. Lebih baik kamu jujur." kata Alex mengingatkan Airin untuk jujur dengan apa yang terjadi.

  "Aku tak mau ribut dengan mereka." ucap Airin, yang sebenarnya yang tak ingin menjadi orang yang selalu berurusan dengan masalah.

  "Tapi tetap saja mereka salah." kata Alex yang membela diri Airin.

  "Apa sebenarnya kamu takut dengan mereka?" tanya Alex untuk kedua kalinya.

  "Bukan itu juga, aku hanya malas berurusan dengan mereka saja. Terserah kamu percaya atau tidak." jawab Airin yang malas membahas kejadian itu lagi.

  Alex pun mengambil sesuatu di dalam kantong celananya. Airin pun sontak baru menyadari kenapa dia sedang memakai jaket.

  "Ini jaket siapa?" Airin tak merasa mempunyai jaket seperti ini.

  "Itu jaket milikku." jawab Alex yang sedang duduk santai mengecek sesuatu di Handphonenya.

  "Lalu mana bajuku?" Airin mulai panik, Alex melirik kearah Airin.

  "Baju milikmu dibawa kedua orang tuamu, sengaja aku gantikan dengan jaket milikku. Karena bajumu kotor mau tidak mau kamu pakai jaket milikku" jawab Alex yang menerangkan baju yang sebelumnya dia pakai telah diganti dengan jaket miliknya Alex.

  Airin menatap Alex."Terimakasih sudah meminjamkan jaket. Setelah aku keluar dari rumah sakit, aku janji akan mengembalikannya padamu. " kata Airin pada Alex, tiba-tiba saja Alex tersenyum pada dirinya.

  Kejadian itu membuat Airin merinding. pada dasarnya dia orang yang paling galak dan lebih dingin tapi semua berbeda disaat pria itu menampakkan senyumannya tepat didepan dirinya.

  Tiba-tiba saja Mama Bella dan tuan Aron baru saja sampai diruang rawat putri mereka.

  "Sayang." sapa mama Bella pada putrinya. ditangan kanannya, mama Bella membawa kantong plastik berisikan makanan kecil untuk putrinya.

  "Ini mama belikan makanan untuk kamu sayang." mama Bella membelikan roti kesukaan putrinya dengan minuman untuk Alex.

  "Ini untuk kamu."

  "Tapi tante." Alex tak nyaman dengan mereka.

  "Sudahlah kamu terima."Ternyata tuan Aron membeli minuman yang sama yang diberikan istrinya.

 " Terimakasih tante." jawab Alex yang langsung mendapatkan balasan senyuman dari tante Bella.

  Mama bella langsung membuka Satu-persatu makanan kesukaan putrinya, Airin pun tak sabar ingin mencicipinya.

  "Ini sayang." Mama Bella langsung memberikannya pada putrinya.

  "emmm enak juga." batin Airin yang menikmati makanan yang di bawa oleh mamanya.

  Alex pun duduk disamping tuan Aron, mereka sedang membicarakan masalah perusahaan. Airin melirik mereka yang benar-benar serius dengan pembicaraan mereka.

  "Dia kelihatannya begitu akrab dengan ayah" batin Airin yang merasa mereka seperti begitu kenal lama.

  "Sayang."

 "Iya mam." jawab Airin yang kaget mamanya memanggil namanya.

  "Kenapa kamu melamun, apa masih sakit kepalamu?" tanya mama Bella pada putrinya.

  "Tidak ma, cuma Airin aneh saja. kenapa ayah begitu akrab dengan pak Alex." bisik Airin ke mamanya, mama Bella tersenyum mendengar pertanyaan putrinya.

  "Menurut kamu Alex itu orang yang bagaimana?" tanya mama Bella pada putrinya yang penasaran apa putrinya tertarik pada Alex.

  "Galak, dingin orangnya mirip kulkas 2 pintu ma. Kalau ada tugas banyaknya setumpuk gunung , kalau tugas belum selesai marahnya kayak gunung meletus." Airin merasa jengkel mengingat dirinya terus jadi sasaran kemarahan pak dosen itu.

  Mama Bella tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan putrinya, hingga suaminya meliriknya.

  "Sayang, apa yang lucu sampai kamu tertawa terbahak-bahak?" tanya tuan Aron pada istrinya.

  Mama Bella masih tak bisa menahan tawa hingga memegang perutnya. Airin membalas dengan tatapan kesal pada mamanya.

  Bagaimana tidak kesal. dia keluh kesah dengan penderitaannya,malahan mama menertawai dirinya.

  "Terus tertawa, tertawa sampai pagi biar mama puas." Ucap Airin yang masih kesal dengan mamanya.

  Tuan Aron dan Alex saling melirik, bingung apa yang sedang mereka bicarakan. Hingga mama Bella tertawa begitu kencang dengan ekpresi menahan tawa saat melihat wajah putrinya.

   "Maafkan mama sayang, mama tak bisa menahan tawa. Kamu juga kenapa bicara seperti itu, lucu tahu." ucap mama Bella pada putrinya.

  Airin membalas dengan tatapan tajam, dia benar-benar kesal denga mamanya yang selalu tertawa terus didepannya.

  Tuan Aron pun hanya bisa menggelengkan kepala melihat keduanya selalu ribut. Tidak anak dan ibu sama-sama keras kepala.

  Alex pun berdiri dari tempat duduknya. " kalau begitu saya pamit mau pulang dulu om." pamit Alex pada om Aron.

  "Ya sudah, hati-hati." pesan Tuan Aron pada Alex yang begitu keduanya terlihat begitu akrab,Alex pun menghampiri tante Bella.

  "Tante, Alex mau pamit pulang dulu."

  "Iya Alex, terimakasih sudah bantu." ucap mama Bella yang begitu berutang budi pada Alex yang bersedia membantu putrinya.

  Alex membalas dengan anggukkan, Alex melirik kearah Airin yang sedari tadi diam

  "Semoga cepat sembuh kamu." kata Alex pada Airin.

  "Iya pak." jawab singkat Airin pada pak dosennya itu.

  Alex pun keluar dari ruangan itu,kini tinggal mama dan ayah Airin yang menunggu dirinya dirumah sakit itu.

  Di tempat lain

 Alex baru saja sampai dirumah, setelah dia berjalan melewati ruang tengah. Tangan Alex langsung ditarik oleh mamanya pada saat itu berdiri menunggu kedatangan putranya.

  "Mama." spontan Alex kaget tangannya ditarik oleh mamanya.

  "Lama sekali kamu disana, kenapa baru pulang?" mama Anita mencecar pertanyaan pada putranya.

  "Alex sebenarnya sudah pulang dari tadi ma, tapi Alex balik ke kampus. Masih ada pekerjaan yang lainnya yang harus Alex selesaikan." jawab Alex yang tanganya masih ditarik oleh mama.

  "Duduk disini, mama mau bicara sama kamu." Alex pun duduk disamping mamanya.

  "Bagaimana Airin sudah siuman?" tanya mama Anita pada putranya.

  "Sudah ma, kenapa ma?" tanya balik Alex pada mamanya.

  "mama cuma bilang, nanti malam kamu antarkan mama kesana ya." permintaan mama Anita pada putranya.

  Alex pun terdiam, jika menolak pasti mamanya marah besar. Alex membalas dengan anggukkan, mama Anita begitu bahagia bisa bertemu dengan sahabatnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!