Bab 13 #*#*

  "Sadar rin." dia menyadarkan sendiri setelah dia melamun.

  "Kamu harus sadar, dia dosen kamu." batin Airin yang mulai menetralkan pikirannya. Airin pun memilih duduk santai didepan jendela kamarnya.

  Dari kejauhan nampak terlihat mobil milik pak Alex baru keluar dari rumahnya, Airin terus melihat mobil itu hingga keluar.

  "Ternyata pak Alex keras kepala juga, sudah tahu aku belum sepenuhnya menerimanya . Tapi dia tetap mengejar, apa dia tidak sadar." batin Airin yang mengakui dia belum mencintainya sepenuhnya.hingga dia masih merasakan keraguan.

  Di tempat lain

  Alex tersenyum puas, ternyata wanita yang mama maksudkan ternyata orang yang dia kenal.

  "Jika seperti ini, semua akan menjadi mudah. Sebaiknya aku harus sedikit bersabar." ucap Alex yang sudah serius dengan apa yang dia rencanakan.

  Alex pun pergi ke kantornya, disaat dia sudah sampai dikantor beberapa karyawan menyambut kedatangan dirinya.

  "Selamat datang tuan." Alex hanya membalas dengan anggukkan. Setelah menaiki lift, dia bertemu dengan Dave yang saat itu berada dilantai yang dimana lantai itu letak ruang kerjanya.

  "Selamat datang tuan." Dave menyapa tuannya. Alex membalas dengan anggukkan, dia langsung duduk dikursi kerjanya.

  Dimeja ada beberapa lembar kertas yang belum dia tanda tangani. Dia segera mengecek setelah itu menandatanganinya.

  "Dave."

  "Iya tuan. " jawab Dave yang saat itu berdiri didepannya.

 " Ini semua selesai aku kerjakan." lembaran itu dia tumpuk menjadi satu.

  "Besok kamu antarkan dia bunga mawar merah." perintah Alex pada Dave.

  "Baik tuan." dibelakang Dave terlihat tersenyum, sepertinya tuannya sedang jatuh cinta.

  Alex pun bergegas pergi dari tempat itu , dia segera pulang kerumahnya. Setelah sampai dirumah, Mama Anita sudah sampai dirumah.

  "Mama." sapa Alex pada mamanya yang sudah sampai dirimah.

  "Ternyata kamu baru pulang." kata Mama Anita pada putranya.

  "Sebenarnya sudah dari tadi ma, tadi Alex pergi ke kantor." jawab Alex yang duduk disamping mamanya.

  "Alex."

  "Ada apa ma?" tanya Alex pada Mama Anita.

  "Menurut kamu Airin itu bagaimana?" tanya balik Mama Anita pada putranya.

  "Maksud mama yang bagaimana?"

  "Maksud mama, apa dia cantik?" tanya Mama Anita yang penasaran dengan jawaban putranya.

  "Namanya wanita cantik ma, pertanyaan mama aneh." jawab Alex pada mamanya.

  "Kamu itu ya, Mama cuma tanya pendapat kamu tentang Airin putrinya tante Bella. Jujur mama suka dengan Airin, Mama ingin jika nantinya dia bisa menjadi bagian dari keluarga kita." Mama Anita begitu berharap besar pada Airin.

  "Jadi maksudnya Mama ingin menjadikan dia jadi istri Alex?" tanya Alex pada mamanya.

  "Iya, bagaimana apa kamu mau?" tanya mama Anita yang begitu berharap putranya menyetujui rencana yang ingin menjodohkan mereka.

   "Terserah mama, tapi jangan sampai sakit hati jika nantinya ditolak." jawab Alex dengan santai.

  Ekpresi Mama Anita langsung bahagia." Masalah itu mudah, Mama akan memakai segala cara agar dia mau menerimamu. " ucap Mama Anita yang begitu antusias.

 " Terserah Mama, jika mama mampu menyakinkan dia. " ucap Alex yang langsung pergi ke kamarnya. Alex begitu bergembira akhirnya mamanya mulai bertindak dia pun tak susah nanti.

  Di kamar Airin

  Airin terlihat masih tertidur di tempat tidurnya. tiba-tiba saja dia terbangun, handphone miliknya berdering keras.

  "Hallo"

 " Sudah pulang?" tanya Alex yang sengaja menelepon Airin. sontak saja Airin kaget, hingga keduanya matanya terbuka.

  "Untuk apa dia telepon aku lagi." batin Airin yang kesal di waktu santainya diganggu oleh orang itu lagi.

  "Belum." jawab Airin yang mencoba bangkit dari tempat tidurnya.

  "Aku kira kamu sudah pulang." kata Alex yang saat ini duduk santai diruang kerjanya.

  "Ada apa kamu menghubungiku?" tanya Airin yang masih kesal.

  "Sekedar ingin tahu kabar tentang kamu saja." jawab Alex yang masih santai, walaupun dia tahu jika dia tak begitu disuka olehnya.

  Tapi itu tak jadi permasalahan untuk dirinya. Dia pun mengakui betapa sulitnya menaklukkan wanita satu ini.

  "Hanya itu."

  "Iya, memangnya salah?" tanya balik Alex.

  "Salah besar asal kamu tahu." batin Airin yang tak bisa membendung rasa marahnya.

  Airin pun terdiam tak membalas ucapan Alex."Ya sudah, aku mau siap siap pulang sekarang. " pamit Airin pada Alex.

 " Hati-hati dijalan, ingat pesanku " pesan Alex pada Airin untuk Berhati-hati membawa sepeda motor.

 " Iya." Airin langsung mematikan sambungan teleponnya. Setelah sudah dia matikan, Airin tiduran ditempat tidurnya.

  "Mau sampai kapan dia berhenti menganggu aku." ucap Airin yang bingung menghadapi dosen itu. Alih-alih menghindari malahan dia semakin berani mendekati.

  Yang lebih bingungnya, darimana dia tahu nomorku. Itu yang membuat curiga, karena hanya sahabatnya yang memiliki nomor miliknya. Tapi kenapa pak dosen memiliki nomor miliknya.

    Airin segera turun kebawah, dibawah pun ada Mama yang sedang duduk santai di ruang tamu.

  "Mama sudah pulang?" tanya Airin pada Mamanya.

  "Iya sayang, kamu mau kemana?" tanya balik Mama Bella yang melihat putrinya sudah terlihat rapi.

  "Airin mau balik ke Apartemen ma." jawab Airin, yang secara langsung mendapatkan respon kecewa dari Mama Bella.

  "Daripada kamu pulang, malam ini kamu menginap saja disini." kata Mama Bella yang memohon putrinya untuk tidur dirumah malam ini.

  "Maaf ma, besuk Airin harus masuk . Untuk hari ini Airin belum bisa." ucap Airin yang langsung membuat kecewa mamanya.

  Mama Bella langsung kecewa pada putrinya. Airin mendekati mamanya yang saat terlihat begitu kecewa padanya.

  "Bukan Airin tidak sayang sama Mama, tapi Ini masalah pendidikan Airin ma." Airin mencoba memberi pengertian pada mamanya.

  Mama Bella hanya bisa terdiam, dia sebagai ibu harus mengerti apa yang dirasakan putrinya. Mama Bella menyadari dia tak boleh egois dengan pilihannya.

  "Baiklah, jika kamu mau pergi." kata Mama Bella yang harus mengikhlas putrinya.

  "Maafkan Airin ya ma."Mama Bella membalas dengan anggukkan. Airin pun memeluk mamanya.

  Airin pun akhirnya kembali ke apartemennya. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore , dia baru saja sampai di apartemennya. Airin pun pergi ke dapur, mengecek satu-persatu bahan makanan didalam kulkas.

  Tiba-tiba saja ada suara bel, Airin bergegas menghampiri. Didepan pintu berdiri seorang pria dengan baju santai.

  "Pak Alex." batin Airin yang kaget dengan kehadiran Alex di apartemennya.

  "Aku kira kamu belum pulang." kata Alex yang sudah berdiri didepan pintu apartemennya.

  "Aku sudah pulang." jawab Airin yang bingung tujuan kedatangan Alex di apartemennya.

  "Ini buat kamu."Alex memberikan 2 kantong plastik berisi makanan dan satu kantongnya berisi bahan makanan.

  Airin pun menerimanya, dia pun kaget untuk apa dia membawa makanan.

  "Kenapa repot - repot bawa ini segala." jawab Airin yang bingung apa yang dia lakukan padanya.

Terpopuler

Comments

𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇

𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇

𝗯𝗲𝗿𝘂𝗻𝘁𝘂𝗻𝗴 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗿𝗵𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶 𝗽𝗮𝗸 𝗔𝗟𝗘𝗫 𝗴𝗶𝗻𝗶 𝗔𝗶𝗿𝗶𝗻,,𝗱𝗶𝗱𝘂𝗻𝗶𝗮 𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮 𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗿𝗶𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗿𝗵𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵,,𝗮𝗱𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗿𝗶𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹 𝗸𝗲𝘀𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗷𝗮,,𝗯𝗮𝗸 𝗸𝗮𝘁𝗮 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘁𝘂𝗮 𝗵𝗮𝗯𝗶𝘀 𝗺𝗮𝗱𝘂 𝘀𝗲𝗽𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗮𝗻𝗴.

2024-01-20

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2024-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!