Bab 9 #*#*

  Malam hari

  Airin duduk santai diruang tamu di temani teh hangat dimeja. Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.

  "Hallo."

  "Hallo rin, ini aku Mita. Aku jadi ke Apartemenmu malam ini, ini ada Nissa sama juga Lusi juga ikut ke Apartemenmu." kata Mita yang begitu terdengar semangat.

  "Ya sudah, aku tunggu kalian bertiga." jawab Airin yang langsung menutup teleponnya.

  Airin segera mempersiapkan makanan, dari makanan itu ada makanan dari Alex yang belum dia makan.

  Dari makanan dan minuman semua dia keluarkan hingga dimeja penuh dengan makanan yang akan mereka makan.

   Diluar terdengar suara bell dari pintu Apartemennya. Setelah dia buka ternyata itu mereka yang baru sampai.

  "Hai Mita." Airin menyapa Mita.

  "Hai juga." jawab Mita yang sibuk membawa kantong plastik.

  "Apa itu yang kamu bawa?" tanya Airin yang kaget mereka bertiga membawa kantong plastik masing-masing.

  "Dia bawa semangka ukuran jumbo." kata lusi yang juga bawa sesuatu juga.

  "kamu juga bawa apa?" tanya Airin pada lusi.

  "Aku bawa minuman teh, kalau Nissa bawa makanan beku." jawab Lusi yang membawa minuman teh dibotol hingga 3 botol ukuran besar.

  "Wah parah kamu, bawa minuman teh sebanyak itu. Lalu siapa yang mau habiskan." kata Mita yang kaget.

  "Aku 3 botol, sedangkan kamu sebesar itu. Siapa yang sanggup habiskan semangka sebesar itu." ucap Lusi yang kesal pada Mita.

  "Sudah, kenapa kalian malah ribut." ucap Nissa yang sudah lelah mendengarkan keduanya ribut.

  Airin hanya bisa menggelengkan kepala, tiba-tiba Nissa datang mendekati Airin.

  "Daripada dengerin mereka ribut, ayo ke dapur kita goreng ini." sambil menunjuk kantong plastik berisi makanan frozen.

  "Ayo." jawab Airin yang lebih memilih ke dapur bersama Nissa. Sedangkan mereka ribut dengan barang bawaan mereka.

  Airin membantu Nissa menggoreng, setelah selesai Menggoreng mereka langsung ke meja makan.

  "Ternyata kamu sudah siapkan semuanya." dimeja penuh dengan makanan dan minuman tertata rapi.

  "Sudah kok, namanya tamu harus disambut." ucap Airin, tiba-tiba saja mereka berdua menghampiri Nissa dan Airin.

  "Sudah lengkap meja makan." jawab Mita yang baru datang.

  "Bagaimana, siapa yang menang?" tanya Airin pada mereka berdua.

  "Tidak ada yang menang." jawab Lusi dengan keras. Airin tertawa melihat mereka, Nissa pun mendorong punggung mereka berdua.

  "Apa kalian tidak lelah, ayo kita makan malam." ajak Nissa pada mereka berdua. Akhirnya mereka makan malam bersama dengan canda tawa mereka.

  Tak terasa waktu menunjukkan pukul 9 malam,mereka masih menikmati buah semangka dan minuman teh dingin diatas meja ruang tamu.

  "Lus, ayo kita pulang sekarang." ajak Nissa yang ingin cepat pulang.

  "Buru-buru sekali kamu pulang ini baru jam 9 malam." ucap Airin.

  "Jam 9 inilah yang menjadi masalah, telat pulang dikunci pagar rumahku. Aku bingung masuknya nanti gimana ." ucap Nissa yang takut jika nantinya dia dimarahi oleh kakaknya.

  "Ya sudah, ayo kita pulang sekarang." jawab Mita yang bergegas siap-siap keluar. Nissa dan Lusi membantu Airin membereskan beberapa barang hingga sampah dia masukkan didalam kantong plastik ukuran sedang.

  Akhirnya mereka pulang ke rumah mereka masing-masing, Airin merasa kesepian lagi. Yang awalnya ramai setelah kepergian mereka rumah Airin menjadi sepi kembali.

  Airin langsung ke kamar mandi mencuci wajah serta kaki. Sekalian juga dia memakai baju tidur tipis satin yang biasanya dia pakai.

  "Leganya." Airin tiduran ditempat tidur dengan melemaskan otot badannya yang kaku.

  Tiba-tiba saja, handphone miliknya berdering, ternyata itu video call.

  "Hallo."

  "Hallo Airin." sontak saja Airin kaget, ternyata itu video call dari Alex.

  "Apa kamu sudah tidur?" tanya Alex yang terlihat sedang duduk santai dikamarnya.

  "Belum." jawab Airin yang tak sadar sedari tadi Alex melihat dirinya. Airin segera mengambil selimut yang tertata rapi diatas bantal.

  Alex membalas dengan senyuman." Lebih baik kamu tidur, ini sudah malam."perintah Alex pada Airin untuk lebih teratur tidur tepat waktu.

 " Iya-iya. " jawab Airin dengan nada sedikit kesal pada Alex, belum apa-apa dia sudah berani mengatur hidupnya.

  Alex pun hanya terdiam dia merasa jika Airin sedang kesal dengannya. Alex pun harus extra sabar menghadapi sifat Airin seperti itu. Apalagi ini dia hafal betul sifat dari kekasihnya itu.

 "Airin."

"Apa lagi." jawab Airin dengan nada ketusnya.

"Kamu marah?" tanya Alex pada Airin, alex pun bisa menangkap ekpresi marah dia pada dirinya.

"Tidak." jawab singkat Airin yang mengarahkan video itu kearah tembok.

"Jujur Airin." ucap Alex yang meminta kejujuran dari Airin. Airin memilih terdiam tak mau menjawab pertanyaan dari Alex.

   "Memangnya aku salah?" tanya Alex pada Airin.

  "Salah, kita baru pacaran kamu sudah berani mengatur hidupku. Seperti kita sudah menikah saja" balas Airin yang secara langsung menjawab pertanyaan dari Alex.

  "Baiklah, secepatnya aku akan nikahi kamu." jawab Alex yang langsung mendapatkan respon kaget dari Airin.

  "Apa!"

  "Kenapa, salah kalau saya menikahi kamu?" tanya balik Alex pada Airin.

  "Bukan itu, tapi apa yakin mau menikahi saya. Kita baru kenal dan." belum selesai bicara Alex langsung memotong pembicaraan Airin. Airin tambah bingung kenapa pembicaraan mereka sampai ketahap itu.

  "Yakin, aku sudah mengenal kamu 1 tahun. Bukan waktu sebentar, jika kamu mau aku akan segera melamarmu." dengan mudahnya Alex berkata seperti itu pada Airin.

  "Tidak." spontan Airin berkata itu.

  "Kenapa tidak, akan aku buktikan apa yang aku katakan ini memang adanya, jika aku serius denganmu Airin ." jawab Alex yang sudah yakin dengan pilihannya.

  Airin mulai kebingungan."Kenapa jadi begini, kenapa menjadi rumit begini. " batin Airin yang bingung menghadapi Alex.

 " Sekarang sudah malam waktunya kita istirahat." ucap Alex yang tak ingin Airin kelelahan.

  "Selamat malam Airin." pamit Alex pada Airin.

  "malam juga." jawab Airin dengan ekpresi kesalnya yang memukul guling dengan tangannya.

  Airin benar kesal hingga bantal dan selimut berantakkan dilantai.

  "Kenapa jadi begini." dia mengacak-acak rambutnya, sepertinya dia benar kesal dengan Alex yang selalu mengganggu hidupnya.

  Airin duduk terdiam dilantai, dia mulai berpikir bagaimana jika orang lain tahu tentang hubungan dia dengan Alex dikampus. Pasti di kampus akan menjadi Berita heboh.

   Dia mulai kebingungan, apalagi Alex tak hentinya menganggu dirinya. Tidak di kampus diluar kampus pun dia tetap menganggu.

  "Ini bagaimana." Airin mencoba mencari solusi untuk dirinya bisa menghindari dosen satu ini.

  Airin pun memungut kembali bantal dan selimut yang berantakkan dilantai. "kalau terus memikirkan orang itu tambah pusing aku, lebih baik aku tidur." batin Airin yang ingin menenangkan pikiran yang sedari tadi pusing memikirkan orang itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!