Bab 11 #*#*

  "Maunya iya, tapi semua berbeda dengan rencana,tapi aku malah disuruh pulang sama Mamaku karena ada tamu jadinya aku izin kali ini." jawab Airin dengan santai.

  "Kamu itu ya, kalau sudah urusannya sama pak Alex kamu itu tidak hentinya mengeluh ini itu. Pusing aku rin." jawab Nissa yang selalu jadi teman curhatnya.

  "Itukan dulu sekarang aku lulus." dengan bangganya Airin berkata.

  "Lulus apanya?" tanya Mita yang penasaran dengan kata lulus yang Airin katakan.

  Airin pun menceritakan apa yang terjadi, hingga mereka bertiga mengerti apa yang dimaksudkan oleh Airin. Mereka bertiga merasa lega dengan keadaan Airin saat ini.

  "Syukurlah kalau begitu, jadinya kamu tidak akan pernah mengeluh pada kita tentang pak Alex lagi. Tapi kamu juga jangan sampai berbuat ulah lagi." kata Lusi yang masih ingat kejadian yang pernah terjadi.

  "Itukan dulu, sekarang berbeda." jawab Airin yang sudah siap pergi.

  "Aku izin dulu ya, besuk kita bertemu lagi." pamit Airin yang sudah bergegas pergi meninggalkan mereka bertiga.

  Mereka bertiga hanya terdiam setelah mereka sudah ditinggal oleh Airin. Posisi Airin sudah ada di pakiran sepeda motor, tidak sengaja dia bertemu dengan seseorang pria yang saat itu juga sedang akan pergi.

  "Airin." sapa David pada Airin.

  "Kamu vid." jawab Airin yang berdiri disamping sepeda motor David.

  "Kamu mau kemana?" tanya David yang melihat wanita itu juga keluar.

  "Aku mau pulang, ditelepon mendadak sama Mama . Kalau kamu?" tanya balik Airin pada David.

  "Aku mau keluar bertemu sama teman." jawab David yang sudah siap dengan jaketnya.

  "Ya sudah, aku mau berangkat dulu." pamit Airin pada David,setelah Airin pergi meninggalkan David ditempat itu.nampak David dibelakang membalas dengan senyuman manisnya, Sepertinya David diam-diam tertarik dengan Airin.

  Airin segera menuju rumahnya, pastinya Mamanya sedang menunggu kedatangan dirinya. Posisi Airin sudah ada didepan gerbang pintu, nampak pintu itu terbuka langsung.

  "Selamat siang nona." sapa orang itu yang berdiri dipos penjagaan. Airin membalas dengan anggukkan, Airin segera masuk ke dalam halaman rumahnya yang terlihat asri dengan taman yang begitu rapi.

  Airin pun bergegas masuk ke dalam rumahnya, diruang tamu ada seorang wanita duduk santai dengan membaca buku ditempat itu.

  "Siang Mama." sapa Airin pada Mamanya.

  "Sayang." sapa Mama Bella yang begitu bahagia bisa bertemu dengan putrinya tercinta. Mama Bella langsung memeluk putrinya.

  "Bagaimana kabar kamu sayang, sudah 2 minggu kamu tidak pulang rumah. Sekarang kamu lebih memilih tinggal di Apartemen daripada dirumah sendiri." Mama Bella mengeluh putrinya tidak mau pulang.

  "Mama tahu sendiri, jika jarak tempuh ke kampus ke Apartemen Airin lebih dekat. Airin lebih memilih tinggal disana." jawab Airin yang sebenarnya ingin mandiri seperti teman-temannya.

  "Mama tahu sayang, tapi Mama jadi kesepian sendirian dirumah." Mama Bella mengeluh pada putrinya.

  "Ya maaf mam, kalau Airin tidak sibuk nanti Airin usahakan akan pulang ke rumah." jawab Airin yang merasa bersalah pada Mamanya.

  Mama Bella membalas dengan senyuman dan langsung memeluk putrinya tercinta. Tiba-tiba ada seorang menghampiri mereka berdua.

  "Maaf Nyonya didepan ada tamu mencari nyonya."

  "Ya sudah, suruh dia masuk kedalam." perintah nyonya Bella.

  "Baik nyonya." jawab Bibi Anin yang segera pergi menghampirinya.

  "Sepertinya mereka sudah datang." jawab Mama Bella yang begitu antusias menunggu kedatangan sahabatnya.

  Mama Bella langsung kedepan, sedangkan Airin menuju ke kamarnya dilantai atas. Airin mengganti bajunya dengan baju santai, dengan sedikit riasan tipis diwajahnya.

  Dia tak ingin mengecewakan Mamanya, setelah selesai dia bergegas turun kebawah menemui Mamanya.

  "Mama."

  "Sayang, ayo kesini." Mama Bella menyuruh putrinya untuk mendekati dirinya.

  "Ya ampun Bella, ini Airin." tanya wanita itu pada Airin.

  "Iya nit, dia sekarang sudah besar kan." ucap Mama Bella yang begitu bangga mempunyai putri yang begitu cantik.

  "Hallo sayang, perkenalkan nama Tante Anita. Pasti kamu ingat waktu kecil dulu kamu sering main dengan anak tante." kata tante Anita pada Airin.

  "Maaf tante Airin lupa. Apalagi sudah lama juga kami tidak pernah bertemu begitu juga dengan tante ." jawab Airin yang benar-benar lupa dengan tante Anita.

  "Maka dari itu, tante ingin sekali mengenalkan kamu sayang." jawab tante Anita yang begitu terkejut dengan perubahan Airin.

  "Oh ya nit, dimana putramu?" tanya Mama Bella yang penasaran dengan putranya sahabatnya.

  "Dia masih didepan." jawab Tante Anita yang masih setia duduk disamping Airin. Tiba-tiba masuklah seorang pria yang berjalan menuju ruang tamu.

  "Mama."

  "Eh kamu, ayo kesini." sontak saja Airin kaget.

  "Apa!" batin Airin yang masih tak percaya dengan apa yang dia lihat, Reaksi kaget juga ditunjukkan pada pria itu.

  "Airin." ucap Pria itu, tante Anita pun kaget dengan ucapan putranya. Tante Anita langsung bertanya pada putranya.

  "Jadi kalian berdua sudah kenal?" tanya tante Anita yang melihat keduanya saling bertatapan.

  Kejadian itu disaksikan oleh Mama Bella yang sama-sama bingung." Sudah tante." jawab Airin pada tante Airin.

  "Kenapa Alex tidak pernah bercerita sama tante kalau kalian sudah saling berkenalan?" tanya balik tante Anita pada Alex.

  "Airin ini anak didikku di kampus ma." jawab Alex pada Mamanya.

  "Jadi putramu itu dosen nit?" tanya Mama Bella pada Anita.

  "Iya Bel, putraku ini dosen di kampus. Tidak tahunya putri kamu mahasiswa dikampus putraku." Mama Anita terkejut dengan apa yang terjadi.

  Tante Anita begitu senang mendengar jika keduanya saling berkenal, seperti tante Anita diam-diam sedang merencanakan sesuatu pada keduanya.

  Tante Anita pun pindah duduk disamping Bella." Tak aku sangka jika mereka sudah berkenalan." ucap tante Anita yang begitu antusias sekali.

  Tak beda dengan Mama Bella yang terkejut jika putra Anita seorang dosen di kampus putrinya.

  Airin pun menatap tajam kearah Alex seolah dia benar-benar tidak suka dengan kehadirannya.

  Alex pun tak menyangka jika apa yang pernah diceritakan oleh Mamanya itu adalah dia, seorang gadis kecil yang dulu pernah menjadi teman bermainnya.

  Diam-diam Alex sedikit tertawa, mahasiswanya sendiri teman bermain waktu masih kecil. Dunia terasa sempit, seperti sesuatu yang dia cari terasa lebih dekat.

  "Kenapa harus dia." batin Airin yang kesal sendiri dengan dirinya sendiri.

  "Nit, ayo kita duduk santai ditaman belakang sekalian menikmati minuman teh hangat." ajak Mama Bella yang begitu merindukan sahabat satu ini.

  "Ayo Bel." Tante Anita terlihat begitu senang.

  "Tante tinggal dulu ya, sementara ini kamu duduk ditemani putra tante dulu ya." ucap Tante Anita, Airin pun membalas dengan anggukkan.

  Akhirnya mereka berdua duduk santai dibelakang dengan menikmati teh hangat dimeja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!