Bab 8 #*#*

    "Okelah, nanti aku kabari mereka berdua." jawab Mita yang setuju jika nanti malam makan malam bersama di apartemen Airin.

  "Ya sudah aku tunggu kabar kamu nanti." jawab Airin yang tinggal menunggu kabar dari Mita.

  "Baik rin." sambungan telepon langsung terputus, Airin langsung ke dapur mengambil air botol di kulkas.

   Tiba-tiba terdengar suara bel dari pintu apartemennya, Airin segera membuka pintu itu.

  "Nona Airin." dia pun membalas dengan anggukkan.

  "Anda siapa ya?" tanya Airin pada pria itu.

  "Ini nona." pria itu memberikan 2 kantong plastik padanya.

  "Ini apa, maaf saya tidak merasa pesan makan pada anda." jawab Airin yang bingung tidak merasa pesan makanan.

  "Maaf nona saya hanya diperintahkan tuan Alex." jawab pria itu, sontak saja Airin kaget mendengar nama itu.

  "Apa yang dia dimaksudkan dosen itu." batin Airin yang masih bingung serta kaget mendengar nama itu disebut.

  "Ini nona." 2 kantong plastik itu langsung dia serahkan pada Airin. Airin pun menerima kantong plastik itu yang berisikan makanan.

  Pria itu langsung pergi, kini Airin bengong kenapa orang itu menyuruh seseorang mengantarkan makanan untuknya.

  "Kenapa dia tak hentinya menganggu." batin Airin yang kesal, kenapa pak Alex terus menganggu dirinya terus.

  "Sabar rin." dia mulai mengontrol emosi.

  Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.

  "Hallo."

  "Hallo juga." terdengar suara yang tak begitu asing Airin dengar.

  "Sepertinya itu seperti suara pak Alex." Batin Airin yang mulai bisa menebak jelas suara itu.

  "Hallo Airin, kenapa kamu diam saja?" tanya Alex pada Airin.

  "Tidak ada apa-apa." jawab Airin yang mulai sadar dari diamnya.

  "Bagaimana apa sudah sampai?" tanya Alex pada Airin.

  "Kenapa harus repot segala, dirumah aku masih ada makanan. " ucap Airin yang sedikit kesal pada pak Alex.

" Nanti itu bisa kamu makan, kamu simpan di kulkas dulu. " jawab Alex yang duduk santai di ruang tamu.

" Iya. " jawab Airin yang masih kesal dengan pak Alex.

" Kamu kenapa setiap aku bicara padamu nadamu seperti kesal denganku?" tanya Alex yang merasa jika Airin belum sepenuhnya menerima dirinya.

"Aku tidak kesal denganmu." jawab Airin yang masih menyembunyikan rasa tak suka pada pak Alex.

"Aku tahu kamu masih belum menerimaku, tapi kamu harus ingat. Aku benar-benar serius denganmu Airin" kata-kata itu membuat Airin terdiam, seolah ucapan itu benar-benar dia ucapkan dalam hatinya.

"Apa lagi kita sudah pacaran, tidak ada salahnya bagi kita untuk lebih mengenal." jawab Alex yang yakin dengan kesungguhannya.

"Iya." jawab Airin yang tetap saja menjawab singkat.

Alex mencoba mengatur napasnya."Sepertinya aku harus lebih banyak bersabar menghadapi wanita satu ini. "Batin Alex yang mengakui harus extra sabar dengan sikap Airin padanya.

" Ya sudah kalau begitu, kamu makan siang saja dulu. Ingat habiskan. " pesan Alex pada Airin.

" Iya. " jawab singkat Airin, sambungan telepon langsung terputus.

Airin terlihat begitu kesal, Airin bergegas langsung membuka satu persatu makanan dari pak Alex.

Satu-persatu makanan dia simpan kulkas, di kulkasnya masih tersimpan roti brownies miliknya. Airin mengambil 2 potong brownies yang sudah dipotong.

Dia nikmati sembari duduk diruang tamu. Airin masih terpikirkan kata-kata dari pak Alex." kalau memang dia tulus denganku apa aku harus menerima kehadirannya? " batin Airin yang diselimuti rasa bingung.

Tiba-tiba saja Handphone Airin berdering.

" Hallo sayang."

" Hallo Mama."

"Sayang, besok malam kamu bisa pulang tidak, besuk dirumah kita ada tamu penting yang akan datang dirumah kita." kata Mama Bella yang begitu antusias mengabari pada putrinya.

"Tamu penting?"

"Iya sayang, kamu masih ingat dengan tante Anita?" tanya Mama Bella pada putrinya.

"Oh teman Mama itu." jawab Airin.

"Iya sayang, tante Anita besok akan datang kerumah kita. Maka dari itu mama minta sama kamu untuk besok pulang." kata Mama Bella.

"Ya sudah besok Airin pulang ma." jawab Airin yang berjanji besuk dirinya akan pulang.

"Beneran?"

"Iya Mam, memangnya tante Anita jam berapa ke rumah Mama?" tanya Airin pada mamanya.

"Siang sayang." jawab Mama Anita.

"Ya sudah besok siang Airin pulang." jawab Airin yang sudah mengenal betul siapa tante Anita. Dia masih ingat diwaktu kecilnya dia sering bermain dengan anaknya tante Anita.

"Bagaimana kabarnya dia sekarang." batin Airin yang masih ingat kenangan masa kecilnya.

"Ya sudah sayang, besuk Mama tunggu kabar kamu." jawab Mama Bella yang begitu bahagia akhirnya putrinya mau pulang juga.

"Iya ma." jawab Airin yang langsung mematikan sambungan teleponnya dengan mamanya.

Setelah dia selesai telepon dengan mamanya, Airin memilih waktunya untuk istirahat.

Di tempat lain

Alex baru saja keluar dari kamarnya, tiba-tiba saja ada yang memanggil nama dirinya.

"Alex."

"Iya ma, ada apa?" tanya Alex pada Mamanya.

"Besok siang antarkan Mama ke rumah tante Bella ya, Mama mau bertemu dengan teman Mama." kata Mama Anita yang sudah lama tidak bertemu.

"Tante Bella?"

"Iya Alex, apa kamu lupa dulu kamu masih umur 8 tahun kamu sering pergi kerumah tante Bella. Sampai kami sering main dengan anaknya tante bella." Mama Anita mengingatkan putranya.

"Alex lupa ma, itu kan disaat Alex masih kecil." kata Alex dengan santai.

"Kamu itu ya dibilang susah sekali. Pantas umurmu sudah tua masih saja sendiri." Mama Anita mulai kesal dengan putranya.

"Mama mulai lagi, apa tidak ada kata yang lain." Alex mulai protes pada Mama.

"Mama lelah bicara sama kamu, yang penting besuk kamu antarkan Mama kerumah tante Bella." Mama Anita pergi meninggalkan putranya.

"Terus seperti itu." Alex mulai mengeluh dengan sifat Mamanya. Alex pun pergi keruang kerjanya.

Alex segera menghubungi Asistennya.

"Hallo."

"Iya tuan, ada yang bisa saya bantu."

"Untuk Pekerjaan kantor besok pagi kamu kerjakan dengan Tio. Aku besok harus pergi mengantarkan Mama pergi." pamit Alex yang menyerahkan pekerjaan kantor untuk dikerjakan Dave dan Tio Asisten pribadinya.

"Baik tuan." jawab Dave yang sudah menjadi pekerjaan yang biasanya dia kerjakan. Sambungan telepon langsung terputus.

Kini Alex sibuk dengan pekerjaan kantornya yang dia kerjakan dirumah, selama ini Alex memiliki 2 pekerjakan. Sebagai dosen sekaligus sebagai direktur diperusahaan milik papanya.

Dia pun harus bisa membagi waktunya antara kampus dan kantor. Disela waktunya sibuk dikampus, ada Dave dan Tio yang selalu membantu dirinya menyelesaikan pekerjaan dikantor.

Karena hanya mereka berdua orang kepercayaan yang dimiliki Alex untuk selalu mengawasi keadaan perusahaan.

Setelah selesai dengan pekerjaan, Alex segera di taman belakang untuk berolahraga berenang yang menjadi waktu mengisi luang dihari santai hari ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!