Bab 15 #*#*

Kini Airin sedang duduk diruang tamu. Dia masih memikirkan apa yang selalu menganggu pikirannya.

"Mungkin aku harus mencoba membuka hati untuknya. Tapi apa mungkin aku bisa." batin Airin yang masih ragu dengan apa yang sedang dia yakini bisa tidaknya dia lewati.

Airin langsung masuk ke dalam kamarnya dan memilih waktu untuk istirahat. Karena besok dia akan disibukkan dengan kegiatan di kampus.

Pagi hari

Airin Pagi-pagi sudah terbangun, biasanya dia sibuk di dapur sedang membuat sesuatu minuman hangat untuk dia nikmati.

Sekaligus membuat makanan untuk sarapan pagi, sebelum dia memasak dia duduk menikmati minuman coklat panas yang biasanya dia minum.

Tiba-tiba saja terdengar suara bel dari pintu depan, Airin segera membuka pintu itu.

"Selamat pagi nona."

"Pagi." sapa Airin yang tahu pria itu siapa.

"Ini untuk nona." ada kantong plastik dan setangkai bunga mawar merah.

"kok ada bunga juga?" tanya Airin pada pria itu.

"Saya hanya diperintahkan untuk mengantarkan ini pada nona." jawab pria itu.

"Baiklah." jawab Airin, pria itu langsung pergi. Airin pun masuk kedalam Apartemennya.

"Ternyata dia bisa romantis juga." batin Airin yang hafal bagaimana sifat dosennya itu yang terkenal pendiam dan dingin.

Hingga kebanyakan mahasiswa tak ingin bermasalah dengannya.

Airin segera membuka kantong plastik itu berisikan makanan dengan setangkai bunga mawar untuknya.

Airin pun menikmati sarapan pagi yang sudah disediakan , dia pun menikmati makanan seadanya.

Yang tadinya dia ingin memasak, akhirnya dia tunda karena ada makanan untuk dirinya.

Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.

"Hallo."

"Hallo juga." jawab Alex yang menelepon Airin Pagi-pagi.

"Ada apa?" tanya Airin pada Alex.

"Apa sudah kamu makan?"

"Sudah." jawab Airin yang sudah menghabiskan makanan pagi hari ini.

"Bagaimana, apa kamu suka dengan bunga mawar itu?"

"Kenapa kamu memberikan aku bunga mawar." kata Airin yang merasa aneh dirinya diberikan setangkai bunga mawar.

"Sengaja aku berikan padamu untuk membuktikan jika yang aku bicarakan padamu pada malam itu memang benar-benar serius. " kata Alex yang mengakui dia serius dengan Airin. Airin yang mendengarnya pun merasa bosan, benar-benar tidak ada hentinya dia mengejar dirinya.

" Hanya itu." jawab Airin yang pada Alex.

"Aku benar-benar serius Airin, mungkin kamu menganggap ini lelucon. Tapi aku benar-benar serius." jawab Alex.

"Baiklah." jawab singkat Airin, dia pun sedikit memberi kepercayaan itu.

Alex pun terlihat begitu bahagia, Perjuangannya selama ini tak sia-sia. Berbeda dengan Airin yang harus belajar untuk menerima dia.

"Nanti kamu masuk jam berapa?" tanya Alex pada Airin .

"Masuk pagi." jawab Airin yang masih sibuk didapur.

"Apa mau aku antar?" tanya Alex yang ingin memberikan tumpangan pada Airin, yang kebetulan juga hari ini Alex mengajar pagi.

"Tidak, kalau aku berangkat bersamamu nantinya satu kampus heboh. Aku masih bisa berangkat sendiri dengan sepeda motor." kata Airin yang tak ingin jika satu kampus menjadi heboh akan hubungannya dengan dosen itu.

"Ya sudah kalau itu mau kamu." jawab Alex yang lebih menuruti apa keinginannya Airin.

"Ya sudah aku mau mandi dulu." pamit Airin yang ingin mandi pagi, kurang dua jam lagi dirinya nanti akan berangkat ke kampus.

"Baiklah, kita bertemu ke kampus lagi nanti." jawab Alex pada Airin.

"Iya." jawab Airin yang langsung mematikan sambungan teleponnya. Airin bergegas mempersiapkan beberapa buku yang nantinya dia bawa dikampus.

Setelah selesai barulah dia mandi. beberapa menit kemudian Airin sudah siap dengan baju yang dia pakai.

Nampak baju santai dengan jaket warna abu-abu yang dia pakai hari ini, Airin segera berangkat ke kampus.

Akhirnya Airin sampai juga dikampus, ada beberapa sepeda motor sudah terpakir ditempat itu. Airin langsung pergi ke kantin, rasanya dia ingin makan sesuatu.

Airin pun memesan beberapa jajanan ada siomay, bakso bakar dan masih banyak lainnya. Airin pun membeli salah satu makanan itu, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya.

"Pagi rin." sapa Mita yang pagi-pagi sudah menghampiri Airin.

"Pagi juga Mita." jawab Airin, Mita pun diduk disamping Airin.

"Biasanya kamu sering telat kalau datang ke kampus?" tanya Mita yang hafal betul jika salah satu temannya ini paling malas.

"Lagi di disiplin, kalau telat takutnya dia ngomel lagi." jawab Airin yang secara langsung dia ditertawai Mita.

"Hahhahahaaa." Mita benar-benar tertawa, hingga pundak Mita dipukul oleh Airin dengan keras.

"Aduh, sakit tahu." Mita kesakitan bahunya dipukul keras dengan tangannya Airin cukup keras.

"Makanya jadi orang jangan tertawa terus, bukannya bantuin malah menertawai." ucap Airin yang masih kesal.

"Sorry rin, kamunya juga suka cari gara-gara." kata Mita.

"Oh iya, kemarin waktu pelajaran pak Alex kebetulan beliau tidak hadir. Tapi dia memberi tugas untuk kita,ini aku bawa bukunya." kata Mita yang kebetulan membawa bukunya.

"Makasih mit, nanti aku salin." kata Airin pada Mita,dia merasa beruntung memiliki sahabat seperti Mita yang selalu membantu dirinya.

Tiba-tiba saja ada yang memukul meja Airin dengan keras, keduanya langsung menoleh kedepan.

"Bisa tidak kamu pergi dari tempat kami." kata wanita itu dengan nada ketusnya.

"Hey apa kamu tidak lihat, meja lainnya masih banyak yang kosong." jawab Mita dengan nada sedikit teriak.

"Aku mau meja ini, mau apa kamu." dengan sombongnya wanita maju mendekati mereka berdua.

"Apa kamu bilang." Mita semakin maju hingga Airin menarik Mita.

"Sudah Mita, lebih baik kita minggir saja. Aku malas urusan dengan mereka." ucap Airin yang tak ingin berurusan dengan mereka.

"Tapi dia sudah keterlaluan rin." kata Mita pada Airin.

"Sudahlah, biarkan saja mereka." ucap Airin yang tak ingin berurusan dengan mereka. Apa lagi Airin capek menanggapi mereka.

Tiba-tiba salah satu dari mereka ada yang ingin menganggu Mita, Dengan cepat Airin menarik Mita hingga Airin jatuh hingga dahinya menabrak meja.

"Brukk." mereka berdua jatuh bersama.

Mita pun segera bangkit dari jatuhnya, Airin pun bangkit. Dia pun merasa aneh kenapa kepalanya sakit, dia pun mencoba bangkit hingga pandangannya berkunang-kunang. Hingga dia jatuh pingsan ditempat itu.

Mita pun yang melihat kaget Airin sudah tergeletak jatuh pingsan.

"Airin!" teriak Mita yang kaget dengan kondisi Airin yang sudah pingsan.

Orang yang menganggu Airin dan Mita bergegas pergi meninggalkan mereka. Tak disangka juga jika Alex melewati kantin itu, dia pun penasaran dengan banyaknya orang berkumpul dikantin.

Alex berjalan mendekat apa yang sedang terjadi ditempat itu. "Ada apa ini ramai sekali?" tanya pak Alex pada mahasiswa yang berkumpul.

"Airin bangun." Alex pun kaget melihat Airin yang sudah tergeletak pingsan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!