Bab 3 #*#*

Airin segera mengambil keranjang belanjaan yang sudah rapi tertumpuk disamping pintu masuk.

"Aku beli makanan instan dulu." Airin segera mengambil beberapa macam mie dan makanan kaleng. Tidak lupa dia membeli kopi instan, diam-diam Airin penggemar kopi.

Setelah dia selesai berbelanja, Airin segera ke depan mesin kasir. Airin mulai membayar semua barang belanjaannya.

Setelah semuanya barang miliknya sudah dia bayar,   Airin segera membawa Satu-persatu barang yang sudah penuh ditangan kanan dan kirinya.

Dia pun santai menaiki sepeda  motor miliknya. sebenarnya  Airin memiliki mobil pribadi sendiri, tapi dia jarang menggunakan dan lebih memilih membawa sepeda motor yang menurutnya membuat mudah tanpa harus mencari tempat pakiran mobil.

Tanpa dia sadari dari arah belakang ada mobil yang sedari tadi mengikuti dirinya. Orang didalam mobil itu hanya bisa tersenyum.

Airin akhirnya sampai juga, dia mencoba membawa barang belanjaan miliknya hingga sampai dilantai apartemennya.

Akhirnya dia sampai juga di apartemennya, semua belanjaan dia letakkan di atas meja dapur.

Airin duduk istirahat dengan menaikkan kedua kakinya. Rasa sakit di kakinya berangsur hilang.

"Besok aku harus masuk." kain yang membalut di kakinya langsung dia lepaskan.

Setelah itu dia segera ke dapur membereskan pekerjaan dan barulah dia pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

  Pagi hari 

Pagi-pagi sekali Airin sudah bangun dari tidurnya. Dia sudah selesai dengan pekerjaan rumahnya. Kini dia duduk santai di ruang tamu dengan beberapa cemilan diatas meja.

"Akhirnya semua selesai juga, tinggal tunggu nanti jam 9 pagi nanti aku berangkat ke kampus."

Airin  mulai mempersiapkan beberapa buku yang nanti dia bawa di kampus.

Waktu menunjukkan pukul 9 pagi, saatnya Airin pergi ke kampus. Dia begitu santai menikmati waktu santainya dengan mengendarai sepeda motor miliknya.

Airin pun sampai di kampusnya, tiba-tiba saja ada seseorang wanita menghampiri dirinya.

"Hai, Airin."

"Hai juga." jawab Airin yang masih berjalan di lorong kampus.

"Bagaimana kemarin, apa pak dosen marah sama kamu rin?"  tanya Nissa pada Airin yang selalu saja berurusan dengan dosen satu itu.

"Pastinya, dan parahnya aku harus mengerjakan soal darinya, hanya untuk memperbaiki nilai. Dan lebih kesalnya lagi aku harus  mengerjakannya tepat didepannya."  Airin pun menceritakan apa yang terjadi.

"Sebegitu parahnya kamu masalah dengan pak Alex." ucap Nissa yang menilai jika temannya satu ini selalu tidak habisnya jika berurusan dosen satu itu.

"Aku tak tahu nis, aku hanya ingin hidup tenang."  ucap Airin yang sudah lelah dengan masalah yang dia hadapi.

"Ya sudah, aku tinggal dulu ke perpustakaan dulu . Ingat setengah jam lagi mata kuliah pak Alex. Siap-siap saja kamu."  Nissa mulai memperingati temannya satu ini agar tidak terlambat masuk kelas.

"Baik bu boss."  ucap Airin dengan nada bercanda.

Nissa pun pergi meninggalkan Airin yang masih berdiri dilorong. Tiba-tiba saja dari arah belakang ada seseorang pria mendekat dirinya.

Langsung saja, Airin menoleh.

"Pak Alex."  sontak saja Airin kaget dengan kehadiran Pak Alex yang sudah berdiri dibelakangnya.

Pak Alex hanya terdiam dengan ekpresi dinginya.

"Bagaimana apa kakimu sudah sembuh?"  tanya pak Alex pada Airin yang saat itu berdiri didepannya.

"Sudah pak."  jawab Airin yang sedikit merasa risih dengan cara pandang pak Alex pada dirinya.

"Baiklah, jika kamu sudah sembuh."  jawab pak Alex yang langsung pergi meninggalkan dirinya.

Airin yang dibelakang merasa kesal. "Sabar rin, kamu harus bisa lebih mengendalikan diri." Airin mencoba lebih sabar menghadapi orang satu itu, siapa lagi jika bukan pak Alex dosen yang selama ini selalu menganggu hari-harinya di kampus.

Airin bergegas masuk ke dalam kelasnya, dimulailah mata pelajaran dari pak Alex di kelasnya.

"Cepat kerjakan soal ini, waktu kalian  hanya setengah jam. Setelah selesai kumpulkan semuanya menjadi satu."  perintah pak Alex pada mahasiswanya.

"Baik pak."  jawab mereka semua.

"Airin." namanya pun dipanggil.

"Iya pak."  jawab Airin yang dimana posisi dia langsung berdiri dari tempat duduknya.

" Tugas kamu mengumpulkan dan antarkan ke ruang saya. Jangan sampai ada yang ketinggalan."  pesan pak Alex pada Airin.

"Baik pak."  jawab Airin yang diam-diam sedikit kesal pada dosennya.

"Kenapa harus aku, kenapa tidak orang lain saja." batin Airin yang kenapa harus dia yang harus ditunjukkan.

Setengah jam kemudian semua lembaran sudah terkumpul ditangan Airin.

"Sampai disini waktu pertemuan kita lanjutkan 2 hari yang akan datangnya." pak Alex segera keluar dari ruang itu, di ikuti Airin sibuk mengumpulkan beberapa lembar jawaban dari mereka yang nantinya lembaran itu di bawa Airin diruang kerja pak dosennya.

Setelah semua sudah berkumpul Airin segera mengantarkannya keruang kerja pak dosennya.

Selama Airin berjalan, dia selalu mengeluh kenapa harus dirinya.

"tok... tok..."

"Masuk."

"Pak ini,  saya mau mengantarkan lembaran jawaban dari teman-teman."  Airin langsung meletakkan diatas meja kerja milik pak Alex.

"Terimakasih."  jawab pak Alex dengan pandangan yang masih menuju laptop didepannya.

"Sama-sama pak." jawab Airin yang langsung pergi meninggalkan pak dosennya.

"Airin."  pak Alex mencoba memanggil untuk kedua kalinya.

"Iya pak, ada apa?"  tanya Airin yang masih ada diruang kerja pak dosen.

"Tolong belikan saya kopi hitam."  pak Alex memberikan uang pada Airin.

"Baik pak."  Airin segera menerimanya, dengan cepat Airin segera keluar.

"Kenapa harus aku lagi."  batin Airin yang kesal dari tadi dia terus disuruh ini itu sama pak dosen itu.

Airin segera ke kantin membeli kopi hitam.

"Bu, mau beli kopi hitam satu."  ucap Airin yang memberikan uang secara langsung pada ibu kantin itu.

"Baik non."  jawab ibu kantin Itu yang sibuk membuat pesanan Airin.

Airin duduk menunggu dibangku depan. Tiba-tiba saja ada seorang pria mendekati Airin.

"Kamu kan cewek yang kemarin itu kan?"  tanya Pria itu yang sontak Airin kaget.

"Kamu kan?"

"Iya aku yang kemarin yang tidak sengaja nabrak kamu itu."  ingatan Airin mulai merespon.

"Oh iya." Airin mulai mengingat kejadian itu.

"Maaf ya sudah buat kamu jatuh kemarin."  permintaan maaf dari pria itu.

"Tidak apa-apa, yang salah aku yang tidak Berhati-hati berjalan sampai menabrak kamu."  ucap Airin pada pria itu.

"Perkenalkan namaku David." pria itu mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan mereka.

"Aku Airin."  balas Airin dengan berjabat tangan.

Tiba-tiba ada seseorang memanggil namanya.

"Non."  Airin menoleh ke samping, melihat ada bu kantin membawa segelas minuman pesanan Airin.

"Ini non, kopinya."  ucap bu kantin itu, Airin segera mengambil minuman itu.

"Makasih ya bu."  jawab Airin pada bu kantin.

"Sama-sama non."  ucap ibu kantin itu yang langsung meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!