Bab 16 #*#*

 "Airin!" Alex terkejut dengan kondisi Airin yang sudah dalam posisi jatuh dilantai.

  "Ini kenapa, kenapa Airin bisa seperti ini?" tanya pak Alex pada Mita yang saat itu duduk disampingnya Airin.

  "Airin jatuh pak." jawab Mita yang masih menangisi Airin yang tak sadarkan diri.

  Dengan cepat pak Alex mengangkat tubuh Airin, Airin langsung dia masukkan ke dalam mobil.

  "Kamu ambil semua barang miliknya Airin dikelas. saya akan antarkan Airin sekarang." Alex berlarian masuk kedalam mobilnya.

  Dengan cepat dia melajukan mobil, Alex benar-benar bingung apa yang terjadi pada Airin.

  "Sebentar lagi kita sampai." ucap Alex yang begitu khawatir dengan kondisinya Airin saat ini.

  Akhirnya mereka sampai juga, Alex langsung mengangkat tubuh Airin dengan berlari masuk kedalam.

  " tolong." teriak Alex memanggil salah satu petugas perawat.

  Tibalah 2 perawat yang langsung bertindak menangani Airin didalam. diluar Alex terlihat begitu khawatir hingga Alex duduk terdiam dengan perasaan takut jika ada apa-apa dengan Airin.

   Alex masih setia menunggu diruang tunggu dengan hati yang was-was.

  "Lebih baik aku tanyakan pada Mita kenapa Airin bisa jatuh seperti ini." batin Alex, tiba-tiba salah satu perawat datang menghampiri.

  "Maaf tuan, ini handphone milik pasien sedari tadi berdering." perawat itu memberikan handphone itu pada Alex.

  "Terima kasih." Alex pun menerimanya.

  Tiba-tiba saja Handphone Airin berdering, nampak tertulis nama Mita.

  "Hallo."

  "Hallo." jawab Alex.

  "Pak Alex." jawab Mita yang kaget handphone milik Airin dijawab pak Alex.

  "Airin masih belum sadarkan diri." jawab pak Alex.

  "Airin." terdengar Mita menangis dengan apa yang Airin alami.

  "Saya mau tanya sebenarnya apa yang terjadi ?" tanya pak Alex pada Mita, Mita pun menceritakan dengan detail awal kejadian itu dengan sesekali Mita menangis.

  "Begitu pak ceritanya." jawab Mita yang masih menahan tangisannya.

  "Baiklah saya mengerti." jawab Alex yang begitu marah apa yang dilakukan anak didiknya pada Airin.

  "Sepertinya aku harus turun tangan menyelesaikan masalah ini." batin Alex yang sudah tahu merekalah yang berulah hingga Airin jadi seperti ini.

  "Baiklah terima kasih atas penjelasnya. Kejadian ini mungkin akan menjadi catatan pihak kampus nanti." kata pak Alex pada Mita.

  "Tapi pak, bagaimana kondisi Airin?" tanya Mita yang khawatir dengan kondisinya saat ini.

  "Sekarang dia belum sadarkan diri , sekarang sedang ditangani perawat, jadi kamu tidak perlu khawatir. Yang penting barang milik Airin kamu simpan." pesan pak Alex pada Mita.

  "Iya pak, nanti saya simpan." jawab Mita, tiba-tiba ada perawat datang menghampiri Alex.

  "Ya sudah, saya mau masuk kedalam melihat keadaan Airin." jawab pak Alex.

  "Baik pak." sambungan telepon langsung terputus, kini Alex didatangi oleh satu perawat.

  "Bagaimana keadaannya?" tanya Alex pada suster itu.

  "keadaan pasien baik-baik saja, silakan anda masuk." alex pun masuk kedalam ruangan, didalam sudah ada Airin tergeletak di tempat tidur.

  Tampak wajah Airin pucat, Alex pun duduk disamping Airin memandang wajah Airin yang benar-benar pucat.

  Alex semakin bersalah pada dirinya sendiri, dia tak bisa melindungi orang yang dia sayangi. Itu membuat semakin frustrasi, hingga alex semakin bersalah.

  "Bangun Airin, Maaf jika aku tak bisa melindungimu. Aku janji akan selalu melindungimu dan jagamu. Aku mohon Airin cepatlah bangun, aku rindu suaramu yang selalu membuatmu kesal padaku." ucap Alex begitu terlihat sedih dengan apa yang dia lihat didepannya.

 Alex pun menghubungi mamanya, disaat itulah alex menceritakan Kejadian itu pada mamanya.

  Sontak saja mama Anita kaget, Alex meminta tolong pada mamanya untuk menghubungi tante Bella.

  Mama Anita pun mengerti apa yang dimaksudkan oleh putranya. Setelah selesai dia telepon dengan mamanya Alex duduk disamping Airin yang masih belum sadarkan diri.

  Alex masih setia menunggu setia Airin disamping tempat tidur dengan sedikit pandangan sedih dari wajah Alex

  Dia berharap semoga Airin segera sadarkan diri. Tiba-tiba saja ada yang megetuk pintu kamar.

  "Mama ."

  "Bagaimana keadaan Airin?" tanya Mama Anita pada putranya.

  "masih belum sadarkan diri ma." jawab Alex yang ada diruangan itu.

  " Mama sama siapa kesini ?" tanya Alex pada mamanya.

  "Mama kesini dengan mamanya Airin dan ayahnya Airin, Mereka belum tahu jika putri mereka berada disini. Mama mau temui mereka dulu." Mama Anita langsung menemui mereka berdua diluar.

  Mama Bella dan tuan Aron duduk menunggu diluar. "Lama sekali kamu nit." jawab mama Bella.

  "Sabar sayang." jawab tuan Aron.

  Mama Anita pun keluar dari ruangan itu, mama Anita mendekati mereka berdua.

  " Anita, siapa yang sakit. Kenapa kamu memaksa kami untuk datang kesini?" tanya mama Bella yang kesal pada sahabatnya.

  "Kamu masuk kedalam saja, tapi kamu jangan syok." kata mama Anita pada Bella sahabatnya,sontak saja mama Bella bingung dengan perkataan sahabatnya itu.

  "Memangnya ada apa yang terjadi?" tanya tuan Aron pada Anita dengan tatapan tajam kearahnya.

  Sontak saja mama Anita ketakutan akan tatapan tajam dari suaminya Bella.

  "Sebaiknya kita masuk ke dalam saja." Tiba-tiba saja hati mama Bella merasakan gelisah.

  "Ini ada apa pa." kata istrinya pada suaminya.

  "Lebih baik ayo kita masuk kedalam." mereka bertiga masuk kedalam ruangan itu. Mama Bella kaget dengan kehadiran Alex di tempat itu.

  "Alex." tatapannya pun beralih ke arah tempat tidur, sontak saja mama Bella kaget.

  "Airin!" teriak kencang mama Bella yang melihat putrinya terbaring di tempat tidur.

  Mama Bella lari menghampiri putrinya yang tertidur ditempat tidur.

   "Sayang kenapa kamu bisa seperti ini." nampak wajah Mama Bella yang begitu sedih melihat keadaan Airin seperti itu.

  "Mama tenang dulu." ucap tuan Aron pada istrinya, yang mencoba menenangkan istrinya yang masih histeris melihat putrinya tidak sadarkan diri.

   "Kenapa putri kita seperti ini pa." mama Bella menangis melihat putrinya terbaring sakit.

   "Kamu tenang saja bella kalian baik-baik saja, putrimu sudah diatasi oleh dokter." kata Anita yang memeluk Bella yang masih menangis.

Tiba-tiba saja tuan Aron melirik pria yang ada didepannya.

  "Kamu siapa?" tanya tuan Aron pada pria itu.

  "Itu putra saya." jawab mama Anita pada Aron.

 Tuan Aron menatap dingin kearah Alex, seakan ada sesuatu yang aneh pada pria itu.

  "Bisa kita keluar." ajak tuan Aron pada pria yang ada didepannya. Alex pun membalas dengan anggukkan.

  "Sayang, aku tinggal diluar dulu ya." pamit tuan Aron pada istrinya, mama Bella membalas dengan anggukkan.

  Alex dan tuan Aron duduk bersama diruang tunggu.

  "Namamu siapa?" tanya tuan Aron pada pria disampingnya.

  "Nama saya Alex, saya dosen pengajar Airin om." jawab Alex pada ayahnya Airin.

  

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2024-01-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!