Bab 4 #*#*

"Ya sudah, aku tinggal dulu. Aku mau mengantarkan minuman ini dulu."  pamit Airin yang ditangannya sudah memegang segelas kopi.

"Ya sudah."  jawab David yang membalas dengan senyuman. Airin pun segera pergi dari tempat itu.

Airin segera cepat berjalan takutnya nanti dirinya mendapatkan omelan dari pak dosennya.

"Tok... Tok..."

"Masuk."  Airin masuk dengan membawa segelas minuman kopi hitam pesanan pak Alex.

"Ini pak minuman pesanan bapak."  gelas itu langsung Airin letakkan di meja kerjanya Pak Alex.

"Hemmm." jawab pak Alex yang masih fokus dengan pekerjaannya.

"Kalau begitu saya permisi dulu pak." pamit Airin yang langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah Airin keluar dari ruangan itu,  Pak Alex melirik kedepan pintu.

"Sabar, sebentar lagi akan aku dapatkan kamu."  batin pak Alex yang sudah tak sabar menanti hari itu.

Di tempat lain

Airin langsung kembali ke kelasnya, Airin bingung mencari temannya.

"Kamu cari Nissa?"  tanya teman salah satu dikelasnya.

"Iya, dimana dia?"  tanya balik Airin.

"Katanya dia buru-buru pulang, katanya ada urusan mendadak dirumahnya." jawab wanita itu.

"Oh begitu."  jawab Airin, dia pun segera pergi dari ruang kelasnya. Airin segera pergi keruang perpustakaan, disana dia memilih buku yang ingin dia baca.

Setiap lemari berjejeran buku sesuai tema pelajaran. Airin pun menemukan buku yang ingin dia baca, tapi sayangnya posisi buku itu ada dibagian atas.

Itu membuat dirinya makin sulit untuk meraihnya. Tiba-tiba saja ada tangan yang meraih buku itu.

Airin langsung menoleh kebelakang.

"Pak Alex."  ucap Airin yang kaget dengan kehadiran pak dosennya berdiri dibelakangnya.

"Kalau tidak sampai ya pakai kursi, jangan kamu paksa. Apa mau kamu sampai terjatuh."  pak Alex terdengar mengomel pada Airin yang menurutnya susah untuk di ingatkan.

"Ya tidaklah pak."  jawab Airin yang langsung menerima buku yang dipegang oleh pak Alex. Airin pun segera pergi meninggalkan pak Alex dengan ekpresi wajah kesalnya.

"Bisa tidak, seharian pak Alex tidak menganggu terus."  batin Airin yang kesal  pada  pak Alex tidak lelahnya menganggu aktivitas seharian dia di kampus.

Airin pun memilih duduk santai di perpustakaan sembari menunggu jam pelajaran selanjutnya.

Akhirnya waktunya dia segera masuk kedalam kelas. Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.

"Hallo rin."  suara dari Nissa.

"Ada Nis?"  tanya balik Airin.

"Hari ini aku izin dulu, maaf aku tidak bilang ke kamu." pamit Nissa yang terdengar seperti sedang benar-benar sibuk.

"Ya sudah, tidak apa-apa."  jawab Airin.

"Ya sudah, Makasih ya rin sudah ngertiin aku."

"Iya, sama-sama. Ya sudah nanti saja telepon ada bu dosen."  Airin bergegas mematikan sambungan teleponnya,akhirnya Airin pun fokus dengan pembelajaran hari ini.

Beberapa jam kemudian, akhirnya Airin selesai juga.

"Akhirnya selesai juga."  Airin segera siap segera pulang, tapi sebelum pulang dia ingin pergi ke cafe sekedar duduk santai.

Airin segera pergi ke tempat Cafe yang biasanya dia kunjungi. Suasana di dalam Cafe penuh dengan pengunjung, Airin segera memesan Coffee favoritnya.

Airin duduk santai dipojokkan, menunggu pesanan coffee pesanannya.

"Sayangnya Nissa tidak ada, kalau ada dia pasti ada teman ngobrol disini."  batin Airin yang duduk santai  ditemani handphone miliknya.

"Maaf nona, ini Coffe pesanannya."  ucap pelayan itu.

"Terima kasih."  ucap Airin yang langsung mengambil cangkir itu.

Airin menikmati Coffee yang masih hangat, tapi pandangan Airin mulai mengarah ke samping didekat meja dekat jendela kaca di cafe itu.

"Aduh, kenapa lagi orang itu kesini."  batin Airin yang kaget melihat Kedatangan pak Alex di Cafe itu.

Airin menutup wajahnya dengan buku menu yang ada dimeja. "Aku harus cepat pergi dari sini."  ucap Airin yang tak ingin berurusan dengan orang itu lagi.

"Kenapa sih selalu orang itu saja yang menganggu." batin Airin yang begitu kesalnya dengan orang itu.

Airin segera menghabiskan minumannya, dengan cepat dia keluar. Tiba-tiba saja ada orang memanggil namanya.

"Airin." ternyata yang memanggil namanya adalah pak Alex.

Airin pun sudah hafal jika itu suara pak dosennya, dengan langkah kaki yang berat dia harus menghampirinya.

"Ada apa kamu kesini?"  tanya pak Alex pada Airin.

"Mau beli coffee, bapak juga kenapa kesini?"  tanya balik Airin dengan sedikit ekpresi kesal pada pak Alex.

"Kamu itu ya, bicara yang sopan."  ucap pak Alex, Airin sudah lelah mendengar omelan daru pak Alex.

"Pak saya sudah jawab pertanyaan bapak, apa salah saya lagi pak."  kata Airin yang sudah tak tahan lagi menghadapi pak dosen satu ini.

"Kamu."  kata Pak Alex yang menekan suaranya, pak Alex langsung berdiri dan menarik tangan Airin.

"Bapak mau apa."

"Lebih baik kamu ikuti saya."  seketika Pak Alex mengajak Airin untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Bapak mau bawa saya kemana? " tanya Airin yang penasaran.

Pak Alex diam tak menjawab pertanyaan dari Airin. Dia lebih memilih untuk fokus menyetir.

"Maafkan kalau saya tidak sopan dengan bapak." Airin terus memohon maaf pada pak Alex.

Sudah satu jam mereka berjalan, Airin benar-benar bingung. "Sebenarnya kita mau kemana pak?"  tanya Airin yang bingung , dirinya mau diajak pak Alex ke tempat mana.

"kamu nanti akan tahu sendiri."  ucap pak Alex yang lebih memilih diam, jangan tanya tentang Airin yang sedari tadi kesal.

"Nanti bagaimana sepeda motor saya, kalau hilang bagaimana."  Airin benar-benar kesal harus berbuat apa lagi.

"Akan ada asistenku yang mengambil sepeda motormu."  jawab santai pak Alex.

Seketika Airin bengong melihat pak Alex begitu mudahnya bicara.

Akhirnya mereka sampai di tempat yang dituju."Ayo kita keluar sekarang." pak Alex langsung keluar dari mobil di ikuti Airin dibelakangnya.

Didepan mereka ada sebuah Villa yang nampak kokoh berdiri,  pak Alex langsung membuka pintu itu. Tiba-tiba saja hujan turun hingga membasahi jalan.

Airin pun mengikuti pak Alex masuk ke dalam. Didalam suasananya tampak biasa dengan hiasan ornamen kayu. Pak Alex segera membuka korden diruang belakang, nampak pemandangan indah dari perkebunan yang nampak luas dan subur.

"Wah bagusnya."  jawab Airin yang benar-benar jatuh cinta dengan keindahan itu. Airin sempat menoleh kebelakang melihat Pak Alex yang sedang duduk santai dengan minuman coffee kemasan botol.

"Kamu duduk."  perintah pak Alex pada Airin, Airin pun mengikuti perintah pak dosennya.

"Sebenarnya bapak mau apa ajak saya kesini?"  tanya Airin yang memberanikan diri untuk bertanya.

"Hanya sekedar mencari teman ngobrol."  jawab Pak Alex yang menikmati minuman soda miliknya.

"Bapak aneh, apa bapak tidak sibuk dengan pekerjaan bapak? "tanya Airin pada pak Alex.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!