Bab 18 #*#*

  Alex pun segera pergi menuju ke tempat tujuan, tidak lupa juga dia membawa tas milik Airin. Posisi Alex sudah ada di lokasi pakiran mobil.

  Alex segera masuk kedalam rumah sakit, Alex melewati beberapa lorong yang ada di rumah sakit.

  "tok...tok..." masuklah Alex kedalam ruangan itu.

  "Alex." sapa mama Bella yang sedang duduk disamping putrinya dibelakang mama Bella ada suaminya yang duduk disofa.

  "tante, ini saya mau mengantarkan tas milik Airin." jawab Alex pada tante Bella.

  Mama Bella langsung menerima barang itu. " Terimakasih ya Alex, maaf kalau merepotkan kamu." ucap Mama Bella pada Alex.

  Alex pun membalas dengan anggukkan, terlihat tuan Aron yang sedang duduk santai di sofa.

  "Duduk sini." tuan Aron memanggil Alex untuk duduk di sampingnya. Alex pun duduk, sedangkan Mama Bella duduk disamping putrinya.

  "Bagaimana om apa sudah ada perubahan dengan Airin?" tanya Alex tentang kondisi Airin saat ini.

    "Seperti yang kamu lihat, dia belum juga siuman." jawab tuan Aron yang merasa prihatin dengan kondisi putrinya.

  "Sekalian saya ingin melapor ada sesuatu yang penting yang om harus ketahui ." Alex memperlihatkan beberapa potongan gambar kejadian itu.

  Tuan Aron terus memperhatikan gambar itu, hingga sampai selesai.

  "Kamu kenal dengan mereka berempat?" tanya tuan Aron yang penasaran dengan mereka.

  "Saya kenal om, mereka juga anak mahasiswa disana." jawab Alex yang jujur apa adanya tentang kejadian yang menimpa anak didiknya.

  Tuan Aron terus memperhatikan wajah mereka,tuan Aron langsung melirik kearah Alex.

  " Besok temukan aku dengan mereka, Jangan lupa simpan gambar itu." perintah tuan Aron pada Alex, Alex pun membalas dengan anggukkan.

  Alex mengerti pasti tuan Aron sedang memendam rasa marahnya.

  "Gambar apa pa?" tanya Mama bella yang penasaran dengan gambar itu. Alex pun memperlihatkan langsung pada tante Bella .

  Sontak saja Mama bella kaget melihatnya, ternyata putrinya bisa begini karena ini.

  "Mama tidak mau tahu, papa harus cepat mengurusnya . Mereka harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah terjadi, mama ingin semuanya papa selesaikan semuanya." Mama Bella terlihat kesal dengan apa yang mereka lakukan. Mama Bella mencoba menenangkan diri, apalagi permasalahan itu sudah dia pasrahkan pada suaminya untuk menyelesaikannya.

 "Mama tenang saja biarkan papa yang akan mengurusnya, yang penting mama tenang dulu dan mama jaga baik-baik Airin , masalah mereka biarkan papa dan Alex yang akan mengurusnya." tuan Aron memberikan pengertian pada istrinya untuk lebih tenang dan jangan terlalu gegabah dalam melakukan tindakan.

  "Tante tenang saja, saya dan om Aron akan segera menyelesaikannya. Apalagi ini berkaitan tentang kampus, jika tidak diselesaikan nantinya kampus kami akan terkena dampak negatif." ucap Alex yang menjelaskan secara detail.

  " Baiklah, tante percayakan padamu." jawab Mama Bella yang merasa lega, ternyata masih ada yang mau membantu mereka dan semuanya Alex lakukan karena sayangnya dia pada Airin.

  Tiba-tiba saja jari tangan Airin bergerak, mama Bella menyadari ada gerakkan sedikit pada tangan putrinya.

  "Airin." sontak saja mama bella berteriak, tuan Aron dan Alex langsung mendekati ranjang Airin.

  Mereka bertiga berharap semoga Airin cepat sadarkan diri, Perlahan-lahan Airin mencoba membuka matanya. Mata Airin terbuka lebar dengan pandangan bingung.

  "Sayang, akhirnya kamu sadar juga." ucap Mama bella yang langsung memeluk putrinya, pandangan Airin teralihkan pada ayahnya dan pria yang satunya yang dia kenal.

  "Ayah." sapa Airin pada ayahnya, tiba-tiba saja kepala Airin sakit, hingga tangan kanannya memegang kepalanya.

  "Sakit ya sayang?" tanya Mama bella yang melihat kesakitan pada kepala putrinya.

  "Sedikit ma." jawab Airin yang masih merasakan kesakitan pada kepalanya. Airin mencoba duduk dengan bersandar bantal dibelakang punggungnya.

  Mama Bella langsung mengambilkan segelas air putih untuk putrinya.

  "kamu minum dulu." Airin langsung meminum air itu. Airin mencoba duduk kembali dengan kondisi tubuh yang masih lemas.

  "Ternyata ayah sudah pulang." kata Airin dengan ekpresi sedikit pucat dan lemas yang menanyakan kabar ayahnya.

  Tuan Aron mendekati putrinya yang baru saja sadar dari pingsannya. "Iya sayang." jawab ayahnya dengan menunjukkan senyuman manis untuk putrinya Yang tersayang.

  Airin pun melirik dari arah sampingnya ada Alex yang berdiri disamping ayahnya.

  "Kenapa dia ada disini juga ." batin Airin yang kaget dengan kehadiran Alex diruang itu, sekilas Airin menoleh kanan dan kiri.

  "Ini dimana ma?" tanya Airin pada mamanya.

  "Sekarang kamu ada dirumah sakit, beruntung saja ada Alex yang mengantarkanmu di rumah sakit dan mengurusmu selama kami belum datang kerumah sakit." kata mama Bella pada putrinya, yang secara langsung Airin menoleh kearah Alex.

  "Terimakasih sudah menolong saya pak." ucap Airin yang begitu besar pengorbanan Alex pada dirinya.

  "Sama-sama." jawab singkat Pak Alex yang saat ini hatinya lega, Airin baik-baik.

  "Lebih baik kamu istirahat sayang." pesan mama Bella pada putrinya yang tak ingin jika putrinya kesakitan lagi.

  Airin pun kembali tiduran, rasanya kepalanya masih terasa pusing. Airin pun hanya bisa menahannya, dia tak ingin membuat cemas mama dan ayahnya.

  "Mama belum makan siang ya." bisik suaminya pada istrinya, istrinya membalas dengan anggukkan.

  Pantas saja wajah istrinya terlihat lelah, tuan Aron menarik tangan istrinya. "Ayo kita cari makan diluar, biarkan Alex yang menjaga Airin. Kasihan nanti kamu sakit." tuan Aron begitu perhatian dengan istrinya, mama Bella membalas dengan senyuman.

  "Alex."

  "Iya tante?" jawab Alex.

  "Tante titip Airin dulu ya, tante mau makan dulu." pamit mama Bella pada Alex.mereka pun bersiap - siap keluar.

  "Baik tante." jawab Alex, mama bella dan tuan Aron segera keluar. Kini didalam ruangan hanya ada Airin dan Alex.

  Alex pun duduk disamping Airin, nampak Airin sedang menahan rasa sakit dikepalanya. Airin terdiam dengan ekpresi sedikit pucat.

  "Masih sakit?" tanya Alex pada Airin dengan wajah yang masih pucat.

  "Iya masih sakit." jawab Airin yang masih menahan rasa sakit di kepalanya.

Tangan Airin meraih gelas, dengan cepat Alex mengambil gelas itu.

  "Kamu masih haus?" tanya Alex pada Airin yang terlihat lemas, Airin pun membalas dengan anggukkan.

  Spontan Alex mengambil minuman disamping ranjang tempat tidur, Airin meminum minuman miliknya.

  Kini Airin duduk santai ditempat tidurnya, Alex pun memandang wajah Airin dengan tatapan ekpresi sedih didepannya.

Airin yang melihatnya pun sedikit aneh."Dia kenapa lagi seperti itu." melihat wajah sedih dari wajah Alex.

  "Aku benar-benar takut." ucap Alex.

  "Maksudnya?" tanya Airin yang tak mengerti ucapan dari Alex.

  Dia mulai menatap mata Airin. Seakan dia ingin memberitahukan isi perasaannya pada Airin yang selama ini dia pendam.

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut

2024-01-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!