Bab 4 Terus mencari

Aurel sungguh sangat kesal melihat Malik selalu ada di ruangannya. Bahkan berkali-kali Aurel mengusir namun Malik tetap saja tak bergeming.

Sungguh jika kaki Aurel tak sakit mungkin Aurel sudah menendang bokong Malik. Sumpah demi apa pun Aurel tak ingin di kasihani.

Aurel benci namanya di kasihani ia tak butuh itu yang Aurel butuhkan hanya cinta tulus kedua orang tuanya.

"Kenapa lo selalu ada di sini, apa lo pengangguran, hah!"

Kesal Aurel tak nyaman dan tak suka akan kehadiran Malik. Orang asing yang sok bertanggung jawab tapi Aurel tak butuh itu.

"Anggap saja begitu!"

Jawab santai Malik karena sudah biasa mendapatkan sikap ketus Aurel.

"Sial, dasar makhluk aneh!"

Umpat Aurel membelakangi Malik dengan hati benar-benar kesal.

Sungguh Aurel tak ingin terlihat lemah di hadapan orang lain.

Malik hanya tersenyum saja melihat tingkah Aurel yang sudah biasa. Bahkan saking seringnya membuat Malik tak lagi jantungan jika sewaktu-waktu kata-kata pedas itu keluar.

.

.

Di tempat lain ...

Tak hentinya Indri mencari keberadaan anaknya. Bahkan teman-teman Aurel pun belum menemukan di mana Aurel berada.

Bahkan di setiap rumah sakit sudah mereka kunjungi namun tak ada nama Sarah Aurelia Bromoto sebagai pasien di sana.

Sungguh harus mencari kemana lagi Indri. Indri tak mau kehilangan Aurel, hanya Aurel yang Indri punya Indri tak mau kehilangan lagi orang yang di sayangnya.

"Sayang, kamu di mana nak. Maafkan mama tolong pulang ya!"

Gumam Indri tak hentinya menangis ketika keputusasaan datang.

Ini sudah tiga Minggu paska menghilangnya Aurel namun sampai saat ini belum di temukan juga.

Bagaimana mereka bisa menemukan keberadaan Aurel jika Malik membuat data pasien sebagai Aurora Laksmi.

Waktu itu Malik bingung dan panik apalagi tak mengenal Aurel jadi Malik mengisi nama Aurel dengan salah satu nama anak asuhnya yaitu Aurora Laksmi.

Aga hanya diam melihat Indri yang terus menangis. Aga tak tahu harus bagaimana lagi membujuk Indri agar tak bersedih lagi.

Sungguh menghilangnya Aurel bak di telan bumi. Entah kemana perginya.

"Nyonya, sebaiknya kita pulang ya. Hari sudah mulai gelap. Besok kita cari lagi?"

Bujuk Aga hati-hati takut Indri tak setuju.

"Putriku Ga, dia dimana. Entah dia makan atau tidak di luar sana hiks ,,"

"Nona Aurel pasti baik-baik saja. Mungkin Nona Aurel butuh waktu untuk menerima semua ini. Kita pulang ya?"

Indri mengangguk lemah, Aga dengan sigap langsung membantu Indri masuk ke dalam mobil.

Aga mengisyaratkan pada anak buahnya untuk kembali.

Tiyaga Nugroho, yang di sapa Aga entah kenapa laki-laki itu sangat dekat dengan majikannya sendiri.

Bahkan nama Aga juga ber-nasab pada keluarga Nugroho yang tak lain ayah Indri Nugroho sendiri.

Aga dulu adalah anak laki-laki yang di adopsi di panti asuhan oleh tuan Nugroho ketika istrinya dinyatakan tak bisa hamil lagi paska melahirkan Indri.

Waktu itu Indri sudah berusia sepuluh tahun dan tuan Nugroho menginginkan seorang anak laki-laki. Hingga tuan Nugroho mengadopsi Aga ketika Aga berusia lima tahun.

Namun sampai saat ini Aga tak bisa menyebut Indri sebagai Kakak. Sendari dulu Aga memanggil Indri dengan panggilan nona dan ketika Indri sudah menikah Aga memanggilnya Nyonya.

Padahal Indri selalu melarang namun Aga keras kepala sampai saat ini.

Itulah kenapa Aga sangat dekat dengan Indri bahkan tak ada yang melarang kedekatan mereka.

Bagi yang baru mungkin sikap Aga kurang sopan tapi siapa yang tahu mereka pasti mengerti karena Aga adik angkat Indri apalagi mereka sudah tiga puluh tahun hidup bersama.

walau tuan Nugroho tak pernah membeda bedakan anak dan anak angkatnya namun Aga merasa segan apalagi tuan Nugroho memberikan fasilitas yang mewah padanya.

Semenjak kematian tuan dan nyonya Nugroho Aga telah bersumpah akan melindungi Indri dan Aurel dari siapapun. Bahkan saking sibuknya Aga sampai sekarang masih melajang di usianya yang menginjak tiga puluh lima tahun.

Usia yang matang namun entah apa yang membuat Aga tak mau menikah.

"Aga?"

"Iya nyonya,"

Indri menghela nafas berat Aga selalu saja memanggilnya begitu, panggilan yang Indri benci.

"Panggil Kakak!"

"Tap--"

"Aga kau itu adikku, bukan bawahanku jangan panggil aku nyonya apalagi aku sudah bercerai dengan bajingan itu."

Kesal Indri menggebu mengingat mantan suaminya yang sudah belasan tahun membohonginya.

Sungguh laki-laki bajingan Indri sangat membencinya tapi sialnya ia malah jatuh cinta pada bajingan itu sampai saat ini.

"Panggil aku kakak jika tidak pergi dan jangan kembali lagi!"

Ancam Indri membuat Aga mengepalkan tangannya kuat.

"Baik Kak!"

"Jangan pergi temani aku tidur?"

Pinta Indri yang memang sudah biasa saat kecil.

Indri dulu adalah gadis ceria, murah senyum namun penakut.

Ketika kedua orang tuanya tak ada maka Indri akan meminta Aga menemaninya tidur. Hanya sebatas diam duduk di atas sofa menunggu Indri tidur.

Sikap manja dan penakutnya di manfaatkan oleh Andi, laki-laki bajingan yang memanfaatkan kepolosan Indri.

Sampai saat Indri dan Andi menikah Aga terus menjaga Indri.

Cintanya Indri membuat ia buta selalu percaya dengan apa yang di katakan Andi hingga petaka itu datang di mana Indri memergoki suaminya selingkuh bukan selingkuh namun mereka sudah menikah sebelum Andi menikah dengan Indri.

Hancur sudah perasaan Indri hingga ia menggugat cerai Andi sepuluh tahun lalu. Dari kesakitan pengkhianatan itulah membuat Indri lupa akan Aurel yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun. Gadis manis yang belum tahu apa-apa tentang semuanya.

Sepuluh tahun di khianati tak sampai di sana juga. Indri di usir dari rumah dan harus kembali ke mansion Nugroho yang lebih parahnya lagi Indri begitu bodoh mengatas namakan perusahaan atas nama Andi. Sungguh itulah kebohongan yang Indri lakukan.

Sepuluh tahun lamanya menyembuhkan hati yang terluka sampai menelantarkan Aurel kecil sampai Aurel bersikap liar seperti ini.

Sungguh itulah kebodohan yang tak ingin Indri lakukan bahkan karena masalah itu sang ayah harus pergi akibat serangan jantung.

Masa-masa terpuruk, ujian bertubi-tubi hingga pada akhirnya Aurel yang jadi korban keegoisan dan keserakahan.

Untung saja yang di berikan bukan perusahaan Induk melainkan perusahaan cabang. Jika sampai itu terjadi sungguh Indri tak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Aga menatap dingin Indri yang sudah tertidur. Aga beranjak dari duduknya, ia membetulkan selimut agar Indri tidur dengan nyaman.

"Aku janji akan membawa Aurel pulang,"

Gumam Aga lalu pergi meninggalkan Indri sendiri di kamar.

Aga menelepon anak buahnya guna memastikan apa keponakannya sudah di temukan atau tidak.

"Maaf tuan, kami belum menemukan nona muda!"

"Cari sampai dapat, walau kalian harus mengobrak-abrik Indonesia."

"Baik tuan!"

Aga menghela nafas berat entah kemana perginya Aurel.

Aurel harus segera di temukan karena Aga tak ingin terus melihat Indri terpuruk.

keluarga Nugroho sudah banyak berjasa padanya kini tinggal Aga mengembalikan semuanya. Apapun yang terjadi Aga akan memperbaiki hubungan ibu dan anak.

"Di mana kamu sayang, jangan buat ibumu khawatir!"

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

Terpopuler

Comments

marrydianaa26

marrydianaa26

mampir thor, mampir juga di ceritaku (Suamiku Preman)😅

2024-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tabrakan
2 Bab 2 Aurel
3 Bab 3 Bukankah aku juga anak ayah?
4 Bab 4 Terus mencari
5 Bab 5 Rumah Adam Hawa
6 Bab 6 Doa pertama
7 Bab 7 Perasaan Aurel
8 Bab 8 Kekesalan Aurel
9 Bab 9 Rasa sakit
10 Bab 10 Tidak adil
11 Bab 11 Gue mau sama lo, titik.
12 Bab 12 Suara aneh, tempat aneh
13 Bab 13 Suara adzan
14 Bab 14 Sikap Aurel
15 Bab 15 Sholat
16 Bab 16 Tiba-tiba berubah
17 Bab 17 Belajar wudhu dan shalat
18 Bab 18 Omong kosong
19 Bab 19 Khawatir
20 Bab 20 Akan tetap percaya
21 Bab 21 Kenapa dengan dadaku?
22 Bab 22 Aku yakin Aurel berbeda!
23 Bab 23 Tatapan tak suka Raja
24 Bab 24 Sebuah kejujuran
25 Bab 25 Pergi
26 Bab 26 Isi hati Aurel
27 Bab 27 Saling memaafkan
28 Bab 28 Pertengkaran
29 Bab 29 Aku pulang
30 Bab 30 Pakar permasalahan
31 Bab 31 Kedatangan dua sahabat
32 Bab 32 Sahabat beda agama
33 Bab 33 Ayah!
34 Bab 34 Waalaikumsalam bunda
35 Bab 35 Masa lalu Malik
36 Bab 36 Memohon ampun
37 Bab 37 Bertemu seseorang!
38 Bab 38 Orang baik
39 Bab 39 Teman baru
40 Bab 40 Menolong
41 Bab 41 Pemandangan indah
42 Bab 42 Cahaya iman
43 Bab 43 Semangat kerja
44 Bab 44 Indri Nugroho
45 Bab 45 Pertemuan yang tak terduga
46 Bab 46 sang pemilik suara merdu itu ...
47 Bab 47 Pindah tugas
48 Bab 48 Merajuk
49 Bab 49 Sepenggal kesakitan
50 Bab 50 Memaafkan
51 Bab 51 Selalu saja begitu!
52 Bab 52 Pertemuan kita sebuah takdir!
53 Bab 53 (Aurel) Pencari keyakinan akan tuhan
54 Bab 54 SARAH
55 Bab 55 Astaghfirullah!
56 Bab 56 Aib yang viral
57 Bab 57 Hasutan
58 Bab 58 Khawatir nya para sahabat
59 Bab 59 Bukan putri saya
60 Bab 60 Di sini sakit, sangat sakit!!
61 Bab 61 Abang
62 Bab 62 Malik
63 Bab 63 Permintaan Malik
64 Bab 64 Alhamdulillah
65 Bab 65 Mulai ragu
66 Bab 66 Apa om mencintai mama?
67 Bab 67 Ketegangan
68 Bab 68 Saya setuju
69 Bab 69 Putra, putri
70 Bab 70 Perasaan Indri
71 Bab 71 Jantungan masal
72 Bab 72 Gadis berbaju pink?
73 Bab 73 Cie, yang lagi pdkt
74 Bab 74 Dia bukan putriku!
75 Bab 75 Bersyukur lah .....
76 Bab 76 Ya Allah ...
77 Bab 77 Sah
78 Bab 78 Maaf jika Aurel cengeng!
79 Bab 79 Musibah di balik Masalah
80 Bab 80 Nikahi Nisa!
81 Bab 81 Pasangan halal
82 Bab 82 Om--
83 Bab 83 Sama-sama sayang
84 Bab 84 Gadis istimewa
85 Bab 85 Umma
86 Bab 86 Kehangatan sebuah pelukan
87 Bab 87 Terimakasih, Albi
88 Bab 88 Kalau gagal bagaimana Bun?
89 Bab 89 Gara-gara kue
90 Bab 90 Setitik ujian
91 Bab 91 Pembohong
92 Bab 92 Ik-ikhlas kan--
93 Bab 93 Albi ada di sini!
94 Bab 94 Lelah
95 Bab 95 Ke-kenapa bukan aku!
96 Bab 96 Ukiran nama (Indri Nugroho)
97 Bab 97 Sadar
98 Bab 98 Albi mau--
99 Bab 99 Bukan yang pertama
100 Bab 100 Mandi bareng
101 Bab 101 Nona muda
102 Bab 102 Identitas
103 Bab 103 Sama-sama belajar
104 Bab 104 Akan om coba
105 Bab 105 Best husband, I love you!
106 Bab 106 Barakallah fi umrik.
107 Bab 107 Pengalaman memang tak akan bohong.
108 Bab 108 Berita heboh
109 Bab 109 Aku menginginkan mu,
110 Bab 110 Malam mencengkram
111 Bab 111 Entah sedih atau bahagia
112 Bab 112 Terimakasih bunda
113 Bab 113 Tunggu, Ibrahim!!
114 Bab 114 Beri Albi waktu
115 Bab 115 Penjelasan Malik
116 Bab 116 Nisa masuk rumah sakit
117 Bab 117 Merepotkan
118 Bab 118 Bau-bau pelakor
119 Bab 119 Nisa itu adalah Hajar
120 Bab 120 Memata-matai
121 Bab 121 Keputusan Aurel
122 Bab 122 Sekarat
123 Bab 123 Kisah Isabela
124 Bab 124 Makannya jangan banyak pikiran.
125 Bab 125 Biadab
126 Bab 126 Meminjam nama besar keluarga
127 Bab 127 Mengagumkan
128 Bab 128 Salim
129 Bab 129 Konferensi pers
130 Bab 130 balasan dari setiap perbuatan
131 Bab 131 Kepolosan Nisa
132 Bab 132 Tentang Nisa
133 Minal aidzin wal Faidzin
134 Bab 133 Minta maaf
135 Bab 134 Tubuh saya
136 Bab 135 Keputusan kakek
137 Bab 136 Maafkan saya
138 Bab 137 Resepsi pernikahan
139 Bab 138 Kakek!
140 Bab 139 Aku ibu nya
141 Bab 140 Melahirkan
142 Bab 141 Baby A
143 Bab 142 Kecupan plus-plus
144 Bab 143 Kemarahan Nisa
145 Bab 144 Rindu yang membelenggu
146 Bab 145 Abang terbaik
147 Bab 146 Kangen
148 Bab 147 Sang asisten
149 Bab 148 Aku tak rela
150 Bab 149 Adik untuk baby A
151 Bab 150 Tak sadarkan diri
152 Bab 151 Muhamad Athar Zayn Nugroho
153 Bab 152 Berusaha jadi ibu yang baik.
154 Bab 153 Salah faham
155 Bab 154 Merasa tak enak dan kesal
156 Bab 155 Menginap
157 Bab 156 Kabar bahagia
158 Bab 157 Pernikahan Intan dan Rangga
159 Bab 158 Semoga Istiqomah
160 Bab 159 Lamaran
161 Bab 160 Boleh minta nomor ayah mu?
162 Bab 161 Rahasia di balik penolakan.
163 Bab 162 Kapan kamu menikah?
164 Bab 163 Dia menendang?
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bab 1 Tabrakan
2
Bab 2 Aurel
3
Bab 3 Bukankah aku juga anak ayah?
4
Bab 4 Terus mencari
5
Bab 5 Rumah Adam Hawa
6
Bab 6 Doa pertama
7
Bab 7 Perasaan Aurel
8
Bab 8 Kekesalan Aurel
9
Bab 9 Rasa sakit
10
Bab 10 Tidak adil
11
Bab 11 Gue mau sama lo, titik.
12
Bab 12 Suara aneh, tempat aneh
13
Bab 13 Suara adzan
14
Bab 14 Sikap Aurel
15
Bab 15 Sholat
16
Bab 16 Tiba-tiba berubah
17
Bab 17 Belajar wudhu dan shalat
18
Bab 18 Omong kosong
19
Bab 19 Khawatir
20
Bab 20 Akan tetap percaya
21
Bab 21 Kenapa dengan dadaku?
22
Bab 22 Aku yakin Aurel berbeda!
23
Bab 23 Tatapan tak suka Raja
24
Bab 24 Sebuah kejujuran
25
Bab 25 Pergi
26
Bab 26 Isi hati Aurel
27
Bab 27 Saling memaafkan
28
Bab 28 Pertengkaran
29
Bab 29 Aku pulang
30
Bab 30 Pakar permasalahan
31
Bab 31 Kedatangan dua sahabat
32
Bab 32 Sahabat beda agama
33
Bab 33 Ayah!
34
Bab 34 Waalaikumsalam bunda
35
Bab 35 Masa lalu Malik
36
Bab 36 Memohon ampun
37
Bab 37 Bertemu seseorang!
38
Bab 38 Orang baik
39
Bab 39 Teman baru
40
Bab 40 Menolong
41
Bab 41 Pemandangan indah
42
Bab 42 Cahaya iman
43
Bab 43 Semangat kerja
44
Bab 44 Indri Nugroho
45
Bab 45 Pertemuan yang tak terduga
46
Bab 46 sang pemilik suara merdu itu ...
47
Bab 47 Pindah tugas
48
Bab 48 Merajuk
49
Bab 49 Sepenggal kesakitan
50
Bab 50 Memaafkan
51
Bab 51 Selalu saja begitu!
52
Bab 52 Pertemuan kita sebuah takdir!
53
Bab 53 (Aurel) Pencari keyakinan akan tuhan
54
Bab 54 SARAH
55
Bab 55 Astaghfirullah!
56
Bab 56 Aib yang viral
57
Bab 57 Hasutan
58
Bab 58 Khawatir nya para sahabat
59
Bab 59 Bukan putri saya
60
Bab 60 Di sini sakit, sangat sakit!!
61
Bab 61 Abang
62
Bab 62 Malik
63
Bab 63 Permintaan Malik
64
Bab 64 Alhamdulillah
65
Bab 65 Mulai ragu
66
Bab 66 Apa om mencintai mama?
67
Bab 67 Ketegangan
68
Bab 68 Saya setuju
69
Bab 69 Putra, putri
70
Bab 70 Perasaan Indri
71
Bab 71 Jantungan masal
72
Bab 72 Gadis berbaju pink?
73
Bab 73 Cie, yang lagi pdkt
74
Bab 74 Dia bukan putriku!
75
Bab 75 Bersyukur lah .....
76
Bab 76 Ya Allah ...
77
Bab 77 Sah
78
Bab 78 Maaf jika Aurel cengeng!
79
Bab 79 Musibah di balik Masalah
80
Bab 80 Nikahi Nisa!
81
Bab 81 Pasangan halal
82
Bab 82 Om--
83
Bab 83 Sama-sama sayang
84
Bab 84 Gadis istimewa
85
Bab 85 Umma
86
Bab 86 Kehangatan sebuah pelukan
87
Bab 87 Terimakasih, Albi
88
Bab 88 Kalau gagal bagaimana Bun?
89
Bab 89 Gara-gara kue
90
Bab 90 Setitik ujian
91
Bab 91 Pembohong
92
Bab 92 Ik-ikhlas kan--
93
Bab 93 Albi ada di sini!
94
Bab 94 Lelah
95
Bab 95 Ke-kenapa bukan aku!
96
Bab 96 Ukiran nama (Indri Nugroho)
97
Bab 97 Sadar
98
Bab 98 Albi mau--
99
Bab 99 Bukan yang pertama
100
Bab 100 Mandi bareng
101
Bab 101 Nona muda
102
Bab 102 Identitas
103
Bab 103 Sama-sama belajar
104
Bab 104 Akan om coba
105
Bab 105 Best husband, I love you!
106
Bab 106 Barakallah fi umrik.
107
Bab 107 Pengalaman memang tak akan bohong.
108
Bab 108 Berita heboh
109
Bab 109 Aku menginginkan mu,
110
Bab 110 Malam mencengkram
111
Bab 111 Entah sedih atau bahagia
112
Bab 112 Terimakasih bunda
113
Bab 113 Tunggu, Ibrahim!!
114
Bab 114 Beri Albi waktu
115
Bab 115 Penjelasan Malik
116
Bab 116 Nisa masuk rumah sakit
117
Bab 117 Merepotkan
118
Bab 118 Bau-bau pelakor
119
Bab 119 Nisa itu adalah Hajar
120
Bab 120 Memata-matai
121
Bab 121 Keputusan Aurel
122
Bab 122 Sekarat
123
Bab 123 Kisah Isabela
124
Bab 124 Makannya jangan banyak pikiran.
125
Bab 125 Biadab
126
Bab 126 Meminjam nama besar keluarga
127
Bab 127 Mengagumkan
128
Bab 128 Salim
129
Bab 129 Konferensi pers
130
Bab 130 balasan dari setiap perbuatan
131
Bab 131 Kepolosan Nisa
132
Bab 132 Tentang Nisa
133
Minal aidzin wal Faidzin
134
Bab 133 Minta maaf
135
Bab 134 Tubuh saya
136
Bab 135 Keputusan kakek
137
Bab 136 Maafkan saya
138
Bab 137 Resepsi pernikahan
139
Bab 138 Kakek!
140
Bab 139 Aku ibu nya
141
Bab 140 Melahirkan
142
Bab 141 Baby A
143
Bab 142 Kecupan plus-plus
144
Bab 143 Kemarahan Nisa
145
Bab 144 Rindu yang membelenggu
146
Bab 145 Abang terbaik
147
Bab 146 Kangen
148
Bab 147 Sang asisten
149
Bab 148 Aku tak rela
150
Bab 149 Adik untuk baby A
151
Bab 150 Tak sadarkan diri
152
Bab 151 Muhamad Athar Zayn Nugroho
153
Bab 152 Berusaha jadi ibu yang baik.
154
Bab 153 Salah faham
155
Bab 154 Merasa tak enak dan kesal
156
Bab 155 Menginap
157
Bab 156 Kabar bahagia
158
Bab 157 Pernikahan Intan dan Rangga
159
Bab 158 Semoga Istiqomah
160
Bab 159 Lamaran
161
Bab 160 Boleh minta nomor ayah mu?
162
Bab 161 Rahasia di balik penolakan.
163
Bab 162 Kapan kamu menikah?
164
Bab 163 Dia menendang?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!