Aurel sungguh sangat kesal melihat Malik selalu ada di ruangannya. Bahkan berkali-kali Aurel mengusir namun Malik tetap saja tak bergeming.
Sungguh jika kaki Aurel tak sakit mungkin Aurel sudah menendang bokong Malik. Sumpah demi apa pun Aurel tak ingin di kasihani.
Aurel benci namanya di kasihani ia tak butuh itu yang Aurel butuhkan hanya cinta tulus kedua orang tuanya.
"Kenapa lo selalu ada di sini, apa lo pengangguran, hah!"
Kesal Aurel tak nyaman dan tak suka akan kehadiran Malik. Orang asing yang sok bertanggung jawab tapi Aurel tak butuh itu.
"Anggap saja begitu!"
Jawab santai Malik karena sudah biasa mendapatkan sikap ketus Aurel.
"Sial, dasar makhluk aneh!"
Umpat Aurel membelakangi Malik dengan hati benar-benar kesal.
Sungguh Aurel tak ingin terlihat lemah di hadapan orang lain.
Malik hanya tersenyum saja melihat tingkah Aurel yang sudah biasa. Bahkan saking seringnya membuat Malik tak lagi jantungan jika sewaktu-waktu kata-kata pedas itu keluar.
.
.
Di tempat lain ...
Tak hentinya Indri mencari keberadaan anaknya. Bahkan teman-teman Aurel pun belum menemukan di mana Aurel berada.
Bahkan di setiap rumah sakit sudah mereka kunjungi namun tak ada nama Sarah Aurelia Bromoto sebagai pasien di sana.
Sungguh harus mencari kemana lagi Indri. Indri tak mau kehilangan Aurel, hanya Aurel yang Indri punya Indri tak mau kehilangan lagi orang yang di sayangnya.
"Sayang, kamu di mana nak. Maafkan mama tolong pulang ya!"
Gumam Indri tak hentinya menangis ketika keputusasaan datang.
Ini sudah tiga Minggu paska menghilangnya Aurel namun sampai saat ini belum di temukan juga.
Bagaimana mereka bisa menemukan keberadaan Aurel jika Malik membuat data pasien sebagai Aurora Laksmi.
Waktu itu Malik bingung dan panik apalagi tak mengenal Aurel jadi Malik mengisi nama Aurel dengan salah satu nama anak asuhnya yaitu Aurora Laksmi.
Aga hanya diam melihat Indri yang terus menangis. Aga tak tahu harus bagaimana lagi membujuk Indri agar tak bersedih lagi.
Sungguh menghilangnya Aurel bak di telan bumi. Entah kemana perginya.
"Nyonya, sebaiknya kita pulang ya. Hari sudah mulai gelap. Besok kita cari lagi?"
Bujuk Aga hati-hati takut Indri tak setuju.
"Putriku Ga, dia dimana. Entah dia makan atau tidak di luar sana hiks ,,"
"Nona Aurel pasti baik-baik saja. Mungkin Nona Aurel butuh waktu untuk menerima semua ini. Kita pulang ya?"
Indri mengangguk lemah, Aga dengan sigap langsung membantu Indri masuk ke dalam mobil.
Aga mengisyaratkan pada anak buahnya untuk kembali.
Tiyaga Nugroho, yang di sapa Aga entah kenapa laki-laki itu sangat dekat dengan majikannya sendiri.
Bahkan nama Aga juga ber-nasab pada keluarga Nugroho yang tak lain ayah Indri Nugroho sendiri.
Aga dulu adalah anak laki-laki yang di adopsi di panti asuhan oleh tuan Nugroho ketika istrinya dinyatakan tak bisa hamil lagi paska melahirkan Indri.
Waktu itu Indri sudah berusia sepuluh tahun dan tuan Nugroho menginginkan seorang anak laki-laki. Hingga tuan Nugroho mengadopsi Aga ketika Aga berusia lima tahun.
Namun sampai saat ini Aga tak bisa menyebut Indri sebagai Kakak. Sendari dulu Aga memanggil Indri dengan panggilan nona dan ketika Indri sudah menikah Aga memanggilnya Nyonya.
Padahal Indri selalu melarang namun Aga keras kepala sampai saat ini.
Itulah kenapa Aga sangat dekat dengan Indri bahkan tak ada yang melarang kedekatan mereka.
Bagi yang baru mungkin sikap Aga kurang sopan tapi siapa yang tahu mereka pasti mengerti karena Aga adik angkat Indri apalagi mereka sudah tiga puluh tahun hidup bersama.
walau tuan Nugroho tak pernah membeda bedakan anak dan anak angkatnya namun Aga merasa segan apalagi tuan Nugroho memberikan fasilitas yang mewah padanya.
Semenjak kematian tuan dan nyonya Nugroho Aga telah bersumpah akan melindungi Indri dan Aurel dari siapapun. Bahkan saking sibuknya Aga sampai sekarang masih melajang di usianya yang menginjak tiga puluh lima tahun.
Usia yang matang namun entah apa yang membuat Aga tak mau menikah.
"Aga?"
"Iya nyonya,"
Indri menghela nafas berat Aga selalu saja memanggilnya begitu, panggilan yang Indri benci.
"Panggil Kakak!"
"Tap--"
"Aga kau itu adikku, bukan bawahanku jangan panggil aku nyonya apalagi aku sudah bercerai dengan bajingan itu."
Kesal Indri menggebu mengingat mantan suaminya yang sudah belasan tahun membohonginya.
Sungguh laki-laki bajingan Indri sangat membencinya tapi sialnya ia malah jatuh cinta pada bajingan itu sampai saat ini.
"Panggil aku kakak jika tidak pergi dan jangan kembali lagi!"
Ancam Indri membuat Aga mengepalkan tangannya kuat.
"Baik Kak!"
"Jangan pergi temani aku tidur?"
Pinta Indri yang memang sudah biasa saat kecil.
Indri dulu adalah gadis ceria, murah senyum namun penakut.
Ketika kedua orang tuanya tak ada maka Indri akan meminta Aga menemaninya tidur. Hanya sebatas diam duduk di atas sofa menunggu Indri tidur.
Sikap manja dan penakutnya di manfaatkan oleh Andi, laki-laki bajingan yang memanfaatkan kepolosan Indri.
Sampai saat Indri dan Andi menikah Aga terus menjaga Indri.
Cintanya Indri membuat ia buta selalu percaya dengan apa yang di katakan Andi hingga petaka itu datang di mana Indri memergoki suaminya selingkuh bukan selingkuh namun mereka sudah menikah sebelum Andi menikah dengan Indri.
Hancur sudah perasaan Indri hingga ia menggugat cerai Andi sepuluh tahun lalu. Dari kesakitan pengkhianatan itulah membuat Indri lupa akan Aurel yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun. Gadis manis yang belum tahu apa-apa tentang semuanya.
Sepuluh tahun di khianati tak sampai di sana juga. Indri di usir dari rumah dan harus kembali ke mansion Nugroho yang lebih parahnya lagi Indri begitu bodoh mengatas namakan perusahaan atas nama Andi. Sungguh itulah kebohongan yang Indri lakukan.
Sepuluh tahun lamanya menyembuhkan hati yang terluka sampai menelantarkan Aurel kecil sampai Aurel bersikap liar seperti ini.
Sungguh itulah kebodohan yang tak ingin Indri lakukan bahkan karena masalah itu sang ayah harus pergi akibat serangan jantung.
Masa-masa terpuruk, ujian bertubi-tubi hingga pada akhirnya Aurel yang jadi korban keegoisan dan keserakahan.
Untung saja yang di berikan bukan perusahaan Induk melainkan perusahaan cabang. Jika sampai itu terjadi sungguh Indri tak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.
Aga menatap dingin Indri yang sudah tertidur. Aga beranjak dari duduknya, ia membetulkan selimut agar Indri tidur dengan nyaman.
"Aku janji akan membawa Aurel pulang,"
Gumam Aga lalu pergi meninggalkan Indri sendiri di kamar.
Aga menelepon anak buahnya guna memastikan apa keponakannya sudah di temukan atau tidak.
"Maaf tuan, kami belum menemukan nona muda!"
"Cari sampai dapat, walau kalian harus mengobrak-abrik Indonesia."
"Baik tuan!"
Aga menghela nafas berat entah kemana perginya Aurel.
Aurel harus segera di temukan karena Aga tak ingin terus melihat Indri terpuruk.
keluarga Nugroho sudah banyak berjasa padanya kini tinggal Aga mengembalikan semuanya. Apapun yang terjadi Aga akan memperbaiki hubungan ibu dan anak.
"Di mana kamu sayang, jangan buat ibumu khawatir!"
Bersambung ...
Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
marrydiana
mampir thor, mampir juga di ceritaku (Suamiku Preman)😅
2024-02-04
2