"Pelan-pelan, awas saja jika kencang."
Ancam Aurel masih kesal dengan kejadian tadi sore di mana ia malah menjadi bahan candaan anak-anak dan sialnya Malik malah ikut-ikutan juga.
"Iya .. Iya, bawel amat!"
Malik mulai memijat kaki Aurel kembali dengan pelan dan hati-hati.
Aurel tak meringis berarti ini pas dalam memijatnya.
"Coba sekarang gerakan perlahan?"
Aurel perlahan menggerakkan kaki kirinya pelan-pelan.
Aurel tersenyum ketika kaki kirinya sudah benar-benar bisa di gerakan.
"Wah, kaki kamu sudah bisa di gerakan. Tinggal di asah berjalan."
"Benarkah?"
"Iya!"
Aurel tersenyum gembira jika kakinya mulai bisa di asah berjalan. Itu artinya sebentar lagi ia akan sembuh.
"Apa mau di coba berdiri dulu?"
"Boleh, tapi pegangin ya?"
Pinta Aurel bak anak kecil memegang kedua tangan Malik.
"Pelan-pelan, jadikan kaki kanan sebagai peng kokoh!"
"Ok!"
Aurel memegang lengan Malik erat dengan kaki kanan terlebih dahulu di turunkan.
"Hati-hati?"
"Iya!"
Sesudah menurunkan kaki kanan Aurel berdiri di pegang kuat oleh Malik.
Deg ...
Jantung Malik berdetak kencang ketika wajah Aurel tepat di depan wajahnya yang sedikit menunduk.
"Gue turunin kaki kiri gue ya. Awas jangan di lepas!"
Ucap Aurel fokus pada kaki kirinya tak sadar jika dari tadi Malik hanya diam saja.
Perlahan Aurel menurunkan kakinya ke atas rumput lalu mencoba melepaskan genggaman tangannya.
"Awas!"
Pekik Aurel membuat Malik tersadar refleks menahan pinggang Aurel agar tidak jatuh.
"Oh sitt, ini sakit."
"Ka-kamu duduk lagi saja ya?"
"Hm!"
Malik membantu Aurel duduk lagi di kursi roda. Dengan hati-hati Malik mengangkat kaki kiri Aurel agar berpijak.
"Sial, ternyata masih sakit jika di pijakan!"
Gerutu Aurel tak menyangka jika di pijakan terasa sakit bahkan lebih sakit ketika di gerakan.
"Pelan-pelan saja jangan terlalu di paksa. Nanti juga bisa di pijakan. Kaki sudah kuat di pijakan baru sedikit-sedikit di ajak jalan!"
"Hm, gue jadi gak sabar bisa jalan lagi!"
Girang Aurel menatap kakinya membuat Malik tersenyum saja. Malik juga menginginkan Aurel cepat bisa berjalan.
"Sudah bisa di gerakan saja sudah Alhamdulillah, kamu harus bersyukur!"
Aurel menatap Malik karena setiap apapun Malik selalu tak lepas dengan ucapan Alhamdulillah.
Bahkan Aurel mulai biasa mendengar kalimat-kalimat aneh keluar dari bibir Malik walau Aurel tak mengerti.
"Gue gak ngerti kenapa lo selalu bilang Alhamdulillah, astaghfirullah, masyaallah atau apalah. Gue tak mengerti!"
"Aurel, setiap kenikmatan yang tuhan berikan pada kita. Kita harus mengucap Alhamdulillah sebagai bentuk rasa syukur kita. Seperti kaki kamu sudah bisa di gerakan, itu tandanya kamu harus bersyukur dengan mengucap Alhamdulillah, begitu!"
"Apa lo sebegitu percaya tuhan ada?"
"Percaya benget. Bahkan pertemuan kita juga tak lepas dari campur tangan Tuhan. Kamu selamat dari kecelakaan itu pertanda bahwa Tuhan sayang pada kamu. Coba kalau kamu mati, kamu tak akan kenal dengan ku dan anak-anak!"
Aurel terdiam ada benarnya apa yang di katakan Malik. Apa benar Tuhan sayang sama gue, batin Aurel.
"Malik, lo pernah jelasin ke gue. Kalau adzan itu sebuah panggilan dari Tuhan untuk hamba-nya menghadap. Jika benar begitu kenapa lo malah selalu olahraga aneh. Bagaiman lo menghadap jika begitu. Bukankah kalau orang Kristen menghadap Tuhan mereka akan diam?"
"Betul! Tapi cara orang kristen dan Islam itu berbeda Aurel. Yang kamu maksud olahraga aneh itu di sebut Sholat."
"Sholat?"
"Ya, sholat. Itu bukan olahraga tapi gerakan sholat dan di setiap gerakan ada doa nya. Apa kamu ingin tahu kenapa gerakannya begitu?"
"Katakan lah, gue benar-benar penasaran?"
"Karena di setiap gerakan sholat banyak manfaat nya. gerakan shalat adalah gerakan proporsional yang memberi manfaat luar biasa bagi kesehatan tubuh. Pemahaman terhadap manfaat gerakan shalat bagi tubuh akan memotivasi seseorang melaksanakan shalat dengan benar. gerakan sholat ini melibatkan seluruh otot persendian, sehingga gerakan sholat ini dapat menjaga keseimbangan energi tubuh, mengendurkan otot persendian dan memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh, terutama otak, karena otak berada di atas dan jantung membutuhkan lebih banyak energi untuk mengalirkan darah ke otak (atas). Hal ini bisa terjadi karena saat dia shalat, kalori dalam tubuhnya dibakar secara teratur sehingga mengurangi penyakit yang menimpa tubuh.
Seperti halnya gerakan rukuk, yang dapat membantu mengatur aliran darah bagian atas. Lalu pada gerakan tasyahud, dapat membantu mengatur aliran darah bagian bawah."
"Wow, luar biasa ternyata olahraga aneh itu banyak sekali manfaat bagi kesehatan!"
"Anggap saja begitu, karena sholat dalam Islam adalah olahraga paling menyehatkan."
"Sama seperti gym, yoga, tapi gerakan sholat seperti enteng dari pada gym. Pantas saja badan lo bagus dan anak-anak juga sehat semua!"
Malik menggelengkan kepala dengan setiap pemahaman Aurel. Tapi ini lebih bagus karena Aurel sudah mau banyak bertanya tanpa sadar dalam hal Islam.
"Hm, Malik. Nanti ajarkan gue olahraga aneh itu ya. Gue juga mau hidup sehat?"
Deg ...
Malik tercengang mendengar permintaan Aurel namun detik berikutnya Malik tersenyum. Tak apa Aurel menganggapnya olahraga setidaknya Aurel mau belajar.
"Tapi ada syaratnya!"
"Cih, kenapa pake syarat-syarat segala sih. Gue gak bisa bayar lo, nanti saja kalau gue punya uang bayar gajih lo nya!"
Aurel pikir Malik meminta bayaran di mana setiap Aurel gym, yoga, boxing juga Aurel harus membayar.
"Bukan itu dodol, pikiran kamu buruk Mulu!"
"Lalu apa syaratnya, jangan yang aneh-aneh deh."
"Tidak aneh kok, jadi mau tidak?"
"Iya-iya, katakan saja yang penting hidup gue sehat"
"Aurel kamu tahukan, di setiap olahraga pasti ada namanya pemanasan dulu?"
"Ya gue tahu, lalu?"
"Begitu pun dengan Sholat ada pemanasan nya dulu-"
"Apa itu? Bagaimana pemanasannya. Gue belum pernah lihat."
Bingung Aurel karena tak tahu jika sholat juga ada pemanasannya.
"Namanya wudhu!"
"What! Wudhu! Pemanasan macam apa tuh. Apa seperti kuda-kuda karate atau taekwondo?"
Mulut Malik menganga tak percaya dengan apa yang Aurel katakan. Sungguh rasanya Malik ingin tertawa namun takut dosa.
"Bukan seperti itu, nanti aku ajarkan."
"Oh, kapan? Lo saja suka sibuk?"
"Nanti aku nyempetin waktu. Gerakannya gampang kok."
"Ok .. Ok .., walau olahraga kalian aneh tapi gue tetap penasaran."
Malik menggelengkan kepala sungguh sangat jelas melihat bagaimana antusias nya Aurel. Walau pemahaman Aurel berbeda setidaknya Aurel mau belajar. Malik yakin lama-lama Aurel akan tahu.
Aurel sama seperti Malik dulu namun dalam versi berbeda. Aurel lebih parah dari pada Malik.
Dulu Malik masih tahu istilah-istilah Sholat, wudhu dan lain-lain walau Malik jarang melakukannya.
Tapi Aure benar-benar manusia ajaib. KTP Islam tapi tak tahu apapun kewajiban seorang Islam.
Sungguh Malik akan berusaha membantu Aurel percaya jika Tuhan itu ada. Akan membuat Aurel mengubah pandanganya tentang tuhan.
Bahwa tuhan ada dan tak jahat seperti apa yang Aurel pikirkan.
Semakin ke sini Malik semakin tahu jika Aurel sangat polos dan apa adanya terjauh dari sikapnya yang ketus.
"Aku yakin, suatu saat nanti kamu akan menjadi hampa yang paling di cintai Tuhan."
"Lo bilang apa tadi?"
"Ah, tidak. Kamu salah dengar kali."
"Gue gak budeg, tadi lo bilang apa, cintai Tuhan maksud apa?"
"Tidak! Ini sudah malam ayo masuk!"
"Hey, lo belum jawab pertanyaan gue."
"Besok saja!"
Bersambung ..
Jangan lupa Like, Hadiah, komen, dan Vote Terimakasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments