Bab 2 Aurel

Sitt ...

Umpatan sakit keluar dari bibir mungil seorang gadis yang baru sadar dari tidur panjangnya.

Sudah satu hari ia koma dan baru hari ini bisa sadarkan diri.

Perlahan mata hazel dengan bulu mata lentik itu mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru.

"Rumah sakit,"

Gumam pelan gadis yang masih lemah menyadari jika dirinya berada di rumah sakit.

"Kamu sudah sadar?"

Deg ...

Gadis tersebut terkejut mendapati seorang laki-laki masuk keruangannya dengan gaya cool.

"Siapa kau?"

Tanya gadis itu sengit menatap tajam Malik yang baru masuk setelah tadi pergi makan siang. Tapi siapa sangka ketika ia balik ternyata gadis yang ia tabrak sudah bangun.

"Saya Malik, maaf saya sudah membuat kamu berada di sini?"

Sesal Malik mendekat membuat gadis itu menunduk sambil memejamkan kedua matanya.

"Sial, kenapa aku tak mati sih."

"Kamu bicara sesuatu?"

"Tidak! Pergi sana!"

Malik membulatkan kedua matanya tak percaya melihat gadis di depannya mengusir dia.

Biasanya orang akan marah-marah dan meminta pertanggung jawaban dia tapi gadis ini, sangat ajaib.

"Kenapa masih di sini, pergi sana gue tak butuh loe. Oh, sitt!"

Ringis gadis itu sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

"Kamu tak apa, tunggu aku akan panggil dokter."

Malik langsung berlari keluar memanggil dokter karena terkejut gadis yang ia tabrak meringis kesakitan.

Tak lama dokter masuk di ikuti Malik dari belakang.

"Nona tolong berbaring, saya akan memeriksa keadaan anda."

Sang dokter langsung memeriksa keadaan pasien dengan teliti dan hati-hati.

"Nona apa anda mengingat siapa anda?"

Tanya dokter memastikan jika luka di kepalanya tak mengalami masalah serius.

"Ya,"

"Syukurlah!"

"Dok?"

"Ya nona, apa ada yang anda rasakan?"

"Kenapa anda membiarkan saya hidup, kenapa tak biarkan saya mati saja!"

Deg ...

Sang dokter terkejut mendengar pasien yang ia tolong bukan hanya dokter, Malik yang sendari tadi berdiri tak jauh membulatkan matanya menatap tak percaya pada gadis yang ia tolong.

"Nona jangan banyak pikiran, anda harus banyak istirahat. Kalau begitu saya permisi dulu!"

Ucap dokter langsung keluar karena masih terkejut dengan ucapan pasien nya. Bagaimana mungkin ada pasien yang ingin mati di mana dia sudah susah payah menyelamatkannya.

Sungguh gila benar-benar gila siapa gadis itu.

Malik menatap tajam dengan ekspresi datarnya.

"Ini dompet kamu, tapi maaf ponsel kamu saya kirim tukang servis karena ponsel kamu mati."

"Siapa loe, kenapa masih ada di sini sih?"

"Apa kamu hapal nomor kedua orang tua kamu. Mereka harus tahu kamu di sini?"

"Semuanya mati!"

"Hah, maksud nya?"

"Loe budeg ya. Kedua orang tua gue sudah mati!"

Malik mengelus dadanya sabar menghadapi gadis di depannya. Sungguh rasanya jantung Malik hampir copot mendengar nada jengkel dan ketus gadis ini.

"Siapa nama mu?"

"Loe!"

"Maaf, saat ini saya yang bertanggung jawab atas kamu karena saya yang membuat kamu seperti ini. Jadi tolong bekerja sama lah, siapa nama kamu agar saya bisa memanggil nama mu dengan baik,"

"Aurel!"

Ketus Aurel mengepalkan kedua tangannya kuat.

Ia benci masih hidup kenapa tak mati saja saat ia sengaja membawa motor kencang. Sungguh Aurel tak menginginkan keadaan ini di mana ia harus mengingat rasa sakit itu.

Andai saja ia mati mungkin Aurel tak akan mengingat kesakitan itu lagi tapi kenapa Tuhan begitu jahat selalu mengujinya.

"Baiklah Aurel, jika kamu sudah tak punya orang tua apa kamu masih punya saudara?"

Tanya Malik hati-hati takut membuat Aurel tersinggung lagi.

"Tidak,"

"Tempat tinggal?"

"Tidak!"

"Teman?"

"Berisik loe dari tadi tanya-tanya mulu. Cepat keluar gue mau tidur!"

Malik memejamkan matanya menahan kekesalan menghadapi gadis di depannya. Jika bukan karena perempuan sudah Malik bogem mulut tak berakhlak itu.

Namun, mau tak mau Malik keluar karena tak mau membuat Aurel nampak kesal. Seperti nya Malik harus mencari tahu siapa gadis itu.

Jika memang Aurel sudah tak punya orang tua, sanak saudara dan tempat tinggal lantas di mana Aurel berada apa anak panti asuhan atau anak jalanan. Tapi jika anak jalanan tak mungkin secara penampilan Aurel tidak seperti anak jalanan saat Malik membawa Aurel ke rumah sakit.

Pikiran Malik tertuju panti asuhan jika benar panti asuhan mana yang menjadi tempat tinggal Aurel.

Malik mengusap wajahnya kasar kenapa ia harus berurusan dengan gadis songong itu. Tapi Malik harus bertanggung jawab karena ia juga yang membuat Aurel seperti itu.

"Akhhhh!!!"

Deg ...

Malik terkejut mendengar teriakan Aurel dengan cepat Malik menerobos masuk.

Mata Malik membulat sempurna melihat Aurel tersungkur di atas lantai sana.

"Kamu baik-baik saja?"

"Kaki gue, kaki gue, tidak!!!"

Dengan cepat Malik mengangkat Aurel membuat Aurel terkejut karena tak sadar jika Malik masuk keruangannya.

"Ada apa dengan kaki gue, kenapa tak bisa berjalan?"

Shok Aurel ketika ia berniat kabur Aurel malah tersungkur karena sebelah kakinya tak bisa di berjalan.

"Kamu tenang dulu, ya."

"Bagaimana gue bisa tenang sedang kaki gue sakit. Sial gue gak bisa kabur!"

Lagi-lagi Malik jantungan mendengar umpatan Aurel sungguh gadis bar-bar, kesal Malik dalam hati.

"Kaki kamu patah, tergeser apalah. Jadi kaki kamu belum bisa banyak bergerak, ini hanya bersifat sementara jika kamu mau terapi kaki kamu akan sembuh kembali!"

"Oh sial .. Sial ... Kenapa hidup gue harus hancur begini. Tuhan kenapa kau tak matikan gue saja kenapa. Kau sangat jahat, jahat hiks .."

Isak Aurel benar-benar mengutuk takdirnya kenapa hidupnya sangat menyedihkan.

Malik hanya bisa diam mematung melihat Aurel yang menangis dengan sumpah serapahnya.

Bisa Malik lihat banyak kesakitan dan kekecewaan yang Aurel rasakan.

Entah kehidupan apa yang Aurel alami hingga membuat gadis cantik itu mengutuk takdirnya sendiri.

Namun, Malik tak suka jika ada yang menyalahkan Tuhan dalam setiap kehidupan yang di jalani.

Malik terus saja menatap Aurel dengan tatapan tajamnya membiarkan Aurel meluapkan isi hatinya walau Malik tak tahu apa yang terjadi.

"Aurel!"

Pekik Malik terkejut ketika Aurel pingsan bahkan luka di kepalanya kembali berdarah.

Malik segera memanggil dokter agar memeriksa keadaan Aurel.

Tak lama dokter masuk kembali lalu memeriksa keadaan Aurel.

"Seperti nya pasien tertekan oleh keadaan. Mendengar dari cerita tuan, seperti nya pasien ingin mengakhiri hidupnya. Entah apa yang terjadi, tolong tuan bisa menjaga pasien dengan baik. Jangan sampai Pasien melukai dirinya sendiri!"

"Baik dok, terimakasih!"

Malik menghela nafas berat apa yang harus ia lakukan.

Malik tak kenal dengan Aurel tapi entah kenapa ada rasa kasihan melihatnya apalagi Aurel tak punya sanak saudara.

Jika begitu siapa yang akan merawat Aurel sampai sembuh.

Sebagai laki-laki tanggung jawab seperti nya Malik harus merawat Aurel sampai sembuh walau bagaimanapun Aurel begini karena kelalaiannya.

Setidaknya sampai Aurel bisa berjalan lagi baru Malik akan melepaskan tanggung jawabnya.

Ya, sekarang mungkin keputusan itu yang terbaik apalagi Malik belum tahu bagaimana kehidupan Aurel.

Di lihat dari wajah ya seperti nya Aurel masih berusia belasan tahu entahlah, melihat sikapnya yang masih labil.

Atau mungkin kehidupan Aurel sangat berat hingga membuat Aurel bersikap seperti itu.

Malik membenarkan letak selimut Aurel dan tangannya agar nyaman.

"Apapun yang terjadi di kehidupan mu, tak seharusnya kau mengutuk Tuhan.'

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen, dan Vote Terimakasih ...

Terpopuler

Comments

Dwi Sulistyaningsih

Dwi Sulistyaningsih

Lah.

2024-01-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tabrakan
2 Bab 2 Aurel
3 Bab 3 Bukankah aku juga anak ayah?
4 Bab 4 Terus mencari
5 Bab 5 Rumah Adam Hawa
6 Bab 6 Doa pertama
7 Bab 7 Perasaan Aurel
8 Bab 8 Kekesalan Aurel
9 Bab 9 Rasa sakit
10 Bab 10 Tidak adil
11 Bab 11 Gue mau sama lo, titik.
12 Bab 12 Suara aneh, tempat aneh
13 Bab 13 Suara adzan
14 Bab 14 Sikap Aurel
15 Bab 15 Sholat
16 Bab 16 Tiba-tiba berubah
17 Bab 17 Belajar wudhu dan shalat
18 Bab 18 Omong kosong
19 Bab 19 Khawatir
20 Bab 20 Akan tetap percaya
21 Bab 21 Kenapa dengan dadaku?
22 Bab 22 Aku yakin Aurel berbeda!
23 Bab 23 Tatapan tak suka Raja
24 Bab 24 Sebuah kejujuran
25 Bab 25 Pergi
26 Bab 26 Isi hati Aurel
27 Bab 27 Saling memaafkan
28 Bab 28 Pertengkaran
29 Bab 29 Aku pulang
30 Bab 30 Pakar permasalahan
31 Bab 31 Kedatangan dua sahabat
32 Bab 32 Sahabat beda agama
33 Bab 33 Ayah!
34 Bab 34 Waalaikumsalam bunda
35 Bab 35 Masa lalu Malik
36 Bab 36 Memohon ampun
37 Bab 37 Bertemu seseorang!
38 Bab 38 Orang baik
39 Bab 39 Teman baru
40 Bab 40 Menolong
41 Bab 41 Pemandangan indah
42 Bab 42 Cahaya iman
43 Bab 43 Semangat kerja
44 Bab 44 Indri Nugroho
45 Bab 45 Pertemuan yang tak terduga
46 Bab 46 sang pemilik suara merdu itu ...
47 Bab 47 Pindah tugas
48 Bab 48 Merajuk
49 Bab 49 Sepenggal kesakitan
50 Bab 50 Memaafkan
51 Bab 51 Selalu saja begitu!
52 Bab 52 Pertemuan kita sebuah takdir!
53 Bab 53 (Aurel) Pencari keyakinan akan tuhan
54 Bab 54 SARAH
55 Bab 55 Astaghfirullah!
56 Bab 56 Aib yang viral
57 Bab 57 Hasutan
58 Bab 58 Khawatir nya para sahabat
59 Bab 59 Bukan putri saya
60 Bab 60 Di sini sakit, sangat sakit!!
61 Bab 61 Abang
62 Bab 62 Malik
63 Bab 63 Permintaan Malik
64 Bab 64 Alhamdulillah
65 Bab 65 Mulai ragu
66 Bab 66 Apa om mencintai mama?
67 Bab 67 Ketegangan
68 Bab 68 Saya setuju
69 Bab 69 Putra, putri
70 Bab 70 Perasaan Indri
71 Bab 71 Jantungan masal
72 Bab 72 Gadis berbaju pink?
73 Bab 73 Cie, yang lagi pdkt
74 Bab 74 Dia bukan putriku!
75 Bab 75 Bersyukur lah .....
76 Bab 76 Ya Allah ...
77 Bab 77 Sah
78 Bab 78 Maaf jika Aurel cengeng!
79 Bab 79 Musibah di balik Masalah
80 Bab 80 Nikahi Nisa!
81 Bab 81 Pasangan halal
82 Bab 82 Om--
83 Bab 83 Sama-sama sayang
84 Bab 84 Gadis istimewa
85 Bab 85 Umma
86 Bab 86 Kehangatan sebuah pelukan
87 Bab 87 Terimakasih, Albi
88 Bab 88 Kalau gagal bagaimana Bun?
89 Bab 89 Gara-gara kue
90 Bab 90 Setitik ujian
91 Bab 91 Pembohong
92 Bab 92 Ik-ikhlas kan--
93 Bab 93 Albi ada di sini!
94 Bab 94 Lelah
95 Bab 95 Ke-kenapa bukan aku!
96 Bab 96 Ukiran nama (Indri Nugroho)
97 Bab 97 Sadar
98 Bab 98 Albi mau--
99 Bab 99 Bukan yang pertama
100 Bab 100 Mandi bareng
101 Bab 101 Nona muda
102 Bab 102 Identitas
103 Bab 103 Sama-sama belajar
104 Bab 104 Akan om coba
105 Bab 105 Best husband, I love you!
106 Bab 106 Barakallah fi umrik.
107 Bab 107 Pengalaman memang tak akan bohong.
108 Bab 108 Berita heboh
109 Bab 109 Aku menginginkan mu,
110 Bab 110 Malam mencengkram
111 Bab 111 Entah sedih atau bahagia
112 Bab 112 Terimakasih bunda
113 Bab 113 Tunggu, Ibrahim!!
114 Bab 114 Beri Albi waktu
115 Bab 115 Penjelasan Malik
116 Bab 116 Nisa masuk rumah sakit
117 Bab 117 Merepotkan
118 Bab 118 Bau-bau pelakor
119 Bab 119 Nisa itu adalah Hajar
120 Bab 120 Memata-matai
121 Bab 121 Keputusan Aurel
122 Bab 122 Sekarat
123 Bab 123 Kisah Isabela
124 Bab 124 Makannya jangan banyak pikiran.
125 Bab 125 Biadab
126 Bab 126 Meminjam nama besar keluarga
127 Bab 127 Mengagumkan
128 Bab 128 Salim
129 Bab 129 Konferensi pers
130 Bab 130 balasan dari setiap perbuatan
131 Bab 131 Kepolosan Nisa
132 Bab 132 Tentang Nisa
133 Minal aidzin wal Faidzin
134 Bab 133 Minta maaf
135 Bab 134 Tubuh saya
136 Bab 135 Keputusan kakek
137 Bab 136 Maafkan saya
138 Bab 137 Resepsi pernikahan
139 Bab 138 Kakek!
140 Bab 139 Aku ibu nya
141 Bab 140 Melahirkan
142 Bab 141 Baby A
143 Bab 142 Kecupan plus-plus
144 Bab 143 Kemarahan Nisa
145 Bab 144 Rindu yang membelenggu
146 Bab 145 Abang terbaik
147 Bab 146 Kangen
148 Bab 147 Sang asisten
149 Bab 148 Aku tak rela
150 Bab 149 Adik untuk baby A
151 Bab 150 Tak sadarkan diri
152 Bab 151 Muhamad Athar Zayn Nugroho
153 Bab 152 Berusaha jadi ibu yang baik.
154 Bab 153 Salah faham
155 Bab 154 Merasa tak enak dan kesal
156 Bab 155 Menginap
157 Bab 156 Kabar bahagia
158 Bab 157 Pernikahan Intan dan Rangga
159 Bab 158 Semoga Istiqomah
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Bab 1 Tabrakan
2
Bab 2 Aurel
3
Bab 3 Bukankah aku juga anak ayah?
4
Bab 4 Terus mencari
5
Bab 5 Rumah Adam Hawa
6
Bab 6 Doa pertama
7
Bab 7 Perasaan Aurel
8
Bab 8 Kekesalan Aurel
9
Bab 9 Rasa sakit
10
Bab 10 Tidak adil
11
Bab 11 Gue mau sama lo, titik.
12
Bab 12 Suara aneh, tempat aneh
13
Bab 13 Suara adzan
14
Bab 14 Sikap Aurel
15
Bab 15 Sholat
16
Bab 16 Tiba-tiba berubah
17
Bab 17 Belajar wudhu dan shalat
18
Bab 18 Omong kosong
19
Bab 19 Khawatir
20
Bab 20 Akan tetap percaya
21
Bab 21 Kenapa dengan dadaku?
22
Bab 22 Aku yakin Aurel berbeda!
23
Bab 23 Tatapan tak suka Raja
24
Bab 24 Sebuah kejujuran
25
Bab 25 Pergi
26
Bab 26 Isi hati Aurel
27
Bab 27 Saling memaafkan
28
Bab 28 Pertengkaran
29
Bab 29 Aku pulang
30
Bab 30 Pakar permasalahan
31
Bab 31 Kedatangan dua sahabat
32
Bab 32 Sahabat beda agama
33
Bab 33 Ayah!
34
Bab 34 Waalaikumsalam bunda
35
Bab 35 Masa lalu Malik
36
Bab 36 Memohon ampun
37
Bab 37 Bertemu seseorang!
38
Bab 38 Orang baik
39
Bab 39 Teman baru
40
Bab 40 Menolong
41
Bab 41 Pemandangan indah
42
Bab 42 Cahaya iman
43
Bab 43 Semangat kerja
44
Bab 44 Indri Nugroho
45
Bab 45 Pertemuan yang tak terduga
46
Bab 46 sang pemilik suara merdu itu ...
47
Bab 47 Pindah tugas
48
Bab 48 Merajuk
49
Bab 49 Sepenggal kesakitan
50
Bab 50 Memaafkan
51
Bab 51 Selalu saja begitu!
52
Bab 52 Pertemuan kita sebuah takdir!
53
Bab 53 (Aurel) Pencari keyakinan akan tuhan
54
Bab 54 SARAH
55
Bab 55 Astaghfirullah!
56
Bab 56 Aib yang viral
57
Bab 57 Hasutan
58
Bab 58 Khawatir nya para sahabat
59
Bab 59 Bukan putri saya
60
Bab 60 Di sini sakit, sangat sakit!!
61
Bab 61 Abang
62
Bab 62 Malik
63
Bab 63 Permintaan Malik
64
Bab 64 Alhamdulillah
65
Bab 65 Mulai ragu
66
Bab 66 Apa om mencintai mama?
67
Bab 67 Ketegangan
68
Bab 68 Saya setuju
69
Bab 69 Putra, putri
70
Bab 70 Perasaan Indri
71
Bab 71 Jantungan masal
72
Bab 72 Gadis berbaju pink?
73
Bab 73 Cie, yang lagi pdkt
74
Bab 74 Dia bukan putriku!
75
Bab 75 Bersyukur lah .....
76
Bab 76 Ya Allah ...
77
Bab 77 Sah
78
Bab 78 Maaf jika Aurel cengeng!
79
Bab 79 Musibah di balik Masalah
80
Bab 80 Nikahi Nisa!
81
Bab 81 Pasangan halal
82
Bab 82 Om--
83
Bab 83 Sama-sama sayang
84
Bab 84 Gadis istimewa
85
Bab 85 Umma
86
Bab 86 Kehangatan sebuah pelukan
87
Bab 87 Terimakasih, Albi
88
Bab 88 Kalau gagal bagaimana Bun?
89
Bab 89 Gara-gara kue
90
Bab 90 Setitik ujian
91
Bab 91 Pembohong
92
Bab 92 Ik-ikhlas kan--
93
Bab 93 Albi ada di sini!
94
Bab 94 Lelah
95
Bab 95 Ke-kenapa bukan aku!
96
Bab 96 Ukiran nama (Indri Nugroho)
97
Bab 97 Sadar
98
Bab 98 Albi mau--
99
Bab 99 Bukan yang pertama
100
Bab 100 Mandi bareng
101
Bab 101 Nona muda
102
Bab 102 Identitas
103
Bab 103 Sama-sama belajar
104
Bab 104 Akan om coba
105
Bab 105 Best husband, I love you!
106
Bab 106 Barakallah fi umrik.
107
Bab 107 Pengalaman memang tak akan bohong.
108
Bab 108 Berita heboh
109
Bab 109 Aku menginginkan mu,
110
Bab 110 Malam mencengkram
111
Bab 111 Entah sedih atau bahagia
112
Bab 112 Terimakasih bunda
113
Bab 113 Tunggu, Ibrahim!!
114
Bab 114 Beri Albi waktu
115
Bab 115 Penjelasan Malik
116
Bab 116 Nisa masuk rumah sakit
117
Bab 117 Merepotkan
118
Bab 118 Bau-bau pelakor
119
Bab 119 Nisa itu adalah Hajar
120
Bab 120 Memata-matai
121
Bab 121 Keputusan Aurel
122
Bab 122 Sekarat
123
Bab 123 Kisah Isabela
124
Bab 124 Makannya jangan banyak pikiran.
125
Bab 125 Biadab
126
Bab 126 Meminjam nama besar keluarga
127
Bab 127 Mengagumkan
128
Bab 128 Salim
129
Bab 129 Konferensi pers
130
Bab 130 balasan dari setiap perbuatan
131
Bab 131 Kepolosan Nisa
132
Bab 132 Tentang Nisa
133
Minal aidzin wal Faidzin
134
Bab 133 Minta maaf
135
Bab 134 Tubuh saya
136
Bab 135 Keputusan kakek
137
Bab 136 Maafkan saya
138
Bab 137 Resepsi pernikahan
139
Bab 138 Kakek!
140
Bab 139 Aku ibu nya
141
Bab 140 Melahirkan
142
Bab 141 Baby A
143
Bab 142 Kecupan plus-plus
144
Bab 143 Kemarahan Nisa
145
Bab 144 Rindu yang membelenggu
146
Bab 145 Abang terbaik
147
Bab 146 Kangen
148
Bab 147 Sang asisten
149
Bab 148 Aku tak rela
150
Bab 149 Adik untuk baby A
151
Bab 150 Tak sadarkan diri
152
Bab 151 Muhamad Athar Zayn Nugroho
153
Bab 152 Berusaha jadi ibu yang baik.
154
Bab 153 Salah faham
155
Bab 154 Merasa tak enak dan kesal
156
Bab 155 Menginap
157
Bab 156 Kabar bahagia
158
Bab 157 Pernikahan Intan dan Rangga
159
Bab 158 Semoga Istiqomah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!