Take me home.

Noella menghembuskan nafasnya kasar, matanya memerah, entah kenapa ia ingin menangis. Dengan cepat ia melepas benda yang ada di lehernya, bergegas keluar dari kamar mandi itu.

Damian yang sudah menunggu Noella tersenyum begitu wanita itu sudah tampak. Ia hendak menyapa dan memeluknya.

"Hey, udah seles--"

Noella dengan tiba-tiba menarik tangan Damian, meletakkan benda di telapak tangannya. "Kembalikan aku, sekarang!" Wanita itu pergi begitu saja.

Damian masih tampak bingung, ia melihat benda yang ada di telapak tangannya merupakan kalung berlian yang baru saja ia belikan untuk wanita itu. Pria itu khawatir dan bergegas menyusulnya.

"Noella?" Daniel yang baru ingin menikmati minuman terhenti karna Noella menghampirinya.

"Ayo pulang, antar aku pulang!"

"Wait, what?" Daniel masih bingung dengan yang terjadi, tapi ia segera meletakkan gelasnya dan mengikuti Noella.

"Kenapa tiba-tiba mau pulang?" tanya Daniel tak mendapat jawaban dari Noella.

"Noella!" Damian berteriak memanggil namanya dari belakang.

Wanita itu menghiraukan panggilan Damian, ia terus berjalan menuju mobil. Daniel juga terus mengikuti Noella karna ia tak tau apa yang sedang terjadi.

SETTT

"Noella! Kamu tidak mendengarku?!"

Damian berhasil meraih tangan Noella, tapi wanita itu langsung melepas genggaman Damian.

"Hei, ada apa?" Damian benar-benar terlihat sangat bingung.

"Aku mau pulang, kerumahku!"

"Aku pasti akan memulangkanmu, tapi tidak sekarang."

Wanita itu tak menjawab lagi, ia melanjutkan langkahnya menuju mobil. Damian dan Daniel tak memiliki pilihan lain selain mengikutinya.

"Hei, ada apa? Bisa katakan sesuatu?"

Damian masih berusaha membujuk Noella untuk memberitahunya sesuatu ketika mereka sudah berada di mobil. Tapi Noella masih tak menjawab pria itu, ia melipat kedua tangannya dengan arah pandangan keluar kaca mobil.

"Noella..?" Damian mengusap kepalanya.

PLAK

Noella langsung menyingkirkan tangan Damian dari rambutnya. "Bisakah kamu berhenti sembarangan menyentuh dan mengaturku?!" kata wanita itu.

Damian berhasil dibuat bungkam olehnya, ia memilih untuk diam, menyerah dalam membujuk wanita itu.

*

*

Noella dengan buru-buru membereskan barang-barangnya begitu ia memasuki kamarnya, Damian yang masih mengikutinya terlihat bingung dengan sikap Noella yang mendadak berubah.

"Hei hei! Kenapa kamu memberesi semua barangmu?" tanya Damian bingung.

"Aku mau pulang," jawabnya tanpa menghiraukan keberadaan Damian.

"Iya, aku akan mengantarmu besok."

"Aku mau sekarang."

"Noella!"

"Apa?!" Noella menatap pria itu dengan nafas terengah-engah.

"Dengarkan aku sekali ini saja.." pinta Damian

"Kenapa aku harus mendengarkanmu?!"

Mereka saling memandang satu sama lain, dengan rasa emosinya masing-masing. Damian berusaha menahan amarahnya, ia mendekati Noella dengan perlahan, memegang kedua pundak wanita itu dan menatapnya.

"Aku tidak tau kenapa kamu tiba-tiba seperti ini, kenapa perasaanmu begitu sulit untuk ditebak?" Damian menatapnya dalam.

"Aku hanya mau pulang, hidup tenang, tanpa dirimu."

"Apa? Tenang tanpa diriku? Apa aku membuatmu tidak bahagia selama ini?"

"Ya, ternyata aku memang lebih senang sendiri."

Jawaban Noella membuat Damian menatapnya semakin dalam. "Sebegitu tidak di inginkannya diriku dalam hidupmu?" Damian bertanya dengan tatapan sayu.

Noella menggelengkan kepalanya, gerakan yang sudah cukup memberi jawaban untuk Damian. Pria itu menyerah, ia melepas tangannya dari pundak Noella, menjauhkan tubuhnya dari wanita itu.

"Daniel akan mengantarmu kembali sekarang."

Damian berlalu pergi, Noella terduduk di atas kasur, ia menyeka air matanya yang terjun tanpa aba-aba. Hatinya gelisah terasa bimbang.

"Kenapa aku menangis?"

*

*

Wanita itu keluar dari rumah Damian dengan setelan celana dan jaket trench coat, menyeret koper di tangan kanannya.

Noella kembali menoleh ke arah Damian saat hendak memasuki mobil, pria itu hanya diam berdiri sambil melipat kedua tangannya, menyaksikan kepergian Noella tanpa ingin menghalanginya.

Noella melanjutkan niatnya untuk memasuki mobil, ia mengabaikan pria disana yang sedang menatapnya. Daniel menutupkan pintu mobil Noella, untuk sejenak terdiam melihat Damian. Tatapannya tak dapat di artikan, ia memutuskan untuk segera mengantarkan Noella menuju penerbangan.

Noella menatap pria itu dari dalam mobil saat kendaraannya hendak berjalan, tapi pria itu langsung memasuki rumahnya begitu mobil Noella berjalan.

Wanita itu merenung dalam mobil, memikirkan bahwa ini adalah akhir pertemuannya dengan Damian. Kalaupun mereka akan bertemu lagi, mungkinkah hanya akan seperti orang asing?

Daniel menatap Noella dari kaca depan, ia menghembuskan nafasnya, tak mampu berbuat apa-apa untuk apa yang terjadi di antara mereka.

TAK TAK TAK

Noella menaiki tangga hendak memasuki jet pribadi milik Damian, ia tak bisa memesan tiket pesawat mendadak di bandara. Daniel mengikutinya dari belakang.

"Kamu ikut Daniel?" tanya Noella sambil sedikit menoleh.

"Ku antar sampai rumah, Noella."

"Terimakasih." Wanita itu tersenyum padanya.

*

*

Pria itu duduk di ujung kasurnya, memandangi bingkai poto yang terdapat gambar seorang wanita yang sudah sangat lama tak ia temui.

"Aku merindukanmu.."

Damian termenung, perasaannya terasa kacau. Semua terjadi begitu cepat, tak percaya wanita itu pergi begitu saja padahal beberapa saat lalu ia menari bersamanya.

"Apakah jatuh cinta memang serumit ini? Ibu.."

Damian mengusap poto Emma sambil mengutarakan isi hatinya, ia sangat merindukan pelukan sosok ibu. Tak ada seorang pun disisinya, ia selalu hidup dalam sepi dan kesendirian. Hatinya selalu terasa kosong meskipun harta membanjirinya.

*

*

Noella memandangi jet pribadi yang terdapat tulisan nama Damian Maverick itu sebelum ia benar-benar meninggalkannya. Ia telah sampai di negara kelahirannya, Noella menghembuskan nafas mencoba untuk mengabaikan rasa sedih dihatinya yang entah berasal dari mana. Padahal ia memang sudah ingin pulang dari awal.

"Selamat tinggal, Mr. Damian Maverick.. Faustino."

Noella terdiam di sepanjang perjalanannya, ia memandangi kota kelahirannya yang terasa kosong di fajar itu. Padahal selama ini ia selalu menyukai gemerlap lampu kota, tapi hari ini perasaannya berbeda.

"Ada apa denganku?!" gerutu Noella dalam hati.

*

BUG

Daniel menutup pintu mobilnya begitu Noella keluar dari sana, mereka telah tiba di rumah tempat tinggal Noella.

"Istirahatlah, Noella. Kamu pasti sangat lelah.." ujar Daniel.

"Kamu juga Daniel."

"Aku harus segera kembali ke Australia.."

"Sekarang?!" Noella tak percaya pria itu masih akan melanjutkan perjalanannya.

Daniel mengangguk sambil tersenyum. "Aku banyak pekerjaan," jawabnya.

Noella tersenyum, ia langsung memeluk Daniel dan pria itu membalasnya. "Maaf sudah merepotkanmu Daniel.." ujar Noella.

"Tidak apa-apa, ini memang pekerjaanku." Daniel menepuk punggung Noella dan melepas pelukan itu.

"Aku harap kita masih bisa berteman," kata Noella.

"Sure! Why not? Kita akan selalu berteman, okey?"

Noella tersenyum senang mendengar jawaban Daniel, pria itu memang sangat menghibur, akan sangat di sayangkan jika Noella kehilangan teman sepertinya.

"Kalau begitu, aku pergi dulu." Daniel berpamitan padanya.

"Tidak mau masuk rumah dulu? Mungkin aku bisa membuatkan kopi untukmu?"

Daniel menggelengkan kepala mendengar tawaran dari Noella. "Terimakasih Noella, aku bisa beli di luar nanti. Aku harus segera kembali, bye!" Pria itu hendak memasuki mobilnya.

Noella menghembuskan nafasnya, ia tak bisa memaksa Daniel untuk tinggal sejenak. Tapi pria itu terhenti ketika sudah ingin masuk ke dalam mobil, ia membalikkan badan lagi menghadap Noella.

"Oh astaga aku hampir lupa." Daniel meraih sesuatu dari saku celananya.

"Untukmu.." Pria itu mengulurkan sebuah benda kotak pada Noella.

Noella bingung tapi ia menerimanya, dengan segera Noella membuka kotak itu. Matanya membulat sempurna ketika melihat sebuah kalung berlian di dalamnya.

"Damian menitipkan itu tadi."

Noella bergegas menutup kotak itu dan menggeleng. "Tidak Daniel, aku tidak bisa menerima ini." Noella berusaha mengembalikannya di tangan Daniel.

Daniel pun menolak kotak itu. "Damian menyuruhku untuk memberikan padamu Noella, kamu harus menerimanya." Pria itu segera memasuki mobilnya.

"T-Tapi Daniel! Daniel!"

Noella sudah tak dapat menghentikan pria itu, ia menghembuskan nafas kasar. Noella tak memiliki pilihan lain selain menyimpan kalung yang diberikan padanya, ia memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah.

*

"Dia tinggal di kota A, rumahnya di jalan X paling ujung."

Seorang gadis bertudung sedang mengawasi Noella dari kejauhan, sambil menggenggam ponsel untuk melapor pada atasannya.

"Bagus, terus awasi dia." Bossnya menjawab dari sebrang sana.

"Dimengerti." Sambungan telepon itu tertutup.

Episodes
1 staycation
2 when i saw you in the blue beach
3 Mr. Damian Maverick
4 What is your name señorita?
5 Mrs. Who?
6 Mengantar pulang Mrs. Noella
7 Godaan Damian
8 today with Damian
9 Mr. Arrogant
10 Janji Damian
11 Permintaan yang memaksa
12 go to Sydney
13 kecemburuan Moona si pramugari
14 Sydney
15 Jealousy
16 Sydney Tour
17 Dress
18 Party
19 Take me home.
20 Terorist
21 Noella is gone
22 yang terjadi
23 "My fault." ~Damian
24 ego Noella
25 war
26 you know i wan't you
27 a secret i try to hide
28 labyrinth of relationship
29 it's hard
30 butterfly in the body
31 a 'perfect' man
32 daddy's home
33 blessing
34 River and My Childhood Friend
35 quarrel
36 i wanna you
37 love or desire
38 comeback to Sydney
39 Elena's back
40 desire
41 The threat of Elena
42 room in the morning
43 My life is to protect you
44 home
45 i love you, or not?
46 Te mataré.
47 Misunderstandings
48 that's mine
49 Noella, i will bind you.
50 punishment
51 Amor
52 your mother
53 game of lust
54 Maspalomas
55 making love
56 i wanna know
57 Damian's Childhood
58 "Damian"
59 complexity
60 meeting
61 desire in the old house
62 te quiero
63 Breakfast
64 Mine
65 Befriend the enemy
66 Mysteries
67 Lustful anger
68 A valuable asset
69 dark birthday
70 where are you?
71 The wait and the fight
72 traitor.
73 The fate of darkness
74 my feelings
75 age closure?
76 Noella
77 The price of diamonds and me
78 my puppy
79 Both Faustino
Episodes

Updated 79 Episodes

1
staycation
2
when i saw you in the blue beach
3
Mr. Damian Maverick
4
What is your name señorita?
5
Mrs. Who?
6
Mengantar pulang Mrs. Noella
7
Godaan Damian
8
today with Damian
9
Mr. Arrogant
10
Janji Damian
11
Permintaan yang memaksa
12
go to Sydney
13
kecemburuan Moona si pramugari
14
Sydney
15
Jealousy
16
Sydney Tour
17
Dress
18
Party
19
Take me home.
20
Terorist
21
Noella is gone
22
yang terjadi
23
"My fault." ~Damian
24
ego Noella
25
war
26
you know i wan't you
27
a secret i try to hide
28
labyrinth of relationship
29
it's hard
30
butterfly in the body
31
a 'perfect' man
32
daddy's home
33
blessing
34
River and My Childhood Friend
35
quarrel
36
i wanna you
37
love or desire
38
comeback to Sydney
39
Elena's back
40
desire
41
The threat of Elena
42
room in the morning
43
My life is to protect you
44
home
45
i love you, or not?
46
Te mataré.
47
Misunderstandings
48
that's mine
49
Noella, i will bind you.
50
punishment
51
Amor
52
your mother
53
game of lust
54
Maspalomas
55
making love
56
i wanna know
57
Damian's Childhood
58
"Damian"
59
complexity
60
meeting
61
desire in the old house
62
te quiero
63
Breakfast
64
Mine
65
Befriend the enemy
66
Mysteries
67
Lustful anger
68
A valuable asset
69
dark birthday
70
where are you?
71
The wait and the fight
72
traitor.
73
The fate of darkness
74
my feelings
75
age closure?
76
Noella
77
The price of diamonds and me
78
my puppy
79
Both Faustino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!