Angin pantai terasa semakin kencang, matahari mulai tenggelam di ujung barat. Benda itu terlihat bulat sempurna dengan warna merah keorenan, menyebarkan warnanya ke seluruh langit hingga suasana terlihat memerah.
"SUNSET!"
Semua yang berada di pantai itu tersenyum memandangnya, mereka memotret dan mengabadikan pemandangan sore itu di pantai biru ini.
"Sangat cantik, bukan? Tuan Damian." Daniel tersenyum bahagia melihat pemandangan sunset di depannya.
"Sangat cantik.." Damian menjawab dengan arah pandangan yang berbeda.
Daniel menyadarinya ketika ia menatap Damian. Pria itu tak sedang melihat sunset, lagi-lagi ia mengamati wanita dengan dress hitam disana.
"Apa dia benar-benar menarik perhatianmu, tuan Damian?" Daniel terkekeh melihat tuannya.
"Maybe."
Daniel menatap Damian terkejut, ia membulatkan matanya. Jawaban Damian diluar dugaan. "Dia benar-benar tertarik?!" ucap Daniel dalam hati.
*
*
Sebelum hari benar-benar gelap, Noella dan kedua teman-temannya memutuskan untuk segera kembali ke hotel. Seperti ketika berangkat, mereka juga berjalan kaki ketika hendak pulang
"Noella ceritakan dulu tentang pria itu! Kamu membicarakan tentang apa dengannya?!"
Frisly terus mendorong Noella untuk menceritakan tentang yang terjadi antara dirinya dan pria asing di pantai sore tadi. Tapi Noella malas membahasnya, ia berjalan mendahului Frisly dan Tessa.
"Noella wait!"
Tak ingin menggubris temannya, Noella tetap berjalan tanpa mempedulikan panggilan itu. Frisly yang tak mendapat jawaban pun menyerah untuk bertanya lagi, akhirnya ia memilih untuk diam dan melanjutkan langkahnya untuk kembali.
PIMMM!
Mereka membelalakkan mata terkejut ketika sebuah mobil hampir menabrak Noella. Supercar hitam itu pernah mereka lihat dalam halaman hotel, mobil mewah tersebut lalu berhenti di depan Noella.
Selang beberapa saat setelah mereka berdiam diri disana, menunggu pergerakan sang pemilik mobil. Akhirnya satu per satu atap mobil itu mulai terbuka. Semakin melebarkan matanya terkejut, mereka melihat pria tampan yang baru bicarakan beberapa saat lalu sedang duduk di dalam mobil mewah itu.
"Butuh tumpangan, señorita?" Damian berbasa-basi menatap Noella yang berdiri di sebelah mobilnya.
"Jangan mencari gara-gara tuan!" Noella mengumpat kesal. Pria itu menawarkan tumpangan sedangkan mobilnya hanya memiliki dua kursi, yang mana sudah ia duduki bersama Daniel disebelahnya.
Damian terkekeh melihat wanita itu kesal. "Kenapa marah nona?" tanya pria itu
Noella melipat kedua tangannya menatap Damian. "Mau menyuruhku untuk menggantikan sopirmu?" tanya Noella yang tentu tak serius ingin membawa mobil itu.
"Sopir?!" batin Daniel tak terima dengan sebutan yang diberikan Noella.
"Kenapa harus diganti? Dia sudah cukup baik dalam menyupir." Damian mengatakan tentang Daniel.
"Lalu mau aku duduk dimana?! Tidak lihat mobilmu kekurangan kursi?!" ketus Noella
Pria itu mengangkat alis kanannya. "Tidak lihat ada tempat duduk yang masih kosong disini?" ujar Damian sambil melihat pahanya sendiri.
Noella dan ketiga orang lainnya yang disana membelalakkan mata tak menduga jawaban pria itu. Damian bermaksut untuk menyuruh Noella duduk dalam pangkuannya, tentu Noella tak sudi melakukannya.
"You got to be kidding me!" Noella kesal, ia pergi mengabaikan pria itu begitu saja.
Wanita itu disusul oleh kedua temannya yang mengikutinya dari belakang. Daniel masih menatap Damian dengan aneh, ia belum pernah menyaksikan pria ini sebrutal itu dalam menggoda wanita.
"Kenapa melihatku seperti itu?" Damian menegur pria disampingnya.
"Apa yang merasukimu tuan?" tanya Daniel
"Kamu mengejekku?!"
"Tidak tuan tidak!" Daniel langsung gelagapan dan segera mengalihkan pandangannya, ia kembali fokus dalam menyetir mobil.
*
*
TOK TOK TOK
Noella dan kedua temannya yang sedang asik bercanda, seketika terdiam mendengar seseorang mengetuk pintu kamar mereka. Sesaat mereka saling memperhatikan satu sama lain, lalu Noella mengambil langkah untuk membuka pintunya.
"Selamat malam, maaf mengganggu waktu anda." Seorang pegawai hotel yang berdiri di depan pintu menyapa Noella setelah ia membuka pintunya.
"Oh, ya.. it's okey," jawab Noella sambil tersenyum
"Untuk merayakan grand opening, hotel Alpha Centaury akan mengadakan pesta." Pegawai hotel itu memberikan sejumlah topeng dansa pada Noella, dan ia merimanya.
"Silahkan datang jika anda berkenan, pestanya di adakan pada pukul 9 malam, tepatnya di lantai teratas.." sambung pegawai tersebut
Noella bingung harus menjawab apa, ia hanya menganggukan kepala untuk memberi tanda bahwa ia mengerti dengan apa yang telah disampaikan.
"Terimakasih atas waktunya, saya permisi dulu." Dengan senyuman ramah pegawai itu berpamitan lalu pergi dari sana.
Noella memutar balikkan badannya, kedua temannya sedang menatap ia dengan penuh tanda tanya. Seolah mengerti dengan apa yang ingin mereka tanyakan, Noella menunjukkan topeng pesta itu pada mereka.
"PARTY?!" Frisly dengan cekatan menebaknya
"Exactly!"
PLAK!
Frisly dan Tessa langsung melakukan high five atau tos karna kegirangan. Noella tersenyum melihat kedua temannya yang terlihat bahagia, sudah pasti ketiga wanita itu akan hadir di acara pesta tersebut.
"Hotel ini sangat mewah, pestanya juga pasti mewah!" ujar Frisly
"Pemiliknya pasti sangat kaya, kira-kira seperti apa ya dia?" sahut Tessa
"Maksutmu Damian Maverick?" tanya Noella
"Damian Maverick? Who's that?" Tessa mengerutkan dahinya
"Pemilik hotel ini, kalian tidak lihat papan sambutan di depan?"
"Aku melihatnya!" sahut Frisly
"Ooh begitu.."
"Well, untung saja kita membawa banyak baju!" ucap Tessa sambil mengambil koper-koper mereka.
"And make up!" Frisly menunjukkan koper kecil yang berisi banyak make up beserta alat-alatnya, bahkan ia membawa sejumlah alat hairstyle juga disana.
"Sungguh persiapan yang mulia untuk menginap dalam satu malam." Noella berbicara dengan wajah datar, ia terkejut dengan benda-benda yang mereka bawa, padahal Noella hanya membawa satu koper kecil.
"Noella, kamu bawa gaun kan?" Frisly menatapnya tegang, ia tau wanita itu hanya membawa satu koper kecil.
"Eumm, ya. Tapi kurasa bukan gaun yang anggun."
Sebuah dress satin warna merah maroon ia tunjukkan, tanpa lengan dan sangat pendek, bagian atasnya berbentuk love sehingga akan menampakkan payudara jika dikenakan.
Frisly dan Tessa ternganga, mereka tak habis pikir Noella akan membawa baju mini seperti itu di hotel.
"Astaga Noella.. Apa yang sedang kamu pikirkan sampai membawa baju seperti itu?" tanya Frisly terkejut
Noella tersenyum kikuk. "Well, aku baru membelinya kemaren. Kupikir desainnya cantik.." ungkap wanita itu
"Tapi kurasa tidak masalah, aku yakin banyak yang akan memakai mini dress juga.." ujar Tessa
Frisly mengangguk setuju. "Iya, tidak masalah Noella. Kamu pakai itu saja, pasti cocok untukmu!" Frisly tersenyum padanya
"Really?" Noella masih terlihat ragu
"OF COURSE!" Tessa memperjelas setiap katanya, meyakinkan Noella agar mau memakai dress itu.
*
*
Alunan musik terdengar, tempat itu dipenuhi hiasan dan diberi cahaya remang-remang, sehingga memeberi kesan estetik dengan suasana tempatnya. Dance floor atau lantai dansanya bernuansa keemasan, indah dan terkesan klasik.
"Bagus, tuan Damian akan menyukainya." Daniel memberi pujian pada orang-orang yang betugas mendekorasi tempat tersebut.
Tempat itu sudah ramai bahkan sebelum pukul 21.00, telah banyak orang yang sedang menikmati hidangan disana, sambil menunggu waktu yang telah ditentukan untuk memulai pestanya.
*
"Tessa, kita harus memberi jalan kepada.. Our Queen!"
Frisly dan Tessa tersenyum, mempersilahkan Noella untuk berjalan lebih dulu. Wanita itu tersenyum pada mereka, ia benar-benar memakai dress merahnya, dengan rambut yang sengaja dibuat bergelombang. Hiasan-hiasan perak melekat ditubuhnya, terlihat sangat cantik meskipun harganya tak semahal itu. Noella berjalan dengan percaya diri menuju tempat dansa dengan topeng yang menutupi bagian atas wajahnya.
"Selamat malam, para tamu yang terhormat. Welcome to Alpha Centaury. Saya Daniel, dan saya selaku seorang kepercayaan dari pemilik hotel ini.."
"Dengan penuh hormat, saya menyambut, Mr. Damian Maverick."
TAK TAK TAK
Dengan bersamaan sepatu hitam dan high heels merah itu berjalan dari sisi yang berlawanan. Keduanya mencuri perhatian, pria gagah dengan jas hitamnya dan wanita cantik dengan dress merah. Mereka berdiri di garis yang sama dengan arah yang berbeda, keempat mata itu bertemu, saling menatap dari jarak yang cukup berjauhan.
"Dengan senang hati. Saya selaku pemilik seluruh Alpha Centaury, ingin memperkenalkan diri kepada kalian semua yang sedang berdiri di hadapan saya." Damian berbicara di depan mikrofon dengan pandangannya yang tak lepas dari wanita bergaun merah yang berada tepat di hadapannya.
"Seperti kenal.." gumam Tessa
"Tak salah lagi, itu.." Frisly tak sempat meneruskan kata-katanya.
Pandangan Noella juga tak lepas dari pria di atas sana, ia mengerutkan dahinya. Berbagai dugaan telah muncul dibenaknya saat ini.
"Jangan bilang dia adalah.."
"I'm Damian Maverick."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Linda Ruiz Owo
Menghancurkan hati
2024-01-10
0