OBSESSED LOVE Mr. BILLIONAIRE
CEKLEK!
"NOELLA NARCISSA..!"
Wanita yang sedang berada di depan laptop itu menutup telinganya sambil meringis, teriakan temannya yang tiba-tiba masuk dalam ruang kerjanya membuat ia sakit telinga.
"Setidaknya ucapkan selamat siang padaku!" Noella meliriknya kesal
"Oh ayolah mrs. Noella, apa kamu hanya akan duduk di depan laptop sampai kamu tua?!"
CEKLEK!
Satu wanita lagi masuk dalam ruangan itu, ia berpakaian rapi dan berjalan santai ke arah Noella sambil melipat kedua tangannya.
"Tessa! Kenapa kamu biarkan Frisly masuk begitu saja?!" Noella menegur wanita yang baru memasuki ruangannya.
"I'm sorry?" Frisly menatap Noella heran.
Tessa terkekeh melihatnya. "Kamu tau sendiri anak ini seperti apa Noella, percuma dilarang!" ujar Tessa
Noella memutar bola matanya kesal, lalu kembali menatap layar laptop di hadapannya. Wanita itu sedang mengurus data barang-barang yang harus ia cek.
"Tess, untuk barang yang menipis nanti di list ya. Aku mau order," ucap Noella mengabaikan keberadaan Frisly.
Tessa menganggukkan kepalanya. "Okey," jawab wanita itu.
Frisly menatap kesal Noella dan Tessa yang sibuk sendiri. "Exuseme? Kalian kira aku makhluk halus ya sampai tidak menganggapku ada, hah?!" tegur Frisly kesal
"Oh? Kamu masih disitu ya, Fris?" Noella sengaja meledeknya
"Hei, jangan rasis ya! Hanya karna aku berkulit gelap kalian merasa tidak melihatku begitu?!"
Noella terkekeh mendengar perkataan Frisly. "Well, kamu sendiri yang bilang.." ucap Noella
Frisly memalingkan wajahnya kesal, membuat Noella dan Tessa semakin mentertawakannya.
"Baiklah, ada keperluan apa kemari Frisly?" Sambil menutup laptop Noella berusaha menanggapi wanita yang sedang merajuk di depannya.
"Ada hotel bagus yang baru grand opening di dekat pantai biru, kamu tidak berminat untuk staycation Noella?"
Noella mengangkat kedua alisnya mendengar pertanyaan Frisly. "Hotel Alpha Centaury?" tebaknya
"Iya! Kamu sudah tau?"
"Sure! Sudah bertebaran di sosial media."
Alpha Centaury adalah nama perusahaan yang cukup terkenal di berbagai kota dan negara, mereka menggeluti bidang manufaktur, tapi juga mendirikan sejumlah mall dan hotel di beberapa negara, termasuk di tempat tinggal mereka.
"Bukan ide buruk Noella, kamu tidak mau menerima ajakannya? Kurasa kita memang butuh staycation.." sahut Tessa
Noella terdiam sesaat untuk berpikir, lalu menatap mereka berdua sambil tersenyum. "Baiklah," jawabnya setuju.
"YEAYYY!"
Tessa dan Frisly menepukkan kedua tangan mereka, melalukan tos karna berhasil membuat Noella menyetujui ide untuk liburan.
*
*
BRUMMM
Supercar alias mobil sport dengan performa tinggi itu berhenti di depan gedung yang berlambang bintang emas di atasnya. Dengan sopan seseorang membukakan pintu untuknya, ia disambut oleh puluhan orang yang berjejer di depan pintu.
Pria itu berjalan dengan tegap, tingginya mencapai 187cm. Kemeja hitam yang melekat ditubuhnya membuat ia terlihat semakin sempurna, dengan kancing teratas yang sengaja ia buka, menampakkan dada bidang idaman semua wanita disana.
"Perfect.."
Para bawahan wanitanya sampai tak fokus karna daya tarik yang begitu kuat dari pria itu. Paras, tubuh, hingga finansialnya membuat ia dipuja banyak wanita.
"Welcome to Alpha Centaury 2, tuan Damian Maverick."
"Kapan terakhir kali aku mengunjungi cabang-cabang di negara ini, Daniel?" Damian bertanya pada Daniel yang sedang berjalan tepat disampingnya.
"Mungkin sekitar satu tahun lalu," jawab Daniel
Damian tak lagi menjawab, ia melanjutkan langkahnya untuk masuk kedalam. Bangunan megah itu adalah hotel Alpha Centaury yang baru akan dibuka. Damian selaku pemilik perusahaan berlabel bintang emas itu tentu menghadiri acara pembukaan tersebut.
*
"Silahkan menikmati makananmu tuan.."
Seorang wanita menyajikan makanan untuk Damian, ia meraba dada bidangnya berniat untuk menggoda. Tapi Damian tak berminat dengannya, ia menunjukkan ekspresi tak senang hingga Daniel memberi kode pada wanita itu untuk segera pergi.
"Bagaimana dengan mall nya, Daniel? Apakah pemasukannya stabil?" Damian membahas bisnis mengabaikan keberadaan wanita yang masih berdiri di dekatnya.
"Sial! Kenapa aku di abaikan?!" Wanita itu masih melirik Damian yang tak menggubrisnya, ia menggerutu dalam hati. Daniel kembali menatapnya, memberi kode lagi agar ia segera meninggalkan ruangan itu.
"Eum, ya. Stabil tuan." Daniel berusaha untuk segera menjawab bossnya meskipun dengan gelagapan.
Damian mengerutkan dahinya mendengar jawaban tak sempurna dari Daniel, ia menoleh ke arah kanan, melihat wanita yang masih di ambang pintu, ia terlihat ragu untuk meninggalkan ruangan itu.
"Coba saja dia, kalau kamu mau. Daniel."
Damian beranjak pergi, ia merebut gagang pintu dari wanita itu, segera membukanya dan pergi dari sana. Daniel ternganga karna ditinggalkan sendiri bersama wanita itu.
"Kenapa jadi aku?!" gerutu Daniel kesal
"Hei, bukankah sudah ku beri kode untuk pergi? Kenapa masih disitu?!" Daniel menegur wanita itu
Wanita itu menghembuskan nafas kesal lalu pergi begitu saja. Daniel menggelengkan kepala, pekerja muda itu sangat tak profesional. Tapi ia tak terlalu terkejut karna sudah sering melihat Damian di goda oleh bawahannya sendiri.
*
*
Keesokan harinya, tiga koper berserakan di ruang tamu rumah Noella. Ketiga wanita itu sedang bersiap untuk berlibur. Mereka sudah berteman semenjak berada di bangku sekolah, hanya saja Frisly lebih muda dari mereka.
"Sudah pesan hotelnya Noella?" Tessa melihat Noella yang masih sibuk mengotak-atik ponsel.
Noella menganggukkan kepala. "Sudah, harganya sangat mahal!" ungkap Noella
"Hahaha, ya sudahlah sesekali. Lagi pula kamu banyak uang!" sahut Frisly yang sedang sibuk berdandan.
"Aku kan harus tetap berhemat!"
Noella tak lahir dari keluarga kaya, apalagi konglomerat. Tapi ia pekerja keras, dan pantang menyerah sampai ia berada di titik sekarang. Noella memiliki toko kosmetik terbesar di kotanya. Meskipun belum tergolong tajir atau kalangan yang sangat elit, setidaknya ia bisa membahagiakan orang tua, dan bersenang-senang bersama temannya.
"Mobilnya sudah datang guys!"
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya mobil yang akan mengantar mereka datang. Mobil itu adalah fasilitas dari hotel, tak tanggung-tanggung, ternyata mereka mengirim mobil MPV Premium untuk tamu yang akan menginap.
"Seriously?!"
Ketiganya terkejut sekaligus senang dengan kehadiran mobil yang menjemput mereka. Mereka tak menyangka akan dijemput mobil sebagus itu. Tak lama kemudian seorang pria berseragam keluar dari mobil itu, dengan ramah ia tersenyum kepada mereka.
"Selamat siang, para nona cantik.." sapanya dengan ramah.
"Siang pak sopir tampan!" Frisly langsung menjawabnya dengan centil
Noella dan Tessa terkekeh. Mereka segera masuk dalam mobil setelah pria itu mempersilahkan mereka, ia juga membantu Noella dan teman-temannya untuk membawakan barang-barang.
Pantai dan hotel itu terletak tak terlalu jauh tapi juga tak terlalu dekat dari rumah Noella, mereka tiba dalam empat puluh menit perjalanan.
'Welcome to Alpha Centaury by Damian Maverick'
Kata-kata sambutan itu terpampang ketika gerbang besar terbuka dan mereka mulai memasuki hotel. Frisly langsung histeris saat ia melihat supercar terparkir disana. Mobil mewah itu memang tak sembarangan bisa dimiliki karna harganya yang terlalu mahal. Noella dan Tessa juga terkejut tapi mereka berusaha tetap menjaga sikap.
"Damian Maverick?" Noella membaca tulisan sambutan itu dalam hati.
"Gila! Pasti tamu disini elit-elit ya?!" Frisly masih heboh, padahal mobil itu sudah tak terlihat karna mereka menyusuri jalan memutar, area hotel itu sangat luas.
"Fris!" Noella menegurnya
"Noella, kamu tidak mau beli mobil itu?" tanya Frisly membuat Noella melotot terkejut
"Mau jual kedua ginjalku?! Kamu pikir aku punya uang sebanyak itu?!" kesal Noella
"Sebenarnya aku juga menginginkannya.." ucap Noella dalam hati
"Kenapa kamu tidak menikah dengan Regan saja Noella? Biar semakin kaya.." goda Frisly
"Tidak sudi! Sekaya-kayanya dia juga mana mampu beli supercar? Dan aku tidak mau menikah!"
Tessa dan Frisly terkekeh, wanita itu tak pernah berubah, entah setinggi apa standarnya sekarang sampai tak ada keinginan untuk menikah.
"Sudah sampai, nona-nona.."
Mobil itu terhenti di depan pintu utama, Noella dan kedua temannya turun disana. Mereka langsung diberi sambutan hangat oleh para pegawai hotel itu, mereka juga membantu membawakan barang-barang yang Noella bawa dengan teman-temannya.
Dibuat kagum dengan kemegahan desain bangunan hotel Alpha Centaury, Noella tersenyum senang. Tessa sampai memutar-mutar badannya mengamati setiap sudut bangunan itu.
"Waaahhh! Bagusnya!"
Noella yang susah payah menjaga image dibuat malu oleh Frisly yang justru langsung berlarian dengan histeris dalam hotel, yang tentu mengundang perhatian orang-orang disana.
"Anak itu!"
Noella dan Tessa segera menghampiri Frisly untuk ditahan. Anak itu memang tidak bisa diam, apalagi saat berada di tempat-tempat seperti ini.
"Diam Fris! Ayo ambil kunci kamar!" Noella menarik paksa Frisly
Noella sudah mendapatkan kunci kamar setelah mengonfirmasi check in. Noella hendak menuju lift, tapi ia menyadari ada sesuatu yang hilang darinya.
"Dimana dompetku?"
Noella membalikkan badannya, ia melihat dompet tipis warna coklat yang berada di lantai. Dompet itu menyimpan kartu-kartu penting, Noella segera mendekat untuk mengambilnya kembali.
TAK!
Sebuah sepatu menginjak dompet itu ketika Noella hendak mengambilnya. Noella terkejut langsung melihat ke arah pria yang lewat tanpa permisi bahkan sampai menginjak dompet tipis miliknya.
"Sialan! Dia tidak tau cara menghargai orang lain?!" Noella menggerutu kesal sambil mengamati pria yang tak meminta maaf setelah ia menginjak dompet milik Noella.
Pria itu tertutup oleh dua orang dibelakangnya, tapi ia masih terlihat karna cukup tinggi. Noella hanya melihat bagian belakang pria itu. Dengan kesal ia meraih dompetnya dan kembali pada teman-temannya. Tapi ia terheran karna kedua temannya sedang ternganga melihat pria berkemeja hitam itu.
"Kalian lihat apa?"
Noella menoleh ke arah pria itu lagi, memperhatikan sekitar, ternyata orang-orang yang ia lewati juga tak mengalihkan pandangan darinya. Semua orang memperhatikannya.
"Tampannya.." gumam Tessa
"Di atas rata-rata.." sahut Frisly
Noella terheran dengan kedua temannya, bahkan Tessa pun sampai ikut kagum. Noella memang tak sempat melihat wajah pria itu, ia bingung dengan kedua temannya yang terlihat sangat terpesona.
*
*
"Anda tidak merasa telah melakukan kesalahan tuan?" Daniel bertanya pada Damian yang berada di depannya.
"Memang aku melakukan apa?" Damian bertanya balik karna bingung.
"Sepatu anda menginjak dompet milik seorang wanita.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Mor Mintarsih
nyimak dulu ya thor 😁😁😁
2024-04-05
1
Ajengzz
INJAK DOMPET KOSONG SAYA TUANN! SAYA IKHLASS LAHIR BATIN
2024-01-10
1