BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira

Hari ini merupakan hari yang cukup sakral bagi Antonio dan Maira. Akhirnya mereka akan melaksanakan hari spesial untuk menjadi pasangan suami-istri. Semua telah dipersiapkan dan diharapkan acara yang dilaksanakan hari ini berlangsung dengan khidmat.

Dari awal, memang mereka berencana untuk melaksanakan hari spesialnya itu bukan di kediaman mempelai wanita, melainkan di salah satu hotel milik ayahnya Antonio. Seperti biasa, Pak Julio membantu putranya untuk mewujudkan pernikahan impiannya.

Selama lima hari, Pak Julio tidak memperkenankan ada guest atau tamu yang menginap di hotel itu. Karena di main area hotel, akan dijadikan tempat berlangsungnya acara pernikahan anaknya tersebut.

Dekorasi serba putih yang menciptakan suasana klasik nan elegan. Mereka menghadirkan MUA professional untuk kedua mempelai dan anggota keluarganya. Tak lupa beberapa acara seperti tarian dan musik yang akan dihadirkan dan dibawakan oleh artis papan atas, membuat acara pernikahan tersebut menjadi semakin meriah.

Saat masih subuh, para MUA sangat sibuk mendandani keluarga untuk acara tersebut, tak terkecuali mempelai perempuan yang perlu riasan khusus dan spesial untuk pernikahannya. Untuk kostum pertamanya mereka memilih gaun berwarna putih hasil rancangan desainer ternama dengan menghadirkan rangkaian payet melambangkan budaya campuran Spanyol-Indonesia.

“Permisi, untuk keluarga dari pihak laki-laki harap berkumpul di lobby hotel dan jangan lupa untuk berbaris sambil membawa hantaran ke main area ruangan ini. Akan kami atur untuk barisannya, karena acara akan segera kami mulai” Perintah salah satu anggota Wedding Organizer atau WO yang mengatur jalannya acara tersebut.

Mereka yang mendengar segera berkumpul dan membawa hantarannya masing-masing. Dalam pernikahan tersebut, Antonio mengundang sekitar 2.500 tamu yang sebagian besar merupakan keluarganya dari spanyol dan kerabatnya, lalu sisanya itu dari keluarga dan kerabat mempelai wanita.

Setelah pengantin pria dan wanita disatukan, barulah inti dari acara pernikahan mereka akan dimulai, yaitu ijab qabul karena mereka berdua sama sama beragama islam. Kedua mempelai duduk berdampingan dalam satu meja. Mereka berdua nampak sangat tegang saat itu.

“Saudara Antonio, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak perempuan saya Maira Maharani dengan maskawin uang tunai senilai 1 miliar rupiah dan satu unit rumah senilai 13,5 miliar rupiah dibayar tunai”

“Saya terima nikah dan kawinnya Maira Anastasya Fridayasie binti Hardiansyah dengan maskawin tersebut dibayar tunai.”

Mereka berjabat tangan dan SAH! Antonio dan Maira menjadi sepasang suami istri. Maira mencium tangan suaminya dan mereka pun lanjut untuk memasang cincin ke jari manis pasangannya.

Maira sangat bahagia karena kini ia telah menjadi istri sah Antonio dan sebentar lagi akan membangun bahtera rumah tangga bersamanya. Berbanding terbalik dengan Antonio. Ia sepertinya biasa saja di hari spesialnya itu.

“Mas, sini kita foto berdua yuk!” Ajak Maira kepada suaminya yang terlihat tidak bergairah saat itu.

Antonio mengangguk saja dan memenuhi permintaannya untuk berfoto bersama. Maira sangat exited dengan ekspresi yang sangat ceria difoto itu. Ia menggandeng tangan Antonio dan menatapnya dengan mesra. Sementara Antonio hanya memandang lensa kamera yang ada di hadapannya.

“Lho…lho, masa kaya gitu sih Ton. Kamu tuh yang mesra donk sama istri baru kamu ini..” Bu Mayang yang tak sengaja melihatnya membantu mengarahkan mereka dibantu oleh fotografer yang memotretnya.

Antonio hanya menghela nafas menuruti perintah ibunya. Tetap saja, walaupun ia berpotret dengan gaya romantis sekalipun, ekspresinya dalam foto itu nampak datar dan tak bergairah. Jika bukan karena body nya yang bagus mungkin Antonio tak ingin menikah dengannya dan sebenarnya rupa Maira tidak secantik Mila, ibu kandung Jena.

...****************...

Acara pernikahan belum usai, mereka melanjutkan malam itu dengan sebuah acara pesta dansa dan makan-makan bersama keluarga besar. Semua bersuka ria berdansa bersama diiringi musik khas spanyol.

Bagaimana dengan Jena? Apakah dia menikmati acara itu juga dengan bahagia? Tentu Tidak. Tumben saja, Arhan dan Pak Julio yang biasanya sangat perhatian terhadap Jena kali ini cuek sekali. Mungkin mereka sibuk dengan para tamu dan anggota keluarga yang lain sehingga Jena terlupakan. Ia hanya mondar mandir lalu duduk termenung melihat papa-nya menikah. Tapi suatu ketika…

“Jen… Jena!” Panggil Arhan dari kejauhan sambil melambaikan tangannya. Jena yang melihatnya langsung menghampirinya.

Ternyata, Arhan ingin mengajaknya berfoto bersama keluarga. Karena Arhan menyadari sedari tadi, Jena tak ada dalam foto keluarganya. Jena dirangkul dan diajak menaiki panggung pelaminan untuk bergabung dengan anggota keluarga yang lain.

Diatas sana sudah ada beberapa anggota keluarga dari pihak perempuan maupun laki-laki. Tapi yang mendominasi adalah keluarga laki-laki yang berasal dari Spanyol. Saat Jena menaiki pelaminan tersebut, beberapa orang yang merupakan keluarga Pak Julio melihatnya, ia sungguh berbeda dengan anak berdarah Indonesia yang lain.

Berambut pirang, dengan lensa mata hazel membuatnya seperti seorang anak blasteran yang sangat cantik. “Hai Arhan, who is she? your daughter from Andina?” Tanya bibi Antonio yang berdarah spanyol, ia bertanya kepada Arhan apakah itu putrinya dari pernikahannya dengan Andina.

Arhan kebingungan menjawabnya karena Jena bukan merupakan putri kandungnya. Ia gelagapan saat menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi Bu Mayang langsung menyelahnya dan menjawab Ya, bahwa itu merupakan putri Arhan dan Andina.

Tetapi bibi Antonio itu agak keheranan karena sama sekali tidak mirip dengan Arhan maupun Andina karena rambut mereka tidak pirang dan lensa matanya juga coklat bukan hazel. Malah ia berfikir bahwa Jena mirip sekali dengan Antonio.

“Really? but actually she similarly with Antonio. Her eyes and her hair so similarty!” Ia keheranan. Ia bilang kalau anak itu lebih mirip Antonio, baik matanya dan rambutnya sangat mirip!.

Bu Mayang dan Arhan saling bertatapan dan mereka pun berbarengan tersenyum kepada bibi Antonio itu tanpa berkata sepatah kata pun kepadanya. Antonio yang menyadari kalau bibi-nya itu bertanya tanya tentang Jena segera menyuruh fotografer untuk memotretnya bersama keluarga.

Acara pernikahan Antonio dan Maira berlangsung dengan lancar dan khidmat. Mereka bersuka ria dalam acara tersebut. Dua keluarga menjadi satu untuk berkumpul bersama untuk merayakan hari bersatunya dua insan yang akan membangun bahtera rumah tangga baru nya.

...****************...

“Ini merupakan malam yang spesial untuk kalian berdua. Berbahagialah kalian malam ini, mungkin ini merupakan malam yang sangat kau tunggu-tunggu kan Antonio?” Ucap Bu Mayang kepada sepasang pengantin baru itu.

Maira hanya tersenyum sambil tersipu malu lalu menatap Antonio agak menengadah, karena ia cukup tinggi baginya. Maira hanya memiliki tinggi 155 cm sementara Antonio tingginya sekitar 184 cm. Jika berjalan berdampingan mungkin tinggi Maira hanya se-dada Antonio.

Antonio yang mendengarnya hanya menghela nafas “Mungkin aku tidak akan melakukannya hari ini. Aku cukup lelah, dan tidak ingin diganggu. Begitu juga denganmu Maira! Kamu jangan mengganggu-ku dulu malam ini” Perintah Antonio, lalu ia pun meninggalkan keduanya.

Bu Mayang menggelengkan kepala melihat perlakuan anaknya kepada Maira di hari pertamanya ia menikah. Ia pun lalu menghampiri Maira seraya mengisyaratkan agar bersabar terhadap suaminya yang bersifat seperti itu.

Terpopuler

Comments

Teteh Lia

Teteh Lia

udah aku subscribe kak

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Mila
2 BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3 BAB 3: Test DNA
4 BAB 4: Hasil
5 BAB 5: Jena
6 BAB 6: Kepergian Antonio
7 BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8 BAB 8: Jadilah anak mandiri
9 BAB 9: Maafkan Jena Mama
10 BAB 10: Kepulangan Antonio
11 BAB 11: Andina hamil?
12 BAB 12: Misi mencari mama
13 BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14 BAB 14: Hukuman untuk Jena
15 BAB 15: Hak asuh Jena
16 BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17 BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18 BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19 BAB 19: Rencana Itu...
20 BAB 20: Kedatangan asisten baru
21 BAB 21: Putus sekolah
22 BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23 BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24 BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25 BAB 25: Mencurigakan
26 BAB 26: Teguran
27 BAB 27: Semua terjadi karenamu
28 BAB 28: Alone
29 BAB 29: Overdosis
30 BAB 30: Rencana Licik Antonio
31 BAB 31: Menghindar
32 BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33 BAB 33: Tersisishkan
34 BAB 34: Jena dijual?
35 BAB 35: Amarah Arhan
36 BAB 36: Kabur?
37 BAB 37: Kehidupan baru
38 BAB 38: Disembunyikan
39 BAB 39: Mariposa
40 BAB 40: Waspada
41 BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42 BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43 BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44 BAB 44: Curiga
45 BAB 45: Rencana Pertama
46 BAB 46: Rencana kedua
47 BAB 47: Rencana Ketiga
48 BAB 48: Grebeg
49 BAB 49: Penangkapan
50 BAB 50: Karma
51 BAB 51: Bertemu kembali
52 BAB 52: Jemput
53 BAB 53: Bebas?
54 BAB 54: Keputusan
55 BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56 BAB 56: Bantuan Vivia
57 BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58 BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59 BAB 59: Client pertama
60 BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61 BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62 BAB 62: Bertemu kembali
63 BAB 63: Antonio stress?
64 BAB 64: Pembelaan
65 BAB 65: Antonio bebas?
66 BAB 66: Pria misterius
67 BAB 67: Masalah dengan Farrel
68 BAB 68: Adegan malam itu?
69 BAB 69: Tuduhan
70 BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71 BAB 71: Damai?
72 BAB 72: Memutar balik fakta
73 BAB 73: Tak Jera
74 BAB 74: My babby girl
75 BAB 75: Pria itu?
76 BAB 76: Berpencar
77 BAB 77 : Tersesat
78 BAB 78: Pilih atas atau bawah
79 BAB 79: Sedikit lagi...
80 BAB 80:
81 BAB 81: Membahas video itu
82 BAB 82: Masih tak mengakui
83 BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84 BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85 BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86 BAB 86: Rahasia Farrel
87 BAB 87: Curiga
88 BAB 88: obsesi
89 BAB 89: Sedikit lagi
90 BAB 90: Sudah terlambat
91 BAB 91: Ku kira...
92 BAB 92: Pak Yoga...
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1: Mila
2
BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3
BAB 3: Test DNA
4
BAB 4: Hasil
5
BAB 5: Jena
6
BAB 6: Kepergian Antonio
7
BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8
BAB 8: Jadilah anak mandiri
9
BAB 9: Maafkan Jena Mama
10
BAB 10: Kepulangan Antonio
11
BAB 11: Andina hamil?
12
BAB 12: Misi mencari mama
13
BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14
BAB 14: Hukuman untuk Jena
15
BAB 15: Hak asuh Jena
16
BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17
BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18
BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19
BAB 19: Rencana Itu...
20
BAB 20: Kedatangan asisten baru
21
BAB 21: Putus sekolah
22
BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23
BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24
BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25
BAB 25: Mencurigakan
26
BAB 26: Teguran
27
BAB 27: Semua terjadi karenamu
28
BAB 28: Alone
29
BAB 29: Overdosis
30
BAB 30: Rencana Licik Antonio
31
BAB 31: Menghindar
32
BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33
BAB 33: Tersisishkan
34
BAB 34: Jena dijual?
35
BAB 35: Amarah Arhan
36
BAB 36: Kabur?
37
BAB 37: Kehidupan baru
38
BAB 38: Disembunyikan
39
BAB 39: Mariposa
40
BAB 40: Waspada
41
BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42
BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43
BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44
BAB 44: Curiga
45
BAB 45: Rencana Pertama
46
BAB 46: Rencana kedua
47
BAB 47: Rencana Ketiga
48
BAB 48: Grebeg
49
BAB 49: Penangkapan
50
BAB 50: Karma
51
BAB 51: Bertemu kembali
52
BAB 52: Jemput
53
BAB 53: Bebas?
54
BAB 54: Keputusan
55
BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56
BAB 56: Bantuan Vivia
57
BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58
BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59
BAB 59: Client pertama
60
BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61
BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62
BAB 62: Bertemu kembali
63
BAB 63: Antonio stress?
64
BAB 64: Pembelaan
65
BAB 65: Antonio bebas?
66
BAB 66: Pria misterius
67
BAB 67: Masalah dengan Farrel
68
BAB 68: Adegan malam itu?
69
BAB 69: Tuduhan
70
BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71
BAB 71: Damai?
72
BAB 72: Memutar balik fakta
73
BAB 73: Tak Jera
74
BAB 74: My babby girl
75
BAB 75: Pria itu?
76
BAB 76: Berpencar
77
BAB 77 : Tersesat
78
BAB 78: Pilih atas atau bawah
79
BAB 79: Sedikit lagi...
80
BAB 80:
81
BAB 81: Membahas video itu
82
BAB 82: Masih tak mengakui
83
BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84
BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85
BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86
BAB 86: Rahasia Farrel
87
BAB 87: Curiga
88
BAB 88: obsesi
89
BAB 89: Sedikit lagi
90
BAB 90: Sudah terlambat
91
BAB 91: Ku kira...
92
BAB 92: Pak Yoga...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!